Modul Tarl
Modul Tarl
KELAS IX FASE D
Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan
memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta mampu
berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu
menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah
dengan karakteristik masyarakat dan memahami potensi
sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi
kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara
keragaman kondisi geografis nusantara terhadap
pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami
bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis
peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu
memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan
sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat
menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta
didik memahami tantangan pembangunan dan potensi
Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya
sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di
tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan
ikut memberikan kontribusi yang positif.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati,
menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban-
jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu
mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi
dokumen, lapangan, wawancara, observasi, kuesioner, dan
teknik pengumpulan informasi lainnya. merencanakan dan
mengembangkan penyelidikan. Peserta didik
mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah
dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis
informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan
triangulasi informasi.
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pendekatan kontekstual
dan metode diskusi, tanya jawab serta penugasan, peserta didik secara kritis mampu:
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial
2. Memahami factor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial.
Kompetensi Awal
Peserta didik sudah mampu memahami konsep masyarakat dan individu serta sosiologi dan
bagaimana tindakan sosial dalam masyarakat, dan bagaimana hubungan sosial dalam masyarakat.
Peserta didik mampu memahami gejala sosial dalam masyarakat yang mengakibat kan adanya
perilaku menyimpang.
Mandiri: Mampu memecahkan masalah, tidak lari dari masalah, bertanggungjawab dan
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan
Kerja Sama: Terlibat aktif dalam bekerja kelompok, bersedia melaksanakan tugas sesuai
kesepakatan, bersedia membantu temannya dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan
dan menghargai hasil kerja anggota kelompok
Bernalar Kritis: Mampu memilih argumen logis, relevan, dan Akurat dan dapat
mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh
Pemahaman Bermakna
Individu yang berada dalam masyarakat selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu
mengikuti perkembangan zaman serta situasi dan keadaan masyarakat sekitarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa kehidupan sosial selalu bersifat dinamis. Artinya, masyarakat selalu
mengalami perubahan yang cepat. Namun, tidak semua masyarakat berada dalam kondisi yang
dinamis. Perubahan yang terjadi di masyarakat tidak selalu dianggap sebagai kemajuan (progress),
namun dapat pula berarti kemunduran di bidang-bidang tertentu. Oleh sebab itu sangat penting
untuk mengetahui konsep perubahan sosial serta apa-apa saja faktor yang mempengaruhi
perubahan sosial.
ASESMEN
1. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Teknik Penilaian:
Bentuk Penilaian:
1. Observasi : Lembar Observasi
2. Penugasan : Persentasi
Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial?
2. Apa dampak dari adanya perubahan sosial?
Materi Ajar
Pengertian
Perubahan sosial adalah sebuah bentuk dari peralihan tata kehidupan masyarakat yang berubah,
berlangsung secara terus menerus karena sifat yang dimiliki sangat dinamis dan dapat terus
berubah. Hakikat manusia tidak dapat berhenti pada satu titik tertentu di sepanjang masa, karena
mereka selalu mengalami perubahan secara lambat atau cepat dan besar atau kecil.
Peran masyarakat sangat penting terhadap munculnya perubahan sosial dalam jangka waktu
tertentu, karena mereka yang kemudian akan menghadapi segala faktor yang terjadi dan
menyebabkan perubahan sosial itu muncul sendiri. Manusia memiliki sifat dasar yang tidak selalu
puas, hal itu terus berkembang hingga membuat munculnya perubahan dalam memenuhi
kehidupan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Hirschman
Perubahan sosial merupakan sebuah fenomena sosial yang kemunculannya karena adanya
pengaruh komunikasi dan cara berpikir masyarakat. Diungkapkan juga bahwa perubahan bisa
dipengaruhi faktor internal, berupa konflik perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru
dan faktor eksternal, sebagai salah satunya bencana alam.
Max Iver
Merupakan salah satu ahli sosiolog mengungkapkan bahwa perubahan sosial sebagai budaya dan
sosial budaya yang terus berubah dengan sifat berkesinambungan yang erat kaitannya dengan
hubungan sosial.
Max Weber
Disebutkan bahwa perubahan sosial merupakan situasi yang terjadi di dalam masyarakat,
penyebab yang mengakibatkan kondisi ini terjadi adalah adanya ketidaksamaan dengan unsur-
unsur sosial yang ada.
Gilin
Disebutkan bahwa perubahan sosial merupakan cara hidup yang dipengaruhi kondisi kebudayaan
material, geografis, komposisi penduduk, ideologi yang dipengaruhi oleh sebuah hasil penemuan-
penemuan baru.
W.Kornblum
W. Kornblum menyebutkan bahwa faktor adanya perubahan sosial karena susunan budaya yang
sifatnya bertahap atau berada dalam jangka waktu yang lama. Sehingga memunculkan adanya
bentuk-bentuk sosial yang baru dan diadaptasi.
X.
Kingsley Davis
Dalam buku yang ditulis Kingsley Davis berjudul Human Society, disebutkan bahwa perubahan
sosial merupakan suatu perubahan yang muncul atau terjadi di dalam strukur dari fungsi suatu
masyarakat yang ada.
Selo Sumardjan
Perubahan sosial didefinisikan sebagai budaya yang terjadi karena adanya perubahan dalam
struktur dan fungsi sosial. Sehingga perubahan sosial akan secara otomatis memengaruhi budaya
masyarakat tersebut sendiri, karena ada kaitannya dengan kebiasaan masyarakat.
William F. Ogburn
Perubahan sosial merupakan penekanan pada kondisi teknologi, bisa menyebabkan munculnya
perubahan pada aspek tertentu di dalam kehidupan sosial manusia. Misalnya, perubahan sosial
adalah kemajuan pengetahuan dan teknologi kemudian sangat berpengaruh terhadap pola pikir
masyarakat.
Seperti proses perubahan sosial budaya karena masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam
sekelompok masyarakat. Kemudian unsur budaya asing bisa diterima dan disesuaikan dengan
kebudayaan asli masyarakat tertentu. Mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan
sosial budaya, tergantung cara ini masuk dan jangka waktu penyesuaiannya.
Asimilasi
Asimilasi merupakan proses yang timbul apabila terdapat dua individu atau kelompok dengan latar
budaya yang berbeda kemudian muncul interaksi lewat intensi dalam jangka waktu yang lama.
Proses ini kemudian akan menghilangkan budaya dan mengurangi perbedaan antar golongan
masyarakat.
Akomodasi
Merupakan proses perubahan dengan menunjukkan adanya kesimbangan dalam hubungan sosial
antar golongan dan berkaitan dengan normal atau nilai yang berlaku dalam masyarakat. Karena
itulah perubahan ini bisa terjadi karena berbagai pengaruh yang menyebabkannya dan berdampak
pada struktur.
Perubahan kecil biasanya terjadi pada unsur perubahan yang tidak disertai dengan pengaruh yang
berarti, bisa seperti fashion dan lifestyle. Kemudian perubahan besar biasanya memunculkan
perdebatan di kalangan masyarakat karena kemunculannya. Perubahan sosial yang besar
memerlukan masyarakat banyak sehingga menimbulkan reaksi dan pertentangan.
Biasanya pertentangan yang muncul dari banyak kalangan, hal ini menandakan perubahan tersebut
tak dapat dihindari. Di mana setiap waktu berlalu akan memberi perubahan di tengah masyarakat
dan perubahan tersebut akan memberi dampak yang signifikan pada masyarakat terkait.
Contoh sifat kecil pada sebuah perubahan yang terjadi pada gaya berpakaian, fesyen menjadi
fenomena yang sangat pesat perkembangannya dalam waktu yang singkat. Contoh yang paling
mencolok di tahun 2000 hanya segelintir orang yang memakai hijab, namun seiring jaman berganti
banyak yang memakai hijab sebagai tren fesyen.
Perubahan dalam keagamaan atau kepercayaan, seperti Indonesia terkenal sebagai negara dengan
mayoritas muslim atau Islam. Namun sebelum itu, sejarah menuliskan jika agama pertama yang
ada di Tanah Air dan berkembang pesat di kerajaan-kerajaan adalah Hindu dan Budha.
Pada Bangunan
Bangunan yang mengalami peningkatan, seiring perubahan zaman dari zaman seperti contohnya
bangunan masjid, gaya hunian rumah hingga penggunaan material bangunan. Penggunaan
konstruksi masjid di masa lalu jauh berbeda dengan penggunaan arsitektur saat ini, hal itu
dipengaruhi adanya perubahan sosial pada bangunan.
1. Faktor Penyebab
a. Penduduk, perubahan jumlah penduduk seperti bertambahnya jumlah penduduk karena
transmigrasi dapat mengakibatkan perubahan-perubahan pada struktur masyarakat
terutama mengenai lembaga-lembaga kemasyarakatan. Kehadiran transmigrasi dapat
berdampak positif dan menguntungkan jika mereka memiliki keterampilan kerja.
Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah
perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi
oleh suatu daerah. Sebagai contoh jumlah penduduk suatu kota mengalami peningkatan
yang besar karena adanya urbanisasi. Pertambahan ini mempengaruhi jumlah lahan yang
ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak
perubahan sosial budaya di kota tersebut.
b. Pertentangan/konflik, selama manusia hidup berkelompok, selama itu pula terdapat
pertentangan. Pertentangan merupakan bagian dari interaksi sosial, karena itu pertentangan
tidak mungkin dihilangkan tetapi dapat diatasi. Ketika sumber pemenuhan kebutuhan
semakin terbatas, akan menimbulkan persaingan dan pada akhirnya mengakibatkan
konflik. Ketika terjadi konflik, dalam masyarakat muncul kekecewaan dan keresahan
sosial, maka pada saat itu individu-individu sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang
baru.
c. Penemuan baru, penemuan baru dalam kebudayaan dapat berpengaruh pada berbagai
sektor kehidupan lainnya. Pengaruh-pengaruh tersebut saling berkaitan dan saling
mempengaruhi bidang-bidang kehidupan yang satu dengan lainnya. Contohnya penemuan
listrik mengakibatkan penemuan radio, televisi dan komputer yang akhirnya dapat
mempengaruhi adat istiadat, pendidikan, ekonomi dan pola perilaku masyarakat. Contoh
lainnya adalah kecanggihan aplikasi handphone yang berkembang saat ini sudah tidak
diragukan lagi. Apa yang melatarbelakangi pembaruan handphone ? Awalnya handphone
ditemukan sebagai alat komunikasi suara, kemudian karena masih merasa kurang puas
manusia mengembangkan keberadaan handphone untuk komunikasi tulisan atau massage,
kamera, radio, dan internet. Saat ini, aneka aplikasi dapat masuk ke dalam satu ponsel
canggih ini. Ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan serta kesadaran akan kekurangan
dalam kehidupan masyarakat membuat mereka terus menggali hal-hal baru yang dapat
memuaskan mereka. Keadaan semacam ini kemudian membuat banyak penemuan baru
diciptakan atau diperbarui.
d. Lingkungan alam, lingkungan alam turut mempengaruhi keadaan sosial, kebudayaan serta
perilaku masyarakat yang hidup di sekitarnya. Lingkungan alam yang berbeda-beda
berdampak pada mata pencaharian masyarakat yang berbeda-beda pula. Masyarakat yang
tinggal di pedesaan kehidupan sosialnya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perubahan
lingkungan alam dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Banjir, lahar panas,
gunung meletus, gempa, dan tsunami adalah contoh perubahan lingkungan alam akibat
faktor alam. Sementara penyebab perubahan lingkungan alam karena faktor manusia yang
dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan alam antara lain penggunaan teknologi
dalam mengelola alam, pemanfaatan lingkungan alam secara berlebihan, pembuangan
limbah ke lingkungan alam dan sebagainya. Ketika penggunaan teknologi tidak
diperhatikan secara benar maka dapat mengakibatkan kerusakan. Perubahan yang terjadi
pada lingkungan alam bahkan dapat menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah
tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya.
e. Peperangan, peperangan antar dua negara atau lebih menyebabkan adanya perubahan.
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan warga
masyarakatnya. Perubahan itu dapat terjadi pada cara berperilaku, berpikir ataupun
kepribadian dari mereka. Mengapa demikian? Perang akan membawa perubahan besar dan
kecil dalam warga masyarakat yang terlibat perang. Hal ini terutama pada masyarakat yang
kalah perang. Bangsa yang menang perang akan memaksakan kebudayaannya kepada
negara yang kalah perang.
f. Pengaruh kebudayaan lain, masuknya kebudayaan asing yang diterima dan diterapkan
berdampak pada kehidupan sosial yang mengakibatkan terjadinya perubahan sistem sosial.
Akibat globalisasi informasi, transparasi dan ekonomi, pengaruh budaya asing merubah
keseluruhan tatanan hidup dan pola perikelakuan masyarakat, seperti pola konsumsi dan
gaya hidup.
2. Faktor Pendorong
a. Kontak dengan Kebudayaan Lain. Melalui kontak ini terjadi proses penyampaian informasi
tentang gagasan, ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya berupa fisik. Dua kebudayaan yang
saling bertemu akan saling mempengaruhi sehingga akhirnya mendorong munculnya
perubahan sosial.
b. Sistem Pendidikan yang maju. Melalui Pendidikan seseorang akan mempelajari hal-hal
baru. Berbekal dari pengetahuan maka seseorang akan melakukan perubahan.
c. Toleransi. Adanya pengaruh dari luar yang tidak melanggar hukum dapat menjadi cikal
bakal dari perubahan sosial. Dengan adanya sikap toleransi dapat menciptakan hal-hal baru
yang kreatif.
d. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu.
e. Adanya orientasi ke masa depan.
3. Faktor Penghambat
a. Kehidupan Masyarakat Terasing. Keadaan masyarakat yang terasing belum tentu kehendak
mereka. HAl ini dapat terjadi karena kondisi daerah yang terisolasi dari jalur komunikasi
dan transportasi dapat menyebabkan mereka menjadi terisolasi dari masyarakat lain.
Tentunya hal tersebut dapat menghambat terjadinya perubahan sosial budaya. Mengapa
demikian? Kehidupan masyarakat terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakatnya
tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, sehingga mereka sulit
untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya
dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat. Ilmu pengetahuan adalah jendela dari
perubahan sosial budaya. Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti
masyarakat yang bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat.
Namun sebaliknya apabila ilmu pengetahuan dalam masyarakat lambat maka perubahan
sosial juga akan berlangsung dengan lambat.
c. Sikap Masyarakat yang Tradisional. Pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang
kisah masyarakat Suku Baduy Dalam atau “Urang Kanekes”? Mereka salah satu suku
bangsa di daerah Banten yang masih sangat mengagungkan sikap tradisional warisan dari
nenek moyang. Mereka memilih mengisolasi diri dari dunia modern. Anak-anak tidak
mereka sekolahkan secara formal. Mereka hanya boleh belajar dari lingkungan alam.
Pelajaran yang mereka dapatkan adalah secara turun-temurun terutama adat istiadat
warisan nenek moyang. Di masyarakat Baduy Dalam tidak ada teknologi, kendaraan, dan
alat elektronik yang mereka pergunakan. Listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan kimia,
sampo, sabun, televisi, handphone, dan sebagainya tidak diperkenankan untuk digunakan.
Ketika ada yang berkunjung ke wilayah mereka, maka semua hal yang dilarang untuk
dipergunakan juga tidak boleh dibawa. Bagi mereka amanah leluhur adalah segalanya.
Suku Baduy tidak mau menerima perubahan dari luar karena dianggap hanya akan merusak
alam. Rumah tempat tinggal mereka direkatkan tanpa paku dan semen. Bangunan rumah
menggunakan kayu, bambu, ijuk, dan daun pohon aren. Suku Baduy mempunyai sikap
yang sudah ditanamkan sejak nenek moyang.
d. Adanya Prasangka terhadap Hal-hal Baru atau Asing Merasakan hidup di bawah penjajah
selama beratus-ratus tahun membuat bangsa Indonesia banyak yang mengalami trauma,
terutama untuk golongan tua. Mereka terkadang mudah merasa curiga dan berprasangka
buruk terhadap budaya asing atau hal baru yang berasal dari Barat. Perasaan dan prasangka
menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru
dari luar masyarakat. Padahal sesuatu yang berasal dari luar tersebut bisa jadi sebenarnya
bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka. Namun ada
masyarakat yang memang menanamkan sikap kepada warganya bahwa sesuatu yang
berasal dari luar masyarakat hanya akan merusak alam dan kehidupan mereka. Hal inilah
yang kemudian membuat suatu masyarakat tidak mengalami perubahan sosial budaya.
e. Adat Istiadat atau Kebiasaan Tahukah kamu yang dimaksud dengan adat istiadat atau
kebiasaan? Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan
berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adat biasanya bersumber dari nilai
tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah
mereka nikmati sebagai bagian dari kehidupan mereka. Selanjutnya ketika ada hal baru
yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh
masyarakat.
Penerapan TaRL
Membimbing
penyelidikan Untuk peserta didik dengan kemampuan tinggi
individu maupun Guru memberikan bimbingan/pertanyaan stimulus
kelompok dalam
pengumpulan untuk merangsang peamahaman peserta didik
data tersebut.
Guru memperkenankan teman sejawat yang
memiliki pemahaman lebih untuk membantu
memberikan bimbingan.
Penerapan TaRL
Untuk peserta didik yang dengan kemampuan sedang
Guru menanyakan kesulitan atau hambatan yang di
hadapi oleh peserta didik tersebut.Kemudian
memberikan dorongan/bimbingan serta motivasi.
Guru memperkenankan teman sejawat yang
memiliki pemahaman lebih untuk membantu
memberikan pemahaman
Penerapan Tarl
Untuk peserta didik dengan kemampuna rendah (Slow
Learner)
Guru memantau progres peserta didik (slow learner)
dalam kelompoktersebut. Kemudian memberikan
dorongan/bimbingan serta motivasi.
Guru memperkenankan teman sekelompoknya yang
memiliki pemahaman lebih untuk membantu
memberikan pemahaman
Remedial Pengayaan
Soal remedial untuk peserta didik Soal pengayaan untuk peserta didik
yang belum mencapai tujuan yang telah mencapai tujuan pembelajaran
pembelajaran.
Pendampingan dengan melakukan
tanya jawab lebih intensif terkait
materi yg sudah dipelajari antara
guru dan peserta didik
Tutor teman sebaya untuk
membahas materi
LKPD (terlampir)
Untuk peserta didik dengan kemampuan rendah diberikan tugas mengidentifikasi bentul-bentuk
perubahan sosial
Untuk peserta didik dengan kemampuan sedang diberikan tugas menjelaskan bentuk-bentuk
perubahan sosial
Untuk peserta didik dengan kemampuan tinggi diberikan tugas untuk menganalisis faktor
penyebab terjadinya perubahan sosial
1.
2.
3.
RUBRIK PENILAIAN
A. PENILAIAN RANAH SIKAP
Aspek Penilaian
No. Aspek yang Dinilai Teknik Waktu Instrumen
Penilaian Penilaian
1 Kreatif (K) Pengamatan Proses dan Tugas Lembar Observasi
2 Kerjasama (KS) Pengamatan Proses dan Tugas Lembar Observasi
3 Mandiri (M) Pengamatan Tugas Lembar Observaso
4 Bernalar Kritis (BK) Pengamatan Proses Lembar Observasi
Lembar Observasi
1.
2.
3
4
5
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
Aspek Indikator Nilai
D. ASESMEN SUMATIF
Setiawan, dkk.2018. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakart: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15969/2/T2_752016013_BAB%20II.pdf