Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

IPS FASE D KELAS IX

INFORMASI UMUM

Identitas Modul
Penyusun : Maria Sidebang, S.Pd
Instansi : SMP NEGERI 7 PADANG
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPS
Fase F, Kelas / Semester : IX (Sembilan) / II (Genap)
Materi : Perkembangan Politik Indonesia Pasca
Pengakuan Kedaulatan
Alokasi Waktu : 2JP (2 x 40 menit)
Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan
Pemahaman Konsep
memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta mampu
berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu
menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah
dengan karakteristik masyarakat dan memahami potensi
sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi
kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan
antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap
pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami
bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis
peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu
memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan
sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat
menganalisis perkembangan ekonomi di era digital.
Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan
potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari
perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan
dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang
terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif.

Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati,
menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga
mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka,
studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan
cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami kronologi kembalinya negara Indonesia


menjadi negara kesatuan
2. Peserta didik dapat menganalisis situasi ekonomi dan politik Indonesia
sebelum pemilu 1955
3. Peserta didik memahami kronologi pemilu tahun 1955
4. Peserta didik mengetahui keadaan politik di Indonsia tahun 1960-an

Kompetensi Awal

Peserta didik mampu mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi pasca


kedaulatan

Profil Pancasil

 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak


mulia:Berdo’a pada saat memulai dan mengakhiri pelajaran, serta santun dalam
berdiskusikelompok.

 Mandiri: Mampu memecahkan masalah, tidak lari dari masalah,


bertanggungjawab dan mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan

 Kerja Sama: Terlibat aktif dalam bekerja kelompok, bersedia melaksanakan


tugas sesuai kesepakatan, bersedia membantu temannya dalam satu kelompok
yang mengalami kesulitan dan menghargai hasil kerja anggota kelompok

 Bernalar Kritis: Mampu memilih argumen logis, relevan, dan Akurat dan
dapat mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) sumber informasi yang
diperoleh
Pemahaman Bermakna

 Situasi ekonomi dan politik Indonesia sebelum pemilu 1955


 Kabinet-kabinet yang pernah memerintah selama masa demokrasi liberal
 Dekrit presiden dan lahirnya orde baru
Asesmen
1. Asesmen Formatif : presentasi tugas
2. Asesmen pada akhir pembelajaran (Sumatif) : tes tertulis
1) Sebutkan kesepakatan yang ada pada konfrensi antar wakil-wakil RIS
2) Apa saja poin-poin yang ada pada Konsepsi Presiden? Jelaskan!
3) Jelaskan situasi politik Indonesia sebelum pemilu tahun 1955
4) Jelaskan dampak dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959
5) Apa saja kebijakan politik pada masa orde baru? Jelaskan!

Teknik Penilaian:

1. Penilaian Sikap: Observasi


2. Penilaian Pengetahuan: Tes
3. Penilaian Keterampilan:Portofolio

Bentuk Penilaian:
1. Observasi : Lembar Observasi
2. Penugasan : Persentasi

Instrumen Penilaian terlampir

Proses Pembelajaran

Pertanyaan Pemantik
 Bagaimana keadaan politik Indonesia pasca kedaulatan?
 Apa saja kabinet yang memerintah di masa demokrasi liberal ?
 Apa yang terjadi pada masa orde baru?

 Perkembangan Politik
 Kedaulatan
Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi

Materi Ajar
A. PROSES KEMBALI KE NKRI
 Dalam KMB dinyatakan bahwa RIS terdiri dari 7 (Tujuh) negara bagian dan 9
(Sembilan) daerah otonom.
 Pembentukan negara federal RIS tetap dipandang sbg hasil politik kolonial Belanda
untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
 Presiden Soekarno menyampaikan naskah Piagam Pernyataan terbentuknya NKRI
dlm sidang gabungan DPR & Senat RIS pada 15 Agustus 1950. Perubahan ini
berlaku sejak 17 Agustus 1950, ketika RIS menjadi NKRI.
 Berdasarkan UUDS 1950 NKRI menganut sistem demokrasi liberal, shg secara
konkret RI menganut sistem kabinet parlementer. Jadi, Presiden hanya berfungsi
sbg Kepala Negara, sedangkan fungsi Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana
Menteri.
 Para menteri & perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
 Dalam pemerintahan liberal juga berlaku sistem multi partai

B. Jatuh Bangun Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal


• Kabinet Natsir (6 Sept 1950- 2 Mar 1951)
• Merupakan Kabinet Koalisi (Gabungan) tapi mayoritas dari
Masyumi.
• Kabinet ini gagal mengembalikan Irian Barat ke NKRI shg
masyarakat sipil & militer pesimis.

• Kabinet Sukiman (26 Apr 1951- Feb 1952)


• Salah satu yg menonjol adlh Nasionalisasi de Javasche Bank
pada 28 Mei 1951.
• Kebijakan politik luar negeri saat itu condong ke AS shg RI
mendapat bantuan di bidang ekonomi & militer.
• Namun kurang mendapat kepercayaan masy, apalagi juga gagal
menangani Irian Barat.

• Kabinet Wilopo (30 Mar 1952- 2 Juni 1953)


• Wilopo (dari PNI) sbg Perdana Menteri (PM), sdgkan Prawoto
Mangkusasmito (dari Masyumi)sbg Wakil PM.
• Kedua partai tsb kurang harmonis, krn saling curiga, shg PNI
mencari sekutu lain yaitu PKI & sejak 1953 juga menggandeng
NU.
• Program Kerja cabinet Wilopo : memilih anggota konstituante,
DPR, DPRD, meningkatkan kemakmuran rakyat, membebaskan
Irian Barat, serta politik LN yang bebas aktif.
• Gagal menyelesaikan masalah perkebunan di Sumatera, dikenal
Peristiwa Tanjung Morawa.

• Kabnet Ali I (31 Juli 1953 – 24 Juli 1955)


• Memiliki keberhasilan, salah satunya : KAA di Bandung (18-24
Apr 1955).
• Gagal dlm hubungan dgn militer terkait “Peristiwa 17 Oktober
1952” (Demontrasi masyarakat & TNI-AD utk membubarkan
DPR yg ikut campur masalah angkatan bersenjata).

• Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agust 1955 – 3 Maret 1956)


• Burhanuddin H dari Masyumi.
• Kabinet ini lazim dikenal sebagai “Politik Dagang Sapi” (Partai
kecil dapat 2 kursi, padahal biasanya hanya 1 kursi).
• Berhasil mengadakan Pemilu pertama 1955.

• Kabinet Ali Sostroamidjojo (24 Maret 1956 – Maret 1957)


• Merupakan Kabinet Koalisi tiga partai besar (PNI, NU, &
Masyumi)
• Mendapat tentangan dari PSI dan PKI.
• Bermasalah dengan semangat anti Cina di masyarakat & kekacauan
di daerah.

• Kabinet Djuanda (Maret 1957 – Juli 1959)


• Merupakan kabinet ekstra parlementer ( bukan dari kalangan
parlementer).
• Disebut juga Kabinet Kerja/Karya.
• Kabinet terakhir di masa Demokrasi Liberal.

C. Pemilu 1955
 Pemilu 29 Sept 1955 : memilih anggota DPR.
 Pemilu 11 Des 1955 : memilih anggota Konstituante (sidang Pembuat UUD).
 Melahirkan 4 partai besar : PNI, Masyumi, NU, & PKI.
 Pemilu 1955 tidak mampu menghasilkan pemerintah yang kuat & stabil, krn
tidak satupun diantara 4 partai yang mampu menjadi kekuatan mayoritas
tunggal.

D. Dekrit Presiden 5 Juli 1959


 DPR & Dewan Konstituante ternyata tidak mampu memperjuangkan
kepentingan rakyat.
 Dalam situasi krisis, pemerintah perlu menjamin kesatuan nasional,
ketertiban kenegaraan , dan pembangunan ekonomi.
 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden yang berisi :
1. Pembubaran Konstituante.
2. Berlakunya UUD 1945 (Tidak berlakunya UUDS 1950)
3. Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung) & MPRS (Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara).

E. ORDE LAMA
1. Sentralisasi Kekuasaan
 Sistem pemerintahan ketika itu berubah dari kabinet parlementer menjadi
presidensial (Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan).
 Lalu dibentuk MPRS, yg mengakibatkan penyimpangan UUD 1945, a.l. :
 Presiden mengangkat Ketua MPRS, A.H. Nasution sbg menteri
(pembantu presiden), padahal MPRS adalah lembaga tertinggi Negara.
 DPR hasil pemilu dibubarkan melalui Penetapan Presiden No.3 tahun
1960, dengan demikian Sistem Demokrasi Terpimpin berarti pemusatan
kekuasaan di tangan Presiden Soekarno.
2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
 Tugas DPAS : memberi jawaban atas pertanyaan presiden & mengajukan
usul kepada pemerintah.
 Kongres Pemuda di Bandung (Feb 1960)Presiden menyatakan bahwa
intisari Manipol : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia (USDEK).
3. Pembentukan Front Nasional
 Adalah Ormas yg dibentuk akhir 1959, bertujuan memperjuangkan cita-
cita proklamasi & yang terkandung di UUD 1945. Sayangnya, ormas ini
menjadi alat PKI untuk mencapai tujuan komunis.
4. Politik Mercusuar
 Politik yg berpandangan bahwa Indonesia adalah mercusuar yg dapat
menerangi jalan bagi NEFOS (New Emerging Forces = kekuatan baru yg
muncul sbg negara2 yg anti imperialisme & kolonialisme ) di seluruh
dunia.
 Proyek Mercusuar : MONAS, Senayan, Jembatan Ampera Palembang, &
GANEFO.
5. Komando Dwikora
 Isi Dwi Komando Rakyat (3 Mei 1964):
1) Perhebat ketahanan revolusi.
2) antu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan
Brunei untuk menggagalkan Negara Boneka Malaysia.

6. Keluar dari PBB


 7 Januari 1965 Presiden Soekarno mengomandoi keluarnya RI dari PBB
krn menolak masuknya Malaysia ke PBB.
 Politik konfrontasi tsb menyebabkan RI diisolasi dari masyarakat internasional.

F. PERKEMBANGAN EKONOMI PASCAKEMERDEKAAN


1. Menembus Blokade Ekonomi Belanda
 Setelah Agustus RI merdeka, Belanda memblokade ekonomi Indonesia
shg sulit bagi RI untuk ber-ekspor & impor. Upaya utk menembusnya a.l.
sbb :
 Membantu India yang kelaparan dgn mengirim 500.000 ton beras.
 Mengadakan hubungan dagang langsung dgn negara lain seperti AS.
 Merehabilitasi pabrik-pabrik gula.
 Kasimo Plan : anjuran memperbanyak kebun bibit & padi unggul.
2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
 Meningkatkan penghasilan Negara, melalui peninjauan kembali
kebijakan moneter.
 Menasionalisasi de Javasche bank menjadi Bank Indonesia (BI).
 Dengan “Program Benteng” berarti pengusaha pribumi memiliki
kesempatan berpartisipasi membangun perekonomian nasional.
3. Nasionalisasi Ekonomi Masyarakat
 Prioritas program adalah “Kebijakan Indonesianisasi” (pengusaha
pribumi mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional).
 Perusahaan asing wajib melatih & member tanggung jawab kpd
tenaga Indonesia utk menduduki jabatan staf.
 Mendirikan perusahaan Negara.
 Menyediakan kredit.
 Memberikan perlindungan dlm persaingan dgn perusahaan asing..

Model, Pendekatan, dan Metode

 Model Pembelajaran Problem Based Learning


 Pendekatan Teaching at The Right Level
 Metode tanya jawab, diskusi

Media, Alat, dan Bahan, Serta Sumber Belajar

Media : Slide PPT, Canva


Alat dan Bahan : Laptop dan Proyektor

Sumber Belajar : Buku, Internet, Video, Bahan Ajar, dan LKPD

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
 Guru masuk kelas memberi salam
Pendahuluan 10 menit
 Guru menkodusifkan dan merapikan suasana
kelas
 Guru megecek kehadiran siswa
 Guru membangkitkan motivasi peserta didik
dengan menyampaikan manfaat dari
mempelajari materi tersebut dalam kehidupan
sehari hari dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta menyinggung kaitan
materi minggu lalu.
 Guru menampilkan konferensi meja bundar
Inti 60 menit
untuk menarik perhatian peserta didik.
Pemberian
ransangan
belajar
pada
peserta
didik

 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa


sebagaistimulasi :
• Tentang apa gambar tersebut?
• Mengapa hal tersebut terjadi?
• Apa akibat dari peristiwa tersebut?

 Guru membagi peserta didik menjadi


beberapa kelompok (dengan setiap anggota
Mengorganisasi kelompok berjumlah 6-7 orang
kan peserta  Setiap kelompok terdiri tingkat pemahaman
didik untuk
yang berbeda yaitu pemahaman yang tinggi,
belajar dan
memahami sedang, dan rendah
masaah yang
 Guru membagikan LKPD yang telah
akan dibahas
disediakan
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
memperhatikan penugasan yang ada dalam
LKPD
 Guru memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk bertanya dan menyampaikan
pendapat dan temuan materi dalam bentuk
pengamatan langsung pada LKPD.
 Guru membimbing peserta didik
melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk
pada LKPD
 Peserta didik berdiskusi untuk menyiapkan
hasilagar dipersentasikan.
 Guru memantau ketelibatan peserta didik
selamaberdiskusi.

Membimbing Penerapan TaRL


penyelidikan
Untuk peserta didik dengan kemampuan tinggi
individu maupun
kelompok dalam
Guru memberikan bimbingan/pertanyaan
pengumpulan
data stimulus untuk merangsang peamahaman
peserta didik tersebut.
Guru memperkenankan teman sejawat
yang memiliki pemahaman lebih untuk
membantu memberikan bimbingan.

Penerapan TaRL
Untuk peserta didik yang dengan kemampuan
sedang
 Guru menanyakan kesulitan atau hambatan
yang di hadapi oleh peserta didik tersebut.
Kemudian memberikan dorongan/bimbingan
serta motivasi.
 Guru memperkenankan teman sejawat yang
memiliki pemahaman lebih untuk membantu
memberikan pemahaman
Penerapan Tarl
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah
(SlowLearner)
Guru memantau progres peserta didik (slow
learner) dalam kelompoktersebut. Kemudian
memberikan dorongan/bimbingan serta
motivasi.
Guru memperkenankan teman
sekelompoknya yang memiliki pemahaman
lebih untuk membantu memberikan
pemahaman
Mengembangka
n dan
menyajikan  Peserta didik mulai melakukan diskusi
hasil karya sesama teman kelompok
untuk
melakukan  Peserta didik menghasilkan hasil kerja
pengolahan kelompok yang di sajikan dalam LKPD dari
data
hasil analisis video dan penjelasan dari guru
dan melakukan persiapan untuk
dipersentasikan.
 Guru membimbing diskusi dan mendorong
peserta didik lain untuk berperan aktif dan
memberikan asprepsi serta masukan untuk
mengembangkan hasil karya mereka.

Menganalisis
 Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
dan
mengevaluasi yang telah dilakukan
kegiatan
 Guru memverifikasi hasil kerja peserta didik
belajar untuk
memperoleh
pembuktian
Penerapan TaRL
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah
(slowlearner)
 Guru bertanya apakah masih terdapat topik
bahasan yang belum dipahami
 Apabila masih terdapat materi yang
belum difahami, maka guru memberikan
penjelasan
 Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
Menarik
kesimpulan dilakukan
(generalisasi
 Guru menyampaikan hasil kegiatan yang
)
dilakukan serta memberikan reward pada
peserta didik

Penutup  Guru dan peserta didik 10 menit


merefleksikanpengalaman belajar
Penerapan TaRL:
Untuk peserta didik yang berada pada
faseperkembangan low (Slow Learner)
 Guru bertanya tentang pemahaman baru apa
yangtelah didapatkan hari ini
 Guru memberikan apresiasi serta motivasi
untuk
tetap semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran selanjutnya
 Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
supaya penutup pembelajaran
 Guru menyampaikan salam penutup

Refleksi Guru dan Peserta Didik

Refleksi Guru:
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Globalisasi apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada peserta didik dalam sikap dan perilaku
sehari- hari secara baik? (sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan
berpusat pada peserta didik secara baik? (sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara konstektual secara baik? (sangat baik/
baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Bab Posisi
Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam mendatang?

Refleksi Peserta Didik :


Selamat ya, kalian sudah belajar dengan baik! Kalian telah mempelajari keseluruhan
materi posisi geogafis Indonesia dan sumber daya alam. Ada baiknya kita melakukan
refleksi dengan selalu memanjatkan rasa syukur atas kecerdasan yang diberikan
Tuhan YME. Mari kita merefleksikan diri dengan menjawab pertanyaan berikut!
(1) Apakah tujuan belajar kalian telah tercapai?
(2) Bagaimana perasaan kalian selama pembelajaran berlangsung?
(3) Bagaimana rencana kalian untuk pembelajaran lebih lanjut?

Remedial dan Pengayaan


Remedial Pengayaan
 Soal remedial untuk peserta  Soal pengayaan untuk peserta didik
didik yang belum mencapai yang telah mencapai tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran.
 Pendampingan dengan
melakukan tanya jawab lebih
intensif terkait materi yg sudah
dipelajari antara guru dan peserta
didik
 Tutor teman sebaya
untuk membahas materi
Lampiran LKPD

1. Untuk peserta didik berkemampuan rendah :

 Sebutkan kabinet-kabiner yang ada pada masa demokrasi liberal


 Sebutkan negara-negara bagian RIS
 Sebutkan isi dari dekrit presiden 5 Juli 1959
 Sebutkan kebijakan-kebijakan ekonomi orde baru

2. Untuk peserta didik berkemampuan sedang :


 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Dekrit Presiden
 Jelaskan bagaimana terbentuknya sistem kepartaian pada masa kedaulatan
 Apa factor yang mendorong muncunya Tritura? Jelaskan!
 Jelaskan kebijakan ekonomi pada masa orde baru!

3. Untuk peserta didik berkemampuan tinggi :


 Analisislah kebijakan kabinet yang diambil pada masa demokrasi liberal
dan dampaknya terhadap masyarakat.
 Diskusikan bagaimana kebijakan kabinet dapat menciptakan stabilitas
atau ketidakstabilan dalam konteks politik yang berubah.
 Analisis lah kelemahan dan kelebihan kebijakan-kebijakan ekonomi pada
masa orde baru
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
Aspek Indikator Nilai

Penggunaan tata bahasa baik dan benar


Kesesuaian Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
responden Menjawab sesuai dengan materi
dan Mengaitkan jawaban dengan kehidupan
sehari- hari
pertanyaan
Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
Dipresentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan
berargumen dengan baik
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok
berpartisipasi presentasi
Bersedia membantu orang lain dalam satu
Kerjasama kelompok
dalam Kesediaan melakukan tugas sesuai
dengan kesepakatan
kelompok Terlibat aktif dalam bekerja kelompok

. PENILAIAN RANAH SIKAP


 Aspek Penilaian
No. Aspek yang Dinilai Teknik Waktu Instrumen
Penilaian Penilaian
1 Kreatif (K) Pengamatan Proses dan Tugas Lembar Observasi
2 Kerjasama (KS) Pengamatan Proses dan Tugas Lembar Observasi
3 Mandiri (M) Pengamatan Tugas Lembar Observaso
4 Bernalar Kritis (BK) Pengamatan Proses Lembar Observasi

Kode nilai/ Predikat

75, 01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)


 Lembar Observasi

Aspek Sikap yang Nilai


Jumlah Skor Predikat
No. Nama PesertaDidik K KS M BK Skor Sikap

1.
2.
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai