Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERKEMBANGAN MANUSIA

Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah psikologi kesehatan

Dosen Pengampu :
Rut marselia,S.Psi.,M.Psi

Disusun Oleh :
Elia Manisti (233001030005)

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA
JAMBI 2024
BAB 1
PENDALUUAN
A. Latar belakang
merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan manusia di sepanjang
rentang kehidupan manusia. Perkembangan secara sistemastis lebih banyak
mempengaruhi pertumbuhan, walaupun terdapat penurunan di dalam perkembangan
tersebut (Santrock, 2009). Perkembangan manusia bersifat sistematis, yang berarti
perkembangan manusia bersifat berkelanjutan dan teratur (Papalia dkk, 2009).
Perkembangan manusia juga bersifat adaptif, yang artinya perkembangan manusia
terjadi karena untuk menghadapi kejadian-kejadian dalam kehidupan.
Tujuan dari mempelajari perkembangan manusia yaitu untuk memberikan
gambaran (yaitu memberikan gambaran dari perkembangan manusia), penjelasan
(yaitu memberikan penjelasan dari perkembangan manusia), peramalan (yaitu dapat
memprediksi perkembangan manusia dari gambaran yang telah didapat), dan
intervensi (yaitu upaya untuk meningkatkan perkembangan manusia) (Papalia dkk,
2009).
B. Rumusan Masalah
a. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia?
b. Apa Tahapan perkembangan manusia?
c. Apa Berbagai teori perkembangan (kognitif, moral, psikososial, seksual)?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan manusia
Manusia umumnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan, siapapun itu baik
yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tersebut nantinya akan “menghasilkan” sesosok manusia yang dewasa baik
itu secara fisik, pikiran, dan mental. Namun, banyak yang belum memahami akan
perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, meskipun keduanya sama-sama adalah
proses alami untuk seluruh manusia di planet bumi ini. Nah, supaya Grameds tidak
kebingungan akan kedua hal tersebut. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya
jumlah dan ukuran sel dalam tubuh. Pada saat kita mengalami pertumbuhan maka sel
didalam tubuh semakin bertambah banyak. Jaringan dan organ tubuh juga semakin besar
atau meningkat. Pertumbuhan manusia berupa perubahan fisik yang dapat kita ukur
melalui angka. Selain itu, dapat diukur tinggi badan, besar badan dan berat badan.
Pertumbuhan juga tidak dapat kembali ke dalam keadaan yang semula. Vasta
(1992) mengemukakan bahwa panjang bayi menjadi hampir dua kali pada usia 4 tahun.
Anak laki – laki dan perempuan saat usia 10 tahun hampi sama tingginya. Saat usia antara
10 dan 12 tahun anak perempuan tumbuh dengan pesat, sedangkan anak laki – laki terjadi
pada umur 12 dan 14. Vasta selanjutnya mengatakan bahwa tinggi badan berlangsung
sampai sekitar umur 15 atau 16 tahun pada anak perempuan dan pada anak laki – laki
sampai umur 17 atau 18 rahun. Organ tubuh pada anak laki – laki dan perempuan saat
berkembang juga memiliki kecepatan yang berbeda. Biasanya anak perempuan mencapai
masa pubertas lebih awal di banding anak laki –laki. Untuk anak laki – laki masa
pertumbuhan bertambah tinggi, otot menguat, bahu melebar dengan pesat.
Dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik (2018) karya Encep
Sudirjo, Muhammad Nur Alif, manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dimana dari dalam kandungan, lahir
dan menjadi dewasa serta lansia. Contoh perubahan yang bersifat meningkat selanjutnya
menurun pada nenek dan kakek. Dimana masa kecil dan muda sepeti kita, namun semakin
besar semakin dewasa mereka akan berhenti mengalami pertumbuhan dan akan
cenderung menurun hingga lanjut usia. Pertumbuhan sendiri akan berhenti di saat kita
udah menginjak dewasa, namun pikiran dan emosi akan tetap berkembang. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan antara lain nutrisi, olahraga, penyakit dan
kesehatan individu.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia


Di dalam perkembangan manusia, terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia.
1. Faktor Genetik
Seorang anak akan mewarisi genetik dari orang tuanya, seperti bentuk dan
warna rambut, warna mata, bentuk tubuh, warna kulit, suara, dan lain
sebagainya. Faktor ini juga memengaruhi rentan terhadap penyakit dan kondisi
genetik tertentu.
2. Faktor Hormon
Tubuh manusia mempunyai beragam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
tubuh dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri dan mendukung proses
pertumbuhan serta perkembangan.
3. Faktor Gizi dan Pola Makan
Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia,
terutama pada masa kanak-kanak dan remaja. Kekurangan gizi dapat
menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Asupan nutrisi yang
seimbang, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, tentu
akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Kebersihan lingkungan, akses ke air bersih, sanitasi yang baik, dan
keamanan lingkungan memiliki dampak besar pada kesehatan dan
perkembangan anak-anak.
Paparan terhadap polusi udara dan zat kimia beracun juga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan.
5. Olahraga atau Kesehatan
Olahraga menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Kekuatan otot dan tulang saat berolahraga akan
tumbuh dengan baik, serta sistem imun di dalam tubuh dapat terhindar dari
penyakit.
6. Faktor Pendidikan
Stimulasi kognitif dan emosional yang diberikan kepada anak-anak pada usia
dini memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan kognitif mereka.
Pendidikan yang baik dan lingkungan belajar yang mendukung juga
memainkan peran kunci dalam perkembangan intelektual dan sosial manusia.
7. Faktor Sosial dan Ekonomi
Faktor sosial seperti dukungan keluarga, hubungan interpersonal, dan interaksi
sosial memengaruhi perkembangan emosional dan sosial manusia.
C. Tahapan perkembangan manusia
ada beberapa tahapan manusia dapat tumbuh dari berupa embrio hingga menjadi
manusia dewasa.
1. Embrionik
Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan embrio pada saat
masa kehamilan hingga melahirkan.
2. Pascaembrionik (Bayi)
Pascaembrionik adalah proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
seteah lahir. Pada fase ini, organ-organ tubuh pada bayi sudah mulai dapat
bekerja, walaupun belum maksimal. Otot dan saraf mulai berkembang dan
membentuk kesadaran awal. Alat gerak mulai digunakan.
3. Masa Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak awal disebut juga sebagai pra sekolah yakni usia 5 hingga 6
tahun, teman-teman. Dalam tahap pertumbuhsan manusia ini, manusia akan
belajar melakukan banyak hal sendiri. Seperti makan, buang air, dan bermain
bersama teman. Manusia juga mulai mengembangkan keterampilan yang
berkaitan dengan kesiapan sekolah, seperti belajar membaca dan menulis.
4. Masa Kanak-Kanak Tengah dan Akhir
Masa kanak-kanak tengah dan akhir merupakan masa pertumbuhan yang
berlangsung pada umur 6-11 tahun.
5. Pada masa remaja, manusia sudah mengalami perkembangan organ-organ
reproduksi dan mengalami pubertas. Selain itu, perubahan fisik yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan semakin terlihat. Remaja juga
mulai mandiri dan mencari jati dirinya sendiri. Ia akan berpikir secara lebih
logis namun masih memiliki perasaan sensitif.
6. Masa Dewasa Muda
Masa dewasa muda umumnya akan berlangsung sekitar usia 19-40 tahun.
Dalam tahap ini manusia telah mencapai kematangan berbagai aspek. Masa
dewasa ditandai dengan berhentinya pertumbuhan fisik pada manusia.
7. Masa Dewasa Tengah
Masa dewasa tengah adalah tahap pertumbuhan manusia yang terjadi di usia
40-60 tahun, teman-teman. Di masa dewasa tengah ini, kondisi manusia tidak
begitu prima seperti masa sebelumnya. Tingkat berpikir dan kematangan
mental sudah jauh berkembang dibandingkan.
8. Masa Tua (Manula)
Jika pada masa dewasa pertumbuhan berhenti, pada masa tua organ-organ
tubuh mengalami penurunan fisiologis. Hal-hal yang bisa dilakukan saat usia
muda, sudah tidak bisa dilakukan pada masa ini. Fungsi organ tubuh mulai
tidak bekerja secara maksimal hingga hilang sampai mengalami kematian.
D. Perkembangan kognitif, moral, psikososial, seksual
1. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan
keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap
anak. Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap
berdasarkan usia anak.
2. Perkembangan moral
Perkembangan moral adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam
kehidupan anak berkenaan dengan tatacara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang
berlaku dalam kelompok sosial.
3. Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi,
motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain. Saat si kecil mulai menginjak bangku
sekolah, pada masa inilah pola perilaku sosial si kecil akan terlihat.
4. Perkembangan seksual
merupakan perkembangan bio-psiko-sosial yang penting, yang mengambil bentuk
dewasa pada periode ini. Pada masa remaja, pemikiran, persepsi dan respon individu
diwarnai secara seksual. Pubertas merupakan tonggak penting perkembangan
seksualitas yang terjadi pada masa remaja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut : Perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis dan memiliki
tugas serta tahapan-tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia dari awal
kehidupannya hingga akhir kehidupan.
B. SARAN
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca
buku-buku ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2007). Risk Factor Of PMS, http://www.healthscout.com.diperoleh

tanggal 1 Desember 2007.

Baziad Ali. (2008). Endokrinologi Ginekonologi edisi ke 3. Jakarta: Media

Aesculapius FK UI.

Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta:

EGC.

Burns, A. (2000). Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan,

Jakarta:Yayasan Essentia Medika.

Carol A Henshaw. (2007). PMS:diagnosis, aetiology, assessment and

management. Advances in Psychiatric Treatment, Vol.13, 139-146

Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dalton, K. (1984). The Premenstrual Syndrome and Progesterone Therapy,2nd

edition, William Heinermann Medical Books Ltd.

Darwis Hude M. (2008). Emosi. Jakarta: Erlangga

Deuster et., al. (1999). Biological, Social and Behavioral Factors Associated with

Premenstrual Syndrome, http://www.archfammed.com. diperoleh tanggal

20 Juni 2007.

DM. Campagne. (2007). Commonly Known As the Premenstrual Syndrome, Still

Lacks Defined and Validated Contents . European Journal of Obstetrics.

Friedman, dkk. (1997). Ginekonologi edisi kedua. Jakarta: Binarupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai