Laporan Kelompok - 1 (Revisi)
Laporan Kelompok - 1 (Revisi)
KELOMPOK I
1. HASNIA
2. JUENDRI SUPARDI
3. ZULHANA
4. LALIPO MARAMPA’
5. SYARIF HIDAYATULLAH RAMADHANI
6. MUHAMMAD RAIS
7. LEONALDO MANGLO METTIA’
PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
1
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
BAB II.................................................................................................................. 9
KONDISI PERUSAHAAN.................................................................................... 9
D. Temuan ................................................................................................. 13
BAB III............................................................................................................... 14
ANALISA........................................................................................................... 14
BAB IV .............................................................................................................. 19
PENUTUP ......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan .............................................................................................. 19
B. Saran ........................................................................................................ 1
2
KATA PENGANTAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang dalam usahanya
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi salah satunya mengandalkan pada
sektor industri. Saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat
sehingga Indonesia banyak terdapat berbagai jenis industri. Industri
tersebut dalam mengelola aktivitasnya menggunakan berbagai macam
tingkat teknologi mulai dari teknologi yang sederhana hingga teknologi
maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, semakin tinggi pula risiko
bahaya yang dihadapi. Di dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja
merupakan salah satu aset yang sangat penting, Tenaga kerja merupakan
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan penggerak utama
dalam kelangsungan bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.
4
Di Indonesia sendiri peraturan terkait dengan jaminan keamanan
pekerja secara umum telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal
dengan istilah K3 yang di atur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Keria. Dalamkegiatan terlaksanaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu adanya personil K3 yang
memadai. agar terlaksanya dengan baik K3. Menjadi seorang tenaga Ahli
K3 umum memiliki tanggung jawab yang besar terhadap Perusahaan
maupun pemerintah di dalam menjaga dan mengawasi maupun
menerapkan K3 di perusahaan. Maka dari itu menjadi seorang Ahli K3
umum harus memiliki Hardskil dan softskill yang sudah tersertifikasi dengan
di buktikan oleh Sertifikat K3 dan SKP Ahli K3 Umum Sementara untuk
penunjukan AK3U, pemerintah sudah mengatur tata caranya melalui
Permenaker No. 2 Tahun 1992. Dalam peraturan tersebut disebutkan
bahwa perusahaan dengan risiko pekerjaan yang tinggi atau memiliki
pegawai lebih dari 100 orang wajib memiliki minimal seorang ahli K3 umum
dan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk
memastikan keamanan dan keselamatan selama bekerja.
5
berfungsi sebagai media antisipasi bagi para pekerja saat melakukan
pekerjaannya dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya dengan membuat aturan
tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh
karyawan dan pimpinan perusahaan. Dalam hal ini PT. Traya Tirta Makassar
merupakan salah satu Perusahaan penghasil air bersih yang didirikan pada
tahun 2007. PT. Traya Tirta Makassar dalam upaya untuk mejadi pemasok
air bersih yang handal haruslah senantiasa meningkatkan kinerja karyawan
dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan karyawannya ketika
bekerja. Yaitu dengan memberikan perlindungan serta jaminan keselamatan
dan kesehatan kerja bagi karyawan. Oleh sebab itu 2 program jaminan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting, yaitu untuk
meningkatkan kepuasan, sehingga kinerja menjadi lebih meningkat dan
tercapainya hasil produksi yang diinginkan. Untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja,
serta sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja dalam
keadaan aman, maka perlu penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3).
6
1. Menganalisa penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
bagian kelembagaan dan ahli K3 serta SMK3 di lingkungan PT. Traya
Tirta Makassar.
2. Menganalisa hasil temuan penerapan K3 di lingkungan PT. Traya
Tirta Makassar baik bentuk temuan positif dan negative terhadap
ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Sebagai saran dan masukan bagi PT. Traya Tirta Makassar, dalam
melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah
sebagai berikut :
A. K3 secara Umum:
a. Safety induction kepada pekerja, mitra/sub kontraktor,
pengunjung/tamu
b. Rambu/marka/safety sign, muster point
c. Alat pelindung diri (APD)
d. Prosedur kerja(SOP), JSA, JSO, HIRARC (Manajemen Risiko)
e. Poster Undang-undang No.1 Tahun 1970
B. Kelembagaan dan Keahlian K3 :
a. P2k3 (pengesahan, ketua, sekretaris, program kerja, laporan per
3 bulan,rapat bulanan), PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP,
tenaga ahli)
b. Ahli k3 Umum
C. Penerapan SMK3
a. Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3,
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja SMK3
D. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3 :
a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 27 ayat 2
b. Undang-Undag No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
7
c. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.
PER. 04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Penunjukan Ahli Keselamatan dan
Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 Tentang
Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor Kep.239/Men/2003 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan
dan kesehatan Kerja Umum.
g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor: SE.02/Men/DJPPK/I/2011 tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor. SE.03/MEN/DJPPK/I/2011 Tentang
Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Sebagaimana Di Maksud Dalam Undang-Undang No.1 Tahun
1970 Yang Selanjutnya Disebut Ahli K3
9
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
10
Untuk menunjang terpenuhinya unsur 3K tersebut, dalam pelayanan air
bersih, PT. Traya Tirta Makassar memandang pentingnya memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi semua pihak yang ada di lingkungan
perusahaan, sehingga sejak tahun 2011 PT. Traya Tirta Makassar telah
mengimplimentasikan OHSAS 18001:2007 dan di tahun 2018 telah
memperoleh sertifikasi SMK3, serta meraih penghargaan-penghargaan
lainnya. PT. Traya Tirta Makassar terletak Jl. Penjernihan Raya, Kel.
Karampuang, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan
titik kordinat -5.146725,119.454460.
11
2. Misi PT Tirta Traya Makassar:
a. Menghasilkan air bersih yang memenuhi standar Kualitas, Kuantitas dan
Kontinuitas (3K) sesuai permintaan pelanggan.
b. Menerapkan sistem pengolahan air yang cepat, tepat dan terkendali.
c. Meningkatkan mutu pelayanan dengan melaksanakan tata kelola
perusahaan yang efektif dan efisien.
d. Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja produksi dengan
menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya
kepuasan pelanggan.
e. Menjadi barometer bagi perusahaan air bersih di Indonesia
12
2. Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja
Perusahaan telah memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yang terdiri atas:
a. Pelindung
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris yang terdiri atas 3 orang ahli K3
e. Unit Mekanik dan Konstruksi
f. Unit Penanggulangan Keadaan Darurat
g. Unit Instalasi Listrik dan Penyalur Petir
h. Unit Pesawat Angkut dan Crane
i. Unit Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja
j. Unit Kesehatan Karyawan dan Kegiatan Partisipasi K3
k. Unit Penanggulangan Kebocoran Clorine dan P3K
3. Program K3 Perusahaan
13
4. Kompetensi Personil K3
a) Ahli K3 Umum : 4 orang
b) Ahli K3 Listrik : 1 orang
c) Ahli K3 Kimia : 1 orang
d) Ahli K3 Muda Konstruksi : 1 Orang
e) Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja : 1 Orang
f) Petugas Accident Investigation : 1 Orang
g) Petugas P3K : 5 Orang
h) Petugas Damkar Kelas D : 1 Orang
i) Auditor Internal SMK3 : 3 orang
j) Petugas K3 Madya Confined Space : 1 orang
k) Operatora K3 Forklift Kelas 2 : 3 orang
l) Operator K3 Keran Overhead Kelas 2 : 1 orang
m) Operator Welder 6G SMAW : 1 orang
14
c. Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan: Kinerja K3 Kategori Baik 2019
d. Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan: Kinerja Panitia K3
e. Penghargaan Wali Kota Makassar: Zero Accident di Tempat Kerja 2015
f. Penghargaan Wali Kota Makassar: Zero Accident terhitung sejak 1
Januari – 31 Desember 2015
D. Temuan
1. Temuan Positif
a. Pembuatan Kebijakan Terkait dengan SMK3 beserta
pengimplementasiannya
b. Pembentukan panitia P2K3 (Panitian Keselamatan & Kesehatan
Kerja)
c. Memiliki tenaga ahli khusus di perusahaan yang bersertifikat
d. Pembentukan Tim Tanggap darurat /Emergency Respon team e.
Memperoleh Penghargaan SMK3 (Zero Accident)
f. Memiliki Program P2K3
g. Terdapat poster informasi terhadap UU No. 1 Tahun 1970
2. Temuan Negatif
a. Penggunaan APD yang belum sesuai SOP.
15
BAB III
ANALISA TEMUAN
16
3 Pembentukan panitia P2K3 Di Pertahankan Peraturan Menteri tenaga
(Panitian Keselamatan & kerja republik Indonesia
Kesehatan Kerja) nomor : Per.04/Men/1987
terdapat di pasal 2 ayat
Adanya Pengesahan dari (1) Setiap tempat kerja
Dinas Tenaga Kerja dan dengan kriteria tertentu
Transmigrasi Provinsi pengusaha atau
Sulawesi Selatan dan telah di pengurus wajib
bentuknya struktur P2K3 membentuk P2K3.
17
5 Terdapat poster informasi Di pertahankan PP No. 50 Tahun 2012
terhadap UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 8 yang berbunyi
Pengusaha harus
Menyebarluas kan kebijakan K3 menyebarluaskan kebijakan
yang telah ditetapkan kepada K3 yang telah ditetapkan
18
B. Analisa Temuan Negatif
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan secara online pada saat
PKL (praktik kerja lapangan) di PT Traya Tirta Makassar dengan topik yaitu
keahlian & kelembagaan K3 dan juga SMK3 (sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja) didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa PT. Traya Tirta Makassar sebagian besar telah mematuhi peraturan
perundang-undangan K3 tentang keahlian dan kelembagaan K3 dan juga
SMK3 diantaranya yaitu:
a. adanya pembuatan kebijakan SMK3,
b. pembentukan P2K3,
c. memiliki tenaga ahli khusus di perusahaan,
d. adanya pembentukan Tim Tanggap Darurat (Emergency Response
Team),
e. terdapat media penyebaran informasi kebijakan K3 di perusahaan,
f. memiliki Program P2K3,
2. Bahwa PT. Traya Tirta Makassar dalam penerapan SMK3 memperoleh
piagam penghargaan dalam penerapan sistem manajemen K3.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan di PT. Traya Tirta Makassar terdapat
penggunaan APD yang belum sesuai dengan SOP.
B. Saran
1. PT. Traya Tirta Makassar sebaiknya dapat mempertahankan serta
meningkatkan temuan positif K3 yang sudah terimplementasikan dengan
baik di Perusahaan
2. PT. Traya Tirta Makassar harus memperbaiki K3 di Perusahaan sesuai
dengan temuan negatif yang telah didapatkan di perusahaan agar
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di perusahaan dapat dihindari.
20
NOTULENSI SESI TANYA JAWAB
Kelompok 1 :
Notulensi tanya jawab antar kelompok :
21
3. IAN FATUR RAHMAT (Kelompok 3) :
“Program yang dilakukan oleh P2K3 PT. Traya Tirta Makassar ?”
Jawaban :
Di Jawab Oleh Zulhana ( Kel 1) :
a. Membangun Sistem Manajemen K3 yang baik, berinovasi dan
berkelanjutan
b. Berperan aktif dalam menjaga sarana dan prasarana K3 serta Aset
Perusahaan
c. Mencegah penyakit akibat kerja
d. Nihil Kecelakaan Kerja
e. Pemenuhan perundang-undangan K3
f. Mengadakan training safety awarne
22