UTS PSE
UTS PSE
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Maria Sidebang, S.Pd
Instansi : SMP NEGERI 7 PADANG
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPS
Fase F, Kelas / Semester : IX (Sembilan) / II (Genap)
Materi : Perkembangan Politik Indonesia Pasca
Pengakuan Kedaulatan
Alokasi Waktu : 2JP (2 x 40 menit)
B. KOMPETENSI AWAL
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati,
menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga
mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka,
studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan
cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
G. KATA KUNCI
Perkembangan Politik
Kedaulatan
KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memahami kronologi kembalinya negara Indonesia
menjadi negara kesatuan
2. Peserta didik dapat menganalisis situasi ekonomi dan politik Indonesia
sebelum pemilu 1955
3. Peserta didik memahami kronologi pemilu tahun 1955
4. Peserta didik mengetahui keadaan politik di Indonsia tahun 1960-an
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penerapan TaRL
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah
(slowlearner)
Guru bertanya apakah masih terdapat topik
bahasan yang belum dipahami (KSE self
awareness)
Apabila masih terdapat materi yang
Menarik
kesimpulan belum difahami, maka guru memberikan
(generalisasi
penjelasan
)
Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan
Guru menyampaikan hasil kegiatan yang
dilakukan serta memberikan reward pada
peserta didik
Penutup Guru dan peserta didik 10 menit
merefleksikanpengalaman belajar
(KSE : self awareness)
Penerapan TaRL:
Untuk peserta didik yang berada pada
faseperkembangan low (Slow Learner)
Guru bertanya tentang pemahaman baru apa
yangtelah didapatkan hari ini
Guru memberikan apresiasi serta motivasi
untuk
F.ASESMEN
RUBRIK PENILAIAN
Refleksi Guru:
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Globalisasi apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada peserta didik dalam sikap dan perilaku
sehari- hari secara baik? (sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan
berpusat pada peserta didik secara baik? (sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara konstektual secara baik? (sangat baik/
baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Bab Posisi
Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam mendatang?
Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang Politik Indonesia pasca
Kedaulatan dari media atau website resmi dibawa nauangan kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
Buku Panduan Siswa IPS untuk SMP Kelas IX, Penerbit Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2016
H. BAHAN AJAR
. A. PROSES KEMBALI KE NKRI
Dalam KMB dinyatakan bahwa RIS terdiri dari 7 (Tujuh) negara bagian dan 9
(Sembilan) daerah otonom.
Pembentukan negara federal RIS tetap dipandang sbg hasil politik kolonial Belanda
untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Presiden Soekarno menyampaikan naskah Piagam Pernyataan terbentuknya NKRI
dlm sidang gabungan DPR & Senat RIS pada 15 Agustus 1950. Perubahan ini
berlaku sejak 17 Agustus 1950, ketika RIS menjadi NKRI.
Berdasarkan UUDS 1950 NKRI menganut sistem demokrasi liberal, shg secara
konkret RI menganut sistem kabinet parlementer. Jadi, Presiden hanya berfungsi
sbg Kepala Negara, sedangkan fungsi Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana
Menteri.
Para menteri & perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
Dalam pemerintahan liberal juga berlaku sistem multi partai.
B. Jatuh Bangun Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal
a. Kabinet Natsir (6 Sept 1950- 2 Mar 1951)
Merupakan Kabinet Koalisi (Gabungan) tapi mayoritas dari Masyumi.
Kabinet ini gagal mengembalikan Irian Barat ke NKRI shg masyarakat sipil
& militer pesimis.
E. ORDE LAMA
1. Sentralisasi Kekuasaan
Sistem pemerintahan ketika itu berubah dari kabinet parlementer menjadi
presidensial (Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan).
Lalu dibentuk MPRS, yg mengakibatkan penyimpangan UUD 1945, a.l. :
Presiden mengangkat Ketua MPRS, A.H. Nasution sbg menteri (pembantu
presiden), padahal MPRS adalah lembaga tertinggi Negara.
DPR hasil pemilu dibubarkan melalui Penetapan Presiden No.3 tahun 1960,
dengan demikian Sistem Demokrasi Terpimpin berarti pemusatan
kekuasaan di tangan Presiden Soekarno.
2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Tugas DPAS : memberi jawaban atas pertanyaan presiden & mengajukan
usul kepada pemerintah.
Kongres Pemuda di Bandung (Feb 1960)Presiden menyatakan bahwa
intisari Manipol : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia (USDEK).
3. Pembentukan Front Nasional
Adalah Ormas yg dibentuk akhir 1959, bertujuan memperjuangkan cita-cita
proklamasi & yang terkandung di UUD 1945. Sayangnya, ormas ini menjadi
alat PKI untuk mencapai tujuan komunis.
4. Politik Mercusuar
Politik yg berpandangan bahwa Indonesia adalah mercusuar yg dapat
menerangi jalan bagi NEFOS (New Emerging Forces = kekuatan baru yg
muncul sbg negara2 yg anti imperialisme & kolonialisme ) di seluruh dunia.
Proyek Mercusuar : MONAS, Senayan, Jembatan Ampera Palembang, &
GANEFO.
5. Komando Dwikora
Isi Dwi Komando Rakyat (3 Mei 1964):
1) Perhebat ketahanan revolusi.
2) Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan
Brunei untuk menggagalkan Negara Boneka Malaysia.