Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2021/2022

BAB III
PEMILIHAN KONSEP

3.1. Landasan Teori


Landasan teori merupakan suatu bagian yang didalamnya berisi tentang
teori-teori yang telah tersusun rapih dan sistematis, pada landasan teori juga
menjelaskan hal-hal apa saja yang akan dibahas pada suatu penilaian. Menurut
Sugiyono mengatakan bahwa landasan terori adalah alur logika atau penalaran
yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara
sistematis (Sugiyono, 2010). Dibawah ini merupakan landasan teori dari
pemilihan konsep.

3.1.1 Pengertian Pemilihan Konsep


Pemilihan konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan
relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan,
pengujian dan pengembangan selanjutnya (Ulrich, 2001).
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis
dan secara berturut-turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling
menjanjikan (Irvan, 2012). Pemilihan konsep berfungsi untuk memudahkan
memilih konsep pemenang dan membantu membangun catatan dalam proses
pengambilan keputusan. Berikut ini merupakan 7 kriteria yang menjadi dasar
pemilihan sebuah konsep produk (Ulrich, 2001).
1. Kemudahan penanganan
2. Kemudahan penggunaan
3. Kemudahan membaca dosis
4. Akurasi pengukur dosis
5. Daya tahan
6. Kemudahan proses manufaktur
7. Mudah dibawa

III-1
III-2

3.1.2 Keuntungan Seleksi Konsep


Metode seleksi konsep pada proses ini didasarkan pada penggunaan matriks
keputusan untuk mengevaluasi masing-masing konsep dengan
mempertimbangkan serangkaian kriteria seleksi (Ulrich & Eppinger, 2001).
Secara khusus metode seleksi konsep yang terstruktur memberikan keuntungan
potensial sebagai berikut.
1. Produk terfokus pada pelanggan
Karena konsep secara eksplisit dievaluasi berdasarkan kriteria pelanggan,
seleksi konsep kemungkinan besar difokuskan pada pelanggan.
2. Rancangan yang kompetitif
Dengan membandingkan (benchmarking) konsep dengan rancangan yang
sudah ada, desainer akan mengusahakan rancanngan agar menyamai atau
melebihi penampilan pesaingnya pada beberapa dimensi kunci.
3. Koordinasi antara proses dan produk yang lebih baik
Evaluasi produk yang eksplisit dengan penekanan terhadap kriteria manufaktur
akan memperbaiki kemampuan produksi produk dan penyesuaian produk
dengan kapabilitas proses dari perusahaan.
4. Mengurangi waktu untuk pengenalan produk
Sebuah metode yang terstruktur akan menjadi sebuah bahasa umum diantara
insinyur perancangan, insinyur manufaktur, insinyur industri, pemasar dan
manejer proyek. Hal itu mengakibatkan berkurangnya ambiguitas dalam
komunikasi sehingga komunikasi yang lebih cepat dan kesalahan awal dapat
diminimalisir.
5. Pengambilan keputusan kelompok yang efektif
Dalam tim pengembangan filosofi dan garis pedoman organisas, kemauan
anggota untuk berpartisipasi, dan pengalaman anggota tim dapat menghambat
proses seleksi konsep. Metode yang terstruktur akan mendorong pengambilan
keputusan berdasarkan kriteria objektif dan memperkecil kemungkinan
keputusan yang sewenang-wenang atau faktor personal yang mempengaruhi
pemilihan konsep produk.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-3

6. Dokumentasi proses keputusan


Metode terstruktur akan menghasilkan catatan yang akan membantu
memahami alasan (rasionalitas) yang berada dibelakang keputusan konsep.
Catatan ini bermanfaat untuk membantu proses belajar (asimilasi) anggota tim
baru dan untuk menilai dengan cepat pengaruh perubahan kabutuhan
konsumen pada alternatif yang tersedia.

3.1.3 Tahapan Pemilihan Konsep


Pemilihan konsep sering ditampilkan dalam dua tahapan sebagai cara untuk
mengatasi kesulitan dalam mengatasi lusinan konsep produk. Penerapan dari dua
metode ini adalah penyaringan (screening) dan penilaian (scoring). Penyaringan
adalah proses yang evaluasinya masih berupa perkiraan yang ditujukan untuk
mempersempit alternatif. Penilaian konsep merupakan sebuah analisis konsep
yang ada untuk memilih salah satu konsep yang memungkinkan untuk membawa
kesuksesan pada sebuah produk (Ulrich dan Eppinger, 2001).
Proses penyaringan dan penilaian, beberapa literasi mungkin dilakukan
sehingga menghasilkan beberapa alternatif baru dari hasil kombinasi beberapa
konsep. Tahapan penyaringan konsep dan penilaian konsep mengikuti enam
langkah proses yang membawa tim melewati aktivitas seleksi konsep. Berikut ini
tahapan-tahapan dalam penyaringan dan penilaian konsep (Ulrich, 2001)
1. Menyiapkan Matriks Seleksi
Mempersiapkan matriks, tim memilih sebuah media fisik yang sesuai untuk
masalah yang sedang ditangani. Individu dan kelompok kecil dengan daftar
kriteria yang singkat dapat menggunakan matriks untuk proses seleksi.
Kelompok lebih besar, diperlukan untuk mempermudah diskusi kelompok,
kemudian input nya konsep dan kriteria dimasukkan ke dalam matriks.
2. Menilai Konsep
Nilai relatif “lebih baik” (+), “sama dengan” (0) atau “lebih buruk” (-)
diletakkan ditiap sel matriks untuk memperlihatkan bagaimana tiap konsep
dinilai terhadap konsep referensi untuk kriteria tertentu. Sebaiknya setiap
konsep dinilai terhadap satu kriteria sebelum berpindah ke kriteria berikutnya

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-4

3. Meranking Konsep-Konsep
Tim menjumlahkan nilai “lebih baik”, “sama dengan”, dan “lebih buruk”.
Mencatat jumlah untuk tiap kategori pada baris bagian bawah dari matriks.
4. Menggabungkan dan Memperbaiki Konsep-Konsep
Menilai dan merangking konsep tim harus memeriksa apakah hasilnya masuk
akal. Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkannya jika ada cara
menggabungkan dan memperbaiki konsep tertentu.
5. Memilih Satu atau Lebih Konsep
Anggota tim sudah puas dengan pemahaman akan tiap konsep dan kualitas
relatifnya, maka akan memutuskan konsep mana yang harus dipilih untuk
perbaikan dan analisis lebih jauh.
6. Merefleksikan Hasil dan Proses
Seluruh anggota tim harus nyaman dengan hasil yang diperoleh. Jika salah
seorang tidak setuju dengan keputusan tim, maka mungkin satu atau lebih
kriteria penting hilang dari matriks penyaringan atau mungkin penilaian
tertentu salah atau bahkan kurang jelas. Pertimbangan nyata yang hasilnya
dapat dimengerti bagi setiap orang akan mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan dan meningkatkan kemungkinan seluruh tim untuk setuju pada
kegiatan pengembangan berikutnya.

3.1.4 Metode Pemilihan Konsep


Metode pemilihan konsep sangat bervariasi dilihat dari tingkat
efektivitasnya. Beberapa metode tersebut adalah (Papilo,2006):
1. Keputusan Eksternal, konsep-konsep dikembalikan lagi kepada pelanggan,
klien untuk diseleksi.
2. Produk Juara, Konsep dipilih secara pribadi oleh seorang anggota yang paling
berpengaruh dalam tim pengembangan.
3. Intuisi, Konsep dipilih berdasarkan dipilih berdasarkan perasaan seluruh
anggota tim. Pemilihan tidak melalui proses pertentangan, melainkan yang
terbaik berdasarkan penglihatan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-5

4. Multivoting, Konsep dipilih berdasarkan suara terbanyak dari keseluruhan


anggota tim.
5. Pro dan Kontra, Tim membuat daftar kelebihan dan kelemahan dari setiap
konsep, kemudian memilih konsep terbaik berdasarkan pendapat keseluruhan
anggota.
6. Prototipe dan Pengujian, Tim membuat dan menguji prototipe dari tiap
konsep lalu menyeleksi berdasarkan data hasil pengujian.

3.1.5 Matriks Pemilihan Konsep


Pemilihan konsep didasarkan pada metode yang sering disebut dengan
seleksi konsep pugh. Tujuan tahapan ini adalah mempersempit jumlah konsep
secara cepat dan untuk memperbaiki konsep. Matriks penyaringan konsep adalah
matriks yang digunakan tim untuk menilai konsep terhadap konsep referensi
dengan kode sederhana (+ untuk “lebih baik”, 0 untuk “sama dengan”, - untuk
“lebih buruk”), untuk mengidentifikasi beberapa konsep untuk dipertimbangkan
lebih lanjut. Matriks pemilihan konsep merupakan matriks dengan metode
menggunakan jumlah nilai bobot untuk menentukan peringkat konsep. Tahapan
selanjutnya pada pemilihan konsep adalah dengan menggunakan matriks penilaian
konsep dengan cara menambahkan bobot kepentingan ke dalam matriks (Ulrich,
2001). Berikut merupakan tabel dari matriks pemilihan konsep. Langkah –
langkah membuat matriks adalah sebagai berikut (Ulrich, 2001):
1. Mengidentifikasi dan menetapkan dengan jelas kriteria dalam pemilihan
konsep. Biasanya bila menggunakan matrik pugh untuk memilih antara
sejumlah pilihan desain calon persyaratan desain dapat digunakan baik
sebagian atau seluruhnya. Idealnya persyaratan desain harus mencerminkan
baik pengguna-pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya termasuk
stakeholder internal. Ketangguhan dan validitas hasilnya pada dasarnya
tergantung pada set sesuai kriteria atau persyaratan.
2. Gunakan produk referensi sebagai opsi dasar dan inti dari semua kriteria atau
persyaratan sebagai "0" untuk awal ini. Jika sesuai, pilihan yang baik adalah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-6

untuk, menggunakan desain sebelumnya sebagai dasar karena itu ada dan
karena itu kinerjanya harus cukup terkenal.
3. Bandingkan masing-masing opsi dari kandidat desain terhadap desain dasar,
kriteria demi kriteria (atau persyaratan oleh persyaratan) dan memutuskan
sebuah skor berpasangan dengan:
0 = Sama dengan produk referensi.
+ = Lebih baik dari produk referensi.
- = Lebih buruk dari produk referensi.
4. Menghitung setiap pilihan calon desain dengan cara menjumlahkan skor 0,
“+”, dan “-“. Skor yang memiliki nilai tertinggi merupakan pilihan desain
alternatif yang terbaik, tetapi jika dipikirkan kembali dengan pikiran sehat
jangan hanya memilih berdasarkan peringkat konsep yang tertinggi.
5. Mempertimbangkan campuran skor dengan cara menggabungkan setiap
alternatif yang terbaik, hal ini adalah bentuk optimasi kualitatif.
6. Membuat keputusan dan merekam alasan di balik keputusan.
Tabel 3.1 Matriks Pemilihan Konsep
Konsep
Kriteria
A B C
Kriteria 1
Kriteria 2
Kriteria 3
Kriteria 4
Kriteria 5
Kriteria 6
Jumlah +
Jumlah 0
Jumlah -
Nilai akhir
Peringkat
Lanjutkan?

3.2. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan dari pemilihan konsep adalah mengenai data matriks
Pugh dan deskripsi konsep. Berikut merupakan hasil dan pembahasan yang
terdapat pada pemilihan konsep.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-7

3.2.1 Matriks Pugh


Tim pengembang akan menentukan tabel matriks pugh dari hasil yang telah
didapatkan pada penurunan konsep. Matriks pugh digunakan untuk menghasilkan
score atau nilai sehingga diketahui bobot tertinggi dari kebutuhan pelanggan.
Berikut ini merupakan tabel dari Matriks Pugh produk rak alat masak.

Tabel 3.2 Matriks Pugh

Matriks Pugh merupakan matriks yang bertujuan untuk mempersempit


konsep secara cepat dan memperbaiki konsep, setelah diuraikan dari tabel
kombinasi. Matriks Pugh memiliki tiga simbol penilaian yaitu simbol (+) yang
menunjukkan “lebih baik” dari produk referensi, simbol (-) menunjukkan “lebih
buruk” dari produk referensi, dan simbol (0) menunjukkan “sama” dengan produk
referensi.
Terdapat 12 konsep yang terpilih pada matriks pugh produk rak alat masak
yaitu konsep E, konsep F, konsep M dan konsep N diberi lambang C1 dan konsep
A, konsep B, konsep G, konsep H, konsep I, konsep J, konsep O dan konsep P
diberi lambing C2.
Konsep E terpilih karena kriteria pemilihan berupa ukuran lebih baik dari
produk referensi, dimana produk referensi memiliki ukuran (24cm x 22cm x

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-8

21cm) lebih kecil dari konsep E yang memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm),
kelebihan dari ukuran pada konsep E yaitu ukuran sudah disesuaikan dengan
dimensi tubuh manusia yang ukuran telapak tangannya cukup besar untuk
mengambil peralatan di rak alat masak. Kriteria pemilihan bentuk persegi panjang
diketahui konsep sama dengan produk referensi karena bentuk persegi panjang
dinilai sudah sesuai dengan bentuk produk rak alat masak. Kriteria pemilihan
material konsep E lebih baik dari produk referensi karena konsep E menggunakan
kayu jati belanda yang material bahannya lebih kuat dan tahan terhadap rayap
dibanding produk referensi yang menggunakan multipleks. Kriteria pemilihan
produk tahan lama konsep E sama dengan produk referensi yaitu menggunakan
pernis karena dinilai sudah sangat baik dan membuat produk menjadi tahan lama.
Kriteria pemilihan memiliki fitur tambahan konsep E lebih baik dari produk
referensi karena konsep E menggunakan fitur tambahan yaitu gantungan yang
dimana menambah poin plus dari produk yaitu untuk menambah fungsi dari rak
alat masak, sedangkan produk referensi tidak memiliki fitur tambahan.
Konsep F terpilih karena kriteria pemilihan berupa ukuran yang besar
lebih baik dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki ukuran (24cm
x 22cm x 21cm) lebih kecil dari konsep F yang memiliki ukuran (27cm x 39cm x
25cm), kelebihan dari ukuran pada konsep F yaitu ukuran sudah disesuaikan
dengan dimensi tubuh manusia yang ukuran telapak tangannya cukup besar untuk
mengambil peralatan di rak alat masak. Kriteria pemilihan bentuk persegi panjang
diketahui konsep sama dengan produk referensi karena bentuk persegi panjang
dinilai sudah sesuai dengan bentuk produk rak alat masak. Kriteria pemilihan
material produk konsep F lebih baik dari produk referensi karena konsep F
menggunakan kayu jati belanda yang material bahannya lebih kuat dan tahan
terhadap rayap dibanding produk referensi yang menggunakan multipleks.
Kriteria pemilihan produk tahan lama konsep F sama dengan produk referensi
yaitu menggunakan pernis karena dinilai sudah sangat baik dan membuat produk
menjadi tahan lama. Kriteria pemilihan memiliki fitur tambahan konsep F lebih
baik dari produk referensi karena konsep F menggunakan fitur tambahan berupa
gagang pegangan yang dimana menambah poin plus dari produk yaitu untuk

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-9

menambah fungsi dari rak alat masak, sedangkan produk referensi tidak memiliki
fitur tambahan.
Konsep M terpilih karena kriteria pemilihan berupa ukuran yang besar
lebih baik dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki ukuran (24cm
x 22cm x 21cm) lebih kecil dari konsep M yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x
21cm), kelebihan dari ukuran pada konsep M yaitu ukuran sudah disesuaikan
dengan dimensi tubuh manusia yang ukuran telapak tangannya cukup besar untuk
mengambil peralatan di rak alat masak. Kriteria pemilihan bentuk persegi panjang
diketahui konsep sama dengan produk referensi karena bentuk persegi panjang
dinilai sudah sesuai dengan bentuk produk rak alat masak. Kriteria pemilihan
material produk konsep M lebih baik dari produk referensi karena konsep M
menggunakan kayu jati belanda yang material bahannya lebih kuat dan tahan
terhadap rayap dibanding produk referensi yang menggunakan multipleks.
Kriteria pemilihan produk tahan lama konsep M sama dengan produk referensi
yaitu menggunakan pernis karena dinilai sudah sangat baik dan membuat produk
menjadi tahan lama. Kriteria pemilihan memiliki fitur tambahan konsep M lebih
baik dari produk referensi karena konsep M menggunakan fitur tambahan berupa
gantungan yang dimana menambah poin plus dari produk yaitu untuk menambah
fungsi dari rak alat masak, sedangkan produk referensi tidak memiliki fitur
tambahan.
Konsep N terpilih karena kriteria pemilihan berupa ukuran yang besar
lebih baik dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki ukuran (24cm
x 22cm x 21cm) lebih kecil dari konsep N yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x
21cm), kelebihan dari ukuran pada konsep N yaitu ukuran sudah disesuaikan
dengan dimensi tubuh manusia yang ukuran telapak tangannya cukup besar untuk
mengambil peralatan di rak alat masak. Kriteria pemilihan bentuk persegi panjang
diketahui konsep sama dengan produk referensi karena bentuk persegi panjang
dinilai sudah sesuai dengan bentuk produk rak alat masak. Kriteria pemilihan
material produk konsep N lebih baik dari produk referensi karena konsep N
menggunakan kayu jati belanda yang material bahannya lebih kuat dan tahan
terhadap rayap dibanding produk referensi yang menggunakan multipleks.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-10

Kriteria pemilihan produk tahan lama konsep N sama dengan produk referensi
yaitu menggunakan pernis karena dinilai sudah sangat baik dan membuat produk
menjadi tahan lama. Kriteria pemilihan memiliki fitur tambahan konsep N lebih
baik dari produk referensi karena konsep N menggunakan fitur tambahan berupa
gagang pegangan yang dimana menambah poin plus dari produk yaitu untuk
menambah fungsi dari rak alat masak, sedangkan produk referensi tidak memiliki
fitur tambahan.
Konsep A diberi lambang C2 memiliki kriteria produk berukuran (27cm x
39cm x 25cm), maka diberikan simbol + dengan bobot 5 maka dikalikan hasilnya
+5. Kriteria produk memiliki bentuk persegi panjang yang berbeda sama dengan
produk referensi dan diberikan simbol 0 maka perhitungannya dikalikan bobotnya
sebesar 5 hasilnya menjadi 0. Kriteria produk menngunakan material kayu
multipleks yang sama dengan produk referensi maka diberikan simbol 0 dan
dikalikan dengan bobotnya sebesar 5 memiliki hasil 0. Kriteria produk bersifat
tahan lama yang ada pada konsep A menggunakan pernis sama dengan produk
referensi maka diberikan simbol 0 dan dikalikan dengan bobotnya sebesar 5
memiliki hasil 0. Kriteria fitur tambahan yang ada pada konsep A berupa
gantungan lebih baik dibandingkan dengan produk referensi maka diberikan
simbol + dan dikalikan dengan bobotnya sebesar 5 memiliki hasil +5. Jumlah (+)
yang ada pada konsep A sebanyak +10, jumlah (-) 0, dan jumlah 0 dianggap tetap
0. Net score yang dihasilkan konsep A sebesar +10 dan jika semua konsep
diurutkan maka konsep A memiliki rank kedua.
Konsep B diberi Lambang C2 memiliki kriteria produk berukuran (27cm x
39cm x 25cm), maka diberikan simbol + dengan bobot 5 maka dikalikan hasilnya
+5. Kriteria produk memiliki bentuk persegi panjang yang berbeda sama dengan
produk referensi dan diberikan simbol 0 maka perhitungannya dikalikan bobotnya
sebesar 5 hasilnya menjadi 0. Kriteria produk menggunakan multipleks sama
dengan produk referensi maka diberikan simbol 0 dan dikalikan dengan bobotnya
sebesar 5 memiliki hasil 0. Kriteria produk bersifat tahan lama yang ada pada
konsep B menggunakan pernis sama dengan produk referensi maka diberikan
simbol 0 dan dikalikan dengan bobotnya sebesar 5 memiliki hasil 0. Kriteria fitur

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-11

tambahan yang ada pada konsep B berupa gagang pegangan lebih baik
dibandingkan dengan produk referensi maka diberikan simbol + dan dikalikan
dengan bobotnya sebesar 5 memiliki hasil +5. Jumlah (+) yang ada pada konsep B
sebanyak +10, jumlah (-) 0, dan jumlah 0 dianggap tetap 0. Net score yang
dihasilkan konsep B sebesar +10 dan jika semua konsep diurutkan maka konsep B
memiliki rank kedua.
Konsep G diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan
berupa ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi
memiliki ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya
dibandingkan dengan konsep G yang memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm).
Kelebihan dari ukuran konsep G yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh
manusia. Kriteria pemilihan ukuran G diketahui lebih baik daripada ukuran
referensi karena ukuran pada konsep G lebih besar dari produk referensi dimana
produk rak alat masak dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria
pemilihan bentuk pada konsep G diketahui memiliki bentuk yang sama dengan
produk referensi. Kriteria pemilihan material pada konsep G diketahui lebih baik
dari produk referensi karena konsep G memiliki material dari Kayu Jati Belanda
sedangkan produk referensi dari material multipleks yang sama dengan produk
referensi yaitu menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan tahan lama
pada konsep G diketahui memakai bahan lapisan yaitu cat anti rayap diberi yang
dimana lebih buruk dari produk referensi yang memakai pernis karena kayu jati
belanda sudah anti rayap. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep G
diketahui lebih baik dari produk referensi karena pada konsep G fitur tambahan
yang dimiliki adalah gantungan.
Konsep H diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan berupa
ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki
ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya dibandingkan
dengan konsep H yang memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm) . Kelebihan dari
ukuran konsep H yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia. Kriteria
pemilihan ukuran H diketahui lebih baik daripada ukuran referensi karena ukuran
pada konsep H lebih besar dari produk referensi dimana produk rak alat masak

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-12

dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria pemilihan bentuk pada


konsep H diketahui memiliki bentuk yang sama dengan produk referensi. Kriteria
pemilihan material pada konsep H diketahui memiliki material yang lebih baik
dari produk referensi dimana konsep H menggunakan material kayu jati belanda
sedangkan produk referensi menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan
tahan lama pada konsep H diketahui memakai bahan lapisan yaitu cat anti rayap
diberi yang dimana lebih buruk dari produk referensi yang memakai pernis karena
kayu jati belanda sudah anti rayap. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep
H diketahui lebih baik dari produk referensi karena pada konsep H fitur tambahan
yang dimiliki adalah gagang pegangan.
Konsep I diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan berupa
ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki
ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya dibandingkan
dengan konsep I yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) . Kelebihan dari
ukuran konsep I yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia. Kriteria
pemilihan ukuran I diketahui lebih baik daripada ukuran referensi karena ukuran
pada konsep I lebih besar dari produk referensi dimana produk rak alat masak
dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria pemilihan bentuk pada
konsep I diketahui memiliki bentuk yang sama dengan produk referensi. Kriteria
pemilihan material pada konsep I diketahui memiliki material yang sama dengan
produk referensi yaitu menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan tahan
lama pada konsep I diketahui sama dengan produk referensi yaitu memakai
pernis. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep I diketahui lebih baik dari
produk referensi karena pada konsep I fitur tambahan yang dimiliki adalah
gantungan.
Konsep J diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan berupa
ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki
ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya dibandingkan
dengan konsep J yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) . Kelebihan dari
ukuran konsep J yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia. Kriteria
pemilihan ukuran J diketahui lebih baik daripada ukuran referensi karena ukuran

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-13

pada konsep J lebih besar dari produk referensi dimana produk rak alat masak
dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria pemilihan bentuk pada
konsep J diketahui memiliki bentuk yang sama dengan produk referensi. Kriteria
pemilihan material pada konsep J diketahui memiliki material yang sama dengan
produk referensi yaitu menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan tahan
lama pada konsep J diketahui sama dengan produk referensi yaitu memakai
pernis. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep J diketahui lebih baik dari
produk referensi karena pada konsep J fitur tambahan yang dimiliki adalah gagang
pegangan.
Konsep O diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan berupa
ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki
ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya dibandingkan
dengan konsep O yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) . Kelebihan dari
ukuran konsep O yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia. Kriteria
pemilihan ukuran O diketahui lebih baik daripada ukuran referensi karena ukuran
pada konsep O lebih besar dari produk referensi dimana produk rak alat masak
dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria pemilihan bentuk pada
konsep O diketahui memiliki bentuk yang sama dengan produk referensi. Kriteria
pemilihan material pada konsep O diketahui memiliki material yang lebih baik
dari produk referensi dimana konsep O menggunakan material kayu jati belanda
sedangkan produk referensi menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan
tahan lama pada konsep O diketahui memakai bahan lapisan yaitu cat anti rayap
diberi yang dimana lebih buruk dari produk referensi yang memakai pernis karena
kayu jati belanda sudah anti rayap. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep
O diketahui lebih baik dari produk referensi karena pada konsep O fitur tambahan
yang dimiliki adalah gantungan.
Konsep P diberi lambang C2 terpilih karena kriteria dari pemilihan berupa
ukuran yang lebih besar dari produk referensi, dimana produk referensi memiliki
ukuran sebesar (22cm x 24cm x 21cm) yang lebih kecil ukurannya dibandingkan
dengan konsep P yang memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) . Kelebihan dari
ukuran konsep P yaitu sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia. Kriteria

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-14

pemilihan ukuran P diketahui lebih baik daripada ukuran referensi karena ukuran
pada konsep P lebih besar dari produk referensi dimana produk rak alat masak
dapat menampung banyak peralatan masak. Kriteria pemilihan bentuk pada
konsep P diketahui memiliki bentuk yang sama dengan produk referensi. Kriteria
pemilihan material pada konsep P diketahui memiliki material yang lebih baik
dari produk referensi dimana konsep P menggunakan material kayu jati belanda
sedangkan produk referensi menggunakan material multipleks. Kriteria pemilihan
tahan lama pada konsep P diketahui memakai bahan lapisan yaitu cat anti rayap
diberi yang dimana lebih buruk dari produk referensi yang memakai pernis karena
kayu jati belanda sudah anti rayap. Kriteria pemilihan fitur tambahan pada konsep
P diketahui lebih baik dari produk referensi karena pada konsep P fitur tambahan
yang dimiliki adalah gagang pegangan.

3.2.2 Deskripsi Konsep


Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat
digunakan untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa). Berikut ini
merupakan penjelasan dari konsep terpilih dan konsep alternatif berdasarkan
matriks Pugh.
Tabel 3.3 Konsep Terpilih Produk Rak Alat Masak
Bahan yang Sifat bahan Fitur
Konsep Ukuran
digunakan tahan lama Tambahan
Kayu Jati
E 27cm x 39cm x 25cm Pernis Gantungan
Belanda
Kayu Jati Gagang
F 27cm x 39cm x 25cm Pernis
Belanda pegangan
Kayu Jati
M 24cm x 38cm x 21cm Pernis Gantungan
Belanda
Kayu Jati Gagang
N 24cm x 38cm x 21cm Pernis
Belanda pegangan
Konsep terpilih yang memiliki score tertinggi pada matriks pugh produk
rak alat masak terdapat empat konsep yaitu konsep E, konsep F, konsep M dan
konsep N yang masing-masing diberi simbol C1 dimana perlu dilakukannya
kombinasi konsep antara keempat konsep tersebut namun kriteria dari setiap
kebutuhan pelanggan antara keempat konsep tersebut tidak memiliki perbedaan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-15

yang signifikan hanya berbeda pada ukuran dan fitur tambahan saja yaitu konsep
E memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm) dengan fitur tambahan berupa
gantungan, konsep F memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm) dengan fitur
tambahan berupa gagang pegangan, konsep M memiliki ukuran (24cm x 38cm x
21cm) dengan fitur tambahan berupa gantungan dan yang terkahir konsep N
memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) dengan fitur tambahan gagang pegangan.
Sehingga jika ditinjau dari ukuran dan fitur tambahan, maka tim pengembang
memilih untuk menggunakan konsep E karena ukurannya yang relatif lebih besar
dan fitur tambahan berupa gantungan karena memiliki daya fungsi yang lebih.
Jadi, penjelasan konsep E secara singkat yaitu memiliki ukuran produk yang besar
(27cm x 39cm x 25cm), memiliki bentuk produk persegi panjang, produk bersifat
kuat dan tahan terhadap rayap karena menggunakan material berbahan kayu jati
belanda, produk bersifat tahan lama karena menggunakan jenis pelapis pernis, dan
memiliki fitur tambahan berupa gantungan.
Tabel 3.4 Konsep Alternatif Produk Rak Alat Masak
Bahan yang Sifat bahan Fitur
Konsep Ukuran
digunakan tahan lama Tambahan
A 27cm x 39cm x 25cm Multipleks Pernis Gantungan
Gagang
B 27cm x 39cm x 25cm Multipleks Pernis
pegangan
Kayu Jati
G 27cm x 39cm x 25cm Cat anti rayap Gantungan
Belanda
Kayu Jati Gagang
H 27cm x 39cm x 25cm Cat anti rayap
Belanda pegangan
I 24cm x 38cm x 21cm Multipleks Pernis Gantungan
Gagang
J 24cm x 38cm x 21cm Multipleks Pernis
pegangan
Kayu Jati
O 24cm x 38cm x 21cm Cat anti rayap Gantungan
Belanda
Kayu Jati Gagang
P 24cm x 38cm x 21cm Cat anti rayap
Belanda pegangan
Konsep alternatif merupakan konsep pilihan lain dari konsep terpilih.
Konsep alternatif yang memiliki score tertinggi pada matriks pugh produk rak alat
masak terdapat delapan konsep yaitu konsep A, konsep B, konsep G, konsep H,
konsep I, konsep J, konsep O dan konsep P yang masing-masing diberi simbol C2
dimana perlu dilakukannya kombinasi konsep antara kedelapan konsep tersebut
namun kriteria dari setiap kebutuhan pelanggan antara kedelapan konsep tersebut
memiliki perbedaan yang signifikan pada ukuran, material, pelapis dan fitur

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-16

tambahan yaitu konsep A memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm) dengan


material multipleks, pelapis pernis dan fitur tambahan berupa gantungan, konsep
B memiliki ukuran (27cm x 39cm x 25cm) dengan material multipleks, pelapis
pernis dan fitur tambahan berupa gagang pegangan, konsep G memiliki ukuran
(27cm x 39cm x 25cm) dengan material kayu jati belanda, pelapis cat anti rayap
dan fitur tambahan berupa gantungan, konsep H memiliki ukuran (27cm x 39cm x
25cm) dengan material kayu jati belanda, pelapis cat anti rayap dan fitur tambahan
berupa gagang pegangan, konsep I memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm)
dengan material multipleks, pelapis pernis dan fitur tambahan berupa gantungan,
konsep J memiliki ukuran (24cm x 38cm x 21cm) dengan material multipleks,
pelapis pernis dan fitur tambahan berupa gagang pegangan, konsep O memiliki
ukuran (24cm x 38cm x 21cm) dengan material kayu jati belanda, pelapis cat anti
rayap dan fitur tambahan berupa gantungan, konsep P memiliki ukuran (24cm x
38cm x 21cm) dengan material kayu jati belanda, pelapis cat anti rayap dan fitur
tambahan berupa gagang pegangan. Sehingga jika ditinjau dari ukuran, material,
pelapis dan fitur tambahan, maka tim pengembang memilih untuk menggunakan
konsep B karena ukurannya yang relatif lebih besar, material yang baik, pelapis
yang baik dan fitur tambahan berupa gantungan karena memiliki daya fungsi yang
lebih. Jadi, penjelasan konsep A secara singkat yaitu memiliki ukuran produk
yang besar (27cm x 39cm x 25cm), memiliki bentuk produk persegi panjang,
produk bersifat kuat karena menggunakan material berbahan multipleks, produk
bersifat tahan lama karena menggunakan jenis pelapis pernis, dan memiliki fitur
tambahan berupa gagang pegangan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022


III-17

Daftar Pustaka

Rizki, Azwar Rizko. 2014. PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU JALAN


(KRUK) BERDASARKAN KEINGINAN PENGGUNA DENGAN
MENGGUNAKAN KONSEP SISTEM PENGEMBANGAN
PRODUK. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/3812/

Arif, M. 2016. Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta: Deepublish.

Firmansyah, Yahya and Murnawan, Hery. 2018. PERANCANGAN ALAT


PEMANAS BESI GUNA MEMPERMUDAH PROSES PRODUKSI
PEMUNTIRAN PER PADA UKM BARASENA ( STUDY KASUS: Usaha
Kecil Menengah Pegas Spiral (Per), Lidah Kulon,
Surabaya). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945.
http://repository.untag-sby.ac.id/974/

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2022

Anda mungkin juga menyukai