Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Reyhan Akbar


Nomor Induk Mahasiswa : 857391283
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4306 /P. BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
1. Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar
maupun unsur-unsur kecil yang merpakan dari suatu kebulatan yang bersifat
kesatuan.

Menurut Melville J. Herskovits (Soekanto:1990) ada 4 poko unsur kebudayaan,


yaitu :
1. Alat alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski (Seokanto:1990) menyebut unsur – unsur pokok


kebudayaan adalah sebagai berikut :

1. Sisitem norma yang memungkinkan kerja sama anatar para anggota


masyarakat didalam upaya menguasai alam sekelilingnya
2. Oragnisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidkan ; perlu diingat bahwa
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama
4. Organisasi kekuatan

C.Cluckhohn (1953) menyebut unsur unsur pada kebudayaan yang ada didunia
ini secara universal terdiri atas :

1. peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat


rumah tangga, senjata, alat – alat produksi, transportasi dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, sistem organisasi politik, sistem
hukum dan sistem perkawinan)
4. Bahasa (lisan mauoun tertulis)
5. Kesnian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan
7. Religi (sistem kepercayaan)

Dari beberapa definisi diatas, Berikut beberapa unsur budaya yang saya lihat,
amati, pahami dan saya temukan di lingkungan tempat tinggal saya sehari-
harinya dari beberapa aspek yang meliputi

a. Aspek cara berfikir


Aspek ini merupakan salahsatu unsur kebudayaan inmaterial, karena pikiran
tidak berbentuk fisik yang dapat dilihat dan diraba melalui panca indera,
tetapi pikiran dapat diwujudkan dalam bentuk ide, gagasan yang dapat
dijadikan dasar untuk mewujudkan sesuatu. Contoh dalam hal ini bisa dilihat
dari kebiasaan masayarakat ketika bekerja secara gotong royong dan
bekerjasama dalam mengerjakan atau mewujudkan sesuatu yang sifatnya
untuk kenyamanan dan kepetingan bersama dilingkungan tempat tinggalnya.
Seperti kerja bakti keberisihan dihari jum’at, membuat jadwal rutin ronda
malam yang diikuti setiap warga demi keamanan dan kenyamanan
lingkungan.

b. Aspek religi
Suatu sistem religi dalam suatu kebudayaan selalu memiliki ciri – ciri untuk
sedapat mungkin memelihara emosi keagamaan itu dianatara pengikutnya.
Emosi keagamaan merupakan unsur penting dalam suatu religi bersama
dengan tiga unsur lainnya, yaitu (a) sistem keyakinan, (b) sistem upacara
keagamaan, (c) suatu umat yang menganut religi tersebut. Aspek ini
merupakan hal yang paling dominan saya temukan dilingkungan tempat
tinggal saya sehari hari, dimulai dari rutinitas ibu-ibu yang mengikuti
pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan di majlis ta’lim setiap hari
jum’at siang, perayaaan hari besar islam, memperingati hari kelahiran nabi
yang biasa disebut maulid nabi, kegiatan isra mi;raj, dan kegiatan arak
arakan obor dalam memeperingati tahun baru hijriah.
c. Aspek bahasa
Bahasa merupakan sarana utama dalam menerima pesan, berkomunikasi,
berdiskusi, mengubah, ataupun menyampaikan arti kepada pihak lain.
pengunakan bahasa sunda dalam interaksi atau komunikasi sehari-hari, dan
mengunakan istilah atau ungkapan tertentu yang mungkin tidak dimengerti
oleh orang dari daerah lain. Hal ini jelas merupakan contoh dari aspek
bahasa dalam unsur budaya.

d. Bidang perekonomian
Sistem ekonomi mempunyai wujud sebagai : konsep, rencana, kebijakan,
dan adat istiadat, yang semuanya berhubungan dengan ekonomi. Wujudnya
dapat berupa tindakan - tindakan dan onnteraksi yang berpola, yaitu antara :
produsen, pedagang, ahli transportasi, pengecer dan konsumen. Terdapat
berbagai macam kegiatan ekonomi mulai dari pertanian sawah, pertanian
sayuran, perkebunan sawit, pasar tradisional yang masih menjadi pusat
kegiatan ekonomi masyarakat lokal dan menjadi sumber penghasilan bagi
sebagian masyarakat.

e. Pengetahuan / penerapan teknologi


Ilmu pengetahuan merupakan susunan pernyataan suatu objek yang
merupakan kesatuan sistemik, lengkap dan terperinci. Sistem pengetahuan
memengaruhi pola pikir masyarakat terhadap hal-hal baru seperti teknologi.
Jika pada jaman dahulu, masyrakat menggunakan surat untuk
menyampaiakan pesan, menumbuk padi untuk menghasilkan beras,
menumbuk beras untuk menghasilkan tepung. Kini, karena pengetahuan
semakin berkembang, masyarakat bisa mengunakan smartphone untuk saling
berkomunikasi atau berkirim pesan, mengunakan mesin giling untuk
menghasilkan beras, kemudian menghasilkan tepung. Kemajuan ini semakin
pesat sehingga kini ditemukanlah internet, teknologi tepat guna, dan hal-hal
modern lainnya. Sehingga pekerjaan manusia dapat dilakukan dengan
mudah.
f. Aspek Kesenian
Setiap kebudayaan memiliki ekspresi artistik yang dapat menimbulkan
keindahan untuk dinikmati. Unsur budaya dari aspek kesenian sangat mudah
ditemukan di lingkungan masyarakat suku sunda. Pagelaran tari jaipong,
pertunjukan wayang golek menjadi salah satu khas kesenian budaya
masyarakat sunda yang menjadi aspek kesenian yang menjadi unsur suatu
kebudayaan.

g. Sistem pemerintahan
Politik dan pemerintahan merupakan hasil cipta manusia yang ada dalam
kehidupan manusia itu sendiri. Politik tidak lepas dari pemerintahan, karena
politik yang dibentuk dan digunakan dapat mencerminkan jalannya roda
pemerintahan. Nama lurah, camat, bupati yang awalnya adalah ciri khas
budaya keraton jawa tengah kini diadopsi menjadi nama nama kepala
pemerintahan secara nasional disetiap daerah.

h. Kondisi capaian pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu unsur kebudayaan, karena proses
pendidikann pada dasarnya merupakan hakikat dari kebudayaan itu sendiri.
Berdasarkan nilai-nilai kebudayaan yang beragam, kompleks, dan
terintegrasi, maka proses pendidikan tidak dapat dilihat dari satu sudut
pandang saja, tetapi harus mengunakan pandangan yang multi disipliner.
Pendidkan sebagai suatu proses kebudayaan mempunyai sifat normatif yang
didasari dengan nilai nilai, mengatur agar manusia dapat mengerti
bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya kalau
mereka berhubungan dengan orang lain.
2. Peranan pendidikan didalam kebudayaan dapat kita lihat dengan nyata didalam
perkembangan kepribadian manusia. Keluarga adalah kelompok pertama yang
mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada anak, dan disinilah yang dialami
antaraksi dan displin pertama yang dikenakan kepadanya dalam kehidupan
sosial.
Didalam hal ini pakar kebudayaan Krober dan Kluckhohn mengemukakan
pengertian “sebab akibat sirkuler” yang berarti bahwa antara kepribadian dan
kebudayaan terdapat suatu interaksi yang saling menguntungkan. Didalam
pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan dan kepribadian tersebut.
Inilah hal yang disebut sebab akibat sirkuler anatara kepribadian dan
kebudayaan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan bukan merupakan semata
mata transmisi kebudayaan secara pasti tetapi perlu pengembangan kepribadian
secara kreatif. Pranata sosial yang disebut sekolah harus kondusif untuk dapat
mengembangkan kepribadian yang kreatif tersebut. Adanya kecendrungan
didalam kebudayaan ke arah kompleksitas dan variasi dalam lembaga lembaga
serta menekankan pada aspek teretentu. Artinya berbagai kebudayaan
meberikan penekanan kepada suatu aspek tertentu, misalnya dewasa ini
penekanan kepada aspek teknologi. Proses pembudayaan pada aspek teknologi
tidak jarang nilai nilai budaya yang lain tersingkirkan atau terabaikan. Hal ini
tentu dapat suatu bahaya yang dapat mengancam kelanjutan hidup suatu
kebudayaan. Dalam dunia pendidikan hal ini sudah terjadi di Indonesia. Didunia
barat telah lama memberikan fokus pada kemapuan akal, menekankan pada
bentukan intelektualisme didalam sistem pendidikannya. Dengan demikian,
aspek aspek kebudayaan yang lain seperti nilai-nilai moral, lembaga lembaga
budaya yang primer seperti keluarga cenderung mulai diabaikan. Ikatan dalam
lembaga keluarga mulai longgar, peraturan peraturan seks mulai dilanggar
dengan adanya kebebasan seks dan kebebasan pergaulan. Sistem pendidkanya
dengan demikian telah terpisahkan dari totalitas kebudayaan. Didalam proses
pembudayaan itu kita lihat betapa besar peranan pendidikan. Pendidikan dapat
memainkan peranan penting didalam terjadinya proses perubahan yang sangat
mendasar tersebut, tetapi juga dapat menghancurkan kebudayaan itu sendiri.

3. Mepelajari dan memahami kebudayaan menjadi penting bagi seorang pendidik


agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan pengaruhnya terhadap
perkembangan peserta didiknya. Peniddikan sebagai pranata sosial yang
berwujud dalam bentuk lembaga atau institusi sekolah merupakan lembaga yag
berkenaan dengan kelakuan-kelakuan tertentu yaitu interaksi anata pendidik dan
peserta didik untuk mewujudkan suatu sistem norma. Karena sekarang ini
pergaulan antar umat didunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya –
budaya baru, baik berupa percampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah
satu pihak atau keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya baru.
Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan
dimasyarakat. Kemunculan budaya baru tidak sepenuhnya memberikan efek
positif terhadap perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak
negatif. Untuk menghindari hal hal negatif dari suatu kebudayaan baru,
diperlukan berbagai upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang
dianggap paling tepat untuk diterapkan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
kebudayaan menjadi penting bagi seorang pendidik agar pendidik memahami
secara persis kebudayaan dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.

Sumber/Referensi : PDGK4306/Modul 2/Hal. 2.1 s.d 2.28.

Anda mungkin juga menyukai