Anda di halaman 1dari 1

Perpisahan

Aku termenung di sekolah saat jam istirahat. Rina pun memanggilku dan berkata, “kamu kenapa
vin? Kok kayak lagi sedih gitu sih?” tanya Rina.

Dengan berat aku pun menjawab dengan hati yang sedih, “Aku akan pindah dari sekolah ini Rin,
Ayahku mendapat tugas ke Kalimantan. Dan aku akan tinggal di sana” jawabku dengan sedih.
Rina pun terkejut dengan apa yang aku ucapkan. Dan merasa tidak percaya. Rina pun berkata, “Apa!!
Kapan kamu akan pindah ke Kalimantan?”

Aku pun menjawab, “Lusa nanti Rin”

Tak terasa, Air mataku dan Rina sudah membasahi pipi. Rina adalah sahabatku yang paling baik
dan sekarang kami harus berpisah. Hari itu pun aku akan berangkat ke kalimantan bersama Ayah dan
Ibuku. Aku sedih karena harus berpisah dengan Rina. Rina pun mengucapkan kata perpisahan dan
memberiku sebuah foto kami berdua. Saat di mobil, aku kepikiran tentang Rina. Aku sangat sedih karena
berpisah dengan sahabatku.

Pada saat itu, ternyata kami sudah sampai di kalimantan. kami pun menempati sebuah rumah
yang kecil tetapi bersih dan indah. Aku pun mengirim surat kepada Rina bahwa aku sudah sampai di
Kalimantan. Aku pun mengantarkan surat itu ke kantor pos. Aku menunggu balasan dari Rina, dan
ternyata sampai sekarang tidak ada jawaban sama sekali. Tiba-tiba ada telepon dari Ibu Rina dan
mengatakan, “Hai Vina, Suratmu sudah terkirim di sini tetapi…”

Vina pun sangat penasaran dan berkata, “Tetapi apa tante?”

Ibu Rina pun menjawab dengan sangat sedih. “tetapi, Rina sudah meninggal. Rina meninggal
karena kecelakaan sehabis dari rumahmu..”

Aku pun sangat terkejut dan aku berkata, “Apaa!! Rina meninggal?”

Tiba-tiba teleponnya mati mungkin karena Ibu nya Rina habis pulsa. Aku pun sangat sedih dan
merasa sudah kehilangan teman sejatiku.

Aku berkata dalam hati, “Rina, jaga baik-baik ya dirimu di alam sana.” Dan tiba-tiba ada sosok
Rina di hadapanku. Dia pun tersenyum dan langsung menghilang.

Anda mungkin juga menyukai