Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEDIA DAN GAYA PEMBELAJARAN


Disusun Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD/MI
Dosen Pengampu : Ageng Satria Pamungkas,M.Pd

Disusun Oleh :
Walida Fitriana Risky
Kisman

STIT TUNAS BANGSA BANJARNEGARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Media Dan Gaya
Pembelajaran ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran Matematika SD/MI. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang [Media dan Gaya Pembelajaran bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ageng Satria Pamungkas, M.Pd
selaku Dosen Mata Kuliah {emebelajaran Matematika SD/MI yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Banjarnegara, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran

B. Gaya Pembelajaran

BAB III PENUTUP

A. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut penanganan untuk
meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada beberapa
komponen tertentu saja. Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya
termasuk yang kedua yakni upaya peningkatan mutu pendidikan hanya dalam beberapa
komponen saja. Meskipun demikian, sebagai suatu sistem, penanganan satu atau
beberapa komponen itu akan mempengaruhi pula komponen lainnya. Beberapa dari
gerakan-gerakan baru tersebut memusatkan diri pada perbaikan dan peningkatan
kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem persekolahan, seperti cara guru
mengajar dan cara murid belajar.
Guru memang suatu profesi yang unik. Pendekatannya harus dipandang secara
individual dan kelembagaan. Secara individual, seorang guru harus mempunyai jiwa
pengabdian yang tinggi. Lalu jiwa pengabdian yang tinggi ini ditunjang oleh keinginan
yang kuat untuk selalu memberikan dan melayani sebaik mungkin kepada anak didik.
Maka dari itu, guru juga harus selalu belajar, baik untuk ilmu pengetahuan dan
keterampilan pengajaran, maupun belajar memahami aspek psikologis kemanusiaan.
Seorang guru juga harus mampu memahami bagaimana cara murid belajar. Jika guru
telah mampu menguasai teknik yang dapat meningkatkan semangat dan keaktifan anak
didiknya dalam belajar, maka dunia pendidikan akan semakin dewasa dan profesional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Media Pembelajar ?
2. Apa saja Jenis-jenis Media Pembelajaran?
3. Apa saja Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ?
4. Apa pengertian Gaya Belajar ?
5. Apa saja jenis Gaya Belajar ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Dapat Memahami Pengertian Media Pembelajaran..
2. Dapat Memahami Jenis-jenis Media Pembelajaran.
3. Untuk Memahami Kriteria pemilihan Media Pembelajaran.
4. Dapat Memahami Pengertian Gaya Pembelajaran.
5. Dapat Memahami Jenis-jenis Gaya Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelaajaran
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “
medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”, yakni perantara
atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran bisa
dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk supaya terjadi proses
belajar. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat
keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung
pesan. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tapi juga
hal-hal lain yang memungkinkan siswa memeroleh pengetahuan. Media bukan
hanya berupa TV, radio, computer, tapi juga meliputi manusia sebagai sumber
belajar, atau kegiatan seperti diskusi, seminar simulasi, dan sebagainya. Dengan
demikian media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
1. Fungsi media belajar
 Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa
 Dapat melampaui batasan ruang kelas.
 Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungann
 Menghasilkan keseragaman pengamatan
 Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
 Membangkitkan keinginan dan minat baru.
 Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
 Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan
abstrak
2. Jenis media belajar
 Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang
memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
 Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak
mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya
 Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga
memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan
sebagainya.
3. Kriteria pemilihan media belajar.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media
adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata
tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi
yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat
digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),
maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut
Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita
gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan
menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity,
Organization, Novelty).
a. Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama
dalam pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah
dan dapat dimanfaatkan?.
Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut diijinkan
untuk digunakan?
b. Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
c. Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
d. Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
e. Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
f. Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.

B. Gaya Pembelajaran
1. Pengertian gaya belajar.
Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan
siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk
tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan
tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Drummond (1998:186) mendefinisikan gaya belajar sebagai, “an
individual’s preferred mode and desired conditions of learning.” Maksudnya, gaya
belajar dianggap sebagai cara belajar atau kondisi belajar yang disukai oleh
pembelajar.
Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang
disenangi oleh pembelajar. Keefe (1979) memandang gaya belajar sebagai cara
seseorang dalam menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya. Dunn dan
Griggs (1988) memandang gaya belajar sebagai karakter biologis bawaan.
Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif
dan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk
pebelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar
(NASSP dalam Ardhana dan Willis, 1989 : 4).
Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan
panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya
belajar didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam
belajar bahasa baru atau mempelajari berbagai mata pelajaran.
2. Macam gaya belajara siswa
a) Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang
bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata /
penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru
sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke
obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara
menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di
papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa
tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka
cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka
berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat
dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran
bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai
detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
1) Ciri-ciri gaya belajar visual :
 Bicara agak cepat
 Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
 Tidak mudah terganggu oleh keributan
 Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan
 Pembaca cepat dan tekun
 Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
 Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
 Lebih suka musik dari pada seni
 Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
2) Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
 Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
 Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
 Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
 Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
 Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam
gambar.
b) Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang 2 saja.
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak
auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat
dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
1. Ciri-ciri gaya belajar auditori :
 Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
 Penampilan rapi
 Mudah terganggu oleh keributan
 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
dari pada yang dilihat
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
 Biasanya ia pembicara yang fasih
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
Visual
 Berbicara dalam irama yang terpola
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna
suara
2. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
 Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas
maupun di dalam keluarga.
 Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
 Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
 Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
 Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong
dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
c) Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang
mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan
melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang
bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
1. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
 Berbicara perlahan
 Penampilan rapi
 Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
 Belajar melalui memanipulasi dan praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
 Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
 Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
berada di tempat itu.
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi.
2. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
 Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
 Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
(contohnya: ajak dia baca sambil menggunakan gunakan obyek
sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
 Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
 Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
 Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut penanganan untuk
meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada beberapa
komponen tertentu saja. Beberapa dari gerakan-gerakan baru tersebut memusatkan diri
pada perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem
persekolahan, seperti cara guru mengajar dan cara murid belajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi dan
menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi pada proses belajar. Ada beberapa macam gaya belajar. Menurut
DePorter dan Hernacki gaya belajar ada tiga macam yaitu gaya belajar visual, gaya
belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik
DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobbi. 2004. Quantum Learning – Membiasakan belajar nyaman dan


menyenangkan. Alih Bahasa: Abdurrahman, A. Bandung: Kaifa.
DePorter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Nurani, Yuliani, dkk. 2004. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta: UNJ.
Rasyad, Aminuddin. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA PRESS.
Samir, Mahmud. 2004. Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah. Jakarta: Gema Insani.
Taufik, Ridwan. 2006. Profesi Kependidikan. Bekasi: STAI Bani Saleh.
Tengku, Amir. 2003. Rahasia Sukses Menjadi Guru Kaya – PUMPING TEACHER –
Berdasarkan Konsep Pendidikan Long Life Education. Jakarta: Grhadhika Binangkit

Anda mungkin juga menyukai