Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU LAINNYA

Disusun untuk memenuhi tugas Hukum Tata Negara

Dosen pengampu Bapak Dr. H. Kairuddin, M.H.

Jurusan/Semester/Kelas :HTN/4/K
Disusun oleh: Kelompok 2

1. M. Anuar Siregar Siagian (2221020397)


2. Mulya Fajar (2221020401)
3. Aghin Syibra Firda Manzila (2221020414)
4. Uun Fadhilatul Unsa (2221020364)

FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT, kita bisa menyelesaikan makalah dengan baik
karena bantuannya lah, sholawat dan salam kita junjung agungkan kepada Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW. Pada kesempatan ini kami sebagai mahasiswa ingin memberikan atau
mempresentasikan tugas yang telah diberikan oleh bapak dan ibu.

Didalam pembuatan makalah ini, kelompok menyusun makalah dalam tugas dari mata
kuliah “Hukum Tata Negara” dengan judul “Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu
Lainnya”. Didalam pengetikan makalah, penulis yakin bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, baik dari isinya, maupun penulisannya.

Kepada semua pihak yang telah bersedia bekerja dalam membantu menyelesaikan tugas
makalah ini kami penulis sangat mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk semuanya. Dan kami sebagai pembuat
makalah ini, sangat mengharapkan saran dan kritik dari kawan sekalian.

Bandar Lampung, 22 Maret 2024

Penulis

i
I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................I


DAFTAR ISI.......................................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DEANGAN ILMU NEGARA...........2
B. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU POLITIK...............4
C. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN HAN…………………….6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A. KESIMPULAN........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan dasar yang membahas mengenai pengertian-
pengertian pokok serta sendi- sendi pokok tentang negara Pengertian-pengertian pokok
tentang negara adalah mengenai hal-hal yang pada umumnya mempunyai pengertian yang
sama. Sendi-sendi pokok tentang negara adalah mengenai hal-hal yang karena pengaruh dari
pandangan hidup negara dan kondisi masyarakat setempat maka seringkali isinya menjadi
berbeda-beda
Misalnya mengenai masalah demokrasi, setiap negara akan mempunyai pengertian yang
sama yaitu pemerintahan oleh rakyat. Tetapi implementasi demokrasi di masing-masing
negara tidak sama karena akan dimodifikasi sesuai dengan identitas dan ideologi negara
dan bangsa selain juga sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing
negara.Kedudukan Ilmu Negara dalam pohon keilmuan adalah menjadi sebuah ilmu dasar
atau menjadi pondasi awal untuk mahasiswa bisa memahami dan mempelajari matakuliah
Hukum Tata Negara (HTN) dan HAN (Hukum Administrasi Negara.
Kedudukan Ilmu Negara yang sangat strategis itulah yang menjadi dorongan
penulis
membahas mengenai hubungan mengenai ilmu negara, politik, dan ilmu sosial lainnya.
Ilmu negara pada hakikatnya bertautan erat dengan berbagai ilmu-ilmu lainnya.Salah satu
yang memiliki relasi kuat dengan ilmu negara adalah hukum tata negara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu Negara?
2. Bagaimana Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu Plitik?
3. Apa saja Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Hukum Administrasi Negara?

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah yang berjudul Hubungan Hukum Tata Negara Hubungan Lainnya. ini kami
buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Tata Negara yang dibimbing oleh bapak Dr.
H. Khairuddin, M.H selain itu makalah ini supaya berguna sebagai referensi untuk para
pembaca ataupun dapat memahami cara menganalisis Hukum tata negara dalam kehidupan
bermasyaraka.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU NEGARA

Sebuah ilmu pengetahuan, ilmu negara pada hakikatnya bertautan erat dengan
berbagai ilmu-ilmu lainnya. Salah satu yang memiliki relasi kuat dengan ilmu negara
adalah hukum tata negara. Meskipun ilmu negara dan hukum tata negara memiliki
hubungan dan pengaruh satu sama lain, namun terdapat perbedaan di antara keduanya.
Ilmu negara menganggap negara sebagai obyek penyelidikannya yang meliputi asal mula,
sifat hakikat, dan bentuk- bentuk negara. Pembahasan dalam ilmu negara menitik
beratkan pada hal-hal yang bersifat umum, abstrak, universal, dan mengesampingkan atau
mengabaikan sifat-sifat khusus dari negara. Jadi, negara sebagai obyek yang dimaksud
adalah dalam keadaan terlepas dari keadaan tempat, keadaan, dan waktu.

Timbulnya Ilmu Negara dimulai saat berkobarnya api revolusi sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 (Amin & Kurniawan, 2018). Namun, dalam ilmu pengetahuan mengenai
negara ini belum bisa dibentuk ilmu pengetahuan yang berkembang sendiri. Oleh karena
itu, masih sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan yang berasal dari Eropa yang
bersumber dari zaman Yunani. Timbulnya Ilmu Negara di Eropa Barat karena adanya
keperluan-keperluan praktik, yaitu sebelum zaman Bismarck atau dalam pemerintahan
Caesar Wilhelm II di Jerman. Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari sendi-sendi
pokok dan pengertian-pengertian pokok tentang negara Timbulnya Ilmu Negara di Eropa
Barat karena adanya keperluan-keperluan praktik, yaitu sebelum zaman Bismarck atau
dalam pemerintahan Caesar Wilhelm II di Jerman. Yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari sendi-sendi pokok dan pengertian- pengertian pokok tentang negara. Pada
waktu itu timbul suatu mazhab yang disebut Aliran Hukum Publik Jerman (deustsche
publizisten schule) yang khusus menyelidiki sifat- sifat hukum publik tentang pengaruh
mazhab ini terhadap ilmu negara dalam perkembangannya.

Sementara itu, hukum tata negara juga menganggap negara sebagai objeknya Jika
ilmu negara membahas hal-hal yang mendasar dari negara sehingga sifatnya umum,
abstrak, dan universal maka kajian lebih lanjut mengenai negara dalam arti spesifik dan
konkret ada pada hukum tata negara.

Berbeda dengan ilmu negara, hukum tata negara bersifat spesifik karena menyelidiki
dan membahas negara-negara tertentu. Misalnya, Hukum Tata Negara Indonesia, Hukum
Tata Negara Amerika Serikat, dan sebagainya. Di sini objeknya sudah pasti yakni negara
tertentu Jadi, jika ilmu negara menyelidiki, mengumpul, menyusun dan memperoleh
pengertian mengenai negara pada umumnya, dengan obyeknya negara dalam pengertian
yang umum dan abstrak maka hukum tata negara terbatas pada bidang hukum dengan

2
batasannya dalam suatu negara tertentu saja dengan pengertian dan pembahasan yang
konkret.

Dalam hal ini ilmu negara yang merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki
pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok negara dapat memberikan dasar-
dasar teoritis yang bersifat umum untuk hukum tata negara. Oleh karena itu, agar dapat
mengerti dengan sebaik-baiknya dan sedalam- dalamnya sistem hukum ketatanegaraan
sesuatu negara tertentu, sudah sewajarnyalah harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan
segala hal ikhwalnya secara umum tentang negara yang didapat dalam ilmu negara.

Dengan demikian, tampak bahwa ilmu negara merupakan sebuah pelajaran pengantar
dan ilmu dasar pokok bagi pelajaran hukum tata negara, karenanya hukum tata negara
tidak dapat dipelajari secara ilmiah dan teratur sebelum terlebih dahulu dipelajari
pengetahuan tentang pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok daripada negara
umumnya.

Ilmu negara dapat memberikan dasar-dasar teoritis untuk hukum tata negara yang
positif. Hukum tata negara merupakan penerapan atau pelarasan di dalam kenyataan-
kenyataan konkret dari bahan-bahan teoritis yang dihasilkan oleh ilmu negara. Karenanya
ilmu hukum tata negara itu mempunyai sifat praktis applied science yang bahan-bahannya
diselidiki, dikumpulkan, dan disediakan oleh pure science ilmu negara.

Dari perbedaan tersebut dapat ditarik garis merah bahwa ilmu negara dan hukum tata
negara saling menjelaskan dan mempengaruhi. Adanya ilmu negara memberi dasar
teoritis kepada hukum tata negara. Sebaliknya hukum tata negara merupakan penerapan
atau konkretisasi dari bahan-bahan teoritis yang dihasilkan oleh ilmu negara. Dengan
demikian, ilmu negara merupakan syarat terpenting dan merupakan dasar dalam
mempelajari hukum tata negara. Hukum tata negara tidak dapat dipelajari secara ilmiah
sebelum terlebih dahulu dipelajari pengertian pokok dan sendi pokok daripada negara
umumnya. Hal ini merupakan letak relasi antara ilmu negara dan hukum tata negara.

Dalam suatu kurikulum biasanya telah ada ilmu-ilmu lain yang berobyek negara, yang
salah satunya adalah hukum tata negara tersebut dan hukum tata pemerintahan. Dalam hal
ini perlu diperhatikan adalah perbedaannya tadi, antara ilmu negara dengan ilmu hukum

tata negara dan hukum tata pemerintahan. Dengan demikian kedua ilmu, yaitu hukum
tata negara dan hukum pemerintahan sifatnya akan lebih mendekati pada ilmu negara
yang individuell dalam sistematika Georg Jellinek. Dalam arti bahwa yang diselidiki atau
yang dipelajari itu bukan negara dalam pengertian yang umum, tetapi penyelidikannya itu
ditujukan kepada negara yang tertentu, jadi misalnya menyelidiki, mempelajari, atau
membicarakan hukum tata negara Indonesia .

3
B. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU POLITIK

Bagaimana hubungan ilmu negara dengan ilmu politik? Untuk memahaminya,


diperlukan pemahaman tentang ilmu politik terlebih dahulu. Ilmu politik tentu saja berbeda
dari ilmu negara dan hukum tata negara.

Di satu sisi, ilmu negara dan hukum tata negara menyelidiki tentang kerangka yuridis
negara. Di sisi lain, ilmu politik mempelajari tentang hal-hal yang ada di luar kerangka
yuridis tersebut. Menurut Hoetink, seorang ahli politik, ilmu politik merupakan sosiologi
negara.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu negara dan ilmu
politik memiliki suatu hubungan atau keterkaitan karena sama-sama memiliki obyek
penyelidikan berupa negara. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara ilmu negara dan ilmu
politik.

1. Perbedaan Metode

Metode yang digunakan ilmu negara dalam menyelidiki negara adalah metode
yuridis. Sedangkan metode yang digunakan ilmu politik dalam penyelidikan tersebut
adalah metode sosiologis.

Apa yang dimaksud dengan metode sosiologis di sini adalah ilmu politik mempelajari
negara dengan cara memperhatikan berbagai faktor sosial dan kemasyarakatan. Sehingga,
ilmu politik dinilai lebih konkret, sedangkan ilmu negara memiliki konsep-konsep yang
lebih tajam.

2. Perbedaan Sifat

Kedua ilmu ini memiliki sifat yang berbeda. Ilmu negara cenderung bersifat teoritis.
Ilmu tersebut lebih mementingkan segi normatif daripada segi praktis. Dengan
demikian, tak heran jika ilmu negara kurang dinamis.

Di sisi lain, ilmu politik bersifat praktis dan dinamis. Ilmu ini mengkaji hal-hal nyata
dengan penekanan pada beragam faktor konkret, utamanya yang berpusat pada gejala
kekuasaan yang berkaitan dengan organisasi negara ataupun yang berpengaruh pada
pelaksanaan tugas negara.

3. Perbedaan Titik Fokus Penyelidikan

Meski sama-sama menyelidiki tentang negara, namun ilmu negara dan ilmu politik
memiliki perbedaan titik fokus penyelidikan. Ilmu negara lebih menitik beratkan pada
hal-hal yang bersifat teoritis, contohnya mengkaji asas dan pengertian pokok negara
secara teoritis.

4
Sedangkan ilmu politik lebih fokus dalam meneliti hal-hal nyata, contohnya gejala
kekuasaan yang erat pengaruhnya pada pelaksanaan tugas negara atau erat kaitannya
dengan organisasi negara.

Dengan adanya perbedaan antara ilmu negara dan ilmu politik di atas, muncullah
beragam pendapat tentang perbedaan ini.

1. Beberapa ahli menilai bahwa ilmu politik merupakan ilmu pengetahuan praktis yang
mengkaji hal-hal nyata, sedangkan ilmu negara merupakan ilmu pengetahuan yang
bersifat normatif dan teoritis.

2. Sebagian ahli menilai bahwa ilmu politik menitikberatkan pada aktivitas negara yang
bersifat dinamis atau perubahan negara yang terjadi karena golongan tertentu yang
memperjuangkan kekuasaan. Subjeknya merupakan kekuatan dan gerakan di balik
evolusi berkelanjutan.Di lain pihak, ilmu negara menitik beratkan pada aspek statis dari
negara. Sehingga, seolah-olah negara yang tidak mengalami perubahan.

3. Ilmu negara dinilai memiliki metodologi yang lebih jelas dan konsep yang lebih tajam.
Sebaliknya, ilmu politik dinilai lebih nyata dan sesuai dengan realitas.

4. Ilmu negara mendapat banyak perhatian dari ahli hukum, sedangkan ilmu politik
mendapat banyak perhatian dari ahli sosiologi dan sejarah.

Meski keduanya memiliki perbedaan, namun ilmu negara dan ilmu politik saling
berhubungan. Bentuk hubungan kedua ilmu ini adalah hubungan saling melengkapi.
Berdasarkan konsepsi modern, ilmu politik tak terpisahkan dari hal-hal yang bersifat
yuridis.

Ilmu politik perlu memperhatikan lembaga yuridis negara yang bersifat formal yang
merupakan fokus penyelidikan ilmu negara. Sehingga, mereka yang ingin mempelajari ilmu
politik sebaiknya memiliki pemahaman tentang ilmu negara.

Hubungan Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur


organisasi kekuasaan negara, Sedangkan ilmu politik mempelajari kekuasaan dilihat dari
aspek perilaku kekuasaan tersebut. Setiap produk undang-undang merupakan hasil dari
proses politik atau keputusan politik karena setiap undang-undang pada hakikatnya di

5
susun dan di bentuk oleh lembaga-lembaga politi, Sedangkan Hukum Tata Negara melihat
undang-undang adalah produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan negara
yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah ditetapkan oleh Hukum
Tata Negara.

Dengan kata lain ilmu politik melahirkan manusia-manusia Hukum Tata Negara
sebaliknya Hukum Tata Negara merumuskan dasar dari perilaku politik/kekuasaan
Menurut Barrents, Hukum Tata Negara ibarat sebagai kerangka manusia, Sedangkan ilmu
politik diibaratkan sebagai daging yang membalut kerangka tersebut.

C. HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN HUKUM ADMINISTRASI


NEGARA

Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam
arti luas, Sedangkan dalam arti sempit Hukum Administrasi Negara adalah sisanya
setelah dikurangi oleh Hukum Tata Negara. Hukum Tata Negara adalah hukum yang
meliputi hak dan kewajiban mausia, prsonifikasi, tanggung jawab, lahir dan hilangnya hak
serta kewajiban tersebut hak-hak organisasi batasan-batasan dan wewenang. Hukum
Administrasi Negara adalah yang memberi jenis bentuk serta akibat hukum yang dilakukan
pejabat dalam melakukan tugasnya.

Menurut Budiman Sinaga, Mengenai perbedaan antara Hukum Tata Negara dengan
Hukum Administrasi Negara terdapat banyak pendapat. Secara sederhana, Hukum Tata
Negara membahas negara dengan keadaan diam sedangkan Hukum Administrasi Negara
membahas negara secara bergerak. Pengertian bergerak disini memang betul-betul
bergerak, Misalnya mengenai sebuah keputusan Tata Usaha Negara. Keputusan itu harus
diserahkan/dikirimkan dari pejabat Tata Usaha Negara kepada seseorang.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. DAFTAR PUSTAKA

Johan, T. S. B. (2018). Hukum Tata Negara Dan Hukum Admnistrasi Negara Dalam
Tataran Reformasi Ketatanegaraan Indonesia.
Zamroni, M. (2021). Hukum Administrasi Negara. Delta Pijar Khatulistiwa.
Jurdi, F. (2019). Hukum tata negara Indonesia. Kencana.
https://fisipol.uma.ac.id/pengertian-ilmu-negara/

Anda mungkin juga menyukai