Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. TRAYA TIRTA MAKASSAR


BIDANG KELEMBAGAAN K3, KEAHLIAN K3 DAN SMK 3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 204

KELOMPOK I
1. HASNIA
2. JUENDRI SUPARDI
3. ZULHANA
4. LALIPO MARAMPA’
5. SYARIF HIDAYATULLAH RAMADHANI
6. MUHAMMAD RAIS
7. LEONALDO MANGLO METTIA’

PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI

Makassar, 28 Maret 2024

1
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Maksud dan Tujuan................................................................................ 6

C. Ruang Lingkup ....................................................................................... 6

D. Dasar Hukum ............................................................................................. 7

BAB II.................................................................................................................. 9

KONDISI PERUSAHAAN.................................................................................... 9

B. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................... 10

C. Kelembagaan dan Keahlian................................................................. 11

D. Temuan ................................................................................................. 13

BAB III............................................................................................................... 14

ANALISA........................................................................................................... 14

A. Analisa Temuan Positif........................................................................ 14

A. Analisa Temuan Negatif....................................................................... 18

BAB IV .............................................................................................................. 19

PENUTUP ......................................................................................................... 19

A. Kesimpulan .............................................................................................. 19

B. Saran ........................................................................................................ 1

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahhirabbil ‘alamin, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ‫ﷲ‬
Subhanahu Wa Ta’ala karena atas berkat limpahan rahmat-Nya sehingga
Laporan Praktek KerjaLapangan ini dapat disusun tepat pada waktunya. Tidak
lupa pula penulis ucapkan salam serta shalawat kepada Nabiullah ‫ﷴ‬
Shallallahu Alaihi Wasallam.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan yang diberikan oleh Pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (AK3) Umum yang diadakan oleh PJK3 PT. Indotama Jasa Sertifikasi.
Dalam hal penyusunan laporan PKL ini, kami melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) secara online/daring pada salah satu Perusahaan yaitu di PT.
Traya Tirta Makassar. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
para instruktur Ahli K3 Umum dan rekan-rekan Indotama Jasa Sertifikasi atas
bimbingan serta dorongannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan ini sesuai waktu yang ditentukan. Serta kepada rekan-
rekan calon AK3 Umum Batch 204 atas kebersamaan dan dukungannya
selama ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
masukan serta saran yang bersifat membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi dan penulisan dari laporan ini. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan
Praktek Kunjungan Lapangan ini. Kami mengharapkan saran serta masukan
yang membangun untuk penyempurnaan isi dan penulisan dari laporan ini.

Makassar, 28 Maret 2024

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang dalam usahanya
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi salah satunya mengandalkan pada
sektor industri. Saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat
sehingga Indonesia banyak terdapat berbagai jenis industri. Industri
tersebut dalam mengelola aktivitasnya menggunakan berbagai macam
tingkat teknologi mulai dari teknologi yang sederhana hingga teknologi
maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, semakin tinggi pula risiko
bahaya yang dihadapi. Di dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja
merupakan salah satu aset yang sangat penting, Tenaga kerja merupakan
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan penggerak utama
dalam kelangsungan bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang


dibuat secara bersama antara pekerja dan pengusaha sebagai upaya untuk
mencegah timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini
dilakukan dengan cara mengenali potensi timbulnya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta tindakan preventif dan antisipatif apabila terjadi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan K3 adalah untuk menciptakan
tempat kerja yang nyaman dan sehat sehingga dapat menekan serendah
mungkin resiko kecelakaan dan penyakit. Keselamatan dan kesehatan
merupakan hal yang penting secara ekonomi, moral dan hukum.
Perusahaan sedang berusaha untuk tetap menguntungkan dalam ekonomi
global yang semakin kompetitif, untuk itu Perusahaan menerapkan system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) agar praktek bisnis
tetap berjalan dengan lancar. Bagi banyak perusahaan besar, program
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerja merupakan bentuk
perlindungan bagi pekerjanya.

4
Di Indonesia sendiri peraturan terkait dengan jaminan keamanan
pekerja secara umum telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal
dengan istilah K3 yang di atur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Keria. Dalamkegiatan terlaksanaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu adanya personil K3 yang
memadai. agar terlaksanya dengan baik K3. Menjadi seorang tenaga Ahli
K3 umum memiliki tanggung jawab yang besar terhadap Perusahaan
maupun pemerintah di dalam menjaga dan mengawasi maupun
menerapkan K3 di perusahaan. Maka dari itu menjadi seorang Ahli K3
umum harus memiliki Hardskil dan softskill yang sudah tersertifikasi dengan
di buktikan oleh Sertifikat K3 dan SKP Ahli K3 Umum Sementara untuk
penunjukan AK3U, pemerintah sudah mengatur tata caranya melalui
Permenaker No. 2 Tahun 1992. Dalam peraturan tersebut disebutkan
bahwa perusahaan dengan risiko pekerjaan yang tinggi atau memiliki
pegawai lebih dari 100 orang wajib memiliki minimal seorang ahli K3 umum
dan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk
memastikan keamanan dan keselamatan selama bekerja.

Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan juga sudah mengeluarkan


Permenaker RI No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Lingkungan Kerja. Terbitnya Permenaker baru ini untuk
mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman, serta
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Upaya untuk
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baik dalam struktur
kelembagaan maupun sikap kerja merupakan strategi penting dalam
menciptakan lingkungan kerja yang optimal. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan tenaga kerja
selama dan setelah menjalankan tugasnya, dengan harapan dapat
meningkatkan tingkat produktivitas secara keseluruhan. Pelaksanaan K3
harus di manage dengan baik agar tepat guna. Oleh karena itu muncul
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang akan

5
berfungsi sebagai media antisipasi bagi para pekerja saat melakukan
pekerjaannya dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya dengan membuat aturan
tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh
karyawan dan pimpinan perusahaan. Dalam hal ini PT. Traya Tirta Makassar
merupakan salah satu Perusahaan penghasil air bersih yang didirikan pada
tahun 2007. PT. Traya Tirta Makassar dalam upaya untuk mejadi pemasok
air bersih yang handal haruslah senantiasa meningkatkan kinerja karyawan
dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan karyawannya ketika
bekerja. Yaitu dengan memberikan perlindungan serta jaminan keselamatan
dan kesehatan kerja bagi karyawan. Oleh sebab itu 2 program jaminan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting, yaitu untuk
meningkatkan kepuasan, sehingga kinerja menjadi lebih meningkat dan
tercapainya hasil produksi yang diinginkan. Untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja,
serta sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja dalam
keadaan aman, maka perlu penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3).

Praktek Kerja Lapangan di PT. Traya Tirta Makassar memiliki tujuan


untuk memperoleh pengetahuan mengenai dunia kerja, khususnya terkait
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). PKL ini juga merupakan syarat bagi
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U). Kegiatan
pelatihan ini berlangsung selama 12 hari, termasuk observasi online melalui
video kondisi lapangan PT. Traya Tirta Makassar. Pada tahap ini, Kelompok
I akan fokus pada tinjauan terhadap struktur kelembagaan K3, keahlian K3,
dan Sistem Manajemen K3 (SMK3).

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan laporan praktek kerja lapangan ini ialah:

6
1. Menganalisa penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
bagian kelembagaan dan ahli K3 serta SMK3 di lingkungan PT. Traya
Tirta Makassar.
2. Menganalisa hasil temuan penerapan K3 di lingkungan PT. Traya
Tirta Makassar baik bentuk temuan positif dan negative terhadap
ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Sebagai saran dan masukan bagi PT. Traya Tirta Makassar, dalam
melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah
sebagai berikut :
A. K3 secara Umum:
a. Safety induction kepada pekerja, mitra/sub kontraktor,
pengunjung/tamu
b. Rambu/marka/safety sign, muster point
c. Alat pelindung diri (APD)
d. Prosedur kerja(SOP), JSA, JSO, HIRARC (Manajemen Risiko)
e. Poster Undang-undang No.1 Tahun 1970
B. Kelembagaan dan Keahlian K3 :
a. P2k3 (pengesahan, ketua, sekretaris, program kerja, laporan per
3 bulan,rapat bulanan), PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP,
tenaga ahli)
b. Ahli k3 Umum
C. Penerapan SMK3
a. Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3,
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja SMK3
D. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3 :
a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 27 ayat 2
b. Undang-Undag No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
7
c. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.
PER. 04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Penunjukan Ahli Keselamatan dan
Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 Tentang
Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor Kep.239/Men/2003 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan
dan kesehatan Kerja Umum.
g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor: SE.02/Men/DJPPK/I/2011 tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor. SE.03/MEN/DJPPK/I/2011 Tentang
Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Sebagaimana Di Maksud Dalam Undang-Undang No.1 Tahun
1970 Yang Selanjutnya Disebut Ahli K3

2. Dasar Hukum SMK3 :


a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Terdiri Dari 11 Bab Dan 18 Pasal
b. Undang-Undang Nomor.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 87.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentan Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor: Per.01/MEN/I/2007 Tentang Pedoman
Pemberian Penghargaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3)
8
e. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 Tahun
2014 Tentang Penyelenggaran Penilaian Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 48 Tahun 2016 Tentang
SMK3 Perkantoran.
g. Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS)
18001:200

9
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


PT. Traya Tirta Makassar perusahaan penyedia dan pelayanan air
bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah utara dan timur Kota
Makassar melalui program 20 tahun kerjasama dengan PDAM Kota Makassar
sejak 21 mei 2007.
PT. Traya Tirta Makassar merupakan perusahaan swasta nasional yang
didirikan di Jakarta oleh PT Traya pada tahun 2006. Sejak tahun 2007 PT. Traya
Tirta Makassar melakukan kerja sama ROT (Rehabilitation, Operation, dan
Transfer) dengan PDAM Kota Makassar selama 20 tahun untuk mengelola IPA
(Instalasi Pengolahan Air) Panaikang yang berkapasitas terpasang 1.000 liter
per detik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mulai tahun 2017 kepemilikan dan manajemen PT. Traya Tirta Makassar
telah beralih sepenuhnya dari PT. Traya Tirta Makassar kepada PT. Rajawali
Agung Wisesa (PT RAW). Melalui manajemen baru PT. Rajawali Agung Wisesa
berusaha memberikan pelayanan air bersih yang baik bagi masyarakat
pelanggan air bersih di Kota Makassar dan menyediakan air bersih bagi lebih
banyak masyarakat pelanggan air, baik di dalam maupun di luar Kota
Makassar.
Memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
pelanggan, PT. Traya Tirta Makassar telah mengimplementasikan sistem
manajemen mutu bersertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2011 (telah
diperbarui dengan ISO 9001:2015) untuk menjamin tercapainya unsur 3K, yaitu
terjaganya kualitas air bersih yang dihasilkan (sesuai dengan standar Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum),
tercukupinya kuantitas hasil produksi air bersih (rata-rata 1.300 liter per detik),
dan adanya kontinuitas pelayanan air bersih selama 24 jam 7 hari seminggu.

10
Untuk menunjang terpenuhinya unsur 3K tersebut, dalam pelayanan air
bersih, PT. Traya Tirta Makassar memandang pentingnya memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi semua pihak yang ada di lingkungan
perusahaan, sehingga sejak tahun 2011 PT. Traya Tirta Makassar telah
mengimplimentasikan OHSAS 18001:2007 dan di tahun 2018 telah
memperoleh sertifikasi SMK3, serta meraih penghargaan-penghargaan
lainnya. PT. Traya Tirta Makassar terletak Jl. Penjernihan Raya, Kel.
Karampuang, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dengan
titik kordinat -5.146725,119.454460.

LOKASI PT TRAYA TIRTA MAKASSAR


Alamat : JL. Penjernihan Raya Karampuang Kec. Panakkukang,
KotMakassar Sulawesi Selatan
Kode Pos : 90231
Telp : (0411) 444668

Gambar 1. Lokasi PT. Traya Tirta Makassar

B. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi PT Tirta Traya Makassar: Menjadi perusahaan penghasil air
bersih yang terdepan dan terpercaya di Indonesia.

11
2. Misi PT Tirta Traya Makassar:
a. Menghasilkan air bersih yang memenuhi standar Kualitas, Kuantitas dan
Kontinuitas (3K) sesuai permintaan pelanggan.
b. Menerapkan sistem pengolahan air yang cepat, tepat dan terkendali.
c. Meningkatkan mutu pelayanan dengan melaksanakan tata kelola
perusahaan yang efektif dan efisien.
d. Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja produksi dengan
menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya
kepuasan pelanggan.
e. Menjadi barometer bagi perusahaan air bersih di Indonesia

C. Kelembagaan dan Keahlian

Gambar 2. Struktur Kelembagaan P2K3

1. Jumlah Tenaga Kerja


Jumlah Tenaga Kerja di PT. Traya Tirta Makassar sebanyak 42
orang, yaitu laki-laki sebanyak 38 orang dan perempuan 4 orang. Dan
telah membentuk tim tanggap darurat.

12
2. Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja
Perusahaan telah memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yang terdiri atas:
a. Pelindung
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris yang terdiri atas 3 orang ahli K3
e. Unit Mekanik dan Konstruksi
f. Unit Penanggulangan Keadaan Darurat
g. Unit Instalasi Listrik dan Penyalur Petir
h. Unit Pesawat Angkut dan Crane
i. Unit Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja
j. Unit Kesehatan Karyawan dan Kegiatan Partisipasi K3
k. Unit Penanggulangan Kebocoran Clorine dan P3K

3. Program K3 Perusahaan

13
4. Kompetensi Personil K3
a) Ahli K3 Umum : 4 orang
b) Ahli K3 Listrik : 1 orang
c) Ahli K3 Kimia : 1 orang
d) Ahli K3 Muda Konstruksi : 1 Orang
e) Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja : 1 Orang
f) Petugas Accident Investigation : 1 Orang
g) Petugas P3K : 5 Orang
h) Petugas Damkar Kelas D : 1 Orang
i) Auditor Internal SMK3 : 3 orang
j) Petugas K3 Madya Confined Space : 1 orang
k) Operatora K3 Forklift Kelas 2 : 3 orang
l) Operator K3 Keran Overhead Kelas 2 : 1 orang
m) Operator Welder 6G SMAW : 1 orang

5. Pelaksanaan SMK 3 Perusahaan


PT. Traya Tirta Makassar telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan memperoleh piagam
penghargaan dalam penerapan SMK3.
a. Audit Internal dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2019 dengan Tim
Setup 5 orang
b. Audit Eksternal dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2022 dengan
tim setup 3 orang
c. Hasil penilaian telah memenuhi 144 dari 166 kriteria dengan Tingkat
lanjutan, Penilaian Penerapan MEMUASKAN 93 %
6. Penghargaan
PT. Traya Tirta Makassar berhasil menerapkan K3 dan menerima
penghargaan:
a. Tingkat Nasional (Zero Accident / Nihil Kecelakaan Kerja) 2011 b. Tingkat
Nasional (Zero Accident / Nihil Kecelakaan Kerja) 2016 c. Tingkat
Nasional (Zero Accident / Nihil Kecelakaan Kerja) 2018

14
c. Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan: Kinerja K3 Kategori Baik 2019
d. Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan: Kinerja Panitia K3
e. Penghargaan Wali Kota Makassar: Zero Accident di Tempat Kerja 2015
f. Penghargaan Wali Kota Makassar: Zero Accident terhitung sejak 1
Januari – 31 Desember 2015

D. Temuan
1. Temuan Positif
a. Pembuatan Kebijakan Terkait dengan SMK3 beserta
pengimplementasiannya
b. Pembentukan panitia P2K3 (Panitian Keselamatan & Kesehatan
Kerja)
c. Memiliki tenaga ahli khusus di perusahaan yang bersertifikat
d. Pembentukan Tim Tanggap darurat /Emergency Respon team e.
Memperoleh Penghargaan SMK3 (Zero Accident)
f. Memiliki Program P2K3
g. Terdapat poster informasi terhadap UU No. 1 Tahun 1970

2. Temuan Negatif
a. Penggunaan APD yang belum sesuai SOP.

15
BAB III
ANALISA TEMUAN

A. Analisa Temuan Positif

No Dokumentasi Temuan Analisa Saran/ Dasar hukum


rekomendasi
1. Pembuatan Kebijakan Terkait Dipertahankan. Peraturan Pemerintah
dengan SMK3 beserta nomor 50 tahun 2012
pengimplementasiannya tentang SMK 3 Pasal 6
Adanya komitmen untuk poin a. penetapan
menjamin K3 yang di tanda kebijakan K3 & Pasal 7
tangani oleh Direktur Utama (1) Penetapan kebijakan
K3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf a
dilaksanakan oleh
pengusaha.

2. Pembentukan Tim Tanggap Dipertahankan. Peraturan Pemerintah


darurat / Emergency nomor 50 tahun 2012
Response Team tentang SMK
Perusahaan tersebut sudah Terdapat di pasal 11 poin
memiliki team tanggap darurat (1) Pengusaha dalam
melaksanakan rencana K3
harus melakukan kegiatan
dalam pemenuhan
persyaratan K3.

16
3 Pembentukan panitia P2K3 Di Pertahankan Peraturan Menteri tenaga
(Panitian Keselamatan & kerja republik Indonesia
Kesehatan Kerja) nomor : Per.04/Men/1987
terdapat di pasal 2 ayat
Adanya Pengesahan dari (1) Setiap tempat kerja
Dinas Tenaga Kerja dan dengan kriteria tertentu
Transmigrasi Provinsi pengusaha atau
Sulawesi Selatan dan telah di pengurus wajib
bentuknya struktur P2K3 membentuk P2K3.

4. Memiliki Sejumlah ahli k3 Di pertahankan Peraturan Menteri


yang memadai yang di Tenaga Kerja Republik
buktikan dengan sertifikat & Indonesia Nomor :
beberapa Kompetensi Per-02/Men/1992
Personil Petunjukan, Kewajiban,
Di buktikan dengan memiliki 4 Dan Wewenang Ahli
orng ahli k3 umum , 1 orng Keselamatan Dan
ahli k3 listrik, ahli k3 kimia, Kesehatan Kerja.
ahli k3 muda , ahli k3 Terdapat di pasal
konstruksi, ahli k3 muda 2 ayat (1) Menteri
lingkungan dan mempunyai Tenaga Kerja atau
sebnyak 5 petugas P3K Pejabat yang ditunjuk
berwenang menunjuk ahli
keselamatan dan
kesehatan kerja pada
tempat kerja dengan
kriteria tertentu dan pada
perusahaan yang
memberikan jasa
di bidang
keselamatan dan
kesehatan kerja

17
5 Terdapat poster informasi Di pertahankan PP No. 50 Tahun 2012
terhadap UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 8 yang berbunyi
Pengusaha harus
Menyebarluas kan kebijakan K3 menyebarluaskan kebijakan
yang telah ditetapkan kepada K3 yang telah ditetapkan

seluruh pekerja kepada seluruh pekerja


/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada
di perusahaan, dan pihak
lain yang terkait.

6 Terdapat banyak penghargaan Diharapkan untuk PerMen Tenaga Kerja dan


atas pencapaian Zero Accident pencapaian ini agar Transmigrasi Per
terus berlanjut 01/Men/I/2007 BAB II
Dibuktikan dengan adanya Audit mengingat Huruf C Pemberian
Internal dan Audit dengan meningkatkan Penghargaan
tingkat penilaian penerapan prestasi perusahaan 1. Perusahaan yang telah
Memuaskan 93% terkait Zero Accident berhasil mencapai
kecelakaan nihil dalam
bentuk piagam atau
plakat. Model piagam
dan plakat tersebut
sebagaimana tercantum
dalam lampiran I;

7 Memiliki Program P2K3. Dipertahankan Permen RI No. 50 Tahun


Dibuktikan dengan Program 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen
yang jelas. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pasal 9. Ayat (1)
Perencanaan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf b dilakukan untuk
menghasilkan rencana K3.

18
B. Analisa Temuan Negatif

No Dokumentasi Temuan Potensi Saran/ Dasar


Analisa Bahaya Rekomendasi Hukum

Penggunaan Dengan Pengadaan APD UU No. 1


APD yang penggunaan oleh pihak Tahun 1970
belum sesuai APD yang tidak perusahaan dan bab 9 pasal
dengan sesuai SOP adanya penerapan 13 berbunyi
SOP.Tidak akan akan kebijakan pemakaian
“Barang
menggunakan menyebabkan APD ketika
siapa akan
sarung tangan perlindungan memasuki area kerja.
khusus (rubber pada pekerja
memasuki
gloves) ketika menjadi tidak sesuatu
mengecek aman, dan tempat kerja,
bahan kimia menyebabkab diwadjibkan
dan tidak bahaya jika mentaati
menggunakan terjadi semua
jaket kecelakaan petunjuk
keselamatan kerja keselamatan
(Life Vest) di kerja dan
area dekat
memakai
dengan air.
alat- alat
perlindungan
diri yang
diwajibkan”
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan secara online pada saat
PKL (praktik kerja lapangan) di PT Traya Tirta Makassar dengan topik yaitu
keahlian & kelembagaan K3 dan juga SMK3 (sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja) didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa PT. Traya Tirta Makassar sebagian besar telah mematuhi peraturan
perundang-undangan K3 tentang keahlian dan kelembagaan K3 dan juga
SMK3 diantaranya yaitu:
a. adanya pembuatan kebijakan SMK3,
b. pembentukan P2K3,
c. memiliki tenaga ahli khusus di perusahaan,
d. adanya pembentukan Tim Tanggap Darurat (Emergency Response
Team),
e. terdapat media penyebaran informasi kebijakan K3 di perusahaan,
f. memiliki Program P2K3,
2. Bahwa PT. Traya Tirta Makassar dalam penerapan SMK3 memperoleh
piagam penghargaan dalam penerapan sistem manajemen K3.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan di PT. Traya Tirta Makassar terdapat
penggunaan APD yang belum sesuai dengan SOP.
B. Saran
1. PT. Traya Tirta Makassar sebaiknya dapat mempertahankan serta
meningkatkan temuan positif K3 yang sudah terimplementasikan dengan
baik di Perusahaan
2. PT. Traya Tirta Makassar harus memperbaiki K3 di Perusahaan sesuai
dengan temuan negatif yang telah didapatkan di perusahaan agar
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di perusahaan dapat dihindari.

20
NOTULENSI SESI TANYA JAWAB

Kelompok 1 :
Notulensi tanya jawab antar kelompok :

1. Pertanyaan dari ALFA ABRAHAM CHRISTIAN TALABA (dari kelompok 2) :


“Bgaimana pendapat kelompok 1 terkait dengan penerapan SMK3 yg ada di
PT . Traya Tirta ?”
Jawaban :
Di jawab oleh ibu HASNIA (Kel 1) : Sesuai dengan apa yg kami dapatkan dari
narasumber bahwa PT. Traya Tirta sudah menerapkan SMK3 dengan
terlaksananya audit eksternal dan audit internal dengan kriteria lanjutan sesuai
dengan (Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 ) dan bisa di buktikan
dengan mendapatkn penghargaan zero accident.

2. MUHAMMAD FARID RIFALDI ( Kelompok 4) :


“Bagaimana pendapat kelompok 1 tentang penyebaran media K3 atau
rambu rambu K3 di PT. Traya Tirta Makasar?
Jawaban:
Dijawab Oleh LEONALDO MANGLO METTIA (Kel 1) : Pemasangan media
penyebaran k3 di PT. Traya Tirta cukup baik di antara nya kami melihat
adanya Rambu Rambu bewarna biru tentang Mandatory APD di lingkungan
PT. Traya Tirta, ada juga Rambu Rambu Bewarna hijau yaitu mengenai
informasi seperti penunjuk arah jalur evakuasi dan titik kumpul, Rambu rambu
bewarna merah yang berupa larangan sprti di larang merokok dan juga rambu
rambu peringatan yang bewarna kuning di sumber kelistrikan PT.Traya Tirta
Makassar

21
3. IAN FATUR RAHMAT (Kelompok 3) :
“Program yang dilakukan oleh P2K3 PT. Traya Tirta Makassar ?”
Jawaban :
Di Jawab Oleh Zulhana ( Kel 1) :
a. Membangun Sistem Manajemen K3 yang baik, berinovasi dan
berkelanjutan
b. Berperan aktif dalam menjaga sarana dan prasarana K3 serta Aset
Perusahaan
c. Mencegah penyakit akibat kerja
d. Nihil Kecelakaan Kerja
e. Pemenuhan perundang-undangan K3
f. Mengadakan training safety awarne

22

Anda mungkin juga menyukai