Tugas Besar Jembatan Baru BGT SDH Revisi
Tugas Besar Jembatan Baru BGT SDH Revisi
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Tugas Besar Struktur Jembatan ini dapat kami selesaikan.
Mata Kuliah Struktur Jembatan pada semester 5 ini berisikan materi Perencanaan dan
Evaluasi Jembatan sebagai penghubung arus lalu lintas jalan raya. Pada mata kuliah ada
tugas besar besar mahasiswa untuk merencanakan dan mengevaluasi sebuah jembatan.
Tugas besar ini merupakan tugas kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa yang
memprogram mata kulian Struktur Jembatan. Isi dari tugas besar Struktur Jembatan ini
terdiri dari:
1. Pendahuluan.
2. Identifikasi Jembatan.
3. Perhitungan Struktur Jembatan.
4. Gambar Rencana.
5. Penutup.
Tugas besar ini dilaksanakan oleh masing-masing kelompok terhadap lokasi yang sudah
dipilih dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah.
Demikian laporan ini disampaikan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
Rekan-Rekan Mahasiswa lain.
i
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS BESAR
STRUKTUR JEMBATAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Mata Kuliah Struktur Jembatan
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Jember
Diajukan Oleh:
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Jembatan ini terlihat sangat bagus dan megah dari kejauhan, apalagi letaknya yang
berdekatan dengan Pantai Selatan, sehingga nampak hamparan persawahan dan pantai selatan
sangat menakjubkan.
1.3. Sasaran
Sasaran pada studi perencanaan ini meliputi:
1. Jembatan dengan lebar kurang memadai untuk melayani arus lalu lintas 2 arah.
2. Jembatan dengan kondisi plat beton yang ambrol.
3. Jembatan dengan kondisi gelagar sudah rapuh.
5
6
30m
7
BAB II
IDENTIFIKASI JEMBATAN
8
Pada saat pelaksanaan identifikasi jembatan juga dilakukan pengetesan mutu beton
bertulang existing. Pemeriksaan gelagar komposit dilaksanaan dengan alat ukur ketebalan
baja dan pemeriksaan kondisi baja secara visual/langsung. Berikut ini disampaikan hasil tes
mutu beton existing dengan menggunakan alat Hammaertest.
9
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN
Pembangunan Jembatan VI - 2
1. PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN
1.1. DATA SLAB LANTAI JEMBATAN
Profil Baja
b1 = 7.00 m
0.50
b3 b3
Aspal t = 5 cm Ø 14 - 150 mm
Ø 14 - 200 mm
1,5% 1,5%
1,25m
b2 b2
1.2. BAHAN
STRUKTUR K- 300
Mutu beton: f'c= 24,9 Mpa
Kuat tekan beton Ec 23452,953 Mpa
Modulus elastisitas = 0,2
Angka poison μ= 9772,0637 Mpa
Modulus geser G= 1,00E-05
Koefisien muai panjang α=
Mutu baja:
untuk baja tulangan dengan d >12 mm: U- 32
Tegangan leleh baja, fy= 320 Mpa
untuk baja tulangan dengan d<12 mm, U- 24
Tegangan leleh baja, 240 MPa
fy
=
Spesific Gravity
3
Berat beton pratekan wc = 25,0 kN/m
3
Berat beton bertulang w'c = 24,0 kN/m
3
Berat aspal wa = 22,0 kN/m
3
Barat jenis air ww = 9,8 kN/m
3
Berat baja ws = 77,0 kN/m
Pembangunan Jembatan VI - 3
Perletakan
Elastomeric bearing pads berfungsi untuk mentransfer gaya-gaya pada jembatan yang
kemudian disalurkan pada perletakan di ujung gelagar utama. Pada sebuah perletakan terdapat
2 material elastomeric yang letaknya pada arah horisontal untuk menahan beban vertikal dan
arah vertikal untuk menahan beban horisontal akibat gaya Traksi pada jembatan.
Perletakan gelagar pada pondasi digunakan dari bahan karet yang dikenal dengan elastomeric
bearing pads, ilustrasi material elastomeric seperti gambar berikut ini.
1.1.1 Pembebanan
Total beban perletakan maksimum :
Do = 23.157,27 kg
Pembangunan Jembatan VI - 32
Digunakan elastomeric bearing pad jenis 1 dengan dimensi 350x300x36mm kapasitas maksimum
beban 50 ton (tabel).
Pembangunan Jembatan VI - 33
1.1.2 6.4. Perencanaan Jembatan Bawah
1. ABUTMENT
A. DATA STRUKTUR ATAS
Profil Baja
Pipa Galvanis 2 Ø 2,5"
0.50
DETAIL
Aspal t = 5 cm Ø 14 - 150 mm A
1.00 Ø 14 - 200 mm
Center Line 0.90 0.95
1,5% 1,5%
URAIAN DIMENSI:
Tebal slab lantai jembatan ts = 0,20 m
tebal aspal +overlay ta = 0,05 m
Tebal lantai trotoar tebal tt= 0,20 m
genangan air hujan th= 0,05 m
Jumlah balok utama/Girder n= 7,00 buah
Jarak antara balok utama s= 1,25 m
lebar jalur lalu lintas b1 7,00 m
lebar trotoar = 1,00 m
lebar median (pemisah jalur) b2 m
lebar total jembatan = 9,00 m
panjang bentang jembatan b3 20,00 m
Tinggi girder baja = 0,70 m
tinggi bidang samping jembatan b= 1,70 m
L=
h b=
h a=
B. BAHAN
STRUKTURMutu K- 300
beton: f'c = 24,9 Mpa
Kuat tekan beton Ec 23452,95 Mpa
Modulus elastisitas =µ 0,20
Angka poison =G 9772,063711 Mpa
Modulus geser = 1,00E-05
Koefisien muai panjang α=
Mutu baja:
untuk baja tulangan dengan d >12 mm: U- 32
Tegangan leleh baja, fy 320 Mpa
untuk baja tulangan dengan d<12 mm, U- 24
Tegangan leleh baja, =fy 240 MPa
Pembangunan Jembatan VI - 34
wc =w'c= wa= ww= wst= 24,0
kN/m3
24,0
kN/m3
22,0
kN/m3
10,0
kN/m3
77,0
kN/m3
Pembangunan Jembatan VI - 35
C. DATA STRUKTUR BAWAH (ABUTMENT)
D STABILITAS
ABUTMENT
1. BERAT SENDIRI
(MS)
1.1. BERAT SENDIRI STRUKTUR
ATAS
Pembangunan Jembatan VI - 36
parameter volume Berat
No. Beban n berat satuan
b(m) t(m) L(m) (kN)
1 Slab 9 0,20 20,00 1 24 kN/m3 864,000
2 Deck slab 0,95 0,07 20,00 6 24 kN/m3 191,52
Trotoar
3 (slab,sanda 1 0,2 20,00 2 24 kN/m 192,000
ran,dll)
Balok Baja
4 20,00 7 2410,00 kN/m 337.400
WF800x30
0
5 Diafragma 1,25 5 496,00 kN/m 3.100
Total berat sendiri struktur atas, WMS= 341747,520
Berat Asesories Jemb 0% = 0
Beban pada abutment akibat berat sendiri struktur atas, Berat total = 341747,520
PMS=1/2*WMS= 170873,76 kN
Pembangunan Jembatan VI - 37
No. PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
WING WALL
12 3,20 1,35 1 -1 103,68 2,38 -246,240
13 3,00 2,00 1 -1 144,00 2,48 -356,400
14 3,00 0,75 1 -1 54,00 2,48 -133,650
15 3,50 1,60 1 -1 134,40 2,20 -295,680
16 3,50 0,60 0,5 -1 25,20 2,82 -70,980
17 0,75 0,75 0,5 -1 6,75 0,72 -4,838
18 Lateral stop block 0,2 1 10,00 0,00 0,000
TANA
H
19 2,35 1,35 1 -1 593,26 1,68 -993,706
20 2,15 4,35 1 -1 1748,92 1,78 -3104,329
21 0,75 0,75 0,5 -1 52,59 0,72 -37,692
22 0,75 1,60 1 -1 224,40 0,63 -140,250
23 2,90 0,60 0,5 -1 162,69 1,88 -306,400
PMS= 7144,65 MMS= -5471,715
Pembangunan Jembatan VI - 38
3. TEKANAN TANAH
(TA)
Pada bagaian tanah di belakang dinding abutment yang dibebabi lalu-lintas, harus diper-
hitungkan adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0,6 m yang
berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (ws) , sudut gesek
dalam (φ), dan kohesi © dengan:
ws'=ws
φ'=tan-1(Kφ*tan φ) dengan faktor reduksi untuk φ', Kφ = 0,7
c'= dengan faktor reduksi untuk c', Kc = 1
Kc*c
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka= tan2(45˚-φ'/2)
Berat tanah, ws = 17 kN/m3
Susudut gesek dalam, φ= 28 °
Kohesi c= 25 kPa
,
Tinggi total abutment, H= 9,4 m
Lebar abutment, By= 11,0 m
Beban kendaraan yang berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),KEL seperti pada Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q(kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu lintas seperti pada gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
q= 6,3 kPa untuk L<30 m
Pembangunan Jembatan VI - 39
q= 6,3 *(0.5+15/L kPa untuk L>30 m
)
Pembangunan Jembatan VI - 40
(bgr hal 113)
Jematan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata di trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya
A= luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2)
Beban hidup merata q:
untuk A < 10 m2: q= 5 kPa
untuk 10 m2 < A < 100 m2 q= 5 -0.033*(A- kPa
10)
untuk A>100 m2 q= 2 kPa
Panjang bentang,
` L= 20,00 m
Lebar trotaoar=
b2 = 1,00 m
jumlah trotoar
n= 3
Pembangunan Jembatan VI - 41
Luas bidang trotoar yang didukung abutment, A=b2*L/2*n= 30 m2
Beban merata pada pedestrian, q= 5 -0.033*(A- 4,34 kPa
10)
6. GAYA
REM
pengaruh gaya pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
DAN DIANGGAP bekerja pada permukaan lantai jembatan.
Besarnya gaya rem arah memanjang jembatn tergantung dari panjang jembatan (L), sebagai berikut:
7. PENGARUH TEMPERATUR
untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat penga-
ruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih
antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan
temperatur maksimum rat-rata Tmak 40 ˚C
temperatur minimum rata-rata Tmin 15 ˚C
dT= (Tmak-Tmin)/2
perbedaan temperatur pada slab dT = 12,5 ˚C
koefisien muai panjang beton α= 1,00E-05
Modulus elastisitas beton Ec = 23452,95291 Mpa
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elastomeric k= 1500 kN/m
Panjang girder L= 20,00 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder) n= 7 buah
Pembangunan Jembatan VI - 42
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur
TET= 13,125 kN
Lengan terhadap pondasi YET= 8,1 m
Momen pada pondasi
(gbr hal 117b) MET= 106,3125 kN-m
Lengan thd breast wall Y'ET= 6,7 m
M'ET= 87,9375 kN-m
8 BEBAN ANGIN
8.1. ANGIN YANG MENIUP BIDANG SAMPING JEMBATAN
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup BIDANG SAMPINGjembatan dihitung dengan
2
TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw) *Ab
dengan
Cw = koefisien seret 1,25
Vw = kecepatan angin rencana 35 m/det (PPJT-1992, Tabel 5)
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) 1,84 kN/m
2
TEW2 = 0.0012*Cw*(Vw) *L/2
dengan
Pembangunan Jembatan VI - 43
Cw = koefisien seret = 1,2
Vw = kecepatan angin rencana = 35 m/det (PPJT-1992, Tabel 5)
2=
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) 1,764 kN/m
panjang bentang, L= 20,00 m
tinggi bidang samping, h a= 2,50 m
Ab= 25,0 m2
beban angin pada abutment
TEW2= 17,64 kN
lengan thd pondasi
YEW= 9,05 m
Momen pd pondasi akibat beban angin:
MEW= 159,642 kN-m
lengan thd breastwall
Y'EW= 7,65 m
Momen pada breastwall
M'EW= 134,946 kN-m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2,0 meter diatas lantai jemb h = 2,0 m
Jarak antar roda kendaraan x= 1,75 m
Tranfer beban angin kelantai jembatan
PEW 20,16 kN
Eksentrisitas beban thd pondasi e= 0,15 m
Momen pada pondasi akibat transfer beban angin MEW= 3,024 kN-m
Pembangunan Jembatan VI - 44
9. BEBAN GEMPA
9.1. BEBAN GEMPA STATIK
EKIVALEN
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus TEQ=
Kh*I*Wt
dengan
Kh = C*S
Kh = Koefisien gempa horisontal
I= Faktor kepentingan
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar dan kondisi tanah setempat
S = faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa .
(daktilitas ) dari struktur . waktu getar struktur dihitung dengan rumus:
T = 2*π*√ (Wt/(g*Kp))
Wt= Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp= kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan
g= percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/det2
Pembangunan Jembatan VI - 46
gmbar hal 121
Pembangunan Jembatan VI - 47
TEQ= 37739,972 MEQ= 347158,25
Letak titik tangkap gaya horisontal gempa yEQ (m)= 9,20
Pembangunan Jembatan VI - 48
9.1.2. BEBAN GEMPA ARAH MELINTANG JEMBATAN (ARAH
Y)
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (ΔKaG) sebagai
berikut:
θ = tan-1(Kh)
KaG =cos2(φ'-θ)/*cos2θ,1+√(sin(φ'-θ))/cos θ-+
ΔKaG=KaG-Ka
tekanan tanah dinamis p=H*ws*ΔKaG kN/m2
H= 9,4 m
By= 11,0 m
Kh= 0,275184
φ'= 0,7760262 rad
Ka= 0,1762383
ws = 17 kN/m3
Pembangunan Jembatan VI - 49
θ= 0,2685373 rad
Pembangunan Jembatan VI - 50
cos2(φ'-θ)= 0,7638194
[cos2θ,1+√(sin(φ'-θ))/cos θ-+= 1,619336
KaG= 0,4716866
ΔKaG= 0,2954484
gaya gempa lateral TEQ=1/28H2*ws*ΔKaG *By = 2440,894 kN
lengan tehadap fondasi yEQ=2/3*H 6,3 m
=
Momen akibat beban gempa MEQ= 15296,268 kN-m
Pembangunan Jembatan VI - 51
KOMBINASI-1 Arah Vertikal Horisontal Momen
No Aksi.Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri MS 178152,41 20159,35
2 Beban mati tambahan MA 134,00 20,10
3 Tekanan tanah TA
B. Beban lalu lintas
4 Benban lajur "D" TD 434,00 65,10
5 Beban pedestrian TP 130,20 19,53
6 gaya rem
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek tanah dinamis
D. Aksi
lainnya
11 Gesekan FB 30781,40 249329,31
178850,61 30781,40 269593,39 0,00
Pembangunan Jembatan VI - 52
KOMBINASI-4 Arah Vertikal Horisontal Momen
No Aksi.Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri MS 178152,41 20159,35
2 Beban mati tambahan MA 134,00 20,10
3 Tekanan tanah TA 0,00 0,00
B. Beban lalu lintas
4 Benban lajur "D" TD 434,00 65,10
5 Beban pedestrian TP 130,20 19,53
6 gaya rem TB 250,00 2350,00
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur ET 13,13 106,31
8 Beban angin EW 20,16 40,61 3,02 374,40
9 Beban gempa
10 Tek tanah dinamis
D. Aksi
lainnya
11 Gesekan FB 30781,40 249329,31
178870,77 31044,52 40,61 272052,73 374,40
Pembangunan Jembatan VI - 53
12. KONTROL STABILITAS
GULING
12.1. STABILITAS GULING ARAH-X
Pondasi tiang tidak diperhitungkan dalam analisis stabilitas terhadap guling, sehingga SF=
Letak titik guling A (ujung pondasi) thd pusat pondasi:
Bx/2= 2,65 m
k= peersen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Mx= momen penyebab guling arah x
Momen penahan guling: Mpx=P*(Bx/2)*(1+k)
Angka aman terhadap guling: SF=MPx/Mx gbrhal128
harus ≥2.2
Pembangunan Jembatan VI - 55
13 KONTROL STABILITAS GESER
13.1. STABILITAS GESER ARAH -X
Pembangunan Jembatan VI - 56
14. BAGIAN-BAGIAN ABUTMENT
1. PEMBEBANAN PILE
CAP
1.1. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP
BEBAN KERJA PILE CAP
REKAP BEBAN KERJA Arah Vertikal Horisontal Momen
No Aksi.Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri MS 178152,41 20159,35
2 Beban mati tambahan MA 134,00 20,10
3 Tekanan tanah TA 0,00 1641,90 5435,81
B. Beban lalu lintas
4 Benban lajur "D" TD 434,00 65,10
5 Beban pedestrian TP 130,20 19,53
6 gaya rem TB 250,00 2350,00
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur ET 13,13 106,31
8 Beban angin EW 20,16 40,61 3,02 374,40
9 Beban gempa EQ 37739,97 49024,69 347158,25 450962,88
10 Tek tanah dinamis EQ 30781,40 15296,27
D. Aksi
lainnya
11 Gesekan FB 30781,40 249329,31
Pembangunan Jembatan VI - 58
KOMBINASI-3 Arah Vertikal Horisontal Momen
No Aksi.Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
beban (kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri 1,3 231598,13 26207,15
2 Beban mati tambahan 2,0 268,00 40,20
3 Tekanan tanah 1,3 0,00 0,00 0,00
B. Beban lalu lintas
4 Benban lajur "D" 2,0 868,00 130,20
5 Beban pedestrian
6 gaya rem 2,0 500,00 4700,00
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur
Pembangunan Jembatan VI - 60
1.2. REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT
PILE CAP
2. BREAST WALL
2.1. BERAT SENDIRI (MS)
No Parameter Berat
b h (kN)
1 0,30 0,60 47,52
2 0,50 0,60 79,2
3 0,55 0,70 101,64
4 0,55 0,60 43,56
5 0,50 0,60 79,2
6 0,50 0,50 33
7 1,00 6,80 1795,2
18 Lateral stop block 10,0
SRUKTUR ATAS 170873,76
(slab,girder,dll)
PMS= 173063,08
H' = 8m
ф'= 0,7760 rad
Ka= 0,18021379
ws= 17 kN/m3
0,6*ws= 10,2 kN/m3
By= 11,0 m
Pembangunan Jembatan VI - 61
TTA= 1240,16 MTA= 3522,771
Pembangunan Jembatan VI - 62
2.3. BEBAN GEMPA
2.3.1. BEBAN GEMPA STATIK
EKIVALEN
c= 5,50 m
H' = 8,00 m
h'7= 6,80 m
h1= 0,60 m h6 = 0,50 m
h2= 0,60 m d= 5,00 m
h3= 0,70 m By = 11,00 m
h4= 0,60 m b7= 1,00 m
h5= 0,60 m wc= 24,00 kN/m3
Beban gempa statik ekivalen arah Y (memanjang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X
(melintang jembatan)
H'= 8,00 m
h8+h10= 1,4 m
ws= 17 kN/m3
∆KaG= 0,2954484
By= 11,00 m
Pembangunan Jembatan VI - 63
2.4. BEBAN ULTIMIT BREAST
WALL
Pembangunan Jembatan VI - 64
11 Gesekan
226142,20 2065,95 48,73 8508,99 381,06
Pembangunan Jembatan VI - 65
KOMBINASI-2 Arah Vertikal Horisontal Momen
No Aksi.Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy
beban (kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri 1,30 224982,00
2 Beban mati tambahan 2,00 268,00
3 Tekanan tanah 1,25 1550,20 4403,46
B. Beban lalu lintas
4 Benban lajur "D" 2,00 868,00 0,00
5 Beban pedestrian
6 gaya rem 2,00 500,00 4000,00
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur 1,20 15,75 105,53
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tek tanah dinamis
D. Aksi
lainnya
11 Gesekan 1,00 30781,40 206235,36
226118 32847,35 214744,35
Pembangunan Jembatan VI - 66
225250,00 40055,75 36660,24 305549,56 291407,56
Pembangunan Jembatan VI - 67
2.2. REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT BREASTWALL
3. BACKWALL
3.1. BACKWALL BAWAH
3.1.1. TEKANAN TANAH
ф'= 0,7760262 rad
Ka= 0,1802138
ws = 17 kN/m3
0,6*ws= 10,2 kN/m3
By= 11,00 m
H"= 1,20 m
h1 = 0,60 m h2 = 0,60 m
H"= 1,20 m TEQ= 0,21168 *Wt
H= 9,4 m
H"= 1,20 m
ws = 17 kN/m3
∆KaG= 0,2954484
By= 11,00 m
Pembangunan Jembatan VI - 68
3.2. BACK WALL ATAS
3.2.1 TEKANAN TANAH
h1= 0,60 m
TEQ= 0,21168 *Wt
H= 9,4 m
h1= 0,60 m
ws= 17 kN/m3
∆KaG= 0,2954484
By = 11,00 m
Pembangunan Jembatan VI - 69
4. CORBEL
Pada saat penggantian bearing pad (elastomeric) , corbel direncanakan mampu menahan jacking
yang terdiri dari berat struktur atas, beban mati tambahan, dan beban lalu lintas.
5. WING WALL
Hy = 8,00 m
Hx = 2,8 m
ф'= 0,7760262 rad
Ka = 0,1802138
ws= 17 kN/m3
0,6*ws= 10,2 kN/m3
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah
No. TT Lengan y Lengan x My Mx
A (m) (m) (kNm) (kNm)
(kN
)
1 41,175 y=Hy/2 4,000 x=Hx/2 1,4 164,701 57,645
Pembangunan Jembatan VI - 70
2 274,502 y=Hy/3 2,667 x=Hx/3 1,4 732,004 384,302
315,677 896,705 441,948
Pembangunan Jembatan VI - 71
5.2. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN PADA WING WALL
Hy= 8,00 m
h8+h10= 1,4 m
ws= 17 kN/m3
∆KaG= 0,2954484
Hx= 2,8 m
Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis
Pembangunan Jembatan VI - 72
842,29 3603,20 1179,21
Pembangunan Jembatan VI - 73
BEBAN ULTIMIT
No Aksi.Beban Faktor Vu Muy Mux
beban (kN) (kN-m) (kN-m)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri
2 Beban mati tambahan
3 Tekanan tanah 1,25 394,60 1120,88 552,4345485
B. Beban lalu lintas
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 gaya rem
C. Aksi lingkungan
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa 1,0 56,90 227,60 79,66
10 Tek tanah dinamis 1,0 469,72 2478,90 657,60
D. Aksi
lainnya
11 Gesekan
921,21 3827,38 1289,70
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang (baris arah-x,terluar):
No KOMBINASI Pu Mux Pu/n Mux*x/Σx2 Pumak Pumin
BEBAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 232758,32 31208,76 7273,698 2854,460 10128,157 4419,238
2 KOMBINASI-2 232734,13 280534,44 7272,942 25658,638 32931,580 -18385,696
3 KOMBINASI-3 232758,32 280410,50 7273,698 25647,302 32920,999 -18373,604
4 KOMBINASI-4 233018,72 31247,82 7281,835 2858,032 10139,867 4423,803
5 KOMBINASI-5 231866,13 388701,87 7245,817 35552,000 42797,817 -28306,183
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang (tiang terluar):
No KOMBINASI Pu Muy Pu/n Muy*y/Σy2 Pumak Pumin
BEBAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 232758,32 4419,24 7273,698 404,199 7677,896 6869,499
2 KOMBINASI-2 232734,13 -18385,70 7272,942 -1681,619 5591,323 8954,560
3 KOMBINASI-3 232758,32 -18373,60 7273,698 -1680,513 5593,185 8954,210
4 KOMBINASI-4 233018,72 4423,80 7281,835 404,616 7686,451 6877,219
5 KOMBINASI-5 231866,13 -28306,18 7245,817 -2588,980 4656,836 9834,797
Pembangunan Jembatan VI - 74
1.3. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE
CAP
Jarak tiang terhadap pusat Lengan thd sisi luar dinding M=n y*Pmak*Xp
X(m) Xp(m) (kNm)
X1= 0,7 Xp1= X1-Bd/2 0,2 62770,131
X2= tdk ada Xp2=X2-Bd/2 tdk ada tdk ada
X3= tdk ada
X4=
X5=
Momen maksimum pada pile cap akibat reaksi tiang: Mp= 62770,131 kNm
Momen ultimit rencana pile cap Mur= 61992,211 kNm
untuk lebar pile cap(By)= 11,0 m
Momen ultimit rencana pile cap per meter lebar: Mu= 5635,656 kNm
Gaya geser rencana pile cap Vur= 341558,853 kN
untuk lebar pile cap (by)= 11,0 m
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar V u= 31050,805 kN
Pembangunan Jembatan VI - 75
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85*f'c/fy**1-√*(1-2*Rn/(0,85*f'c)+ 0,015
Rasio tulangan minimum 0,001
Rasio tulangan yang digunakan 0,015 0,007324147 pake rerata
Luas tulangan yang diperlukan 9521,391 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D- 25 mm
jarak tulangan yang diperlukan s= 51,529 mm
Digunakan tulangan, 3 D 25 150,0 mm
As 9812,500 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diamb 50 % tulangan pokok
As' = 4760,696 mm2
Tulangan bagi /susut yang digunakan D- 22
Jarak tulangan yang digunakan s 79,81 mm
Digunakan tulangan, 2 D 22 150,0
As 5065,867 mm2
Pembangunan Jembatan VI - 76
2. BREAST WALL
2.1. PENULANGAN BREAST WALL
Pembangunan Jembatan VI - 77
2.2. TULANGAN GESER BREAST
WALL
3. BACK
WALL
3.1. BACK WALL BAGIAN BAWAH
Pembangunan Jembatan VI - 78
3.1.1. TULANGAN LENTUR
Pembangunan Jembatan VI - 79
3.2. BACK WALL BAGIAN ATAS
Pembangunan Jembatan VI - 80
3.2.3. TULANGAN LENTUR
Momen rencana Mu= 5074,361 kNm
Mutu beton K- 300 Kuat tekan beton, f'c = 24,9 Mpa
Mutu baja U- 24 Tegangan leleh baja, fy fy = 240 MPa
Tebal slab beton, h= 1100,00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' d' = 150 mm
modulus elastisitas baja Es= 2,00E+0 MPa
5
Faktor bentuk distribusi tegangan beton β1= 0,85
ρb = β1*0,85*f'c/fy*600/(600+fy)= 0,053542411
Rmak= 0,75*ρb*fy**1-1/2*0,75*ρb*fy/(0,85*f'c)+ Rmak 6,711923629
Faktor reduksi kekauatan lentur 0,8
Momen rencana ultimit Mu= 5074,361091 kNm
Tebal slab beton efektif d= 950 mm
Ditinjau slab beton selebar 1m b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn= 6342,951364 kNm
Faktor tahanan momen Rn = 7,028200957 <Rmak(OK)
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85*f'c/fy**1-√*(1-2*Rn/(0,85*f'c)+ ρ= 0,037079384
Rasio tulangan minimum ρmin= 0,001458333
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0,001458333
Luas tulangan yang diperlukan As= 1385,416667 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 19 mm
jarak tulangan yang diperlukan s= 204,55 mm
Digunakan tulangan, D 19 200 mm
As 1416,925 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diamb 50 % tulangan pokok
As' = 692,7083333 mm2
Tulangan baagi /susut yang digunakan D- 13
Jarak tulangan yang digunakan s= 191,516391 mm
Digunakan tulangan, D 13 150
As 884,4333333 mm2
4. WING
WALL
4.1. TINJAUAN WING WALL ARAH VERTIKAL
Dimensi: Tebal h=hw= 1,00 m
Lebar, Hx== 2,8 m
Momen ultimit, Mu=Muy= 3827,38 kNm
Gaya geser ultimit, Vu= 921,21 kN
Ditinjau selebar 1m ,maka:
Mu= 1366,9208 kNm
Vu= 329,00403 kN
Pembangunan Jembatan VI - 81
4.1.1. TULANGAN LENTUR
Pembangunan Jembatan VI - 82
4.2. TINJAUAN WING WALL ARAH
HORISONTAL
Dimensi: Tebal h=hw= 1,00 m
Lebar, Hy== 8,0 m
Momen ultimit, Mu=Mux= 1289,70 kNm
Gaya geser ultimit, Vu= 921,21 kN
Ditinjau selebar 1m ,maka:
Mu= 161,21198 kNm
Vu= 115,15141 kN
Pembangunan Jembatan VI - 83
5. Pondasi Sumuran
1) Berat jembatan atas:
a) Beban mati:
• Plat lantai kendaraan : 0,2x9x2,4x20 = 86,4 ton
• Trotoar: (0,2x1x2,4x20)x2 = 19,2 ton
• Pagar + asosories: 10% = 1,92 ton
• Gelagar WH H800 g=241 kg/mx20m = 4,820 ton
• Connector 10% = 0,482 ton
• Diafragma WF350 g = 49,6 kg/mx1,25mx7bh = 0,434 ton
• Plat penyambung 10% = 0,0434 ton
Jumlah P = 113,2994 ton
Reaksi/Lintang = ½ P = 56,6497
ton
b) Beban hidup
• Muatan garis terpusat P = 12 ton/jalur
• Muatan merata q = 2,2 t/m/jalur (L < 30m)
• Angka kejut k = 1 + 20/(50+L) = 1 + 20/(50+20) = 1,286
: 1,470
Lempung paras n : 0,45
berbutir kekuningan e : 1,8182
: 55
c : 0,71 : 6,5
Sumber: Data Sondir dan Boring Kaliwates, Lab Sipil UM Jember
Pembangunan Jembatan VI - 84
300 20 30 5 100 50
29,2
W1 Plat beton 20+ACWC
40
G1
20 G16 WF 800x300x16x30
80,8
110 G2
W2
G3 60
G4 G6 60
60 G5
W3 G7 30
100
W4
W5
0
G17 50
G8
G9 G10
230 200
W6 50 50 40
G12 G13
0
G11
G14 G15 10
30
30 30 30
30 30
30 30 30 30
Pembangunan Jembatan VI - 85
30
300 20 30
20
30
Pa1
890
Pa2
Pa3
Pp
530
Pembangunan Jembatan VI - 86
1000 cm
90
125 125 125 125 125 125 125 125
10
20
120
50
900
130
100
40
100
40
40 200 200
620
1100
Pembangunan Jembatan VI - 87
800x300x16x30
H = 808 mm Ix = 339000 Cm4
B = 302 mm Iy = 13800 Cm4
t1 = 16 mm ix = 33,2 cm
t2 = 30 mm iy = 6,7 cm
Fs = 307,6 cm2 Wx = 8400 Cm3
G = 241 Kg/m' Wy = 915 Cm3
Pembangunan Jembatan VI - 88
= 6,5 MP = Mv + Mtnh + Mbeton 901,102 ton.m
c= 0,71 MH = Mh tnh 122,606 ton.m
Ka = tan2 (45 – /2) V = Pm + Ptnh + Pbeton 228,094 ton
Ka = tan2 41,75 H =Pa 31,206 ton
Ka = 1,649942 tan 0,2202772
Kp = 0,606082
Cek stabilitas:
1 Terhadap Guling = 7,349584522 > 2,5 OK
2 Terhadap Geser = 1,610062479 > 1,5 OK
30 200 70 200 30
30
200
660
200
30
Ag = ¼ D2 = 3.140.000 mm
As min =
0,01 Ag =
31.400
mm2 As
max =
0,08 Ag =
251.200
mm2
2 spiral
3. GAMBAR RENCANA
(dilampirkan tersendiri)
Pembangunan Jembatan VI - 5
BAB IV
GAMBAR
Pembangunan Jembatan VI - 6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpul
Struktur atas jembatan yang akan kita rencanakan berlokasikan di jembatan
pandanwangi Lumajang. Maksud dan tujuan diadakannya studi perencanaan jembatan
yaitu untuk melakukan pengecekan terhadap mutu jembatan yang ada (existing) serta
memahami tentang mutu jembatan terutama pada strukturnya.
Perencanaan struktur jembatan ini bertumpu pada aturan aturan yang sudah ada,
seperti Direktorat Jenderal Bina Marga tentang peraturan muatan untuk jembatan jalan
raya NO.12/1970, RSNI-T-03-2005 tentang perencanaan struktur baja untuk jembatan,
dan lain sebagainya.
1. Setelah diketahui gaya gaya yang terjadi pada struktur yang akan direncanakan, kontrol
angka angka yang sudah didapatkan berdasarkan dasar dasar perencanaan.
2. Pada perencanaan batang rangka utama, batang horizontal bawah, batang diagonal
diketahui bahwa profil WF rencana memiliki angka 49,01 yang mana kurang dari 200.
Kontrol penampang pada sayap dan badan disetujui dengan angka yang 22 sesuai standar,
Kontrol kelangsingan pada Sb x dan Sb y juga memenuhi standar. Kontrol kekuatan
batang tarik yang mana memiliki batas leleh dan batas putus memenuhi spek yang ada
sehingga dapat memenuhi untuk dilakukan perencanaan.
5.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak oran
Pembangunan Jembatan VI - 7