Anda di halaman 1dari 12

Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Tahun

2024

SMITRA KLINIK CIREBON

dr. Nenden Kartika Devi


Kepala Klinik
BAB I
DEFINISI

Sumber daya manusia merupakan salah satu input terpenting dalam sebuah organisasi, tidak terkecuali
dengan pelayanan kesehatan di klinik, dibutuhkan perencanaan kebutuhan SDM yang sesuai agar
pelayanan terhadap masyarakat dapat terpenuhi. Analisis kebutuhan pegawai ini bertujuan untuk
mendapatkan jumlah tenaga kesehatan yang ideal yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
nomor 81 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di
Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.

Analisis beban kerja adalah upaya untuk melakukan penghitungan beban kerja pada suatu organisasi
dengan cara mengitung semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan
persatuan waktu. Sementara beban kerja sendiri merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan

Smitra Klinik merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan swasta yang memberikan pelayanan
kesehatan. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, dibutuhkan sumber daya yang cukup untuk
dapat memberikan pelayanan optimal. Walaupun kecukupan sumber daya saja dirasa belum cukup
untuk menjamin terlaksananya sebuah kegiatan maupun program dapat berjalan dengan baik, perlu
secara tepat untuk menempatkan individu dalam mengemban tugas tertentu sesuai dengan kemampuan
dan tentu saja kualifikasi pendidikannya. Selama ini, perencanaan kebutuhan tenaga kerja sudah ada
namun penghitungan secara tepat jumlah kebutuhan ideal dari tenaga kesehatan yang bertugas di klinik
berdasarkan peraturan yang ada belum diterapkan.

Dari latar belakang diatas maka diperlukan adanya perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan yang ideal
untuk mengetahui secara pasti gambaran kebutuhan tenaga kesehatan Smitra Klinik berdasarkan
peraturan yang ada dan kebutuhan klinik untuk pelayanan di tahun 2024.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini dibatasi pada karyawan fungsional pelayanan, yaitu
dokter umum, dokter gigi, perawat umum, keuangan, pendaftaran, dan cleaning service. Aturan
perundangan yang digunakan sebagai acuan utama adalah Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit. Dasar kebutuhan
juga mengacu pada Peraturan BPJS Kesehatan yang mengatur ratio dokter umum (1:5000 peserta) dan
dokter gigi (1:10.000 peserta) dengan proyeksi peserta BPJS Kesehatan hingga akhir 2023
kemungkinan adalah 32.000 peserta.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan juga menjadi acuan minimal
dalam penyediaan tenaga kesehatan. Selain itu jumlah jenis pelayanan dan proyeksi pertumbuhan
jumlah pasien menjadi acuan lainnya yang disesuaikan setiap tahun dalam panduan ini. Panduan ini
digunakan oleh Kepala Bagian Pelayanan Medis & SDM sebagai acuan penambahan atau pengurangan
sumberdaya manusia di tahun 2024.

Proses selanjutnya dari proses perencanaan adalah pemetaan kebutuhan, perekrutan, evaluasi dan
pengembangan SDM. Dalam proses pemetaan kebutuhan, perencanaan kebutuhan SDM ini disesuaikan
lagi dengan jumlah unit pelayanan dan proyeksi pertumbuhan kunjungan yang dievaluasi per bulan.
Proses perekrutan dilakukan sesuai dengan ajuan dari Kepala Bagian Pelayanan Medis dan SDM setelah
disetujui oleh kepala klinik. Proses evaluasi karyawan dilakukan selama masa sebelum kontrak (masa
percobaan) dan selama kontrak berkala 1 tahun sekali untuk perpanjangan kontrak atau pengajuan
sebagai karyawan tetap. Proses pengembangan karyawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan klinik
untuk posisi tertentu baik itu manajerial ataupun fungsional di pelayanan.
Struktur Organisasi Klinik dijabarkan sebagai berikut :
BAB III
TATA LAKSANA
Untuk membuat sebuah tatalaksana dari pemenuhan kebutuhan tenaga kerja klinik, perlu dilakukan
pendataan jumlah tenaga kerja, tugas kerja, rata-rata jumlah jam kerja per bulannya berupa analisis
beban kerja dengan perhitungan WISN (Work Load Indicator Staff Need) yang merupakan indikator
yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja,
sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional.

Rumus perhitungan WISN adalah sebagai berikut :

a. Tentukan Waktu Kerja Tersedia (WKT)


WKT = ((Hari kerja dalam setahun – (cuti tahunan + libur tahunan + libur nasional +
pendidikan atau pelatihan + ketidak hadiran kerja)) x jam kerja x 60
b. Tentukan Standar Beban Kerja (SBK)
SBK = WKT : waktu rata-rata mengerjakan kegiatan pokok dalam menit (per kegiatan)
c. Tentukan Standar Kelonggaran (SKG)
SKG = jumlah waktu pertemuan, pelatihan dsb (dalam menit) : WKT
d. Tentukan Total Kebutuhan SDM
Total Kebutuhan SDM = total dari ((frekuensi x satuan hari) : SBK
e. Tentukan Hasil Analisa
Hasil analisa (kekurangan/kelebihan) = Total Kebutuhan SDM – jumlah tenaga saat ini
Berikut adalah analisis beban kerja karyawan berdasarkan perhitungan WISN yang ada di Smitra
Klinik per Desember 2024.

Ketersediaan
Kelompok SDM Total Kebutuhan SDM Kekurangan/Kelebihan
SDM
Dokter Umum & Dokter Gigi 2&1 3 CUKUP
Tenaga Paramedis 2 2 CUKUP
Pendaftaran 2 2 CUKUP
Petugas sarana dan praasarana 1 1 CUKUP
Petugas Kebersihan 3 3 CUKUP
Admin & Manajerial 2 2 CUKUP

Dari data tabel diatas, terlihat terpenuhi kelompok tenaga kerja dari masing – masing unit. Di jam
pelayanan tertentu, tugas dari tenaga paramedis kelompok SDM ini dibantu oleh manajerial. Dengan
cara ini beban kerja karyawan tetap proporsional dan tidak membebani klinik secara finansial.

Rencana tahun selanjutnya, Bagian Pelayanan Medis & SDM Smitra Klinik akan membuat perencanaan
penambahan analisis beban kerja ini berdasarkan proyeksi pertumbuhan kunjungan untuk tahun 2024
sehingga penyediaan tenaga kerja akan lebih akurat dan objektif dalam perhitungannya.
BAB IV
DOKUMENTASI
a. Aturan tentang SDM Kesehatan dalam Permenkes nomor 14 tahun 2021

b. Aturan ratio dokter dengan peserta BPJS Kesehatan


Proses Pengelolaan SDM Klinik

Anda mungkin juga menyukai