INFORMASI UMUM
Identitas Modul
Penyusun : Maria Sidebang, S.Pd
Instansi : SMP NEGERI 7 PADANG
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPS
Fase F, Kelas / Semester : IX (Sembilan) / II (Genap)
Materi : Perkembangan Politik Indonesia Pasca
Pengakuan Kedaulatan
Alokasi Waktu : 2JP (2 x 40 menit)
Capaian Pembelajaran
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati,
menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga
mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka,
studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan
cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Awal
Profil Pancasil
Bernalar Kritis: Mampu memilih argumen logis, relevan, dan Akurat dan
dapat mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) sumber informasi yang
diperoleh
Pemahaman Bermakna
Teknik Penilaian:
Bentuk Penilaian:
1. Observasi : Lembar Observasi
2. Penugasan : Persentasi
Proses Pembelajaran
Pertanyaan Pemantik
Bagaimana keadaan politik Indonesia pasca kedaulatan?
Apa saja kabinet yang memerintah di masa demokrasi liberal ?
Apa yang terjadi pada masa orde baru?
Perkembangan Politik
Kedaulatan
Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi
Materi Ajar
A. PROSES KEMBALI KE NKRI
Dalam KMB dinyatakan bahwa RIS terdiri dari 7 (Tujuh) negara bagian dan 9
(Sembilan) daerah otonom.
Pembentukan negara federal RIS tetap dipandang sbg hasil politik kolonial Belanda
untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Presiden Soekarno menyampaikan naskah Piagam Pernyataan terbentuknya NKRI
dlm sidang gabungan DPR & Senat RIS pada 15 Agustus 1950. Perubahan ini
berlaku sejak 17 Agustus 1950, ketika RIS menjadi NKRI.
Berdasarkan UUDS 1950 NKRI menganut sistem demokrasi liberal, shg secara
konkret RI menganut sistem kabinet parlementer. Jadi, Presiden hanya berfungsi
sbg Kepala Negara, sedangkan fungsi Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana
Menteri.
Para menteri & perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
Dalam pemerintahan liberal juga berlaku sistem multi partai
C. Pemilu 1955
Pemilu 29 Sept 1955 : memilih anggota DPR.
Pemilu 11 Des 1955 : memilih anggota Konstituante (sidang Pembuat UUD).
Melahirkan 4 partai besar : PNI, Masyumi, NU, & PKI.
Pemilu 1955 tidak mampu menghasilkan pemerintah yang kuat & stabil, krn
tidak satupun diantara 4 partai yang mampu menjadi kekuatan mayoritas
tunggal.
E. ORDE LAMA
1. Sentralisasi Kekuasaan
Sistem pemerintahan ketika itu berubah dari kabinet parlementer menjadi
presidensial (Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan).
Lalu dibentuk MPRS, yg mengakibatkan penyimpangan UUD 1945, a.l. :
Presiden mengangkat Ketua MPRS, A.H. Nasution sbg menteri
(pembantu presiden), padahal MPRS adalah lembaga tertinggi Negara.
DPR hasil pemilu dibubarkan melalui Penetapan Presiden No.3 tahun
1960, dengan demikian Sistem Demokrasi Terpimpin berarti pemusatan
kekuasaan di tangan Presiden Soekarno.
2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Tugas DPAS : memberi jawaban atas pertanyaan presiden & mengajukan
usul kepada pemerintah.
Kongres Pemuda di Bandung (Feb 1960)Presiden menyatakan bahwa
intisari Manipol : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia (USDEK).
3. Pembentukan Front Nasional
Adalah Ormas yg dibentuk akhir 1959, bertujuan memperjuangkan cita-
cita proklamasi & yang terkandung di UUD 1945. Sayangnya, ormas ini
menjadi alat PKI untuk mencapai tujuan komunis.
4. Politik Mercusuar
Politik yg berpandangan bahwa Indonesia adalah mercusuar yg dapat
menerangi jalan bagi NEFOS (New Emerging Forces = kekuatan baru yg
muncul sbg negara2 yg anti imperialisme & kolonialisme ) di seluruh
dunia.
Proyek Mercusuar : MONAS, Senayan, Jembatan Ampera Palembang, &
GANEFO.
5. Komando Dwikora
Isi Dwi Komando Rakyat (3 Mei 1964):
1) Perhebat ketahanan revolusi.
2) antu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan
Brunei untuk menggagalkan Negara Boneka Malaysia.
Kegiatan Pembelajaran
Penerapan TaRL
Untuk peserta didik yang dengan kemampuan
sedang
Guru menanyakan kesulitan atau hambatan
yang di hadapi oleh peserta didik tersebut.
Kemudian memberikan dorongan/bimbingan
serta motivasi.
Guru memperkenankan teman sejawat yang
memiliki pemahaman lebih untuk membantu
memberikan pemahaman
Penerapan Tarl
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah
(SlowLearner)
Guru memantau progres peserta didik (slow
learner) dalam kelompoktersebut. Kemudian
memberikan dorongan/bimbingan serta
motivasi.
Guru memperkenankan teman
sekelompoknya yang memiliki pemahaman
lebih untuk membantu memberikan
pemahaman
Mengembangka
n dan
menyajikan Peserta didik mulai melakukan diskusi
hasil karya sesama teman kelompok
untuk
melakukan Peserta didik menghasilkan hasil kerja
pengolahan kelompok yang di sajikan dalam LKPD dari
data
hasil analisis video dan penjelasan dari guru
dan melakukan persiapan untuk
dipersentasikan.
Guru membimbing diskusi dan mendorong
peserta didik lain untuk berperan aktif dan
memberikan asprepsi serta masukan untuk
mengembangkan hasil karya mereka.
Menganalisis
Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
dan
mengevaluasi yang telah dilakukan
kegiatan
Guru memverifikasi hasil kerja peserta didik
belajar untuk
memperoleh
pembuktian
Penerapan TaRL
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah
(slowlearner)
Guru bertanya apakah masih terdapat topik
bahasan yang belum dipahami
Apabila masih terdapat materi yang
belum difahami, maka guru memberikan
penjelasan
Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
Menarik
kesimpulan dilakukan
(generalisasi
Guru menyampaikan hasil kegiatan yang
)
dilakukan serta memberikan reward pada
peserta didik
Refleksi Guru:
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Globalisasi apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada peserta didik dalam sikap dan perilaku
sehari- hari secara baik? (sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan
berpusat pada peserta didik secara baik? (sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara konstektual secara baik? (sangat baik/
baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Bab Posisi
Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam mendatang?
1.
2.
3
4
5