Anda di halaman 1dari 14

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

BENDUNGAN

DOSEN PENGAJAR:
EKA APRILIASI, ST., MT.
1. Pendahuluan Dasar Materi Irigasi & Bangunan Air
2. Teknik Irigasi
3. Kebutuhan Air Irigasi
4. Sistem Jaringan Irigasi
5. Bangunan Utama
6. UTS
7. Bangunan Silang dan Bangunan Terjun
8. Bendungan
9. Bangunan Pelimpah dan Pemecah Energi
10. Bangunan Pengatur Sungai
11. Bangunan Penerus
12. UAS
Bangunan bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim
hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan
baik untuk keperluan irigasi, air minum, industri atau yang lainnya.

Berbeda dengan fungsi sebuah bendung yang tidak dapat menyimpan air melainkan
hanya untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air
sungai yang ada kearah tepi kanan dan/atau kiri sungai untuk mengalirkannya ke
dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi.
Pembagian jenis bendungan dapat dibagi menjadi 2 keadaan yaitu :
1. Bendungan urugan
bendungan urugan mempunyai keistimewaan sbb :
a. Pembangunannya dapat dilaksinakan pada harnpir semua kondisi geologi dan geografi yang dijumpai.
b. Bahan-bahan untuk tubuh bendungan dapat digunakan batuan yang terdapat di sekitar lokasi calon
bendungan.
2. Bendungan beton
bendungan beton mempunyai keistimewaan sbb :
a. Tahan lama dan hampir tidak memerlukan perawatan.
b. Memerlukan kondisi geologi yang baik di lokasi bendungan.
c. Pelaksanaan memerlukan ketelitian yang tinggi.
d. Mudah dikerjakan, beton tahan lama, memenuhi kokoh tekan yang diinginkan, daya rembesan kecil,
penyusutsn beton kecil, koefisien perubahan temperatur kecil, berat jenis beton homogen, perubahan
volume beton kecil
Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :
1. Type bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 type yaitu :
a. Bendungan besar (Large Dams). Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur
dari bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.
b. Bendungan kecil (Small Dams). Semua bendungan yang tidak memiliki syarat
sebagai bendungan besar (Large Dams).
2. Tipe bendungan berdasar tujuan pembangunannya.
a. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams). Bendungan dengan
tujuan tunggal (Single Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk
memenuhi satu tujuan saja misalnya PLTA.
b. Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams). Bendungan serba guna (Multi
Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa
tujuan, misalnya untuk irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.
Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :
3. Tipe bendungan berdasar penggunaannya.
a. Bendungan membentuk waduk (Storage Dams). Bangunan yang dibangun untuk membentuk
waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
b. Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams). Bendungan yang dibangun agar
permukaan air lebih tinggi, sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau
terowongan air.
c. Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams). Bendungan yang dibangun untuk
memperlambat air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
4. Tipe bendungan berdasarkan jalannya air.
a. Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams), adalah bendungan yang dibangun untuk
dilewati air misalnya, pada bangunan pelimpas (Spillway).
b. Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams), adalah bendungan yang sama sekali
tidak boleh dilewati air. Biasanya dibangun berbatasan dan biasanya terbuat dari beton,
pasangan batu, atau pasangan bata.
Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :
5. Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya.
a. Bendungan serbasama (Homogeneus Dams), adalah bendungan yang lebih dari setengah
volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.
b. Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams), adalah bendungan yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, lapisan kedapan air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock Zones),
lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).
c. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face Rock Fill
Dams), adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakan di
sebelah hulu bendungan . lapisan yang biasanya dipakai adalah aspal dan beton bertulang.
d. Bendungan beton (Concrete Dams), adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton
baik dengan tulangan atau tidak. Pembagian tipe bendungan berdasarkan fungsi.
6. Bendungan berdasarkan fungsi, terdapat beberapa jenis bendungan, yaitu: bendungan pengelak
pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike ), bendungan pengelak (Cofferdam), bendungan utama
(Main Dams), bendungan sisi (High Level Dams), bendungan ditempat rendah (Saddle Dams),
tanggul (Dyke, Levee), bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams), dan bendungan
pertambangan (Mine Tailing Dam,Tailing Dams).
Untuk merencanakan dan membangun sebuah bendungan harus dialaskan pada
dasar yang kuat dengan meninjau beberapa aspek yang umum :
1. Apakah tluktuasi besarnya air sungai sangat menjolok antara di musim hujan
dan panas sehingga persediaan airnya tidak dapat diandalkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen sepanjang tahun.
2. Apakah masalah pemindahan pemukiman penduduk dari lokasi rencana
bendungan masih dalam batas wajar sehingga akan dapat diatasi dengan baik
secara etis, ekonomis dan politis.
3. Apakah terdapat lokasi yang cocok, sesuai dan kondisi tanah pondasi cukup
kuat untuk dapat mendukung beban tubuh bendungan tipe urugan atau beton.
➢ Pengumpulan dan penujian data dasar yang ada.
1. Peta topografi
2. Peta geologi
3. Foto udara
4. Peta tata guna tanah
5. Peta pemilikan tanah
6. Catatan kegiatan di lokasi rencana dan sekitarnya.

➢ Pra studi kelayakan meliputi kegiatan :


1. Survay geologi teknik
2. Survay topografi
3. Survay hidroklimatologi
➢ Pra rencana bendungan meliputi :
1. Pemilihan lokasi (beberapa alternatif)
2. Pemilihan jenis bendungan
3. Dimensi
4. Perhitungan stabilitas
5. Pembuatan spesifikasi teknik
6. Jadwal pembuatan design detail
7. Jadwal pelaksanaan konstruksi
8. Rencana anggaran biaya
9. Analisi ekonomi

➢ Studi kelayakan
Dilakukan kegiatan yang sama dengan butir di atas namun dengan kedalaman yang dibutuhkan untuk
studi kelayakan, dengan catatan lokasi rencana bendungan sudah dipusatkan pada suatu tempat.
SEE U NEXT WEEK……

Anda mungkin juga menyukai