Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DAU SG TA. 2024


KEBIJAKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Redesign DAU untuk pola belanja yang lebih fokus, pengurangan ketimpangan fiskal antar-daerah,
dan percepatan ekualisasi layanan publik antar-daerah melalui pengutamaan penggunaan DAU
sesuai kinerja daerah

KONDISI - UU NO. 33/2004 DESAIN DALAM UU NO. 1/2022


• Pagu mempertimbangkan kebutuhan pelayanan publik
• Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang - kurangnya
sebagai bagian dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
26% dari PDN Neto yang ditetapkan dalam APBN menjadi kewenangan Daerah, kemampuan Keuangan Negara,
• Pemerataan kemampuan keuangan membaik, namun masih pagu TKD secara keseluruhan dan target pembangunan
terjadi ketimpangan kinerja layanan publik • Berbasis unit cost memperhatikan kebutuhan dasar pelayanan
pemerintahan, target layanan (a.l. jumlah penduduk),
• DAU justru mendorong dominasi belanja birokrasi (rata2 karakteristik wilayah (a.l. daerah kepulauan dan daerah
belanja pegawai 32,4% vs belanja infrastruktur public berbasis sektor tertentu seperti pariwisata, pertanian, dan
11,5%) perikanan).

• Penggunaan DAU belum memperhitungkan kinerja Pemda • Penghitungan berdasarkan klaster, yang ditetapkan dengan
memperhatikan letak geografis dan kondisi perekonomian
dalam memperbaiki layanan.
• Sebagian DAU dapat diarahkan penggunaanya, untuk
mendorong pemerataan kinerja layanan publik Daerah.
• Mendukung Pemda mengalokasikan pendanaan untuk
pembangunan sarana dan prasarana serta pemberdayaan
masyarakat di kelurahan
2
PERUBAHAN PENGATURAN DAU
SEBELUM BERLAKUNYA UU NO. 1/2022 SETELAH UU NO. 1/2022
ditetapkan dengan mempertimbang-kan: “Redesign DAU” untuk pemerataan
Ditetapkan minimal 26%
dari PDN Netto
Kebutuhan pelayanan publik Daerah, keuangan antar-daerah, mendorong pola
PAGU kemampuan Keuangan Negara, pagu TKD
belanja yang lebih baik dan percepatan
DAU secara keseluruhan, dan target
pembangunan nasional. ekualisasi layanan publik daerah

PENGATURAN BARU
DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal DAU = Celah Fiskal, yaitu Kebutuhan 1. Penggunaan DAU per Daerah terdiri dari:
Fiskal (KbF) - Potensi Pendapatan a. DAU yang tidak ditentukan penggunaanya (Block
• Alokasi Dasar berdasarkan Daerah
Jumlah Gaji PNSD Grant)
▪ KbF berdasarkan unit cost
• Kebutuhan Fiskal (KbF) b. DAU yang ditentukan penggunaanya (Spesific
FORMULA berdasarkan variabel Jumlah
dikalikan target layanan dan faktor
penyesuaian, dan Grant) terdiri dari:
ALOKASI Penduduk, Luas Wilayah, IPM, mempertimbangkan Kebutuhan 1) DAU untuk Penggajian PPPK;
IKK dan PDRB Dasar Penyelenggaraan Pemerintahan
• Kapasitas Fiskal (KpF) 2) DAU untuk Pendanaan Kelurahan;
• Potensi Pendapatan berdasarkan
berdasarkan Realisasi PAD + Potensi PAD, Alokasi DBH, dan Alokasi 3) DAU Spesific untuk bidang Pendidikan;
Realisasi DBH DAK Nonfisik
4) DAU Spesific untuk bidang Kesehatan;
5) DAU Spesific untuk bidang Pekerjaan
Umum.
• Terdiri dari DAU yang penggunaanya tidak
PENGGU- Block Grant (tidak ditentukan (block grant) dan DAU yang 2. Kebutuhan Dasar Penyelenggaraan Pemerintahan
ditentukan penggunaannya) penggunaanya ditentukan (Spesific Grant) termasuk kebutuhan untuk penggajian PNSD dan
NAAN
• Termasuk untuk Pendanaan Kelurahan PPPK.
3
KEBIJAKAN UMUM TKD TAHUN 2024
ALOKASI TKD TERUS MENGALAMI KENAIKAN DAN MENINGKAT MENJADI RP857,6 T UNTUK TA 2024
Diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

KEBIJAKAN UMUM TKD 2024


1200 11,8 8,6 14 20
4,5 7,3 3,9 3,9
2,1 3,0 -0,2
1000 -6,2 0
1. Meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah
800 857,6 -20 serta harmonisasi belanja pusat dan daerah.
813 785,7 816,2 814,7
600 710,3 742 757,8 762,5
-40
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan TKD.
623,1
573,7 3. Memperkuat penggunaan earmarking TKD pada sektor
400 -60
prioritas.
200 -80 4. Meningkatkan efektivitas dan optimalisasi penggunaan
TKD mendukung pencapaian program prioritas nasional.
0 -100
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 RAPBN 5. Menerbitkan pedoman/juknis dan regulasi yang
2024 terintegrasi dan tersinkronisasi sebelum tahun anggaran
dimulai.
Peningkatan TKD terutama untuk menampung kebijakan prioritas sbb:
6. Meningkatkan harmonisasi kebijakan dan pengalokasian
- Dukungan penggajian PPPK Daerah dan kenaikan gaji pokok ASN TKD untuk mengatasi stunting, kemiskinan, inflasi, dan
Daerah. investasi.
- Peningkatan pelayanan publik di daerah. 7. Mendorong pemda agar menggunakan TKD untuk
- Dukungan operasional sekolah, PAUD dan pendidikan kesetaraan. kegiatan yang produktif dengan multiplier effect yang
- Dukungan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. tinggi.
4
www.kemenkeu.go.id
PERKEMBANGAN DAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI UMUM TA 2024
Pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah sebagai pelaksanaan desentralisasi dan ekualisasi kualitas layanan dasar daerah

PERKEMBANGAN DAU TA 2022-2024 KEBIJAKAN DAU TA 2024


Rp Triliun

600,0
1. Melanjutkan kebijakan pengalokasian DAU sesuai dengan UU HKPD,
20,00%

4,95% 4,76% 7,41%


0,00% 0,73% -1,71% 0,06%
10,00%

500,0
-8,78% 0,00%

diantaranya kebijakan hold harmless sampai dengan 2027.


400,0
2. Memperkuat sinergi kebijakan penggunaan DAU yang telah
-10,00%

427,7
421,4
420,9
401,5
401,5
398,6
398,6

398,0
396,0
384,4
381,6

378,0
377,8

378,0
377,8
-20,00%

300,0 -30,00%

ditentukan penggunaannya dengan program prioritas nasional dalam


200,0
rangka memperbaiki kualitas kinerja layanan publik Daerah dan belanja
-40,00%

-50,00%

100,0 -60,00%

strategis daerah termasuk mendukung penggajian atas pengangkatan


0,0
PPPK di daerah.
-70,00%

3. Meningkatkan kualitas penggunaan DAU yang ditentukan


penggunaannya melalui penguatan monev, mendorong pemanfaatan
* teknologi informasi oleh pemerintah daerah, dan penguatan sinergi
Alokasi Realisasi %Growth Alokasi dengan K/L.
4. Menjaga tingkat pemerataan keuangan daerah melalui penyesuaian
❑ Pagu DAU tahun 2024 tumbuh sebesar 7,4% dari bobot formula, dan peningkatan kualitas data dasar penghitungan
tahun 2023
alokasi DAU.
❑ Realisasi penyaluran DAU TA 2023 (per 31
Desember 2023) sebesar Rp398,03 Triliun 5. Melanjutkan kebijakan peningkatan kinerja pengelolaan belanja
(100,51%) APBD melalui penyaluran DAU berbasis kinerja.
5
www.kemenkeu.go.id
PERHITUNGAN DAU DALAM UU NO. 1/2022
Perhitungan Alokasi per Daerah
DAU = Celah Fiskal (CF)

Celah Fiskal (CF)


= Kebutuhan Fiskal - Potensi Pendapatan Daerah

[∑ (UC i × target layanan i) × faktor penyesuaian] + kebutuhan dasar penyelenggaraan α1 Potensi PAD + α2 alokasi DBH + α3
pemerintahan alokasi DAK Nonfisik

Satuan Biaya (UC) Bidang Target Layanan Faktor Penyesuaian Kebutuhan Dasar
Rerata 3 tahun
Belanja Daerah sektor
X Pendidikan Jumlah siswa sesuai kewenangan Prov. dan
Kab./Kota
X Memperhatikan antara
lain luas wilayah,
+ Penyelenggaran Pemerintahan
α1 x Jumlah gaji ASN Daerah
tertentu dibagi dengan karakteristik wilayah*),
Kesehatan Jumlah Penduduk
rerata 3 tahun target dan indeks kemahalan 1. IKK
layanan per masing- Pekerjaan Panjang jalan sesuai kewenangan Prov. dan konstruksi. 2. Density (JP/LW Darat)
masing kelompok Umum Kab./Kota α1 FP1 + α2 FP2 + … 3. Daerah Kepulauan (LW Laut)
+ αn FPn 4. Daerah Ketahanan Pangan
Layanan Umum Jumlah Penduduk (Pertanian dan perikanan)
>>>>>>>>>>>>>>> 5. Daerah Pariwisata
Contoh: satuan biaya bidang Pendidikan provinsi di Sumatera = 6. Daerah Konservasi Hutan
• Rata-rata belanja bidang Pendidikan 3 tahun = 18,10 T • Unit Cost Pendidikan = 18,10 T / 2.362.884,67
• Rata-rata jumlah siswa SMA/SMK 3 tahun = 2.362.884,67 siswa = Rp 7.661.797,78 / siswa
*) Indikator karakteristik wilayah misalnya Daerah yang berciri kepulauan dan Daerah dengan basis perekonomian tertentu seperti sektor pariwisata/ pertanian dan peternakan yang mendukung ketahanan pangan.
**) α1 dan α2 merupakan bobot masing-masing indeks yang ditentukan berdasarkan hasil uji statistik atau sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
FORMULA PERHITUNGAN ALOKASI DAU TA 2024
DAU = Celah Fiskal (CF)

1. Pagu DAU Nasional dibagi menjadi Pagu DAU Provinsi dan Kab/Kota 5. Faktor Penyesuaian (FP), terdiri dari:
dengan proporsi 14,1 : 85,9; a. IKK
2. Pagu DAU Provinsi dan Kab./Kota dibagi menjadi Pagu DAU Provinsi dan b. Density (JP/LW Darat)
c. Daerah Kepulauan (LW Laut)
Kab./Kota, per kelompok klaster : Sumatera, Jawa - Bali, Kalimantan -
d. Daerah Ketahanan Pangan (Pertanian & perikanan)
Sulawesi, dan Nusa Tenggara - Maluku – Papua, berdasarkan Jumlah
e. Daerah Pariwisata
Penduduk dan Luas Wilayah; f. Daerah Konservasi Hutan
3. Perhitungan Alokasi per Daerah dilakukan dalam masing2 Kelompok,
yaitu Kelompok: 6. Kebutuhan Fiskal dihitung dengan rumus:
- Provinsi Sumatera - Kab.Kota Sumatera ((∑ Unit Cost x target layanan) x FP) + Belanja Pegawai
- Provinsi Jawa-Bali - Kab./Kota Jawa-Bali 7. Potensi Pendapatan, dihitung dengan rumus:
- Provinsi Kal-Sul - Kab./Kota Kal-Sul
(α1 x Potensi PAD) + (α2 x Alokasi DBH) + (α3 x Alokasi
- Provinsi Nusra-Mal-Pap - Kab./Kota Nusra-Mal-Pap
DAK NF)
4. Unit Cost masing-masing Bidang Layanan Umum, Pendidikan, Kesehatan
8. Celah Fiskal (CF) dihitung dengan rumus:
dan Pekerjaan Umum, untuk masing2 Kelompok dihitung dengan rumus:
Kebutuhan Fiskal – Potensi Pendapatan
Rerata Belanja Bidang 3 tahun dibagi rerata target layanan 3 tahun
9. Alokasi per Daerah dihitung dengan rumus:
BIDANG TARGET LAYANAN
Bid. Pendidikan Jumlah Siswa* (CF Daerah / ∑ CF daerah dalam Kelompok) x Pagu
Bid. Kesehatan Jumlah Penduduk Kelompok
Bid. Pekerjaan Umum Panjang Jalan*
Bid. Layanan Umum Jumlah Penduduk
DATA DASAR & BOBOT PERHITUNGAN DAU TA 2024
KMK NOMOR 26/KM.7/2023 TENTANG PENETAPAN BOBOT
DAN PERSENTASE DALAM PENGHITUNGAN ALOKASI
Realisasi Belanja DANA ALOKASI UMUM TAHUN ANGGARAN 2024​
2020-2022 Kemenkeu
per Urusan
Jumlah Siswa
URAIAN RAPBN 2024
2020-2022 Kemendikbud
Kebutuhan PAGU DAU 427.699,30
Fiskal Kemendagri
Jumlah Penduduk 2021-2023 ALOKASI PAGU DAU PROV. KAB./KOTA
▪ PROPORSI PEMBAGIAN PAGU DAU 14,1 % 85,9 %
DATA DASAR DAU TA. 2024

Panjang Jalan 2020-2022 Kemen PUPR


▪ JUMLAH PAGU (Miliar) 60,305.60 367,393.70
Belanja Pegawai 2023 Kemenkeu BOBOT VARIABEL PAGU KELOMPOK
Kebutuhan
Dasar ▪ JUMLAH PENDUDUK 50,0% 50,0%
Pemerintahan Formasi Calon ASND 2023-2024 KemenPANRB ▪ LUAS WILAYAH 50,0% 50,0%
JUMLAH PAGU KELOMPOK (Miliar)
Luas Laut 2022 BIG ▪ SUMATERA 17,462.01 99,204.30
▪ JAWA BALI 15,961.63 125,067.40
IKK 2023 BPS
▪ KALIMANTAN - SULAWESI 16,371.33 83,542.75
Densitas 2022 Kemendagri ▪ NUSRA – MALUKU - PAPUA 10,510.63 59,579.25
Faktor BOBOT FAKTOR PENYESUAIAN
Penyesuaian Indeks Daerah Kementan & Kemen
2023 ▪ INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI 50% 50%
Ketahanan Pangan KP
Indeks Daerah Kemen LHK ▪ INDEKS DENSITAS 5% 5%
2021
Tutupan Hutan ▪ INDEKS KETAHANAN PANGAN 10% 10%
Indeks Daerah Kemenparekraf
Pariwisata
2023 ▪ INDEKS PARIWISATA 10% 10%
▪ INDEKS TUTUPAN HUTAN 15% 15%
Potensi PAD 2023 Kemenkeu ▪ INDEKS LUAS LAUT (KEPULAUAN) 10% 10%
Potensi VARIABEL POTENSI PENDAPATAN
Pendapatan DBH 2023 Kemenkeu ▪ Potensi PAD 60% 60%
Kemenkeu
▪ DBH 100% 100%
DAK Nonfisik 2023
▪ DAK Nonfisik 80% 80%
PENGGUNAAN DAU
Yang tidak ditentukan penggunaannya dan yang ditentukan penggunaannya

Block Grant SG untuk Penggajian Formasi PPPK


Tidak ditentukan penggunaanya
DAU SG untuk Pendanaan Kelurahan
Specific Grant
SG bidang Pendidikan
Ditentukan Penggunaanya
SG bidang Kesehatan
Penentuan porsi Block Grant dan Specific Grant didasarkan pada capaian SPM dan/atau indikator
kinerja: SG bidang Pekerjaan Umum
▪ Daerah dengan kinerja baik → lebih besar porsi Block Grant
▪ Daerah dengan kinerja kurang → lebih besar porsi Specific Grant
DAU Earmark Grant digunakan untuk kegiatan yang menunjang capaian SPM/Indikator kinerja

DAU YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (SPECIFIC GRANT)


LAYANAN UMUM PENDIDIKAN KESEHATAN PEKERJAAN UMUM
▪ Porsi Specific Grant Porsi Specific Grant berdasarkan: Porsi Specific Grant berdasarkan: Porsi Specific Grant berdasarkan:
berdasarkan alokasi ▪ Capaian SPM Bidang Pendidikan* ▪ Indeks Kinerja Layanan Kesehatan, dihitung ▪ Indeks Kinerja Layanan Pekerjaan Umum,
Pendanaan Kelurahan dan berdasarkan data: dihitung berdasarkan data:
Kebutuhan Penggajian PPPK - Usia Harapan Hidup, - Persentase Keluarga dengan Akses terhadap
▪ Penggunaan dasar Capaian SPM Bidang - Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Air Minum Layak,
▪ Digunakan untuk
Pendidikan merupakan hal baru, dari - Persentase balita yang mendapat imunisasi - Persentase Keluarga dengan Akses terhadap
pembangunan sarana
sebelumnya menggunakan Indikator Kinerja lengkap, dan Sanitasi Layak,
prasarana Kelurahan dan
- Balita dengan gizi normal - Kondisi Jalan Mantap,
pemberdayaan Masyarakat
- Rasio Elektrifikasi, dan
Kelurahan dan Penggajian
PPPK - Kualitas Sinyal Telepon dan Sinyal Internet
PERHITUNGAN BLOCK GRANT (BG) DAN SPECIFIC GRANT (SG)
DANA ALOKASI UMUM TA. 2024

Penentuan BG dan SG untuk selain bidang Layanan Umum


DAU per Daerah:

BG
No Persentil Nilai Capaian SPM Kelompok Porsi DAU SG 1. DAU BlockGrant
Alokasi Bidang Untuk Bid. Pendidikan, data yang
1. 100 Sangat Baik 0%
dipergunakan adalah data capaian
Pendidikan SG Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2. 90 s.d. 99 Baik 12,5%
Bid. Pendidikan dari 3. 80 s.d. 89 Sedang 25%
Alokasi Bidang BG Kemdikbudristek yang
dikelompokkan berdasarkan 4. 70 s.d. 79 Kurang 37,5%
Kesehatan SG persentil dengan kategori sebagai 5. Kurang dari 70 Sangat Kurang 50%
berikut:
Alokasi
Alokasi Bidang BG 2. DAU SG Pendidikan
DAU Untuk Bid. Kesehatan dan PU,
No Persentil Indeks Kinerja Kelompok Porsi DAU SG
Pekerjaan data yang dipergunakan adalah
per data Indikator Kinerja Bid. 1. 100 Sangat Baik 0%
Umum SG
Daerah Kesehatan dan PU dari Dit SIPT – 2. 80 s.d. 99 Baik 12,5%
DJPK yang merupakan indeks 3. DAU SG Kesehatan
komposit dari beberapa indikator 3. 60 s.d. 79 Sedang 25%
kinerja masing-masing bidang 4. 40 s.d. 59 Kurang 37,5%
yang dibagi menjadi 5 kategori
5. Kurang dari 40 Sangat Kurang 50%
berdasarkan persentil sbg berikut:
4. DAU SG Pkj. Umum
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝐴𝑈 𝑆𝐺𝑖 = 𝑃𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑆𝐺𝑖 × 𝐴𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐷𝐴𝑈𝑖

Alokasi Bidang BG Ket:


Jumlah DAU Sgi = Jumlah Alokasi DAU yang ditentukan penggunaanya bidang i
Layanan Umum Porsi Sgi = Porsi DAU yang ditentukan penggunaanya untuk bidang i
SG
Alokasi DAUi = Alokasi DAU Bidang i 5. DAU SG Pendanaan
Kelurahan
▪ dilakukan penyesuaian besaran DAU BG, Penentuan BG dan SG untuk bidang Layanan Umum
minimal naik sebesar kebutuhan kenaikan gaji
8% dan penggajian PPPK formasi tahun 2022 𝐷𝐴𝑈 𝑆𝐺 = (𝐽𝑙ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛 × 𝑈𝐶 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛)
yang diangkat pada tahun 2023.
𝐷𝐴𝑈 𝑆𝐺 = (𝐽𝑙ℎ 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑃𝑃𝐾 × 𝐺𝑎𝑝𝑜𝑘 & 𝑇𝑢𝑛𝑗) 6. DAU SG Penggajian
▪ dilakukan dengan merealokasi DAU SG
Formasi PPPK
Pendidikan, Kesehatan, dan PU (dipilih yang 𝐷𝐴𝑈 𝐵𝐺 = 𝐴𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔𝑖 − 𝐷𝐴𝑈 𝑆𝐺 10
mengalami kenaikan tertinggi) ke DAU BG
Realisasi Penyaluran DAU TA 2023

% Realisasi
Jenis DAU Pagu Alokasi Realisasi Penyaluran
Penyaluran
DAU Block Grant 286,767,838,717,000 286,767,838,717,000 100.00%

DAU Specific Grant 109,232,161,283,000 109,099,750,820,542 99.88%

Penggajian Formasi PPPK 25,741,997,004,000 25,741,997,004,000 100.00%

Dukungan Pendanaan Kelurahan 1,669,979,718,000 1,644,028,375,953 98.45%

Bidang Pendidikan 40,062,746,791,000 39,993,776,407,340 99.83%

Bidang Kesehatan 26,031,470,651,000 26,023,518,505,877 99.97%

Bidang Pekerjaan Umum 15,725,967,119,000 15,696,430,527,372 99.81%


TOP 5 penggunaan DAU SG Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Pekerjaan Umum TA 2023

PENDIDIKAN KESEHATAN PEKERJAAN UMUM


No Subkegiatan No Subkegiatan No Subkegiatan
P
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Pengelolaan Jaminan Kesehatan 1 Rekonstruksi Jalan
R 1
Masyarakat
O Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik 2 Pembangunan Jalan
2 2 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
V Sekolah Menengah Atas Perencanaan, Pembangunan,
I Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pembangunan Rumah Sakit Beserta Pengawasan dan Pemanfaatan Bangunan
3 3 3
N Sekolah Menengah Kejuruan Sarana dan Prasarana Pendukungnya Gedung untuk Kepentingan Strategis
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) - Pengelolaan Sarana dan Prasarana Daerah Provinsi
S 4 4
SMA Spiritual
I 4 Pembangunan Jembatan
Pembangunan Sarana, Prasarana dan Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya
5 5 Pembangunan Baru SPAM Jaringan
Utilitas Sekolah - SMA Manusia Kesehatan 5
Perpipaan
No Subkegiatan No Subkegiatan No Subkegiatan
K
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 1 Rekonstruksi Jalan
A
B Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas - Pengelolaan Jaminan Kesehatan 2 Pembangunan Jalan
2 2
SD Masyarakat
/ Perencanaan, Pembangunan,
Pembangunan Sarana, Prasarana dan Fasilitasi Pengelolaan Bina Mental 3 Pengawasan, dan Pemanfaatan Bangunan
K 3 3
Utilitas Sekolah - SD Spiritual
O Gedung Daerah Kabupaten/Kota
Penyediaan Pendidik dan Tenaga Pengadaan Alat Kesehatan/Alat
T 4 Kependidikan bagi Satuan Pendidikan 4 Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan 4 Rehabilitasi Jalan
A Sekolah Dasar - SD Kesehatan
5 Pembangunan Jembatan
5 Penambahan Ruang Kelas Baru - SD 5 Pengadaan Obat, Vaksin
1 - DAU Dukungan Penggajian Formasi PPPK Daerah

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
• Digunakan untuk Formasi PPPK 2023 yang diangkat di tahun 2024.
DAU Dukungan • Terdiri dari Formasi guru, tenaga kesehatan, dan teknis yang masing-masing jumlahnya
Penggajian
Formasi PPPK ditetapkan oleh Kementerian PANRB.
Daerah
• Tunjangan melekat terdiri dari:
a. Tunj. Keluarga; c. Tunj. Umum; e. Tunj. Lainnya (iuran JKN, dsb.);
b. Tunj. Struktural; d. Tunj. Beras; f. Pembulatan;

PENGALOKASIAN
PENGALOKASIAN

jumlah formasi PPPK yang Satuan Gaji pokok dan Jumlah bulan Faktor pengali Alokasi DAU Dukungan
diangkat pada tahun berjalan tunjangan melekat pembayaran gaji Penggajian Formasi PPPK Daerah

Formasi 2023 yang diangkat Rata-rata nasional = 9 bulan (mulai April) + 1 Proyeksi TA 2024
tahun 2024 Rp3.611.000 Gaji Ke-13 kelulusan
(formasi ditetapkan oleh (sesuai jadwal seleksi
KemenPANRB) PPPK yg diterbitkan BKN)

Rincian pagu bagian DAU dukungan pengajian PPPK Daerah per Daerah akan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
Besaran faktor pengali mempertimbangkan rata-rata realisasi pengangkatan Formasi tahun sebelumnya.
Besaran satuan gaji dan tunjangan melekat mempertimbangkan rata-rata belanja gaji dan tunjangan melekat Formasi PPPK bulan Juli 2023 (sudah
memperhitungkan kenaikan 8%.
13
2 - DAU Dukungan Pembangunan Sarana dan Prasarana, Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan (1)

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
• Penggunaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai DAU Dukungan
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Pembangunan Sarana
dan Prasarana,
Kelurahan. Pemberdayaan
Masyarakat
• untuk kegiatan fisik dan/ atau nonfisik. di Kelurahan

PENGALOKASIAN
PENGALOKASIAN
Jumlah Kelurahan di tiap Satuan alokasi per DAU Dukungan Pembangunan Sarana dan
Kab./Kota kelurahan Prasarana, Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
Ditambah DKI Jakarta Rp200.000.000 Dibagi ke masing-masing kelurahan dengan 2 opsi
skema pembagian

Dibagikan kepada seluruh


Kelurahan secara merata
❖ Jumlah Penduduk Besaran Alokasi Dasar minimal 50% PEMBAGIAN
ATAU
❖ Angka Kemiskinan PER
Dibagikan kepada seluruh
❖ Luas Wilayah Besaran Alokasi Berdasarkan Kebutuhan Kelurahan berdasarkan
❖ Ketersediaan Pelayanan Dasar KELURAHAN
❖ Kondisi Infrastruktur memperhatikan dan/atau Kinerja Kelurahan maksimal 50% Alokasi Dasar dan Alokasi
Berdasarkan Kebutuhan
❖ Transportasi/Aksesibilitas
dan/atau Kinerja Kelurahan
❖ Indikator lain sesuai Prioritas Daerah 14
3 - DAU Dukungan Bidang Pendidikan
PENGALOKASIAN Persentil Nilai Porsi DAU
PENGALOKASIAN No
Capaian SPM
Kelompok
SG
DAU Dukungan bidang Pendidikan dihitung berdasarkan capaian 1. 100 Sangat Baik 0%
DAU kinerja daerah di bidang Pendidikan yang mengacu pada data capaian 2. 90 s.d. 99 Baik 12,5%
Dukungan
Bidang SPM bidang Pendidikan dari Kemendikbudristek. 3. 80 s.d. 89 Sedang 25%
Pendidikan
Porsi DAU dukungan bidang Pendidikan diperoleh berdasarkan 5 4. 70 s.d. 79 Kurang 37,5%
kelompok persentil nilai capaian SPM tersebut. 5. Kurang dari 70 Sangat Kurang 50%

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN PENGGUNAAN
TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK:
o Untuk mendanai kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka peningkatan kualitas • Belanja pegawai selain gaji dan tunjangan
layanan dasar bidang Pendidikan; melekat yang dibayarkan kepada ASN guru dan
o Sesuai kegiatan dan subkegiatan prioritas serta kegiatan dan subkegiatan pendukung tenaga kependidikan Daerah sesuai dengan
dalam lampiran PMK 110 tahun 2023 (porsi fisik x nonfisik disesuaikan kebutuhan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Daerah dengan memperhatikan prioritas nasional); • Belanja honorarium yang tidak mendukung
o Kegiatan di atas termasuk belanja yang terkait dengan: peningkatan kualitas pelayanan dasar;
a. Kegiatan yg mendukung peningkatan capaian SPM bidang Pendidikan; dan • Belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung
b. belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan melekat yang dibayarkan kepada ASN peningkatan kualitas pelayanan dasar.
guru dan tenaga kependidikan Daerah maksimal 25% dari jumlah alokasi bagian
DAU dukungan bidang pendidikan.
• Dapat digunakan untuk pembayaran cicilan pokok dan bunga atas pinjaman daerah
yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur di bidang Pendidikan.

15
4 - DAU Dukungan Bidang Kesehatan
PENGALOKASIAN Persentil Porsi DAU
PENGALOKASIAN No
Indeks Kinerja
Kelompok
SG
DAU Dukungan bidang Kesehatan dihitung berdasarkan capaian 1. 100 Sangat Baik 0%
DAU kinerja daerah di bidang Kesehatan yang mengacu pada data Indikator
Dukungan 2. 80 s.d. 99 Baik 12,5%
Bidang Kinerja Bidang Kesehatan dari Direktorat SIPT – DJPK yang merupakan
Kesehatan indeks komposit dari beberapa indikator kinerja. 3. 60 s.d. 79 Sedang 25%

Porsi DAU dukungan bidang Kesehatan diperoleh berdasarkan 5 4. 40 s.d. 59 Kurang 37,5%
kelompok persentil data indeks kinerja komposit tersebut. 5. Kurang dari 40 Sangat Kurang 50%

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN PENGGUNAAN
TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK:
o Untuk mendanai kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka peningkatan kualitas • Belanja pegawai selain gaji dan tunjangan
layanan dasar bidang Kesehatan; melekat yang dibayarkan kepada ASN bidang
o Termasuk belanja yang terkait dengan: kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
a. Kegiatan yg mendukung peningkatan capaian SPM bidang Kesehatan; dan perundang-undangan;
b. belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan melekat yang dibayarkan kepada ASN • Belanja honorarium yang tidak mendukung
di bidang kesehatan maksimal 25% dari jumlah alokasi bagian DAU dukungan peningkatan kualitas pelayanan dasar;
bidang kesehatan. • Belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung
c. Belanja pemenuhan pengelolaan JKN untuk masyarakat (termasuk tunggakannya) peningkatan kualitas pelayanan dasar.
dan pengelolaan JKN ASN Daerah (iuran wajib, termasuk tunggakannya),
maksimal 25% dari jumlah alokasi bagian DAU dukungan bidang kesehatan.
• Dapat digunakan untuk pembayaran cicilan pokok dan bunga atas pinjaman daerah
yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur di bidang Kesehatan.

16
5 - DAU Dukungan Bidang Pekerjaan Umum

DAU Dukungan
Bidang
Pekerjaan
Umum
PENGALOKASIAN
PENGALOKASIAN No
Persentil
Kelompok
Porsi DAU
Indeks Kinerja SG
DAU Dukungan bidang Pekerjaan Umum (PU) dihitung berdasarkan 1. 100 Sangat Baik 0%
capaian kinerja daerah di bidang PU yang mengacu pada data
2. 80 s.d. 99 Baik 12,5%
Indikator Kinerja Bidang PU dari Direktorat SIPT – DJPK yang
merupakan indeks komposit dari beberapa indikator kinerja. 3. 60 s.d. 79 Sedang 25%

Porsi DAU dukungan bidang PU diperoleh berdasarkan 5 kelompok 4. 40 s.d. 59 Kurang 37,5%
persentil dari data indeks kinerja komposit tersebut. 5. Kurang dari 40 Sangat Kurang 50%

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN PENGGUNAAN
TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK:
• Untuk mendanai kegiatan fisik dan/atau nonfisik dalam rangka peningkatan • Belanja pegawai yang dibayarkan kepada ASN sesuai
kualitas layanan dasar bidang Kesehatan; dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Termasuk belanja yang terkait dengan Kegiatan yg mendukung peningkatan • Belanja honorarium yang tidak mendukung
capaian SPM bidang PU. peningkatan kualitas pelayanan dasar;
• Dapat digunakan untuk pembayaran cicilan pokok dan bunga atas pinjaman • Belanja perjalanan dinas yang tidak mendukung
daerah yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur di bidang PU. peningkatan kualitas pelayanan dasar.

17
PENYALURAN DAU PENGGAJIAN FORMASI PPPK

Batas Waktu Penyampaian


Waktu Penyaluran Syarat Salur
Syarat Salur

1) laporan rencana penggunaan


Paling lambat: 14 Januari
sisa DAU dukungan penggajian
2024
PPPK Daerah tahun sebelumnya

setiap bulan paling


cepat 1 (satu) hari
kerja sebelum
“Laporan hari kerja pertama
pada bulan 2) laporan rencana pembayaran Paling lambat: setiap
sebagaimana pembayaran gaji. dukungan penggajian PPPK Daerah tanggal 14 pada bulan
dimaksud harus telah yang diangkat pada tahun sebelum bulan
mendapat anggaran berjalan yang pembayaran gaji tahun
disampaikan secara bulanan. anggaran berjalan.
pengawasan dari
Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
Daerah.”
PENYALURAN DAU KELURAHAN

Tahap 1 (50%) Tahap 2 (50%)


Waktu Paling cepat: Februari Paling cepat: Juni
Penyaluran
Syarat Salur 1) Laporan Rencana Anggaran laporan realisasi
DAU Kelurahan 2023 penyerapan atas
penyaluran DAU Kelurahan
Tahap I (minimal 75%)

2) Laporan Penggunaan Sisa


DAU Kelurahan 2023
“Laporan sebagaimana
dimaksud harus telah
Batas Waktu mendapat pengawasan
Paling lambat: 30
Penyampaian Paling lambat: 30 Juni 2024 dari Aparat Pengawas
September 2024
Syarat Salur
Internal Pemerintah
Daerah.”
PENYALURAN DAU PENDIDIKAN / KESEHATAN / PEKERJAAN UMUM

Tahap 1 (30%) Tahap 2 (45%) Tahap 3 (25%)


Waktu Paling cepat: Februari Paling cepat: April Paling cepat: Juli
Penyaluran
Syarat Salur 1) Laporan Rencana Anggaran Laporan Realisasi Laporan Realisasi
tahun anggaran berjalan Penyerapan atas penyaluran Penyerapan atas penyaluran
Tahap I (minimal 50%) Tahap I dan Tahap 2
(minimal 75%)
2) Laporan Penggunaan Sisa
DAU tahun sebelumnya

Batas Waktu
Penyampaian Paling lambat: 31 Agustus Paling lambat: 14 November
Paling lambat: 30 Juni 2024
Syarat Salur 2024 2024

• Dalam hal pada akhir tahun anggaran terdapat sisa DAU bid. Pendidikan, kesehatan, dan/atau pekerjaan
umum, daerah harus menganggarkan kembali pada APBD tahun anggaran berikutnya untuk mendanai “Laporan sebagaimana
kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya pada bidang yang sama. dimaksud harus telah mendapat
• Dalam hal tidak disalurkan sesuai skema di atas atau total penyaluran < 100%, penyelesaian kegiatan yang pengawasan dari Aparat
keluaran kegiatannya belum tercapai menjadi beban APBD provinsi/kabupaten/kota bersangkutan. Pengawas Internal Pemerintah
Daerah.”

Anda mungkin juga menyukai