Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN
HIPERTENSI

Di susun oleh :

Novita Sari 2110035005

Desti Fayumi 2110035016

Windari Yuliana 2110035053

Dena Fitria Hairunisa 2110035019

Astrid Juani Patricia 2110035022

Muhammad Raihan Ghifari 2110035040

Ana Maria Rusdiana Mude 2110035037

Shalsa Amalia Basir 2110035020

Naedy Ariady 2010035014

Muhammad Aldi Saputra 2110035081

Nur Asia 2110035084

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi
Sasaran : Keluarga dan pasien

Pelaksana : Mahasiswa D III Keperawatan Universitas Mulawarman


Hari/tanggal : Jum'at, 15 Desember 2023.
Waktu : 10.00-10.20 WITA ( 20 menit).
Tempat penyuluhan : Posyandu Manggis

Diagnosa Kep : Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif (D.0014)

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan diri sselama 20 menit, diharapk
an keluarga dan pasien dapat memahami dan mengerti tentang hipertensi.

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah diberikan pendidkan kesehatan selama 20 menit, keluarga diharapkan mampu :
1) Mengetahui pengertian hipertensi
2) Mengetahui penyebab hipertensi
3) Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
4) Mengetahui diet hipertensi
5) Mengetahui pencegahan hipertensi

C. Materi/Pokok Bahasan
1. Pokok bahasaan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut
2. Sub pokok bahasan :
a. Penertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Diet hipertensi
e. Pencegahan hipertensi
D. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

E. Media
1) Leaflet
2)

F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Penyu
Waktu Penyuluh Sasaran
luhan
5 menit Pra interaksi

1. Membuka acara deng 1. Menjawab salam dan mendengar


an mengucapkan sala kan perkenalan.
m dan perkenalan.
2. Menyampaikan topik
dan tujuan penyuluha 2. Mendengarkan.
n kepada sasaran.
3. Kontrak waktu denga
n sasaran.

3. Menyetujui kesepakatan pelaksan


aan pendidikan kesehatan.

15 menit Kegiatan inti:


-Menjelaskan
materi 4. Menjelaskan pengerti 4. Menyimak dan memperhatikan.
an hipertensi
5. Menjelaskan penyeba 5. Menyimak dan mendengarkan.
b hipertensi
6. Memberikan kesemp
6. Bertanya
atan pada sasaran unt
uk bertanya.
7. Menjawab pertanyaa
n.
8. Menjelaskan tanada d
an gejala hipertensi
7. Memperhatikan
9. Menjelaskan diet hip
ertensi
10. Menjelaskan pencega 8. Memperhatikan dan mendengark
an.
han hipertensi
11. Memberikan kesemp
atan pada sasaran unt
uk bertanya 9. Memperhatikan

12. Menjawab pertanyaa


n 10. Memperhatikan

11. Memberikan pertanyaan

12. Memperhatikan dan menyimak

5 menit Penutup:
-Kesimpulan
-Pertanyaan 13. Memberi kesimpulan 13. Memperhatikan.
(evaluasi) tentang ISPA
-Salam
14. Mengajukan pertanya
an (evaluasi) pada sa
saran tentang materi 14. Menjawab pertanyaan.

yang sedang dilakuka


n.
15. Menutup pertemuan
dan memberi salam. 15. Memperhatikan dan menjawab sa
lam.
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur:
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di posyandu Manggis
b. Sasaran bersedia untuk dilakukan penyuluhan kesehatan.
c. Sasaran menyetujui kontrak waktu yang ditawarkan.

2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Sasaran mengajukan pertanyaan terkait Hipertensi
c. Sasaran dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat sampai acara penyuluhan selesai.

3. Evaluasi Hasil (Lisan)


Sasaran mampu :
a. Menjelaskan definisi hipertensi
b. Menyebutkan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menyebutkan diet hipertensi
e. Menyebutkan pencegahan hipertensi

Materi pendidikan Kesehatan

1. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan menin
gkatnya tekanaan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut mengakibatka
n jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh d
arah. Penyakit hipertensi dapat menyebabkan penyakit degeneratif, hingga kematian, oleh seb
ab itu hipertensi dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam dapat menyerang sia
pa saja serta tidak memiliki tanda yang spesifik (Azizah et al., 2022).

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. S
ecara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnorm
al tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapa
t dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angk
a yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratu
s dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan s
istolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih,
atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diast
olik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetap
i tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut (Ilyas, 2016).

2. Penyebab

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor risiko terj
adinya hipertensi dapat dibagi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang da
pat diubah (Ekasari, 2021).

Faktor Risiko Hipertensi yang Tidak Dapat Diubah

1. Riwayat keluarga Faktor genetik cukup berperan terhadap timbulnya hipertensi. Jika k
ita memiliki riwayat keluarga sedarah dekat (orang tua, kakak atau adik, kakek atau ne
nek) yang menderita hipertensi, maka kita memiliki risiko untuk mengalami hipertensi
menjadi lebih tinggi.
2. Usia Tekanan darah cenderung lebih tinggi seiring bertambahnya usia. Hal ini disebab
kan karena semakin 6 bertambahnya usia, terutama usia lanjut, pembuluh darah akan s
ecara alami menebal dan lebih kaku. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko hiperte
nsi. Meskipun demikian, anak- anak juga dapat mengalami hipertensi.
3. Jenis kelamin Laki-laki lebih banyak mengalami hipertensi di bawah usia 55 tahun, se
dangkan pada wanita lebih sering terjadi saat usia di atas 55 tahun. Setelah menopause,
wanita yang tadinya memiliki tekanan darah normal bisa saja terkena hipertensi karen
a adanya perubahan hormonal tubuh.

B. Faktor Risiko Hipertensi yang Dapat Diubah


1. Pola makan
tidak sehat Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam atau makanan asin dapat menyeb
abkan terjadinya hipertensi. Begitu pula dengan kebiasaan memakan makanan yang rendah se
rat dan tinggi lemak jenuh.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kurangnya aktivitas fisik d
apat menyebabkan bertambahnya berat badan yang meningkatkan risiko terjadinya tekanan d
arah tinggi.
3. Kegemukan
Ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan pengeluaran energi menyebabkan kegem
ukan dan obesitas. Secara definisi, obesitas ialah kelebihan jumlah total lemak tubuh > 20 per
sen dibandingkan berat badan ideal. Kelebihan berat badan ataupun obesitas berhubungan de
ngan tingginya jumlah kolesterol jahat dan trigliserida di dalam darah, sehingga dapat mening
katkan risiko hipertensi. Selain hipertensi, obesitas juga merupakan salah satu faktor risiko ut
ama diabetes dan penyakit jantung.
4. Konsumsi alkohol berlebih
Konsumsi alkohol yang rutin dan berlebih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan,
termasuk di antaranya adalah hipertensi. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga berkaitan dengan
risiko kanker, obesitas, gagal jantung, stroke, dan kejadian kecelakaan.
5. Merokok
Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Nikotin dapat meningkatkan tekanan d
arah, sedangkan karbon monoksida bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa di dalam d
arah. Tak hanya perokok saja yang berisiko, perokok pasif atau orang yang menghirup asap r
okok di sekitarnya juga berisiko mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah.
6. Stres
Stres berlebih akan meningkatkan risiko hipertensi. Saat stres, kita mengalami perubahan pol
a makan, malas beraktivitas, mengalihkan stres dengan merokok atau mengonsumsi alkohol d
i luar kebiasaan. Hal-hal tersebut secara tidak langsung dapat menyebabkan hipertensi.

7. Kolesterol tinggi

Kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat menyebabkan penimbunan plak aterosklerosis, yang nanti
nya dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, pla
k aterosklerotik yang terbentuk juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, yang bila tidak dita
ngani dengan baik dapat mengakibatkan serangan jantung. Apabila plak aterosklerotik berada di pemb
uluh darah otak, bisa menyebabkan stroke.

2. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. The American Diabetes Associatio
n melaporkan dari tahun 2002-2012 sebanyak 71 persen pasien diabetes juga mengalami hipe
rtensi. Diabetes dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat menurunnya eslastisita
s pembuluh darah, meningkatnya jumlah cairan di dalam tubuh, dan mengubah kemampuan t
ubuh mengantur insulin.
3. Obstructive Sleep Apnea atau Henti Nafas
Obstructive sleep apnea (OSA) atau henti napas saat tidur merupakan salah satu faktor yang d
apat memicu terjadinya hipertensi. Pada OSA, terjadi sumbatan total atau sebagian pada jalan
napas atas saat tidur, yang dapat menyebabkan berkurang atau terhentinya aliran udara. Kond
isi ini dapat menyebabkan penurunan jumlah oksigen di dalam tubuh. Hubungan antara OSA
dengan hipertensi sangat kompleks. Selama fase henti napas, dapat terjadi peningkatan aktivit
as saraf simpatis dan peningkatan resistensi vaksular sistemik yang menyebabkan meningkatn
ya tekanan darah.

3. Tanda dan gejala

Kebanyakan penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun. Tekanan darah yang sangat tinggi d
apat menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri dada dan gejala lainnya. Orang dengan tekan
an darah sangat tinggi (biasanya 180/120 atau lebih tinggi) dapat mengalami gejala antara lain:

 sakit kepala parah


 nyeri dada
 pusing
 sulit bernafas
 mual
 muntah
 penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
 kecemasan
 kebingungan
 berdengung di telinga
 mimisan
 irama jantung yang tidak normal (WHO, 2023)
4. Diet Hipertensi
1.Makanan yang dianjurkan untuk pendrita hipertensi:
a. Sumber karbohidrat
b. Sumber protein nabati
c. Sumber vitamin
2.makanan yang dibatasi:
a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan denga garam seperti ikan asin,dan asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolestrol
5. Pencegahan Hipetensi
a. Periksakan tekanan darah secara teratur
b. Diet hipertensi
c. Menjaga keseimbangan berat badan
d. Hindari minum-minuman keras
e. Istirahat yang cukup
f. Hindari stress
g. Olahrag teratur
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, W., Hasanah, U., Pakarti, A. T., Keperawatan, A., Wacana, D., Kunci, K., & Darah, T. (2022).
Penerapan slow deep breathing terhadap tekanan darah pasien hipertensi. 2, 607–616.

Ekasari, M. F. (2021). Hipertensi: kenali penyebab, tanda gejala dan penangannya. Hipertensi : Kenal
i Penyebab, Tanda Gejala Dan Penangananya, 28.

Ilyas, S. (2016). TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi). Kementrian Kesehatan RI. https://p2ptm.k
emkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi.pdf

Lukitaningtyas, D., & Cahyono, E. A. (2023). HIPERTENSI. JURNAL PENGEMBANGAN ILMU DA


N PRAKTIK KESEHATAN, 2(April), 100–117. http://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/PIPK

Musfiroh, M., Setyowati, R., Ada, Y. R., & Sholahuddin. (2020). Implementasi Delapan Fungsi Kelua
rga Selama Masa Pandemi Covid-19. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 202
0, 310–314. https://proceedings.undip.ac.id/index.php/semnasppm2019/article/download/320/200

Ns. Tri Wahyuni, S. Kep, M. Kep; Ns. Parliani, MNS Dwiva Hayati, S. K. (2021). Dwiva Hayati , S .
Kep Buku Ajar Keperawatan Keluarga. https://repo.stikmuhptk.ac.id/jspui/bitstream/123456789/311/
1/Buku Ajar Keperawatan Keluarga.pdf

Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. J Majority, 4(5), 10–19.

Salamung, N., Kep, S., Kep, M., Pertiwi, M. R., Kep, S., Kep, M., Ifansyah, M. N., Kep, S., Kep, M.,
Riskika, S., Kep, S., Kep, M., Maurida, N., Kep, S., Kep, M., Kep, S., Kep, M., Primasari, N. A., Kep,
S., … Kep, S. (2021). ( Family Nursing ).

WHO. (2023). Hipertensi. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/de


tail/hypertension

Anda mungkin juga menyukai