Makalah Pai
Makalah Pai
NAMA KELOMPOK:
-ANGGUN
-EKO SANTOSO
-LIZA AULIA
-RINA MARISA
-YOLANDA BELIANI
i
C.kitab kitab allah swt. dan para penerimanya..........................................14
1.kitab taurat...........................................................................................14
2.kitab zabur...........................................................................................15
3.kitab injil..............................................................................................15
4.kitab al-qur'an......................................................................................15
D.kandungan hukum dalam al-qur'an........................................................15
1.pengertian hadis atau sunnah...............................................................16
2.bagian-bagian hadist............................................................................16
A.sanat................................................................................................16
B.matan...............................................................................................16
C.rawi ................................................................................................16
E.kedudukan hadis atau sunnah sebagai sumber hukum islam.................16
1.fungsi hadis terhadap al-qur'an ...........................................................17
2.macam macam hadis............................................................................17
A.hadis mutawattir....................................................................................17
B.hadis masyhur........................................................................................17
C.hadis ahad..............................................................................................17
F.ijtihad sebagai upaya memahami al-qur'an dan hadis............................17
1.pengertian ijtihad.................................................................................17
2.syarat-syarat berijtihad........................................................................18
3.kedudukan ijtihad................................................................................18
4.bentuk bentuk ijtihad...........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
lingkungan biotik dan abiotik, masalah lingkungan penyebab masalah Kesehatan
imi dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Ibu Bunga Pertiwi S.pd selaku guru mapel IPAS yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian lingkungan biotiki dan
abiotik, dan juga masalah lingkungan yang menyebabkan masalah Kesehatan.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh kata sempurna
Semoga masalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk
berbagai aspek kehidupan. Pola seperti ini telah menjadi tujuan utama dunia
pendidikan dalam mengembangkan nalar serta kemampuan analisa peserta
didik dalam berbagai disiplin ilmu. Melihat fenomena yang terjadi dewasa ini,
masih terdapat guru yang menggunakan metode konvensional dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Transfer ilmu hanya sebatas pemberian
materi tanpa adanya kajian atau diskusi secara mendalam, seperti studi kasus
dalam memahami sejarah. Tentu saja hal ini tidak terlalu efektif dalam
memahami esensi sejarah tersebut, peserta didik hanya di biasakan untuk
menghafal teks, kronologis, tahun, serta orang-orang yang terlibat dalam
kejadian tanpa memahami esensi yang terkandung dalam sejarah tersebut.
Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran PAI merupakan aspek
kognitif yang harus diperhatikan oleh guru. Kemampuan ini sangat penting
karena peserta didik diharapkan mampu memahami apa yang menjadi tujuan
pembelajaran PAI. Dalam pembelajaran PAI disekolah terdapat sub materi
sejarah Nabi Muhammad Saw yang sangat penting untuk dipahami,
sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad Saw merupakan suri tauladan
bagi kita semua dengan kepribadianya yang sangat luar biasa. Dengan
kemampuan berpikir kritis, diharapkan siswa mampu memahami serta
menghayati sejarah Nabi Muhammad Saw dengan baik sehingga membuat
siswa termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik
1
Setelah melakukan studi pendahuluan penelitian di SMK NEGERI 1
MUARA TELANG masih banyak terdapat fenomena-fenomena yang dianggap
sebagai permasalahan dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pengamatan awal peneliti menemukan gejala-gejala sebagai berikut:
2. Masih ada sebagian siswa yang kurang aktif dalam diskusi maupun
tanya jawab saat proses pembelajaran
2
pengalaman kelompok. Salah satu model pembelajaran yang dapat melatih
dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model
pembelajaran kooperatif group investigation.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran kooperatif group
investigation pada materi sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah
di SMK Negeri 1 Muara Telang?
3
3. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran group nvestigation
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sejarah Nabi
Muhammad saw periode Mekkah di SMK Negeri 1 Muara Telang?
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
1. Bagi guru PAI khususnya dan guru lainnya, hasil penelitian ini dapat
menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
dan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai.
4
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran PAI materi
sejarah Nabi Muhammad saw periode Mekkah
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan
upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan belajar
mengajar siswa disekolah yang bersangkutan khususnya pada mata
pelajaran PAI.
E.Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa salah satunya dapat dipengaruhi oleh penerapan
model pembelajaran kooperatif group investigation. Oleh karena itu, dengan
rancangan kenyataan yang melibatkan siswa SMK Negeri 1 Muara Telang,
penelitian ini bertolak dari hipotesis yang dimana menurut (Arikunto,2010:112)
hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh
model pembelajaran kooperatif group investigation terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi sejarah Nabi Muhammad Saw periode Mekkah
5
MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
ۡ ذَ يِ يَن َّ ِ ب َّٱلَٰ َ بۡ لَ ۡ ِِ ل ۡٱ لْ وُ ِ ِ ٖ تۡ لَٰ َ ِ ٓ َألي ارَ هَّ ٱنلَ ِ ل وۡ َّ ِ ف َّٱلَٰ َ ِتلۡ ٱخَ ۡ رِ ض وَ ۡ ۡٱ لَ ِ ت وَٰ َ َٰ وَ مِ ق
ٱلَّس
ۡ َلَ ِِ ف خَّ إ اِ نٗ َٰ مَ ِقي َّٱللََّ َ ونُ رُ كِ وبُ نُ َٰ جَ َلعََ ا وٗ ودُ عُ قَ و اَ ِقنَ ف َك َ نَٰ َح ۡ بُ سٗ ِ ٗط لَٰ َ ا بَ َٰ ذ
َ ه َت ۡ قَ لَ ا خَ ا مَ نَّ بَ ۡ رِ ض رَ ۡ ۡٱ لَ ِ ت وَٰ َ َٰ وَ مِ ق ٱلَّس ۡ لَ ِِ ف خَ ونُ رَّ كَ فَ تَ يَ وۡ ِ همِ ارَّ ٱنل اَب
ذَ ع
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu)
orangorang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”
3. Semua manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar
di alam semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
memiliki akal pikiran yang sehat serta akal budi yang dikenal dengan
istilah ulil albab atau ulul albab;
Pada Q.S. Ali Imran Ayat 190 dijelaskan bahwa tatanan langit dan
bumi serta dalam bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang
tahun menunjukkan keagungan Tuhan, kehebatan pengetahuan dan
kekuasaan-Nya. Langit dan bumi dijadikan oleh Allah bertingkat dengan
sangat tertib, bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat tampak
hidup, semua bergerak menurut orbitnya.
8
f) Manfaat Berpikir Kritis
Berpikir kritis akan membuat siswa memiliki banyak ide-ide cerdas dan
inovatif serta out of the box.
9
Bukti Beriman: Memenuhi Janji dan Mensyukuri Nikmat
1. Memenuhi Janji
a. Pengertian
Padanan kata janji dalam bahasa arab adalah ‘( عقدaqad). Melalui
kata ini, mucul kata yang sering kita dengar, yakni akad, akidah, atau akad
nikah. Menurut bahasa, akad berarti perjanjian atau ikatan yang kuat. Jadi
memenuhi janji merupakan kewajiban dan menjadi tanda orang itu
beriman atau tidak.
Janji itu harus ditepati dan dipenuhi, karena nanti akan diminta
pertanggungjawaban. Sebagaimana firman Allah SWT.
. َو َاْو ُفْو ا ِباْلَع ْهِۖد ِاَّن اْلَع ْهَد َك اَن َم ْسُٔـْو اًل
Perhatikan juga isi kandungan Q.S al-Maidah ayat 1 dan Q.S an-
Nisa ayat 32. Memenuhi janji menjadi faktor penting keberhasilan dan
kesuksesan seseorang. Begitu juga sebaliknya,
Menurut bahasa, akad berarti perjanjian atau ikatan yang kuat. Jadi
memenuhi janji merupakan kewajiban dan menjadi tanda orang itu
beriman atau tidak
b. Pembagian Janji
. 10
َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّرَّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َقاُلْو ا َبٰل ۛى َش ِهْد َنا َۛاْن َتُقْو ُلْو ا
َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ْن ٰهَذ ا ٰغ ِفِلْيَۙن
Janji kepada manusia adalah janji-janji yang sudah dibuat dan disepakati
baik sebagai pribadi maupun dengan lembaga atau pihak lain. Melalui
janji-janji inilah reputasi dan nama baik dipertaruhkan. Namun, Islam
menggariskan bahwa tidak semua janji itu ditunaikan. Misalnya adalah
janji yang bertentangan dengan syariah islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap syarat (ikatan janji) yang tidak sesuai dengan Kitbullah, menjadi
batil, meskipun seratur macam syarat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
11
2. Mensyukuri Nikmat
Syukur menurut bahasa berarti membuka dan menampakkan. Lawan dari syukur
adalah kufur, yang artinya menutup dan menyembunyikan. Perhatikan Q.S
Ibrahim (14): 7, yang berbunyi:
َو ِاْذ َتَاَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِٕىْن َشَكْر ُتْم َاَلِزْيَد َّنُك ْم َو َلِٕىْن َكَفْر ُتْم ِاَّن َع َذ اِبْي َلَش ِد ْيٌد
Syukur merupakan bentuk keridhaan atau pengakuan terhadap rahmat Allah SWT
dengan setulus hati, yang diwujudkan melalui ucapan, sikap, dan perilaku.
Sementara makna nikmat, menurut bahasa adalah pemberian, anugerah, kebaikan
dan kesenangan yang diberikan manusia, baik berupa rezeki, harta, keluarga
maupun segala kesenangan yang lain.
Perwujudan Syukur. Syukur harus dilakukan dengan 3 hal, yakni: melalui lisan,
hati, dan anggota badan. Misalnya dengan lisan yang selalu mengucapkan syukur,
misalnya banyak-banyak mengucapkan hamdalah, dan kalimat-kalimat pujian
lainnya.
Setelah itu, semua nikmat tersebut diwujudkan dan difungsikan oleh anggota
tubuhnya dalam ketaatan hanya kepada Allah SWT. Imam al-Ghazali membagi
syukur itu menjadi 3 bagian, yaitu: ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan).
Melalui ilmunya, seseorang menyadari bahwa segala nikmat yang diterima itu
semata-mata berasal dari Allah SWT. Selanjutnya amal perbuatannya sesuai dan
sejalan dengan fungsi nikmat tersebut diberikan. Jadi, pribadi yang bersyukur itu,
ditandai dengan menyatunya hati, lisan dan perbuatan.
2) Lebih bahagia dan optimis, selalu siap mencari solusi karena semua
yang ia hadapi selalu diambil hikmah dan pelajarannya
12
Allah berfirman dalam Q.S Luqman ayat 12:
َو َلَقْد ٰا َتْيَنا ُلْقٰم َن اْلِح ْك َم َة َاِن اْشُك ْر ِهّٰلِلۗ َو َم ْن َّيْشُك ْر َفِاَّنَم ا َيْشُك ُر ِلَنْفِس ٖۚه َو َم ْن َكَفَر َفِاَّن َهّٰللا َغ ِنٌّي َحِم ْيٌد
13
Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah
Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Mengimani kitab Allah adalah sebuah keharusan, sebab kitab Allah adalah
petunjuk bagi kehidupan. Tanpa petunjuk dari Allah, manusia akan tersesat dalam
hidupnya.
Kitab adalah Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para Rasul
dalam bentuk buku/kitab.Adapun suhuf adalah Wahyu Allah Swt. yang
disampaikan kepada para Rasul, tetapi masih berupa “lembaran-lembaran” yang
terpisah.
1. Kitab Taurat
14
2. Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihissalam. Kitab
Zabur menjadi pedoman bagi kaum nabi Daud as yang disebut juga
dengan Mazmur. Kitab Zabur ini berisi nyanyian puji-pujian kepada Allah
SWT atas segala nikmat ilahiyah.
Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud as untuk
Bani Israil atau umat Yahudi pada abad 10 SM (sebelum masehi) di daerah
Yerusalem. Bahasa yang digunakan dalam Zabur adalah Qibti
3. Injil
Kitab-kitab Allah SWT berikutnya adalah Injil. Kitab ini
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa ‘alaihissalam untuk pedoman
bagi Bani Israil. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem sekitar
permulaan abad 1 M. Pada awal diturunkan, kitab Injil menggunakan
bahasa Suryani.
Kitab Injil berisi tentang ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi
kerusakan dan ketamakan dunia. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum
Nabi Isa as yakni Kaum Nasrani.
4. Al-Qur’an
Kitab-kitab Allah SWT yang terakhir adalah kitab Al-Qur’an
dengan bahasa yang digunakannya adalah Arab. Kitab ini diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wassalam secara berangsur-
angsur.
Al-Qur’an menjadi penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang
terdahulu. Kitab Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi seluruh umat
manusia hingga akhir zaman. Kitab ini diturunkan pada abad ke 7 M,
dalam kurun waktu tahun 611-632 M.
15
•Akidah atau Keimanan
•Syari’ah atau Ibadah
•Akhlak atau Budi Pekerti
•Hadis atau Sunnah
2.Bagian-bagian hadis:
A.Sanad
Sanad yaitu sekelompok orang atau seseorang yang
menyampaikan hadis dari Rasulullah saw. sampai kepada kita
sekarang ini
B.Matan
Matan yaitu isi atau materi hadis yang disampaikan
Rasulullah saw.
C.Rawi
Rawi yaitu orang yang meriwayatkan hadis.
16
1.Fungsi Hadis terhadap al-Qur’ān
Fungsi hadis terhadap al-Qur’ān dapat dikelompokkan menjadi
empat yaitu:
Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’ān yang masih bersifat umum
Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-Qur’ān
Menerangkan maksud dan tujuan ayat yang ada dalam al-Qur’ān
Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān
2.Macam-Macam Hadis
Ditinjau dari segi perawinya, hadis terbagi ke dalam tiga bagian,
yaitu:
•Hadis Mutawattir
•Hadis Masyhur
•Hadis Aĥad
a) Hadis mutawattir
adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi, baik dari
kalangan para sahabat maupun generasi sesudahnya dan dipastikan
di antara mereka tidak bersepakat dusta.
b) Hadis masyhur
adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau
lebih yang tidak mencapai derajat mutawattir, namun setelah itu
tersebar dan diriwayatkan oleh sekian banyak tabi’³n sehingga
tidak mungkin bersepakat dusta.
c) Hadis aḥad
adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu atau dua
orang perawi, sehingga tidak mencapai derajat mutawattir.
F.Ijtihad sebagai upaya memahami al-Qur’ān dan Hadis
1.Pengertian Ijtihad
17
Kata ijtihād berasal bahasa Arab ijtahada-yajtahidu-ijtihādan yang
berarti mengerahkan segala kemampuan, bersungguh-sungguh
mencurahkan tenaga, atau bekerja secara optimal. Secara istilah, ijtihād
adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh
dalam menetapkan suatu hukum. Orang yang melakukan ijtihād
dinamakan mujtahid.
2.Syarat-Syarat berijtihad
Berikut beberapa syarat yang harus dimiliki seseorang
untuk melakukan ijtihād:
Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam.
Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa
Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan tarikh (sejarah).
Memahami cara merumuskan hukum
(istinbaţ).
Memiliki keluhuran akhlak mulia.
3.Kedudukan Ijtihad
Ijtihād dilakukan jika suatu persoalan tidak ditemukan
hukumnya dalam al-Qur’ān dan hadis. Namun demikian, hukum
yang dihasilkan dari ijtihād tidak boleh bertentangan dengan al-
Qur’ān maupun hadis.
4.Bentuk-Bentuk Ijtihad
Ijtihad terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu:
•Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama ahli ijtihād dalam
memutuskan suatu perkara atau hukum.
•Qiyas
Qiyas adalah mempersamakan/menganalogikan masalah
baru yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān atau hadis dengan
yang sudah terdapat hukumnya dalam al-Qur’ān dan hadis
karena kesamaan sifat atau karakternya.
•Maślaĥah Mursalah
Maslahah Mursalah adalah penetapan hukum yang
menitikberatkan pada kemanfaatan suatu perbuatan dan
tujuan hakiki-universal terhadap syari’at Islam.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/agama/bab-
4-memenuhi-janji/67601951
https://www.synaoo.com/berpikir-kritis-materi-agama-islam-kelas-xii-semester-1/
https://amp-kontan-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kontan.co.id/news/4-kitab-
kitab-allah-dan-nabi-penerimanya-dari-kitab-taurat-hingga-al-quran?
amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16949228684654&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com
https://www.medianekita.com/edukasi/pr-2245079647/rangkuman-materi-pai-
kelas-10-kurikulum-13-bab-4-al-quran-dan-hadis-adalah-pedoman-hidupku?
page=4
19