Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH K3 MENGENAI ALIRAN LISTRIK

Disusun oleh;
Bintang Aldiansyah 20311135

Fakultas Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung


Tahun ajaran 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah banyak diterapkan diberbagai tempat kerja
(industri). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan
suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas
setinggi-tingginya. Upaya K3 diharapakan dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.
Saat ini sering terjadi kecelakaan kerja berhubungan dengan aliran listrik yang dapat
menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini, kecelakaan kerja di bidang
industri Kelistrikan menjadi momok yang menakutkan di kalangan pekerja industri.
Maka untuk membantu pekerja yang takut akan kejadian itu ataupun yang trauma maka
memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja berhubungan dengan
aliran listrik guna menunjang karir para pekerja supaya tidak perlu lagi merasa takut jika
mengikuti setiap keselamatan yang diberitahukan.
Listrik merupakan aliran elektron dari sebuah objek melalui konduktor (penghantar listrik
yang baik), elektron juga merupakan partikel terluar dari atom yang bermuatan negatif.
Sedangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang berhubungan dengan aliran
listrik adalah pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam penerapannya pada
bidang Kelistrikan untuk menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunanya dan
mencegah timbulnya bahaya akibat listrik, seperti bahaya sentuh langsung, bahaya sentuh tidak
langsung, dan kebakaran.
Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya kerusakan yang
disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri tubuh manusia dan
membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ.
Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor, antara lain
jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus listrik dan lamanya tubuh
terkena paparan arus listrik.
Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang kesehatan
dan keselamatan kerja berhubungan dengan aliran listrik yang bertujuan untuk menekan
serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja sehingga efisiensi
hasil kerja lebih optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai faktor keselamatan dan kesehatan kerja
dalam instalasi kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk diterapkan dalam pekerjaan yang
di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia ?
2. Apa aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik ?
3. Apa efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?
4. Apa factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?
5. Apa langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik ?
6. Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik.
3. Untuk mengetahui efek arus listrik terhadap tubuh manusia.
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh manusia.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik.
6. Untuk mengetahui prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan.
1.4 Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berhubungan
dengan aliran listrik. Adapun yang akan dibahas mengenai manfaat listrik bagi kehidupan
manusia, pengaruh dan efek listrik terhadap tubuh manusia, cara bekerja dengan aman pada
instalasi listrik, dan prosedur pertolongan pada korban kecelakaan listrik.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Energi Listrik Bagi Kehidupan Manusia

2.1.1 Pengertian Energi Listrik

Gambar 1. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan
listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor (pengantar listrik) atau ion (positif atau
negatif) dalam zat cair atau gas. Energi listrik dinamis dapat diubah menjadi energi lain dengan
tiga komponen dasar, sesuai dengan sifat arus listriknya.

Ada dua jenis arus listrik yaitu arus listrik searah atau biasa disebut arus DC dan arus
listrik bolak-balik atau yang biasa disebut arus AC.

Satuan arus listrik adalah ampere ( A ), tegangan listrik mempunyai satuan volt ( V )
dan daya listrik memiliki satuan watt ( W ).

Energi listrik sangat bermanfaat dalam menunjang kerja manusia. Energi listrik dapat
dihasilkan dari sumber energi alam seperti angin atau panas matahari dan telah menjadi
kebutuhan yang paling banyak digunakan di dunia sejak penemuannya.

Bahan bakar fosil dan batu bara adalah contoh dari jenis gas yang juga dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik. Petir juga bentuk lain dari listrik.
Baterai juga merupakan salah satu contoh kecil dari manfaat listrik. Tapi baterai
diperlukan untuk dikenakan pada listrik dengan voltage kecil, dan apabila diperlukan, dapat
sangat berguna dalam melayani tujuannya. Pengadaan listrik pada peralatan elektronik kecil,
misalnya jam dinding, remote tv, handphone, dan lain sebagainya

Pada dasarnya listrik sangat bermanfaat, namun pada saat yang sama berbahaya terutama
ketika listrik hidup terkena lingkungan.

Kita lihat di dalam rumah kita diberbagai sudut, banyak alat yang menggunakan listrik
karena listrik sangat berguna bagi manusia. Listrik mempunyai manfaat yang sangat besar, kita
bisa menggunakannya untuk memasak, untuk menyalakan lampu, menghidupkan radio dan
berbagai macam yang lain.

2.1.2 Manfaat listrik bagi kehidupan manusia

Dalam pemanfaatannya listrik dibedakan menjadi tiga, yaitu :


A. Listrik sebagai penghasil cahaya
Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang dipasang. Gunanya lampu sebagai cahaya
yang menerangi bila malam dating, dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerjanya adalah
jika arus listrik mengalir pada kawat wolfram, kemudian lampu akan panas dan mengakibatkan
lampu berpijar (bersinar). Kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.

B. Listrik sebagai penghasil panas


Jika listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen
pemanas. Biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor
listrik), untuk menanak nasi (magic com), untuk menyetrika (setrika listrik), dan masih banyak
lagi alat yang menggunakan pemanas. Cara kerjanya ialah bila arus mengalir pada nikel atau
elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas.
C. Listrik sebagai penghasil gerak

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang
menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak. Contohnya motor, mobil, kipas

angin dan lain-lain. Alat ini menghasilkan gerak untuk memudahkan manusia dalam
segala aktivitasnya. Cara kerjanya yaitu bila arus mengalir pada rangkaian motor. Kemudian
motor berputar dan menghasilkan angin dengan cara diberi baling-baling pada ujung motor.

2.2 Aspek – Aspek Pencegahan Kecelakaan Listrik

Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan
mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat merugikan berupa
material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan jauh lebih penting di
bandingkan mengatasi kecelakaan.
Pada pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan listrik hendaknya kita perlu
memperhatikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah kecelakaan yang
diakibatkan oleh listrik, agar kita terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh listrik.

2.2.1 Pencegahan kecelakaan listrik

Berikut ini adalah aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik, yaitu :


A. Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari sentuhan langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul karena
sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil

- Proteksi dari sentuh tak langsung


Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul karena
sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuh tak langsung)
dengan salah satu cara di bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih
kecil dari arus kejut listrik;
c) Pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat terjadi gangguan
yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang bersentuhan dengan
bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau lebih besar dari arus kejut
listrik.

CATATAN :
“ Untuk mencegah sentuh tak langsung, penerapan metode ikatan penyama
potensial adalah salah satu prinsip penting untuk keselamatan.”

B. Proteksi dari efek termal

Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko tersulutnya
bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api listrik. Demikian pula tidak
akan ada risiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama perlengkapan listrik beroperasi
secara normal.

C. Proteksi dari arus lebih

Manusia atau ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari cedera, dan harta benda
diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres elektromekanis karena arus
lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif. Proteksi ini dapat dicapai dengan salah
satu cara di bawah ini:

a) Pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus lebih itu mencapai nilai
yang membahayakan dengan memperhatikan lamanya arus lebih bertahan;
b) Pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang aman tidak terlampaui.
D. Proteksi dari arus gangguan
Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan untuk
menyalurkan arus gangguan harus mampu menyalurkan arus tersebut tanpa menimbulkan suhu
yang berlebihan.

CATATAN :

a) Perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) Untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1, terjamin proteksinya dari arus lebih yang
disebabkan oleh gangguan.

E. Proteksi dari tegangan lebih.

Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari setiap
efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang disuplai dengan
tegangan yang berbeda.

Manusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat sebab lain
(misalnya: fenomena atmosfer atau tegangan lebih penyakelaran).

2.2.2 Syarat-syarat umum instalasi listrik


Disamping persyaratan umum instalasi listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku harus di perhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan antara lain :
a. Syarat Ekonomis
Artinya instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin sehingga harga dari
ongkos pemasangan,pemeliharaan semurah mungkin. Sebagai contoh : arus yang bocor yang
meyebabkan arus listrik dapat mengalir di permukaan tembok dan dengan itu pula dapat
menjadi tambahan perbaikan yang cukup mahal.
b. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi manusia,
peralatan, serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik. Selain itu syarat keamanan juga
terbagi atas

2 macam yaitu :
1. Syarat keamanan (perencanaan kerja)
Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil, aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan dan benda-benda sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan
seperti : gangguan hubungan singkat, tegangan lebih, beban lebih dsb.

Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia, maka pemasangan


instalasinya harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan disamping itu,
untuk mengamankan instalasi listrik dari kerusakan-kerusakan akibat gangguan seperti
hubungan singkat, beban lebih maupun tegangan lebih (akibat sambaran petir) maka pada
instalasi tersebut di pasang alat-alat pengaman yang sesuai misalnya sekring, pemutus
daya dsb.

2. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik,jadi
instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputus atau
terhentinya aliran listrik,jika masih tetap ada gangguan-gangguan yg terjadi
mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka harus cepat diperbaiki keandalan
bebannya,keandalan beban dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu :

 Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti aliran listrik
memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat kecelakaan.
 Beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti aliran
listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh : gangguan tegangan yang
berlebihan seperti koslet dan overload.

3. Syarat keandalan

Artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan yang
oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna listrik.Keandalan
dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah sakit harus
direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kematian.
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang harus
direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat meyebabkan
kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan dengan
baik bila terhentinya aliran listrik akan menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat aliran listrik
degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal) = 2%

Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus
Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan kerja antaranya :

a. Pelindungan badan meliputi : pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala dan
telinga.
b. Pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang
mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.
Pengaman ruangan meliputi: pelindung kebakaran,sistem alarm air hidram,
penerangan yang cukup, fentilasi yang baik dsb. Dan agar keselamatan kerja terjalin
maka harus melaksanakan kewajiban antara lain: harus di berikan instruksi dengan
benar kepada anak buah secara tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan di
kerjakan,jika terjadinya kecelakaan, seorang instruksi berkewajiban menyelidiki
terjadinya sebab-sebab kecelakaan dan kerusakan yang terjadi.

2.3 Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Kesetrum (tersengat listrik) dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering
digunakan oleh orang awam dan tersengat listrik dapat mengakibatkan kaget, shock, sesak nafas,
terengah-engah, tekanan darah menurun, pusing, mual, muntah, terbakar, bahkan nyawa pun bias
lenyap dalam seketika.
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara berantai dari
setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari sutu unsur,
sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Atom dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur yang menyusun
tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom yang bermuatan
negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron.
Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan melewati dan
memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus listrik akan
menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit listrik lalu melewati
alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di tanah/bumi (ground). Tubuh manusia
merupakan konduktor sehingga apabila salah satu anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota
tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka akan mengalir arus listrik melalui tubuh.
Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground.
Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron
tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat perpindahan
elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber tegangan
yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut. Arus minimal yang
bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 mA. Arus ini bisa menimbulkan pada jaringan atau
fibrilasi jika cukup tinggi. Kematia yang disebabkan oleh kejutan listrik dapat disebut dengan
elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100 mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif
dari badan.
Tanah merupakan penghantar yang baik, karena tanah biasanya lembab, atau biasanya
juga ada hubungan dengan netral (ground) untuk beberapa instalasi atau karena instalasinya
jelek. Maka dari itu digunakan sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan yang berhubungan
dengan listrik.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap pengaruh aliran arus listrik.
Ada empat batasan jika kita tersengat arus listrik :

(0,1 mA – 0,5 mA) : Jantung tidak berpengaruh sama sekali bahkan


dalam jangka waktu yang lama.
(0,5 mA – 10 mA) : Jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul di
permukaan kulit. Diatas 10 mA – 200 mA jantung sampai
jangka waktu maksimal 2 detik.
1. (200 mA – 500 mA ) : Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa
sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya.
2. ( diatas 500 mA ) : Jantung akan rusak dan secara permanen dapat
merusak sistem peredaran darah serta berakibat kematian.

Faktor yang berpengaru ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ke tubuh dan lama waktu
menyentuh. Tubuh manusia memiliki tahanan Rk sebesar 1000Ω = 1kΩ, dan pada saat tangan
menyentuh tegangan PLN 220 V, arus yang mengalir sebesar :

1k = U/Rk = 220 V/1000Ω = 220 mA

Arus 1k sebesar 200 mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi di
atas 0,2 detik sudah berakibat fatal, bisa melukai bahkan bisa mematikan.
Bahaya / dampak sengatan listrik pada manusia :
a. Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Besar shock yang dirasakan akibat sengatan listrik sangat bergantung kepada besarnya
tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dan lain-lain. Kaget atau kejutan listrik sudah
mulai dapat dirasakan untuk DC 5 – 10 mA dan untuk AC 1 – 10 mA pada frekuensi 60 Hz.

b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)


Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak singkron
jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50 – 60 Hz) untuk AC dengan arus 60 mA dan 300
– 500 mA untuk DC, tapi bila aliran listrik langsung berada di jalur menuju jantung, arus lebih
kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan Fibrillation). Hal ini dapat berbahaya karena sel-sel
otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung mengalami gangguan saat menjalankan fungsinya
sebagai alat pemompa darah. Bila besar arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200
mA maka otot jantung sudah tidak dapat digerakkan lagi yang menyebabkan kematian manusia.

c. Burns (Luka Bakar)


Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500 –
1000 Volt. Bahkan pada tegangan 16 Volt bisa berakibat fatal pada manusia jika terkena organ
penting seperti jantung.

d. Neurological Effect
Sengatan listrik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf jika terutama
jantung dan paru-paru. Sengatan listrik yang tidak mematikan bisa menyebabkan Neuropathy
(gangguan, kerusakan, ketidak seimbangan dalam sistem saraf peripheral). Gejala penderita
Neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang dan kejang. Kehilangan keseimbangan dan
koordinasi juga muncul.
2.4 Faktor – Faktor yang Menentukan Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Beberapa faktor yang mengakibatkan beraneka ragam dampak sengatan listrik adalah :

1. Ukuran fisik bidang kontak

Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik, semakin
rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir melewati tubuh dan
akibatnya semakin parah.

2. Kondisi tubuh

Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang terkena
sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah dari korban yang
dalam kondisi prima.
3. Hambatan / tahanan tubuh

Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan cukup
untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-benar kering sangat jarang
dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit.
Oleh karena itu tubuh dianggap selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan
terkena sengatan menjadi tinggi.

Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa memiliki tahanan
tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh wanita dewasa lebih rendah
dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh
wanita dewasa cenderung lebih besar dan akibatnya tentu lebih parah.

4. Jumlah miliampere

Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Semakin besar
arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula resiko sengatan yang ditimbulkan
bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan listrik dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Batas Arus

Pengaruh yang mungkin pada tubuh manusia

Jumlah Arus Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia

1 mA Level persepsi, terasa adanya arus listrik sedikit.

5 mA Merasa terkejut, tidak menyakitkan tapi


mengganggu.

6-30 mA Sakit dan sangat mengejutkan, otot kehilangan


control.
50-150 mA Sakit yang hebat, pernapasan tertahan, otot
berkontraksi keras dan tidak sanggup lagi
melepaskan penghantar, mungkin terjadi
kematian.

1000-4300 mA Ventricular fibrillation (jantung kehilangan irama


denyut), kontraksi otot dan kerusakan syaraf
terjadi. Sangat mungkin terjadi kematian.

10.000 mA Kegiatan jantung tertahan, terbakar hebat, dan


terjadi kematian

5. Bagian tubuh yang dialiri arus

Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh. Apabila arus
listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan listrik akan sangat
berbahaya dan menyebabkan kematian.

6. lamanya arus mengalir.

Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan akan
semakin parah pula.
Gambar 2. Aliran Listrik Sentuh Langsung

Model terjadinya aliran ke tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2. Sumber listrik AC
mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh
manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-rata 1000 ?, arus yang
aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah sebesar :

UB = Rk. Ik = 1000 ? x 50 mA = 50 V

Mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan
terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V.

Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama
waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 ? = 1k ?, dan
pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ke tubuh
besarnya.
Gambar 3. Tahanan Tubuh Manusia

Ik = U/Rk =220V/1000 ? = 220mA

Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi
diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu:

- Cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran listrik gambar 4a.
- Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan
listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena bahaya
tegangan sentuh gambar b.
Gambar 4a. Tegangan Sentuh Langsung

Gambar 4b. Tegangan Sentuh Tidak Langsung

Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau
transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori kerusakan permanen.
Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya sama
berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan sentuh yang
berbahaya dapat diminimalkan.

2.5 Lima langkah Aman Pada Instalasi Listrik

Untuk mengurangi dampak negatif dari listrik dalam penggunaan serta ketika memasang
instalasinya terdapat beberapa langkah aman untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja yang
tidak diinginkan ketika bekerja pada instalasi listrik.

1. SWITCH OFF
Mengubah semua posisi peralatan hubung (sakalar) dan alat pengaman dari on menjadi
off.

2. PASTIKAN BAHWA ARUS LISTRIK BENAR-BENAR TIDAK DAPAT DISAMBUNG


LAGI
Memastikan arus listrik benar-benar tidak dapat disambung lagi dapat dilakukan dengan cara
mengunci kembali panel hubung bagi sesudah melakukan switch off dan membawa kunci panel
ke tempat kerja. selain itu untuk pasang juga tanda-tanda bahaya peringatan yang mencolok dan
dapat menarik perhatian.

3. PASTIKAN BAHWA TEGANGAN BENAR-BENAR SUDAH TIDAK ADA


Memastikan tegangan benar-benar sudah tidak ada dapat dilakukan dengan menggunakan
voltage tester/ test pen. untuk lebih menjamin bahwa tegangan sudah tidaka ada gunakan alat
ukur tegangan AC atau volt meter AC.

4. HUBUNG SINGKATKAN KONDUKTOR FASA DENGAN KONDUKTOR NETRAL


ATAU KONDUKTOR FASA DENGAN FASA DAN BUMIKAN
Konduktor pada bagian instalasi yang akan dikerjakan harus dihubung singkatkan
kemudian dihubungkan ke bumi.

5. TUTUP SEMUA BAGIAN YANG TERPAKSA HARUS TETAP BERTEGANGAN


KARENA KEBUTUHAN PEKERJAAN TERTENTU
Sesudah melaksanakan pekerjaan perbaikan ataupun pengembangan instalasi, bungkus
semua bagian instalasi yang tetap aktif (bertegangan) karena diperlukan untuk pekerjaan.

2.6 Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bidang Kelistrikan

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau
perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami
sakit atau kecelakaan yg mendadak.
Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat
kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (Rumah
Sakit).
P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi
hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis
diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar
kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

Gambar 5. Korban Kecelakaan Listrik

Pertolongan pertama pada korban kesetrum/ luka bakar elektrik, sambil menunggu
bantuan medis, sebaiknya amati lebih dulu korban dan jangan menyentuhnya karena berisiko
tersengat juga. Luka bakar akibat sengatan listrik dapat tidak tampak pada permukaan tubuh
korban, namun kerusakan organ dalam seperti gangguan irama hingga henti jantung dapat terjadi
dan kejutan yang dihasilkan oleh sengatan listrik dapat menyebabkan korban terlempar jauh
sehingga dapat menyebabkan perlukaan lain, seperti patah tulang, lebam, dan trauma tumpul
dada serta perut.
Sementara menunggu bantuan medis saat menolong korban sengatan listrik
lakukan:

1. Amati lebih dulu. Jangan sentuh korban. Korban mungkin masih berkontak dengan aliran
listrik, menyentuh korban dapat meningkatkan risiko kejadian ikut tersengat listrik. Cari
sumber listrik.
2. Matikan sumber listrik, bila memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, jauhkan dari
korban dan penolong. Gunakan alat pelindung diri terlebih dahulu , jauhkan dengan
menggunakan objek isolator, seperti plastik atau kayu.
3. Periksa tanda sirkulasi . Bila tidak ada nafas, lakukan resusitasi jantung paru.
4. Cegah syok. Posisikan korban berbaring dengan kepala lebih rndah dari batang tubuh, bila
memungkinkan, tinggikan kaki.
5. Tutup area yang terkena sengatan.Jika korban bernafas, tutup bagian yang terkena dengan
kassa steril bila tersedia atau dengan kain bersih. Jangan gunakan selimut atau handuk karena
dapat menempel pada luka.
6. Segera bawa ke Rumah Sakit begitu pertolongan medis datang.

PENCEGAHAN DI RUMAH

 Jauhkan alat-alat listrik ataupun stop kontak dari jangkauan anak-anak.


 Selalu matikan alat-alat listrik bila sudah tidak digunakan.
 Jauhkan alat-alat listrik dari tempat yang lembab atau basah.
 Lakukan pengecekan keamanan jaringan listrik berkala untuk menghindari arus pendek.
 Selalu gunakan sendal sebagai “ground” atau menggunakan alat pelindung diri saat
menggunakan alat-alat bertegangan listrik tinggi.
BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena
sebagian besar aktivitas manusia menggunakan sumber daya listrik. Akan tetapi, listrik juga
dapat menghasilkan dampak negatif akibat kesalahan dalam menggunakannya, listrik juga dapat
menyebabkan kematian pada manusia jika manusia lalai dan tak memperhatikan bahaya yang
ditimbulkan oleh akibat listrik tersebut.

Oleh karena itu, diciptakanlah/ditemukan pedoman, dalam hal ini K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Selain adanya panduan tentang K3 maka kita akan terhindar dari bahaya
kecelakaan saat bekerja.

1.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menemukan beberapa kendala dalam pengumpulan
data atau perampungan data yang dibahas oleh makalah K3 ini. Akan tetapi ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu, dan berkat teman-teman yang ikut andil dalam penyusunan
makalah ini serta penulisan makalah ini masih jauh dari kata “sempurna”.

Untuk pembaca, resiko terjadinya pada saat bekerja instalasi listrik atau sedang bekerja
dibidang kelistrikan kerap kali terjadi akibat menyepelehkan beberapa hal tentang bagaimana
cara melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, penulis lebih menekankan kehati-hatian dalam bekerja pada kelistrikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Academia.Edu “Makalah K3”


https://www.academia.edu/7677803/Makalah_K3nya_mamad
(diakses: 01 Januari 2015)

2. Electric Soul “Manfaat Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari”


http://electriccsoul.blogspot.com/2013/05/manfaat-listrik-dalam-kehidupan-sehari.html
(diakses: 01 Januari 2015)

3. Kopi Ireng “Energi Listrik”


http://www.kopi-ireng.com/2014/09/energi-listrik.html
(diakses: 01 Januari 2015)

4. Andi Icha “Langkah Aman Bekerja Pada Instalasi”


http://andiicha05.blogspot.com/2014/01/langkah-aman-bekerja-pada-instalasi.html
(diakses: 20 November 2014)

5. K3 Elind “Listrik”
http://k3elind.blogspot.com/2011/10/modul-3.html
(diakses: 20 November 2014)

6. Academia.Edu “Proses Terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia”


https://www.academia.edu/7423221/Proses_terjadinya_Sengatan_pada_Tubuh_Manusia
(diakses: 01 Januari 2015)
7. Rainy Day “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”
http://rainyday051.blogspot.com/2013/02/paper-pertolongan-pertama-pada_4.html
(diakses: 26 November 2014)

8. Melinda Hospital “Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan”


http://melindahospital.com/artikel/3137/Pertolongan-Pertama-Pada-Korban-Kesetrum-Luka-
Bakar-Elektrik.html
(diakses: 26 November 2014)

Anda mungkin juga menyukai