Anda di halaman 1dari 6

Makalah Islam dan Budaya Minang Kabau

tentang

“Sejarah Asal Usul Nama Sungai Geringging dan Makanan Ciri Khas Pariaman”

Dosen Pengampu : Dr. Sheiful Yazan,M.Si

Sofi Asri

NIM: 2212010109

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Tahun Ajaran

2023/ 1444 H
Sejarah Asal Usul Nama Sungai Geringging dan Makanan Khas Pariaman

A. Sejarah Asal Usul Nama Sungai Geringging

Sungai Geringging berasal dari dua kata sungai yang berarti aliran air yang mengalir dari
hulu ke hilir dan kata “geringging” adalah sebuah nama batang pohon yang tumbuh didekat hulu
sungai arah Simpang Malai ke Aur Malintang. Awalnya Sungai Geringging ini dipakai untuk
nama nagari tapi juga sekaligus dijadikan nama kacamatan. Lalu disekitar Simpang Malai ada
sebuah tanjakan yang dibawahnya terdapat air batang sungai jembatan lama buatan Belanda.

Tidak jauh dari lokasi sungai ada sebuah masjid yang diberi nama Masjid Sungai
Geringging sebelum pindah ke lokasi sekarang yaitu Ampalam Gadang. Batas Sungai
Geringging ini disebelah timur berbatasan dengan gunung Aur Malintang lambeh, sebelah utara
berbatasan dengan Batang Gasan, kalau sebelah barat berbatasan dengan Malai V Suku, dan
sebelah selatan berbatasan dengan batang aia Kamumuan. Ini adalah batas nagari Sungai
Geringging ,tapi untuk batasan kecamatan itu berbatasan dengan kuranji hulu arah ke Sungai
Limau.

B. Sala Lauak makanan ciri khas Pariaman

Pariaman adalah salah satu daerah yang terletak dikawasan pesisir pantai, dan memiliki
banyak makanan khas yang tidak dapat dipisahkan dari hasil lautnya. Makanan yang khas dari
Periaman yang berupa gorengan ada namanya Sala Lauak. Makanan ini sangat mudah dijumpai
dipariaman terutama disekitaran pantai. Beras merupakan makanan pokok dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia. Beras sendiri dapat diolah menjadi produk bahan makanan yang
langsung dapat di konsumsi ataupun dibuat menjadi bahan baku untuk jenis makanan lain.
Tepung beras adalah salah satunya olahan dari beras yang digunakan sebagi bahan baku
pembuatan Sala Lauak. Sala lauak merupakan makanan khas dari Kota Pariaman. Secara harfiah,
kata “sala” berarti goreng yang berlaku untuk semua jenis makanan yang diolah menjadi
gorengan. Lauak adalah bahasa minang yang artinya ikan, jadi sala lauak ialah olahan makanan
yang dicampur dengan ikan dan digoreng.

Pariaman adalah salah satu daerah yang terletak dikawasan pesisir pantai, dan memiliki
banyak makanan khas yang tidak dapat dipisahkan dari hasil lautnya. Makanan yang khas dari
Periaman yang berupa gorengan ada namanya Sala Lauak. Makanan ini sangat mudah dijumpai
di Pariaman terutama disekitaran pantai. Kota Pariaman merupakan wilayah pemekaran dari
Kabupaten Padang Pariaman. . Kota Pariaman tempat yang banyak menjajakan sala lauak yakni
di Kecamatan Pariaman Tengah di karenakan di kecamatan ini merupakan tempat wisata yang
banyak dikunjungi oleh wisatawan dan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi sala
lauak. Sala lauak terbuat dari campuran tepung beras, cabe, bawang merah, bawang putih, jahe,
kunyit dan ikan.
Sala lauak merupakan makanan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan atau
cemilan yang dapat dikonsumsi setiap hari. Pembuatan sala lauak terdiri atas 2 cara penyelesaian
yaitu yang pertama dibuat dulu tepung salanya yaitu dari beras yang digiling dengan bumbu
dapur lalu dimasak dengan air hangat hingga membentuk seperti adonan dan yang kedua adonan
tersebut dibentuk bulat dan diisi dengan ikan yang telah dicincang halus lalu digoreng hingga
kemerahan. Tepung yang digunakan biasanya tepung beras yang dibumbui sendiri, namun ada
juga tepung sala yang siap saji sehingga memudahkan dalam proses pembuatan. Biasanya
makanan ini disajikan dengan sarapan pagi sebagai makanan pendamping seperti dicampur
dengan makan lontong ataupun nasi goreng.

Dengan mengetahui asal usul daerah tempat tunggal serta tau dan bahkan paham cara
membuat makanan khas daerah sendiri juga dapat menambah khazanah para anak nagari untuk
terus mencintai ranah minang dan melestarikan makanan khas daerah.
Dokumentasi wawancara mengenai asal usul nama Sungai Geringging dan makanan Khas
Pariaman ( Sala Lauak)

Kt. Amir Tanjung ( Pemuka Adat sekaligus Alim Ulama di Sungai Geringging)
Suasana membuat Sala Lauak di Surau Kapunduang Sungai Geringging acara Malapehan
Niaik dan Halal Bi Halal
Susunan Penghulu/Pimpinan Adat Nagari

(Suku Chaniago, Kp. Ingu, Sungai Geringging)

Niniak Mamak

Martias Buyung (Rangkayo Rajo Bukik)

Pusako Batanam/Urang tuo kampuang

Urang tuo Nyamin

Pusako dalam Rumah

1. Abu Zanar
2. Aung
3. Abd. Rahman
4. Abd. Rahim
5. Ali Amran

Pusako dilua Rumah

1. Arifin
2. Helman
3. Agusnardi
4. Parizal
5. Man
6. Kancia
7. Anton
8. Dan lain lain

Masyarakat/Bakaum Sasuku

Martias Buyung (Rangkayo Rajo Bukik)

Anda mungkin juga menyukai