RPS 1 Angga Yudistira
RPS 1 Angga Yudistira
Disusun Oleh:
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan bimbingan-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berjudul “Hakekat
Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara”
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua serta Lili Supriyadj
S.Pd., M.M. sebagai dosen pengampu mata kuliah PPKN, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi
Dan penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawadan yang luas kepada pembaca
khususnya para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta,
12 Maret 2023
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PEDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6
2.1 Pengertian Ideologi.............................................................................6
2.2 Hakikat Pancasila................................................................................7
2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa....................................................9
2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.....................................................9
2.5 Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam
pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan
terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem
pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan isi pancasila tersebut.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan
mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara
Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu
pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya
seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh
kehidupan Negara Republik Indonesia.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pancasila sebagai ideologi bangsa
1.2.2 Pancasila sebagai ideologi negara
1.2.3 Pancasila sebagai dasar negara
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pancasila sebagai ideologi bangsa
1.3.2 Mengetahui Pancasila sebagai ideologi negara
1.3.3 Mengetahui Pancasila sebagai dasar negara
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
udkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin
tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercemin dalam
sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat yang
harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun
masyarakat. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan
mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat
sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka
mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif
dianggap benar dan adil, dalam bersikap dam bertingkah laku untuk memelihara,
mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai
dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk
masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa
Hakikat adalah sesuatu hal yang ada pada diri seseorang atau sesuatu hal yang
harus ada dalam diri sendiri. Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi warga
Indonesia, diterapkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV dan dijadikan
sebagai dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Maskipun dalam
UUD 1945 tidak secara langsung dijelaskan mengenai Pancasila, namun Pancasila
7
sudah tertanam sediri dalam jiwa masyarakat Indonesia bahwa Pancasila
merupakan pedoman yang harus ditanamkan dalam diri.
Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia,
Pancasila diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat 12 pondasi tersebut maka
akan semakin kokoh suatu negara. Pancasila juga mencerminkan kepribadian
masyarakat Indonesia karena didalamnya terdapat butir-butir yang apabila
diimplementasikan akan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat Pancasila
adalah sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai yang terdapat pada sila Pancasila
yang harus dijadikan sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara. Pancasila
menunjukan hakikat atau subtansi Pancasila yaitu dasar atau kata dasar Tuhan,
manusia, rakyat, dan adil. Mendapatkan awalan serta akhiran ke-an, per-an,
keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Hakikat atau substansi memiliki sifat abstrak, umum, universal, mutlak, tetap,
tidak berubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu. Menurut Notonagoro
(dalam susanti, 2013:28) hakikat atau subtansi dibagai menjadi tiga macam
yaitu:
a. Hakikat abstrak, disebut hakikat jenis atau hakikat umum yang memiliki
unsur-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak berubah
tersebut karena dari sejak dahulu sampai sekarang diakui oleh umat manusia.
b. Hakikat pribadi yaitu unsur-unsur yang tetap yang menyebabkan segala
sesuatu yang bersangkutan tetap dalam diri pribadi.
c. Hakikat konkrit yaitu sesuatu yang secara nyata dan jelas. Setiap manusia
dalam kenyataannya. Hakikat konkrit ini sebagai pedoman praktis dalam
kehidupan berbangsa dan negara Indonesia yang sesui dengan kenyatan sehari-
hari, tempat, keadaan, dan waktu.
Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif –
subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan
pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila
sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa – bangsa
beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini
8
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan
sebagai dasar negara.
Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri
bangsa Indonesi dapat terwujud. Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya
dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara.
Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya.
Selain dari pengertian tersebut, pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda,
seperti :
• Pancasila sebagai jiwa negara
• Pancasila sebagai kepribadian bangsa
• Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.
9
berarti ilmu. Pengertian ideologi-ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu Iden
yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah
pikiran dan kata logi yang berarti ajaran, dengan demikian ideologi adalah
ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas
(Marsudi, 2001). Secara harafiah ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang
pengertian dasar atau ide. Ideologi dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan
dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan
harus dicapai, cita-cita tersebut juga dijadikan sebagai dasar/pandangan hidup.
Makna “Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara” (Imron, 2017:13). Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada
hakikatnya merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara harus dijalankan.
Pancasila dapat berperan sebagai pemersatu bangsa, menjaga persatuan dan
kesatuan, serta dapat mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan. “Pancasila dapat memberi gambaran cita-cita dan dapat
dijadikan motivasi dan tekad untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia”
(Sulasmono, 2015:13).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat di rumuskan
sebagai kompleks pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya, serta
menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang
dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar
serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H.Titus defenisi dari ideologi adalah suatu istilah
yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah
politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang
sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh sekelompok atau lapisan
masyarakat.
10
memuat gagasan tentang bagaimana cara mengelola kehidupan bernegara.
Rumusan-rumusan dalam Pancasila tidak langsung operasional maka dari itu harus
dilakukan penafsiran ulang terhadap pancasila sesuai perkembangan zaman, dan
didalam Pancasila juga terkandung unsur-unsur nilai.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan
landasan dalam penyelenggaraan negara, berarti bahwa, seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak
boleh bertentangan. Dengan adanya ideologi dapat melahirkan pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, ide-ide, dan science of ideas. Ideologi juga membentuk orang
atau masyarakat agar menuju cita-cita dan membentuk tatanan masyarakat yang
baik melalui Pancasila sebagai ideologi bagi bangsa dan negara Indonesia.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang
ada dalam Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa
dan bernegara karena Pancasila adalah pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
13