perbandingan-berbagai-idiologi-negeri-dan-beberapa-negara
perbandingan-berbagai-idiologi-negeri-dan-beberapa-negara
DISUSUN OLEH:
NAMA : DEWI RATNASARI
KELAS : 319/L
NIM : 2013120996
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul
Perbandingan Berbagai Idiologi Negeri dsn Beberapa Negara.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.
kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penulisan..........................................................................2
A.Pengertian Idiologi..........................................................................3
B.Macam-macam Idiologi..................................................................4
D.Negara Persatuan.............................................................................8
E.Negara Kebangsaan.........................................................................9
F.Negara Integralistik..........................................................................9
A.Kesimpulan.....................................................................................11
B.Saran................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Idiologi
2. Macam-macam Idiologi
3. Perbandingan Idiologi pancasila,idiologi Liberal,Idiologi Komunis
4. Negara Persatuan
5. Negara Kebangsaan
6. Negara Integralistik
C. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mahasiswa/i mengetahui apa yang dimaksud
dengan Idiologi dan agar mahasiswa/i mengetahui peranan penting idiologi daam suatu
negara dan menanamkannya didalam dirinya.
D. MANFAAT
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Idiologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang
segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam
kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau
sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota
masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan
melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak
hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang
eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata
yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata
dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy
menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi
kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan"
B.Macam-macam Idiologi
Konservatisme
Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya, antara lain:
1. inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada, mempertahankan kestabilan, baik
berupa kestabilan yang dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa
pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa
3
lampau
2. filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu,
sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang struktur social
politik dalam negara atau masyarakat yang bersangkutan.
3. landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya manusia lemah dan terdapat
“evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola pengendalian
melalui peraturan yang ketat
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran
Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh
sampai sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang
didirikan oleh Lenin
1. inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga
negara hanya sasaran antara.
2. landasan pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas
ataupun tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, c.
berisi resep perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana tindakan jangka
pendek yang memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda.
3. system pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator
Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi
Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai
satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme
di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih
dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti
Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang
mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini.
Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua
tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai
pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan
model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
Feminisme
1. Inti pemikiran : emansipasi wanita
2. Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita saja
4
melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang dilakukan oleh pria. Wanita dapat
melakukan apa saja.
3. System pemerintahan: demokrasi
Sosialisme
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:
1. inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2. filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan
bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm
berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)
3. landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta
layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
Fasisme
Semboyan fasisme, adalah “Crediere, Obediere, Combattere” (yakinlah, tunduklah,
berjuanglah). Berkembang di Italia, antara tahun 1992-1943. setelah Benito Musolini
terbunuh tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula Nazisme di Jerman.
Namun, sebagai suatu bentuk ideology, fasisme tetap ada.
Kapitalisme
Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
1. inti pemikiran : perkonomian individu
2. fisafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-kegiatan perekonomian, khususnya
menyangkut kegiatan perekonomian perseorangan
3. landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat perseorangan pada instansi
terakhir akan mampu mengangkat kemajuan perekonomian seluruh masyarakat
4. system pemerintahan : demokrasi.
5
Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari
dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya
kekuasaan ditangan rakyat.
Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak
zaman dahulu. Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal
ini, seperti di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber
kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan
Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam
pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri kendali
urusannya.”
Neoliberalisme
1. Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu
2. filsafat : sebagai perkembangan dari liberalisme
3. landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi pekerti
4. system pemerintahan : demokrasi
1.Ideologi Komunis
6
menanamkan ideologinya itu, Paham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni
dengan jalan revolusi dengan metode kekerasan. Hal inilah yang menyebabkan antipati
masyarakat dunia terhadap paham ini. Kalau kita membuka lembaran sejarah
berikutnya, Afganistan yang pernah berada di bawah jajahan Unisoviet mengalami
tragedi kemanusiaan yang panjang akibat cara-cara kekerasan yang dilakukan Penganut
paham komunis tersebut.
3. Komunis percaya bahawa masyarakat baru komunis akan menjadi masyarakat yang
tidak berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan penindas dan golongan yang ditindas.
Semua orang memiliki kekayaan yang sama (tidak akan wujud golongan kaya/elit).
4. Komunis percaya bahawa dalam sebuah negara komunis, semua harta adalah hak
milik negara. Orang perseorangan tidak boleh memiliki tanah atau perniagaan.
Pemilikan harta persendirian adalah merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan.
Semua harta mesti dimiliki dan diuruskan oleh kerajaan. Harta-harta kapitalis akan
dirampas.
5. Komunis anti agama dan tidak mempercayai kewujudan Tuhan. Mereka menganggap
bahawa agama adalah candu masyarakat.
2.Ideologi Liberal
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal
ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas.
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam
Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern.Liberalisme Klasik
7
timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad
ke-20.Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan
hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-
nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada.Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal
yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai
intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang
baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
3.Ideologi Pancasila
Ideology pancasila di anut oleh Negara Indonesia dan bila kita cermati ideology
pancasila memiliki ciri-ciri :
1. Dalam bidang ekonomi menganut azaz kekeluargaan.
2. Dalam bidang sosial menganut azaz kegotongroyongan .
3. Dalam bidang politik menganut azaz musyawarah untuk mufakat .
8
4. Dalam bidang agama ,Indonesia adalah Negara yang religius artinya berketuhanan
yang maha esa .
4.Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan
tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan
subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah
pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahan kesatuan diterapkan oleh banyak
negara di dunia.
Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat,
dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat.
Meskipun kekuasaan politik di negara kesatuan dapat didelegasikan melalui proses
devolusi kepada pemerintah daerah berdasarkan perundang-undangan yang dibuat
parlemen, pemerintah pusat tetaplah yang paling berkuasa; pemerintah pusat dapat
membatalkan peraturan-peraturan daerah atau membatasi kekuasaan mereka.
Britania Raya adalah contoh negara kesatuan. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara,
bersama-sama dengan Inggris adalah negara-negara konstituen dari Britania Raya,
mereka memiliki satu taraf kekuasaan devolutif otonom - yakni Pemerintah Skotlandia
dan Parlemen Skotlandia di Skotlandia, Majelis Pemerintah Wales dan Majelis Nasional
Wales di Wales, dan Eksekutif Irlandia Utara dan Majelis Irlandia Utara di Irlandia
Utara. Tetapi kekuasan devolutif itu hanya didelegasikan oleh Pemerintah Britania
Raya, lebih spesifiknya oleh Parlemen Britania Raya, yang tertinggi di bawah doktrin
kedaulatan parlementer. Lebih jauhnya, pemerintah-pemerintah devolutif secara
konstitusional tidak dapat menentang undang-undang yang dihasilkan oleh parlemen
Britania Raya, dan kekuasaan pemerintah-pemerintah devolutif tidak dapat diperluas
atau dipersempit oleh pemerintah pusat (parlemen dengan suatu pemerintahan yang
terdiri dari Kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri). Misalnya, Majelis Irlandia
Utara pernah dibubarkan sebanyak empat kali, dan kekuasaannya dialihkan kepada
Kantor Irlandia Utara yang dijalankan pemerintah pusat.
5.Negara Kebangsaan
Negara kebangsaan (bahasa Inggris: nation state) adalah suatu istilah politik yang
berarti warga negara yang tinggal di suatu negara juga merupakan bangsa yang sama.
Jadi, suku bangsanya hanya satu. Negara kebangsaan modern adalah negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu
negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik,
atau golongannya.
9
6.Negara Integralistik
10
BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian
dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat
diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara
keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita
suatu Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan
ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan
bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter.
Keduanya juga cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan
persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan
sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan
untuk memperoleh keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan
harga.
B.Saran
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Kerena Pancasila merupakan ideologi dari negeri kita. Dengan
adanya persatuan dan kesatuan tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan
memperjuangkan kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila
sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia.
Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah idiologi dalam menjalankan
pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu adalah Pancasila. Sebelumnya
melangkah lebih jauh, sangat perlu kita memahami apa arti dari ideologi dan apa itu
Pancasila sebenarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negara_kesatuan&oldid
http://iramajapanay.blogspot.com/2012/05/perbandingan-pancasila-dengan-
ideologi.html
12