Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PRA PROFESI KETERAMPILAN ASUHAN

KEBIDANAN PADA BY NY A DI PMB


SITI JUAERIAH, S.Tr.Keb
TAHUN 2022

Dosen pembimbing Bdn. Siti Juaeriah, S.Tr.Keb


Dian Reflisiani, S.SiT, M.kes

Disusun Oleh :
Arrina Mustika
220503456248

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI PERTIWI INDONESIA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan hidayah- Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Imunisasi DPT pada by ny A di PMB siti juaeriah, S.Tr,Keb tahub
Bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Dr. Hj. Lilik Susilowati, S.SiT., M.Kes., MARS selaku Pembina Yayasan
Bhakti Pertiwi Indonesia.
2. Dr. Hj. Ella Nurlelawati, S.SiT., SKM, M.Kes selaku Ketua STIKes Bhakti
Pertiwi Indonesia.
3. Dian Reflisisani,S.SiT,M.Kes selaku ketua program studi kebidanan
program sarjana dan prodi pendidikan profesi bidan program stikes bhakti
pertiwi indonesia dan selaku pembimbing akademik yang telah memberi
bimbingan, saran dan ilmu dalam proses pembuatan makalah ini.
4. Bd. Siti Juaeriah, S,Str.Keb selaku Pembimbing lahan praktik yang
telah memberi bimbingan, saran serta ilmu dalam proses pembuatan makalah
ini.
5. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan
bantuan, sehingga makalah dan video ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari, bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan
senang hati kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jakarta, 05 maret 2023


Arrina Mustika
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 4
D. Manfaat penulisan .................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian imunisasi............................................................................... 7
B. Pengertian imunisasi DPT....................................................................... 8
C. Jadwal imunisasi DPT............................................................................. 9
D. Hambatan imunisasi DPT....................................................................... 10
E. Penanganan masaslah imunisasi DPT .................................................... 11

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Studi kasus ............................................................................................. 12

BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah
suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit (Ranuh, 2005). Imunisasi penting untuk mencegah penyakit
berbahaya, salah satunya adalah imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis,
Tetanus). Kebanyakan anak menderita panas setelah mendapat imunisasi DPT,
tetapi itu adalah hal yang wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang, cemas dan
khawatir (Tecyya, 2009).

Imunisasi DPT adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus
yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi dan teradopsi
kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Pemberian vaksin ini menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit difteria, pertusis dan tetanus dalam waktu
yang bersamaan. (Hidayat, 2005 ). Imunisasi DPT diberikan secara bertahap
dengan cara disuntikkan secara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 ml
sebanyak 3 dosis, dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis
selanjutnya diberikan interval paling cepat 1 bulan. (Mansjoer, 2000)

DPT-HB-HIB sebenarnya bukan vaksin baru. Dahulu adalah vaksin DPT,


kemudian ditambah preparatnya dengan vaksin Hepatitis B, menjadi preparat
vaksin DPT- HB Combo. Dengan kejadian angka pneumonia menjadi salah
satu penyebab tingginya kesakitan dan kematian bayi dan balita, maka
preparat DPT/HB ditambah dengan Hib. Vaksinasi DPT-HB-HIB diberikan
sebanyak 4 kali, yaitu 3 kali selama bayi (usia 0-1 tahun) dan 1 kali pada usia
18 – 36 bulan sebagai booster / ulangan (Munawaroh, 2016). Vaksin DPT-
HB-HIB merupakan vaksin DPT-HB ditambah HIB yang digabung dalam satu
kemasan untuk mengurangi jumlah suntikan pada bayi dan dapat mencegah
lima penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia
dan meningitis (Ermawati, 2017).

Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan kepada


bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit (Kusumawati, 2017). Tujuan
umum program imunisasi dasar adalah turunnya angka kesakitan, kecacatan,
dan kematian bayi akibat PD3I sedangkan tujuan khusus dari program
imunisasi dasar adalah tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap
( Sarri, 2018).

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian imunisasi?
2. Apa pengertian imunisasi DPT?
3. Apa jadwal imunisasi DPT?
4. Apa hambatan imunisasi DPT?
5. Apa penanganan masalah imunisasi DPT?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian imunisasi
2. Untuk mengetahui pengertian imunisasi DPT
3. Untuk mengetahui jadwal imunisasi DPT
4. Untuk mengetahui hambatan imunisasi DPT
5. Untuk mengetahui penanganan masalah imunisasi DPT

D. Manfaat penulisan
• Bagi Institusi Pendidikan
Penulisan makalah ini dapat sebagai tambahan bahan kepustakaan
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta dapat digunakan
sebagai bahan kegiatan belajar mengajar.

• Bagi Penulis
Penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman,
dan wawasan dalam ilmu kebidanan khususnya.

• Bagi PMB Bdn. Siti Juaeriah, S.Tr.KEb


Penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam
pelayanan dan imunisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Imunisasi

1. Definisi imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti
paling cost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi
kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang
diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Kekebalan yang
didapatkan seseorang melalui imunisasi merupakan kekebalan aktif,
sehingga apabila terpapar suatu penyakit tertentu maka hanya akan
mengalami sakit ringan dan tidak sampai sakit. Penyakit menular seperti
TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, Radang
selaput otak, dan Radang paru-paru merupakan beberapa penyakit yang
termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I). Imunisasi akan memberikan perlindungan bagi anak terhadap
penyakit berbahaya tersebut dan dapat mencegah kecacatan serta tidak
akan menimbulkan kematian (Kemenkes, 2016).

Imunisasi merupakan salah satu jenis usaha yang dapat memberikan


kekebalan pada anak dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh
yang bertujuan untuk membentuk zat anti untuk mencegah terhadap
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) diantaranya
adalah polio, campak, hepatitis B, tetanus, pertusis, difteri, pneumonia dan
meningitis. Imunisasi yang termasuk imunisasi dasar adalah Hepatitis B,
BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan Campak. Adapun imunisasi booster
(lanjutan) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin terjaganya
tingkat imunitas pada anak balita dibawah dua tahun, anak usia sekolah
dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil (Linda Rofiasari, 2020)
B. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

Menurut Tumbelaka dan Hadinegoro (2008), dalam buku Pedoman


Imunisasi di Indonesia difteria adalah suatu penyakit akut yang bersifat
toxin-mediated diseas dan disebabkan oleh kuman corynebacterium
diphteriae. Seorang anak dapat terinfeksi difteria pada tenggorokannya dan
kuman tersebut kemudian akan memproduksi toksin yang dapat
menghambat pembentukan protein selular yang menyebabkan rusaknya
jaringan setempat dan terjadilah suatu selaput atau membran yang dapat
menyumbat jalan nafas. Toksin yang terbentuk pada membran tersebut
kemudian diserap ke dalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh.
Tetanus adalah penyakit akut yang bersifat fatal, gejala klinis disebabkan
oleh eksotoksin yang dihasilkan bakteri clostridium tetani. Sedangkan
Pertusi (batuk rejaan atau batuk 100 hari) adalah suatu penyakit akut yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak


berumur 2 bulan untuk DPT I, 3 bulan untuk DPT II dan 4 bulan untuk
DPT III. Selang waktu pemberian tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia
sebelum sekolah (prasekolah) 5-6 tahun. (Tumbelaka dan
Hadinegoro, 2008).

C. Jadwal imunisasi DPT

Imunisasi DPT/HB dilakukan secara rutin dengan memberikan 5 dosis


pada usia 2, 4, 6, 15-18 bulan, dan usia 5 tahun atau saat masuk sekolah.
Imunisasi dasar DTP diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan dengan interval 8
minggu (terbaik), jadi DTP-1 diberikan pada umur 2 bulan, DTP-2 pada
umur 4 bulan dan DTP-3 pada umur 6 bulan. Ulangan DTP-4 diberikan 1
tahun setelah DTP-3 yaitu umur 18-24 bulan dan DTP-5 pada saat masuk
sekolah (umur 5 tahun).
Apabila pada umur 5 tahun belum diberikan DTP-5 maka untuk
vaksinasi penguat diberikan Td (umur 7 tahun). Tetapi sesuai program
BIAS, vaksinasi penguat Td sebaiknya diberikan pada usia 12-13 tahun.

Namun demikian terdapat perbedaan antara jadwal imunisasi berdasar


rekomendasi IDAI dengan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Depkes
RI tahun 2009, yaitu imunisasi DPT hanya dilakukan 3 kali yaitu pada usia
2, 3, 4 bulan dan dilakukan pengulangan pada saat akan masuk sekolah.
Sebagian besar puskesmas di Semarang masih menganut jadwal imunisasi
yang dikeluarkan oleh Depkes ini.

D. Hambatan imunisasi DPT

Berikut adalah hambatan – hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan


imunisasi menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur)

a. Pelaksanaan Program:

1) Pelaksanaan program belum dilaksanakan secara optimal sesuai dengan


standart WHO (safety injection, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan)

2) Masih ditemukan penolakan imunisasi di masyarakat (agama, KIPI)

3) Penentuan target belum sesuai dengan sasaran yang ada (sasaran riil)

4) Sistim pencatatan dan pelaporan dari UPS yang belum optimal (belum

rutin melapor). Alokasi dana untuk pelaksanaan program imunisasi belum

sesuai kebutuhan

b. Pengelolaan Cold Chain :

1) Pendistribusian vaksin dari pusat belum tepat waktu sesuai kebutuhan

2) Sarana dan prasarana belum sesuai dengan standar WHO dan belum

sesuai dengan kebutuhan

E. Penanganan Permasalahan imunisasi DPT

Pelaksanaan Program :
1) Melaksanakan pelatihan/ refreshing program imunisasi disetiap jenjang

pelayanan (OJT)

2) Meningkatkan supervisi suportif secara berkala disetiap jenjang

pelayanan dan segera menindakljuti secara bertahap

3) Pendekatan masyarakat melalui tokoh agama

4) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan UPS dalam sistem

pencatatan dan pelaporan

5) Melakukan pendataan atau validasi data sasaran dalam menentukan


target

6) Melakukan validasi dan akurasi hasil cakupan setiap tribulan.


Meningkatkan koordinasi (jadwal, kebutuhan) antara Departemen
kesehatan, Biofarma dan Dinas kesehatan tentang pendistribusian vaksin
Mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana sesuai standar WHO
dengan anggaran APBD kabupaten/ kota

Meningkatkan koordinasi antara Departemen kesehatan, Biofarma dan


Dinas Kesehatan Mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana
sesuai standar WHO.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Identitas bayi
Nama Pasien : By Ny A
Umur : 2 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Desa Cijujung Rt 04 Rw 10
B. Identitas ibu dan ayah

Nama Pasien : Ny A
Umur : 24thn
Pendidikan : DIII
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Cijujung Rt 04 Rw 10

Nama suami : Tn S
Umur : 25thn
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : TNI
Alamat : Desa Cijujung Rt 04 Rw 10
Anamnesa dilakakukan pada tanggal 05 maret 2022 pukul 09.00 Ny A
S:
1. Ibu mengatakan bayinya berusia 2bulan
2. Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi BCG 1 bulan yg lalu
3. Ibu mengatakan ingin mendapatkan imunisasi usia 2 bulan

1. Riwayat Kesehatan sekarang


Ibu mengatakan bayinya berusia 2 bulan, sudah diberikan imunisasi HB0
pas setelah lahir, dan telah mendapatkan imunisasi BCG dan polio pertama
di usia 1 bulan tgl 05/02/2023. Ibu mengatakan bayinya sehat tidak ada
keluhan seperti batuk, pilek dan demam, saat ini bayi di berikan ASI.

2. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dari dia dan suami tidak ada Riwayat penyakit
menurun.

O:
1. Pemeriksaan umum
KU : baik, bayi lincah dan tidak sakit

Nadi : 115 x/menit


Pernafasan : 34 x/menit
BB : 4100◦C
TB : 52,0 cm

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

• Kepala : bentuk kepala bulat, simetris, tidak ada benjolan,kulit


kepala bersih

• Mata : simetris, tidak pucat

• Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pupil

• Mulu dan gigi : simetris, tidak ada labiokizis, tidak ada palatokizis,
gigi belum tumbuh

• Telinga : bentuk telinga normal, simetris, tdk ada serumen, hygine


telinga baik

• Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tdk ada kelenjar


limfe
• Dada : tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada benjolan atau luka

• Abdomen : simetris, tidak ada pembesaran abdomen.

• Anus : besrih, tidak terdapat atresia ani

• Genetalia : jenis kelamin perempuan, terdapat vulva, terdapat labio


mayora, labio minora, litoros, terdapat lubang vagina dan lubang
uretra

• Kulit : warna kulit kemerahan, tidak ada bekas luka

• Ekstremitas atas : simetris, tidak ada kelainan gerak,tdk ada odema,


gerak aktif

• Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada kelainan gerak, tidak ada


odema, gerak aktif

3. Asuskultasi

• Dada : jantung normal.

• Paru-paru : tidak terdengar ronchi dan whezzing

4. Palpasi

• Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

• Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak


ada nyeri tekan

• Dada : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

• Abdomen : tidak ada pembesaran hepar


A. Assesmen
By Ny.A umur 2 bulan dengan imunisasi DPT

P. planning

1. Memperkenalkan diri dan mejelaskan prosedur yang akan dialakukan

Hasil : ibu sudah mengetahui


2. Melakukan pendekatan terapeutik dengan ibu dan keluarga sehingga
terjalin Kerjasama yang baik

Hasil : ibu dan keluarga koperatif

3. Memastikan kelengkapan alat, menyiapakan dan mengecek alat

Hasil : alat sudah lengkap

4. Mencuci tangan 6 langkah sebelum melakukan tidakan

Hasil : mencuci tangan sudah dilakukan sesuai prosedur

5. Menjelaskan kepada ibu mengenai imunisasi DPT dan polio

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak


berumur 2 bulan untuk DPT I, 3 bulan untuk DPT II dan 4 bulan untuk
DPT III. Selang waktu pemberian tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia
sebelum sekolah (prasekolah) 5-6 tahun.

Hasil : ibu sudah faham

6. Melakukan persetujuan kepada ibu dan keluarga ( inform consen)


sebelum dilakukan tidakan

Hasil : ibu dan keluarga sudah menyetujui

7. Melakukan persiapan imunisasi DPT

mengatur posisi bayi, bayi dai baringkan dengan di pegangi oleh ibu,
lalu mengisi spuit dengan vaksin injeksi sesuai dosis 0,5cc udara
dikeluarkan, lalu mengidentifikasi daerah tusukan, membersihkan
lokasi injeksindengan kapas alcohol dengan Teknik sirkuler, dan
suntikan di paha luar kanan ddengan cara IM

hasil : ibu memegangi bayinya dengan nyaman dan bayi menangis saat
di imunisasi

8. Merapikan alat mencuci tangan


Hasil alat sudah dirapihkan dan mencuci tangan sesuai prosedur

9. menjelaskan kepada ibu bahwa bayi sudah di berikan imunisasi DPT I


dan polio II

Hasil : ibu sudah mengetahui

10. Menjelasakan kepada ibu untuk kunjungan imunisasi berikutnya pada


tanggal 05/04/2023

Hasil : Ibu mengerti

11. Melakukan dokumentasi tindakan

Hasil : hasil tidakan dan pemeriksaan sudah di lakukan.


CATATAN REFLEKSI MAHASISWA

Hari : minggu
Tanggal : 05 maret 2022
Lokasi : PMB Siti Juaeriah
Stase 6 : imunisasi DPT dan polio
Nama : Arrina Mustika

NPM : 220503456248

KEJADIAN Disini saya akan mencaritakan pengalaman saya


YANG melakukan imunisasi DPT kepada by ny A usia 2 bulan. Paraf
DITEMUI / Sebagai mahasiswa profesi bidan ini adalah stase kelima Pembimbing
DIALAMI saya selama menjalankan perkuliahan ini, saya sangat
antusis melakukannya dan melakukan imunisasi DPT
pada by Ny A.
Sebelum melakukan Menanyakan kepada pasien
informasi tentang dirinya, Riwayat imunisasi
sebelumnya, Menjelaskan tentang keadaan dan hasil
pemeriksaan efek dari imunisasi DPT dan bahaya jika
tidak dilakukan.
REFERENSI Melakukan imunisasi DPT yang merupakan salah satu
YANG didalam paket Pelayanan Kesehatan perlu mendapatkan
DITEM perhatian yang serius, karena dengan mutu imunisasi
UKAN DPT diharapkan tidak ada lagi bayi yang terkena
TERKAIT penyakit deivteri, partusis atau tetanus.
SITUASI
YANG
TERJADI

REFLEKSI
Disini saya merasa prihatin, karena masih
SAYA
banyak bidan, masih banyak yang tidak peka
dalam melakukan penyuluhan atau posyandu
perlunya edukasi tentang pentingnya imunisasi
padahal penyuluhan imunisasi meminimalisir
 What do
You Feel adanya penyakit tertentu. Imunisasi merupakan
about it? usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh
agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu

Aspek positif dalam situasi seperti ini adalah membuat


 What is the para tenaga Kesehatan untuk lebih giat lagi dalam
positive and melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi
negative bagi bayi.
aspect of
this Aspek negatif dalam situasi ini adalah klien tidak ingin
ikut serta dalam penyuluhan akibatnya bisa beresiko
lebih tinggi mengalami penyakit difteri, partusis, dan
tetanus.

Memberi penyuluhan pada masyarakat tentang


What is your
pentingnya imunisasi
idea/ next step?
situation?
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus di atas pada seorang Ibu bernama By Ny. A usia 2


bulan, Datang di PMB Bdn. Siti juaeriah, S.Tr.Keb pada tangggal 05 maret 2023.
Ibu mengatakan Ibu mengatakan bayinya berusia 2bulan, Ibu mengatakan sudah
mendapatkan imunisasi BCG 1 bulan yg lalu, Ibu mengatakan ingin mendapatkan
imunisasi usia 2 bulan

Pemeriksaan umum KU: baik, bayi lincah dan tidak sakit Nadi : 115 x/menit
Pernafasan:34 x/menit BB :4100◦C TB: 52,0 cm

Asuhan yang dapat di berikan pada by Ny. A meliputi pemberian penjelasan


pada ibu mengenai keadaan By ibu yang bertujuan agar ibu dapat memahami dan
mengerti hasil dari pemeriksaan bahwa akan dilakukan imunisasi DPT.
Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.rencana asuhan
disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data,rencana asuhan ini
bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya.rencana asuhan ini harus bisa mencapai
criteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengkajian pada By Ny. A di dapatkan data subjektif yaitu Ibu


mengatakan sudah mendapatkan imunisasi BCG 1 bulan yg lalu,
Ibu mengatakan ingin mendapatkan imunisasi usia 2 bulan

2. Pada data Objektif di dapatkan pada pemeriksaan umum, fisik, dan


tanda tanda vital by ny A normal Dengan demikian data objektif
yang di kaji telah sesuai dengan teori pada acuan varney
3. Pada data analisa yang di dapatkan pada data subjektif dan objektif
dapat di simpulkan bahwa By Ny. A dengan By Ny.A umur 2 bulan
dengan imunisasi DPT. seperti pada asuhan yang sudah di lakukan
sudah sesuai dengan teori

4. Pada data penatalaksaan tindakan asuhan kebidanan telah sesuai


dengan rencana tindakan dan sudah di lakukan secara menyeluruh.

B. Saran
1. Bagi ibu yang saat ini belum mengetahui tentang penyuluhan tentang
imunisasi sebaiknya di konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga
kesehatan dan jika ingin berkonsultasi di sarankan untuk membawa suami
agar suami ikut berperan dan mengerti tentang bahaya jika tidak
dilakukan imunisasi sesuai jadwal.
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan agar mempertahankan mutu pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya.
3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan dan
konteks yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Recommended immunization schedules for children and adolescents—


united stases, 2008. Pediatric. Jadwal imunisasi di rekomendasikan untuk
anak-anak dan remaja amerika, 2008;121(1):219-220. 2008; 121 (1):219-
220.
Pusat pengendalian dan pencegahan panyakit. Recommended adult
immunization schedule---united states, 2009. MMWR. January
9,2009;57(53);Q1-Q4. Fitur dewasa jadwal imunisasi --- amerika serikat,
2009;.2009 MMWR. 9 jan, 57 (53);Q1-Q4

Anda mungkin juga menyukai