Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan Gawat Darurat
“PSIKIATRI”
Dosen Pengampu :
Ns Rasyidah AZ, M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
Keperawatan Gawat Darurat dengan judul “Keperawatan Gawat Darurat Pada Psikiatri”
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat. Oleh karena itu kami
sampaikan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman yang sudah mendo'akan
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu
kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan penulis
makalah ini pada masa yang akan datang. Dengan tulisan ini kami berharap dapat berguna
bagi pembaca. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga askep ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberi manfaat untuk masyarakat luas.
Terima Kasih
Kelompok 2
COVER
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Tujuan...................................................................................................................................5
1.3 Manfaat................................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Patofisiologi Pada Psikiatri.................................................................................................6
2.2 Farmakologi Pada Psikiatri................................................................................................6
2.3 Terapi Diet Pada Psikiatri...................................................................................................8
2.4 Pengkajian Diagnosa Pada Psikiatri.................................................................................9
2.5 WOC Psikiatri....................................................................................................................11
2.6 Penatalaksanaan Psikiatri.................................................................................................11
BAB 3..................................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpangan perilaku adalah salah satu bentuk tanda dan gejala gangguan
jiwa dan merupakan akibat dari distorsi emosi yang dapat mengakibatkan adanya
perubahan perilaku.Gangguan – gangguan pada seseorang dapat menghambat untuk
menjadali kehidupan sosial di masyarakat apabila seseorang mengamali gangguan
mental. Menurut Nasir (2011) ganguan yang terjadi meliputi gangguan emosi,
perubahan perilaku, perasaan, keinginan, motivasi, daya tarik diri, kemauan dan
persepsi. Prevalensi gangguan jiwa menurut dinas Kesehatan RI (2016) didapatkan 35
Juta orang mengalami skizofrenia dan 47,5 juta orang mengalami demensia.
Faktor biologis, psikologis dan sosial budaya, dimana penduduknya beragam,
sehingga jumlah kasus gangguan jiwa meningkat, menyebabkan bertambahnya beban
negara dan penurunan produktivitas manusia. Pada tahun 2013, angka kejadian
gangguan jiwa emosional yang ditandai dengan kecemasan dan depresi mencapai 14
juta orang, terhitung 6 persen penduduk Indonesia berusia di atas 15 tahun yang
terserang, angka kejadian gangguan jiwa berat seperti skizofrenia sebanyak 400.000
orang. menurut 1,7 per 1.000 penduduk Indonesia. Gangguan kesehatan mental yang
tidak dikelola dan ditangani dengan baik, serta kurangnya dukungan keluarga dan
masyarakat, memicu kecemasan dan meningkatkan ketegangan, yang mengarah pada
respons maladaptif dan dapat mengarah pada situasi krisis.
Kegawatdaruratan psikiatri adalah kondisi yang dapat menimbulkan
konsekuensi serius, dapat mengancam diri sendiri, orang lain, dan orang di sekitar
mereka, dan onsetnya akut dan tibatiba. Krisis kesehatan mental dapat mempengaruhi
seseorang, melibatkan intrapsikis, intrapersonal, biologis atau bahkan kombinasi dari
beberapa faktor tersebut. Kejang memiliki tanda dan gejala yang spesifik seperti
perilaku, kognitif, afektif, perasaan, persepsi, respons fisiologis, hubungan atau cara
berpikir, oleh karena itu perlu segera mencari pengobatan jika terjadi krisis karena
dapat menyebabkan berbagai masalah medis lainnya seperti luka fisik, bunuh diri dan
terjadinya kekerasan terhadap orang lain
Penanganan kegawatdaruratan psikiatri memerlukan penilaian yang akurat,
jaminan keamanan, perhatian segera kepada klien dan penilaian risiko kekerasan,
kehilangan kendali, agresi, menyakiti diri sendiri, bunuh diri atau pembunuhan.Dalam
keadaan darurat psikiatri, pengobatan biasanya berfokus pada manajemen perilaku
1.2 Tujuan
Mampu mengetahui bagaimana saja Keperawatan Kegawatdaruratan Psikiatri.
1.3 Manfaat
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Keperawat Gawat
Darurat Psikiatri.
PEMBAHASAN
2.1 Perawatan Paliatif
Tahap Budaya merupakan suatu yang unik dan melekat dengan pribadi pasien.
Persoalan budaya kerap menjadi salah satu faktor yang menjadi tantangan dalam
keberhasilan pelayanan kesehatan. Six, Bilsen, and Deschepper (2020) merumuskan
lima langkah bagi petugas kesehatan dalam menghadapai keragaman budaya pada
pelayanan perawatan paliatif, yaitu: Pengkajian Awal
Salah satu cara untuk menghadapi keragaman budaya pada caregiver dan pasien adalah
dengan mengembangkan kompetensi pemahaman budaya. Untuk mencapai hal ini,
perawat harus menyadari fakta bahwa hal-hal yang petugas kesehatan hargai belum tentu
dihargai dengan cara yang sama oleh orang-orang dari budaya lain. Perawat harus
belajar menerima bahwa pasien dan perawat memiliki nilai-nilai lain jauh lebih penting,
dimana nilai kesehatan dan keselamatan pasien adalah yang menjadi utama.
2. Kesadaran akan pandagan budaya sendiri
Harus disadari bawah setiap orang memiliki cara pandang dunia tersendiri. Cara terbaik
untuk mencapai ini adalah dengan banyak berinteraksi dengan budaya lain sehingga
perawat dapat memperoleh banyak pengetahuan yang jelas bahwa hal-hal yang mungkin
dianggap 'normal', 'benar' atau 'rasional' tidak berlaku untuk semua orang dengan budaya
yang berbeda.
3. Kesadaran akan topik khusus budaya dalam perawatan paliatif
Langkah ketiga adalah menyadari topik penting dalam perawatan paliatif yang sampai taraf
tertentu ditentukan secara budaya pasien dan keluarga. Contoh kasus kondisi ini adalah
dalam upaya mempertahankan kehidupan pasien dengan cara bantuan berbagai alat
medis dan pengobatan yang terus menerus sampai kematian. Pada kondisi ini,
pandangan dunia pasien dan keluarga menjadi perhatian penting, ketahui apa yang
merupakan kematian yang baik dalam pandangan pasien dan keluarga. Apakah dengan
menggunakan berbagai bantuan medis dan pengobatan tersebut dapat diterima atau
tidak, bahkan dalam budaya yang dianut pasien. Kesadaran akan topik khusus budaya
dalam perawatan paliatif seperti ini sangat penting diperhatikan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyimpangan perilaku merupakan tanda dan gejala dari gangguan jiwa yang
mempengaruhi kehidupan sosial seseorang. Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia,
seperti skizofrenia dan demensia, menunjukkan dampak besar terhadap individu dan
masyarakat. Faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya berperan dalam
meningkatkan kasus gangguan jiwa dan menurunkan produktivitas
manusia.Kegawatdaruratan psikiatri mengancam keselamatan diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan sekitar. Penanganan kegawatdaruratan psikiatri membutuhkan
penilaian yang cepat dan akurat serta intervensi yang tepat, termasuk manipulasi
lingkungan, deeskalasi verbal, fiksasi mekanik, dan intervensi farmakologi.
10 | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t
stabilizer, memberikan opsi terapeutik untuk berbagai kondisi jiwa, namun perlu
digunakan dengan hati-hati karena efek sampingnya. Diet memiliki peran penting
dalam manajemen gangguan jiwa, dengan penekanan pada pengurangan asupan gula,
karbohidrat olahan, dan stimulan, serta peningkatan asupan antioksidan seperti
vitamin C. Perubahan diet dapat membantu dalam mengelola gejala gangguan jiwa
dan meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Skema psikologi HDR pada skizofrenia (dikembangkan dari direja 2021, stuart 2023,
dermawan dan rusdi 2023).
Azizah, et. All (2016). Buku ajar Kesehatan keperawatan jiwa.teori dan aplikasi klinik.
Yogyakarta. Indomedia Pustaka.
Garriga, M., Pacchiarott i, I., Kasper, S. et al. 2016. Assesment and Management of Agitation
in Psychiatry: Expert Consensus. The World Journal of Biological Psychiatry, vol. 17,
no. 2, pp. 86–128..
Hadi, F., Termeh, K., Dkk. (2015). Predictor of Physical Restraint in Psychiatriv Emergency
Setting. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran. di Akses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4764265/pdf/MJIRI-29-296.pdf.
11 | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t
Schizophrenia and Psychosis. Food for the Brain Foundation. Published 2021. Accessed
September 7, 2021. https://foodforthebrain.org/condition/schizophrenia-and-
psychosis/
12 | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t