Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUMON TERHADAP

AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA DI SDN 08 INDRALAYA

Universitas Terbuka, mudrik378@gmail.com


Abstract: This study aimed to prove the effect of charades cooperative learning model to the results of students
learning on economic subject in junior High School 08 Indralaya. This was experimental study that use quasi
experimental design in non-equivalent control design. The population of this study were all of XI social sciences
student in state junior High School 08 Indralaya on the even semester in 2023/2024. The sampling techniquw used
cluster random sampling by drawing, and obtained the IV A control class. The date were obtained from observations
and an interview. The hypothesis used parametric statistics with pearson product moment correlation that was
obtained 0,97 which was very strong value, the magnitude is effect on X variable on Y variable with coefficient
determine formula as much as 94,09% and the result of the T test (polled variant as Tcounted (1,147) > Ttable
(1,116) which mean Ho is rejected and Ha is accepted. So it could be concluded that there was the effect of kumon
learning model on students activities in math subject on state junior High School 08 Indralaya. The suggestion is
implementing the kumon learning model that can be used as an alternative to help students improve learning
activities. as well as planning the time needed in each of the stages of applying the kumon learning model to run
according to the syntax of the learning model.

Keywords: Kumon Learning Model, Learning Activity, Students

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh model pembelajaran kumon terhadap aktivitas
belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SDN 08 Indralaya. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen yang menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design dalam bentuk Non Equivalent Control
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS SMA Negeri 14 Palembang pada semester genap
tahun pelajaran 2023/2024. Teknik pengambilan sampel Cluster Random Sampling yaitu dengan cara diundi
sehingga diperoleh kelas eksperimen (IV A) dan kelas kelas kontrol (IV B). Teknik pengumpulan data yaitu
observasi dan wawancara. Hipotesis menggunakan statistik parametris yaitu korelasi pearson product moment
diperoleh sebesar 0,97 yaitu bernilai sangat kuat, besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan rumus
koefisien determinan sebesar 94,09% dan hasil perolehan uji t (polled varian) yaitu thitung (1,147) > ttabel (1,116)
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran kumon
terhadap aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di SDN 08 Indralaya. Disarankan sekolah
dapat menerapkan model pembelajaran kumon yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk membantu peserta didik
dalam meningkatkan aktivitas belajar.serta merencanakan waktu yang diperlukan dalam setiap tahap-tahap
menerapkan model pembelajaran kumon agar berjalan sesuai sintaks model pembelajaran.

Kata-kata kunci: Model Pembelajaran Kumon, Aktivitas Belajar, Peserta Didik

A. PENDAHULUAN pembelajaran agar peserta didik secara aktif


Pendidikan merupakan suatu usaha yang mengembangkan potensi dirinya sendiri untuk
disadari untuk mengembangkan kepribadian, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
sifat dan kemampuan manusia yang pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
dilaksanakan di lembaga formal maupun akhlak mulia, serta keterampilan yang
nonformal dan berlangsung seumur hidup tanpa diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
batasan usia. Dan berdasarkan pada undang- negara. Dalam perkembangan dunia pendidikan
undang tentang Sistem pendidikan nasional seperti saat ini terdapat berbagai macam hal
nomor 12 tahun 2012, bahwa pendidikan yang harus diperhatikan salah satu diantaranya
adalah usaha sadar dan terencana untuk yaitu proses pembelajaran.
mewujudkan suasana belajar dan proses

1
Pendidikan dan matematika adalah dua orang yang mencapai nilai diatas Kriteria
hal yang saling bersinergi, dimana matematika Ketuntasan Minimal dari 106 peserta didik, jadi
itu merupakan ilmu Universal yang mendasari hanya 39% peserta didik yang mendaptkan nilai
perkembangan teknologi modern, mempunyai diatas rerata. Oleh karena itu, proses
peran penting dalam berbagai disiplin dan pembelajarannya perlu ditingkatkan lagi.
memajukan daya pikir manusia, Belajar Dengan kemampuan peserta didik yang
matematika merupakan kegiatan mental yang berbeda-beda diperlukan sebuah pembelajaran
tinggi, sehingga didalam mempelajari ekonomi yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan-
harus bertahap dan berurutan serta berdasarkan kesulitan tersebut. Maka dari itu peneliti tertarik
kepada pengalaman yang sudah diperoleh untuk melihat masing-masing aktivitas belajar
peserta didik. peserta didik itu sendiri, karena tanpa kita sadari
Sekolah Menengah Dasar Negeri 08 kita selalu mengukur peserta didik dari hasil
Indralaya adalah sekolah umum terletak belajarnya padahal jika aktivitas belajar peserta
dipinggir kota Ogan ilir. Berdasarkan hasil didik itu baik dilihat dari pencapaian hasil
observasi yang dilakukan peneliti bahwa belajarnya maka akan menghasilkan suatu
pendidik sendiri dalam proses pembelajaran pencapaian pembelajaran yang diinginkan bagi
yang dilakukan menerapkan salah satu model peserta didik disekolah ini.
pembelajaran yaitu inquiry, model pembelajaran Oleh karena itu, melalui model
ini yang mana peserta didik dibagi dalam pembelajaran kumon membimbing peserta didik
beberapa kelompok-kelompok kecil dan setiap secara individual pada pemberian tugas individu
anggota kelompok diberi suatu hipotesis mampu menyesuaikan dan meningkatkan
permasalahan dan diberikan lembaran soal untuk kemampuan peserta didik dalam mengerjakan
menguasai permasalahan tersebut. Selanjutnya soal dari tingkat kesulitan rendah sampai tingkat
dibawalah suatu permasalahan itu didalam yang sulit disesuaikan kemampuan peserta didik
kelompok untuk menemukan pemecahan yang dilihat dari hasil post test yang diharapkan
permasalahanya dan saling membantu satu sama hal ini dapat diminimalisir kecurangan yang
lain. Namun, dalam penerapan model ini dilakukan peserta didik serta mampu
mempunyai kelemahan, yaitu tidak semua menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan
peserta didik akan berperan aktif dalam kemandirian dalam memecahkan permasalahan
mengerjakan tugas dan bisa saja hanya yang dialami.
mengandalkan teman satu kelompoknya. Selain Peneliti mengeksperimenkan model
itu, peserta didik masih kurang aktif selama pembelajaran kumon karena awalnya model ini
mengikuti proses pembelajaran, kurangnya banyak digunakan untuk anak sekolah dasar dan
respon dan tingkat pemahaman peserta didik masih sedikit dan minim peneliti atau guru
terhadap penjelasan materi yang disampaikan menerapkannya karena takut tidak sesuai dengan
oleh guru. Selain model pembelajran inquiry materi pembelajaran yang diberikan.Maka dari
pendidik juga menggunakan metodologi itu peneliti ingin mengeksperimenkannya karena
mengajar tradisional dimana guru memberikan konsep yang ada pada model ini memiliki dasar-
ceramah kepada peserta didiknya sementara dasar pemahaman yang baik, dibuat agar peserta
peserta didik hanya mendengarkan. Kedua hal didik memahami materi pembelajaran secara
inilah yang menyebabkan peserta didik menjadi bertahap dilanjutkan sampai ketingkat yang
merasa bosan dan jenuh yang akan berdampak lebih tinggi yang dikenal dengan istilah small
pada hasil belajar. step.Bahkan memungkinkan bagi peserta didik
Berdasarkan data yang didapat peneliti untuk mempelajari pelajaran di atas tingkatan
pada saat wawancara menyatakan bahwa di SDN kelasnya di sekolah. Maka dari itu model ini
08 Indralaya pada kelas IV untuk mata pelajaran dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di
mtk nilai peserta didik yang berada di bawah Sekolah Menengah Dasar Negeri 08 indralaya
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70. dikarenakan banyak peserta didik yang hasil
Dapat dilihat dari nilai ulangan tengah semester belajarnya 60% masih dibawah Kriteria
yang dilakukan pada bulan maret semester ganjil Ketuntasan Minimal. Maka dari itu, terlihat
tahun pelajaran 2023/2024, yaitu sebanyak 40
bahwa dalam aktivitas belajar pembelajaran adalah peserta didik diberi tugas.Setelah selesai
sehari-hari pun masih sangat kurang. mengerjakannya, tugas tersebut langsung
Serangkaian hal yang dikemukan diatas diperiksa dan dinilai. Jika keliru dalam
adalah yang menjadi latar belakang masalah mengerjakan dikembalikan untuk diperbaiki
dalam penelitian ini, maka peneliti tertarik kemudian diperiksa kembali.Apabila peserta
untuk mengambil judul “Pengaruh Model didik 5 kali salah, guru membimbingnya sampai
Pembelajaran Kumon Terhadap Aktivitas Belajar dapat mengerjakannya dengan benar.
Peseta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika di Menurut Ngalimun (2016: 247) model
SDN 08 Indralaya”. pembelajaran kumon adalah pembelajaran yang
Berdasarkan latar belakang diatas, maka mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja
permasalahan pada penelitian ini adalah individu, dan menjaga suasana nyaman-
“Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran menyenangkan.
kumon terhadap aktivitas belajar peserta didik Setelah mencermati pendapat di atas
pada mata pelajaran Matematika di SDN 08 terlihat bahwa , menurut Huda, jika Peserta
Indralaya?” didik terus belajar dengan kemampuannya
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang
membuktikan pengaruh model pembelajaran setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan
kumon terhadap aktivitas belajar peserta didik maju melampauinya. Sedangkan menurut
pada mata pelajaran Matematika di SDN 08 Shoimin yang mengatakan bahwa sistem
Indralaya . Adapun manfaat yang dihasilkan dari pembelajaran dengan model kumon yang
penelitiaan ini dapat meningkatkan keaktifan, dimaksud adalah peserta didik diberi
membantu memahami menyelesaikan soal tugas.Setelah selesai mengerjakan, tugas
ekonomi dan menumbuhkan kemandirian belajar tersebut langsung diperiksa dan dinilai. Berbeda
sehingga aktivitas belajar peserta didik dapat dengan Ngalimun pembelajaran kumon yang
ditingkatkan dan menambah wawasan dan dimaksud adalah pembelajaran dengan member
menjadi bekal bagi peneliti sebagai calon guru kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja
untuk mengukur aktivitas belajar peserta didik sendiri dalam meningkatkan keterampilan dan
dalam menjalani pembelajaran di sekolah memecahkan masalah yang diberikan guru
dengan menggunakan model pembelajaran dengan tetap menjaga rasa nyaman dan
kumon. menyenangkan pada peserta didik.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat
B.TINJAUAN PUSTAKA disimpulkan bahwa model pembelajaran kumon
1. Model Pembelajaran Kumon merupakan pembelajaran yang berpusat pada
Kumon merupakan salah satu model peserta didik dengan memberi soal (tugas) yang
pembelajaran yang pertama kali digagas oleh disesuaikan dengan kemampuan setiap individu
Toru Kumon dari Osaka, Jepang, pada 1958. sehingga peserta didik dapat mengerjakannya
Kumon sendiri dalam bahasa jepang artinya dari tingkat kesulitan soal termudah yang dapat
belajar sendiri, kemudian diadopsi sebagai mereka kerjakan sampai tingkat tertentu
metode pembelajaran matematika dan membaca. sehingga peserta didik tidak merasa terbebani
Kini, metode tersebut sudah dipraktikan di oleh soal yang diberikan, dengan begitu akan
berbagai negara di dunia dan memiliki pusat- menambah kepercayaan diri dan kemandirian
pusatnya tersendiri. Menurut Huda (2014: 189) pada diri peserta didik. Pembimbing atau guru
model pembelajaran kumon merupakan selalu memperhatikan dan mengamati satu
metode belajar perseorangan. Level awal persatu peserta didik yang baik, lalu
pemberiaan tugas untuk setiap peserta didik memberikan soal latihan yang sesuai dengan
ditentukan secara perseorangan. Peserta didik kemampuan dan keadaan peserta didik.
diberi tugas mulai dari level yang dapat
dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa 2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran
kesalahan. Kumon
Selanjutnya Shoimin (2014: 94)
menyatakan bahwa model pembelajaran kumon

3
Langkah-langkah pembelajaran kumon Sedangkan menurut Shoimin (2014:95)
dapat diruntut secara rinci oleh Huda (2014: menguraikan langkah-langkah pembelajaran
190) dalam alur tahapan sebagai berikut: kumon adalah :
Tahap 1 : Tes Penempatan a.Mula-mula, guru menyajikan konsep dan
Pertama-tama peserta didik akan peserta didik memperhatikan penyajian
mengerjakan tes penempatan. Guru kemudian tersebut.
menganalisis hasil tesnya dengan cermat dan b. Kemudian peserta didik mengambil buku
menentukan level awal peserta didik. Program saku yang telah disediakan, menyerahkan
kumon terdiri dari rangkaian lembar kerja yang lembar kerja PR yang sudah dikerjakan
terdiri dari beberapa level dan peserta didik bisa dirumah, dan
maju ke level berikutnya dengan kemampuannya mengambil lembar kerja yang telah disiapkan
sendiri. guru untuk dikerjakan pada hari tersebut.
Tahap 2 : Menghadiri Kelas c. Peserta didik duduk dan mulai mengerjakan
Kumon memilki program dan kelas lembar kerjanya. Setelah selesai
tersendiri.Untuk itulah, peserta didik dianjurkan mengerjakan, lembar kerja diserahkan
datang ke kelas kumon 2 kali seminggu.Peserta kepada guru untuk diperiksa dan diberi nilai.
didik didorong untuk mempelajari lembar Sementara lembar kerjanya dinilai, peserta
kerjanya secara mandiri tanpa harus diajari didik berlatih dengan alat bantu belajar.
secara khusus.Lembar kerja kumon didesain d. Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan
sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat diberi nilai, guru mencatat hasil belajar hari
menyelesaikan soal-soal dengan kemampuannya itu pada “daftar nilai”. Hasil ini nantinya
sendiri. akan dianalisis untuk menyusun program
Tahap 3 : Mendukung Belajar Mandiri belajar berikutnya.
Sebelum belajar di kelas dimulai, guru e. Bila ada bagian yang masih salah, peserta
menyiapkan soal yang tepat untuk setiap peserta didik diminta untuk membetulkan bagian
didik.Di kelas, guru mengamati peserta didik tersebut hingga semua lembar kerjanya
dengan cermat, untuk memastikan setiap peserta memperoleh nilai 100. Tujuannya agar
didik belajar pada tingkatan yang tepat peserta didik menguasai pelajaran dan tidak
untuknya. mengulangi kesalahan yang sama.
f. Jika sampai mengulang 5 kali, guru
Tahap 4 : Bekerja Mandiri melakukan pendekatan kepada peserta didik
Setelah menyelesaikan pelajarannya hari itu, dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan
peserta didik menyerahkan lembar kerja yang yang dihadapi.
telah dikerjakan kepada guru.Lembar kerja g. Setelah selesai, peserta didik mengikuti
kemudian dinilai dan dikembalikan kepada latihan secara lisan. Sebelum pulang guru
peserta didik. Dengan menyelesaikan lembar memberikan evaluasi terhadap pekerjaan
kerjanya secara mandiri, peserta didik akan peserta didik hari itu dan memberitahu materi
memperdalam pemahaman materinya dan yang akandikerjakan pada hari berikutnya
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Ngalimun (2016:247) menjelaskan
Tahap 5 : Pekerjaan Rumah langkah-langkah pembelajaran kumon lebih
Setelah peserta didik menyelesaikan singkat yaitu berupa penyajian konsep, latihan,
pelajarannya di kelas, guru memberikan lembar tiap peserta didik selesai tugas langsung
kerja yang tepat untuk dikerjakan di diperiksa kemudian dinilai, jika terdapat
rumah.Pekerjaan rumah yang telah dikerjakan kekeliruan langsungdikembalikan untuk
kemudian dikumpulkan kepada guru pada awal diperbaiki dan diperiksa lagi, lima kali salah
pertemuan berikutnya ketika peserta didik guru membimbing.
datang ke kelas.Pekerjaan rumah yang telah Dari ketiga langkah-langkah yang
dikumpulkan kemudian dinilai oleh pembimbing telah dikemukakan para ahli model
dan jika perlu, peserta didik memperbaiki pembelajaran kumon pada dasarnya sama
lembar kerjanya dengan mandiri sampai semua saja, yaitu sama-sama berpendapat
jawaban benar.
mengawali proses pembelajaran dengan
guru menyampaikan kompetensi dan materi 3. Kelebihan Model Pembelajaran Kumon
pelajaran setelah itu lembar soal diberikan Model pembelajaran digunakan guru
dari level yang dapat dikerjakan dengan untuk memudahkan kegiatan-kegiatanyang akan
dilakukan selama proses pembelajaran dan
mudah sampai level yang lebih tinggi
melakukan variasi proses belajar mengajar
apabila sampai lima kali salah guru wajib dikelas supaya peserta didik tidak mudah bosan
memberikan bimbingan dan arahan serta dapat belajar dengan sesuatu hal yang baru.
menemukan jawabannya kepada peserta Adapun kelebihan pembelajaran kumon
didik. menurut Huda (2014:191) yaitu model
Setelah memahami uraian di atas yang pembelajaran kumon memiliki keistimewaan
dikemukakan oleh ketiga ahli, maka dapat karena setiap peserta didik diberikan kesempatan
ditarik simpulan langkah-langkah model untuk memulai belajar dari bagian yang dapat
pembelajaran kumon yaitu : dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa
1.Guru terlebih dahulu menerangkan konsep kesalahan sehingga peserta didik akan merasa
kepada peserta didik puas dan gembira. Model pembelajaran kumon
2.Guru memberikan soal yang sudah disiapkan menggali, meningkakan dan memaksimalkan
dan disesuaikan dengan kemampuan peserta potensi setiap individu dengan metode belajar
didik. mandiri sesuai kemampuan peserta didik.
3. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal Sedangkan menurut Shoimin (2014:96)
tersebut secara mandiri dari tingkat kesulitan menyatakan bahwa model pembelajaran kumon
soal terendah yang mudah mereka kerjakan sebagai berikut:
hingga tingkat tertentu. 1. Sesuai dengan kemampuan karena sebelum
4. Setelah selesai dikerjakan kemudian peserta didik belajar ada tes penempatan
dikumpulkan kepada guru dan dikoreksi sehingga peserta didik tidak merasa
langsung. Sambil proses penilaian guru, terbebani.
peserta didik diharuskan melihat kembali 2. Bahan pelajaran tersusun atas langkah-
materi pelajaran tersebut apakah benar atau langkah kecil sehingga peserta didik bisa
salah yang mereka jawab. memperoleh kemampuan dasar yang kuat.
5. Jika masih ada bagian yang salah peserta 3. Peserta didik mengerjakan soal secara mandiri
didik diminta untuk membenarkannya dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang
kembali lembar kerjanya sampai memperoleh lebih sulit. Bila mengalami kesulitan bisa
standar nilai yang telah ditentukan dan melihat buku penyelesaian sehingga
lembar soal hampir benar, Akan tetapi jika pembelajaran akan lebih bermakna.
sampai 5 kali perbaikan masih belum benar 4. Kumon mengajak anak untuk disiplin.
dan belum mendapat nilai yang diinginkan Berdasarkan pendapat para ahli di atas
maka guru wajib membimbing dan dapat disimpulkan bahwa kelebihan model
memberikan arahan agar peserta didik dapat pembelajaran kumon yaitu:
menemukan jawabannya. Waktu yang 1. Peserta didik dibuat untuk berpikir disiplin
dibutuhkan dalam memeriksa hasil kerja dan mandiri pada tingkat kemampuannya
peserta didik yaitu satu jam pelajaran. sendiri.
6. Guru dan peserta didik merangkum secara 2. Peserta didik diberi soal yang tersusun secara
keseluruhan bagian soal mana yang menjadi tahap demi tahap sehingga akan
kesulitan utama peserta didik dalam mempermudah peserta didik itu sendiri
mengerjakan soal tes yang diberikan, dan dalam belajar dan mengerjakan tugasnya.
dibahas bersama-sama. Peserta didik yang mengerjakan tugasnya
Peneliti mengambil langkah-langkah sendiri ia akan mampu mengerjakan soal
model pembelajaran kumon dari simpulan dengan benar.
karena dianggap sudah mencakup semuanya, 3. Jika peserta didik mengalami kesulitan
lebih mudah dipahami dan diterapkan pada saat sebaiknya peserta didik boleh melihat buku
penelitian. agar mempermudah proses pembelajarannya,

5
sehingga proses pembelajaran akan lebih menyelesaikan tugasnya dengan baik meski
baik dan efisien. dalam bimbingan guru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas
Kekurangan Model Pembelajaran Kumon dapat disimpulkan bahwa kelemahan
Setiap model pembelajaran tentu selalu pembelajaran kumon yaitu dapat mengurangi
ada kekurangannya, Adapun kekurangan sosialisasi peserta didik dengan lingkungannya,
pembelajaran kumon menurut Shoimin guru mengalami kesulitan dalam membimbing
(2014:97) adalah: satu persatu peserta didik dan waktu yang
1.Tidak semua peserta didik memiliki dibutuhkan juga lebih banyak.
kemampuan yang sama. Artinya tidak semua
peserta didik mampu mengerjakan soal yang 4. Aktivitas Belajar
diberikan oleh guru dengan baik, meskipun Aktivitas belajar mengajar merupakan
soal yang diberikan mudah dan diharapan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Agar
peserta didik mampu mengerjakannya tujuan pendidikan dan proses pembelajaran
dengan benar tanpa ada kesalahan. berjalan dengan benar, maka perlu penyusunan
2. Anak belajar secara perseorangan sehingga kegiatan-kegiatan belajar mengajar
dimungkinkan tumbuh rasa individualisme. Menurut Noer (dalam Rousseau, 2015:
Artinya dalam pembelajaran kumon ini 264) aktivitas belajar yaitu segala pengetahuan
peserta didik dituntut untuk belajar mandiri itu diperoleh dengan pengamatan sendiri,
dan menyelesaikan tugasnya secara individu pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri,
tanpa berdiskusi ataupun bertanya dengan dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang
temannya, sehingga tumbuh rasa diciptakan sendiri baik secara rohani maupun
individualisme dalam diri mereka. teknis.Hal ini menunjukkan setiap orang yang
3. Kedisiplinan kumon kadang membuat anak- belajar harus aktif sendiri.Tanpa ada aktivitas,
anak menjadi tidak kreatif.Artinya dalam proses belajar tidak mungkin terjadi.
pembelajaran kumon ini peserta didik Hasmiati.(2017) Aktivitas belajar
dituntut untuk disiplin baik disiplin datang ke merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
kelas maupun disiplin dalam mengerjakan menghasilkan perubahan pengetahuan-
soal, dan hal ini akan membuat peserta didik pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan
kurang kreatif dalam menjawab, karena pada peserta didik sebagai latihan yang
peserta didik dituntut untuk tepat waktu dilaksanakan secara sengaja.
dalam menyelesaikan tugasnya. Menurut Nana aktivitas belajar yaitu
Berikutnya kelemahan dari model kegiatan belajar yang dilaksanakan disekolah
pembelajaran kumon ini dapat saya temukan benar-benar disengaja dan direncanakan secara
didalam buku Kumon Shiki No Khaci 2 versi formal. Berbeda dengan Noer aktivitas belajar
terjemahan. Menurut Kimata (dikutip dalam yaitu segala pembelajaran yang diperoleh
Anik 2017: 14). menjelaskan kelemahan kumon dengan pengamatan sendiri dan secara langsung
yaitu proses belajar yang monoton mebuat jenuh tanpa ada aktivitas proses belajar tidak mungkin
dan jika terdapat materi yang sulit dapat terjadi. Sedangkan menurut Hasmiati aktivitas
membuat peserta didik stress. belajar yaitu ketampilan peserta didik dalam
Setelah mencermati pendapat di atas mengerjakan latihan-latihan yang dilaksanakan
terlihat bahwa , menurut Shoimin secara sengaja.
kelemahan model pembelajaran kumon dapat Dapat disimpulkan bahwa aktivitas
membuat peserta didik lebih mementingkan diri belajar merupakan segala kegiatan yang
sendiri dan kurang bersosialisasi dengan dilakukan dalam proses interaksi guru dan
lingkungan karena selama proses pembelajaran peserta didik dalam rangka mencapai tujuan
peserta didik diminta untuk lebih konsentrasi belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini
dengan tugas individualnya. Sedangkan penekannya adalah pada peserta didik sebab
menururt Kimata kelemahan model yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam
pembelajaran kumon dapat membuat peserta pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri,
didik menjadi frustasi jika tidak dapat sedangkan guru memberikan bimbingan dan
merencanakan segala kegiatan yang akan merupakan penelitian eksperimen yang
diperbuat oleh peserta didik. menggunakan desain penelitian quasi
experimental design bentuk non equivalent
5. Tinjauan tentang Mata Pelajaran control design. Populasi dalam penelitian ini
Matematika adalah seluruh kelas IV di SDN 08 Indralaya
Pembelajaran matematika diharapkan Palembang pada semester genap tahun pelajaran
mampu membuat mahasiswa memiliki 2023/2024. Teknik pengambilan sampel cluster
kemampuan di dalam belajarnya. random sampling yaitu dengan cara diundi
Menurut Hasratuddin (2013: 134) tujuan sehingga diperoleh kelas IV A sebagai kelas
pembelajaran matematika eksperimen dan IV B sebagai kelas kontrol.
di sekolah adalah agar mahasiswa memiliki Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
kemampuan yaitu: observasi dan wawancara.
1. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, Teknik analisis data yaitu analisis data
melakukan manipulasi matematika dalam aktivitas belajar dan analisis data observasi. Uji
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau prasyarat menggunakan uji normalitas data dan
menjelaskan gagasan dan pernyataan uji homogenitas data, pengujian hipotesis
matematika. menggunakan rumus korelasi pearson product
2. Memecahkan masalah yang meliputi moment, koefisien determinan dan uji t (polled
kemampuan memahami masalah, merancang varians).
model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh. D. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, Aktivitas belajar menjelaskan bahwa
tabel, diagram, atau media lain untuk terdapat perbedaan antara kelas eksperimen
memperjelas keadaan atau masalah. dan kelas kontrol. Nilai tertinggi di kelas
4. Memiliki sikap menghargai kegunaan
eksperimen 96 dan nilai terendah 87 dengan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam rerata 93, sedangkan kelas kontrol nilai
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan tertinggi 92 dan nilai terendah 83dengan
percaya diri dalam pemecahan masalah. Di rerata87.
samping tujuan matematika dapat memberikan
kemampuan-kemampuan terhadap mahasiswa, 100% 92% 78%
80% 63%
bidang studi matematika juga berguna untuk
60% 33%
menanamkan atau memperkuat sikap-sikap 40% 21%
tertentu. Sikap-sikap yang dapat 20% 8%
tumbuhkembangkan melalui bidang studi 0%
terendah…

terendah…
Niai tertinggi
Rerata

Rerata
niai tertinggi

matematika antara lain ialah sikap teliti


nilai

nilai

(cermat), sikap kritis, sikap efisien, sikap telaten,


post 1
pre

kecerdasan emosi, konsisten dan memiliki


kebenaran yang universal. (Hasratuddin,
2013: 135).
KUMON
6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Diagram 1. Aktivitas Belajar Peserta Didik
terdapat pengaruh model pembelajaran kumon Eksperimen
terhadap aktivitas belajar peserta didik pada
mata pelajaran matematika di SDN 08 Indralaya. Diketahui rerata kelas eksperimen skor aktivitas
belajar peserta didik mengalami peningkatan
C. METODE PENELITIAN setelah perlakuan model pembelajaran kumon.
Variabel penelitian ini ada dua yaitu Rerata sebelum perlakuan sebesar 21%
variabel X (model pembelajaran kumon) dan sedangkan rerata setelah perlakuan sebesar
variabel Y (aktivitas belajar).Penelitian ini 78%.

7
telah diketahui bahwa data berdistribusi normal
namun tidak homogen di uji homogenitas post
test, sehingga rumus yang digunakan dalam uji-t
73% adalah rumus Separated Varians. Hasil
61%
49% perhitungan dengan rumus pearson product
moment diperoleh r hitung = 0,97 jika di
27%
16% interpretasikan nilai r hitung sangat kuat.
5% Selanjutnya hasil analisis koefisien determinan
diperoleh sumbangan variabel X terhadap
variabel Y sebesar 94,09%, ini artinya sebesar
Niai tertinggi
Rerata

Rerata
niai tertinggi

nilai terendah

nilai terendah
5,91% dipengaruhi oleh variabel lain.
post 1

post 3
pre

pre

Setelah perhitungan korelasi pearson product


moment dan koefisien determinan, selanjutnya
INQUIRY
dilakukan uji-t untuk membuktikan pengaruh
model pembelajaran kumon terhadap aktivitas
Diagram 2. Aktivitas Belajar Peserta didik belajar peserta didik pada mata pelajaran mtk.
Kontrol Uji-t menggunakan rumus polled varians
Diketahui rerata kelas kontrol skor aktivitas diperoleh t hitung ≥ t tabel yaitu 1,147 >1,116.
belajar peserta didik menggunakan model Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
pembelajaran inquiry mengalami peningkatan demikian hipotesis yang diajukan pada
yang semula 16% menjadi 61%. penelitian ini dapat diterima kebenarannya, yaitu
Berdasarkan hasil uji normalitas data ada pengaruh model pembelajaran kumon
menggunakan metode chi kuadrat dengan taraf terhadap aktivitas belajar peserta didik pada
signifikansi 5%. Untuk uji normalitas data pre- mata pelajaran matematika di SDN 08 Indralaya.
2 2
test kelas eksperimen diperoleh x h itung< x tabel
yaitu -168,14 < 11,070 sedangkan uji normalitas 2. Analisis Data Wawancara
data post test kelas eksperimen diperoleh Pada penelitian ini peneliti melakukan
2 2 wawancara sebanyak 3 orang yang dipilih
x h itung< x tabel yaitu -150,87 < 11,070. Untuk uji secara acak yang bertujuan untuk memperkuat
normalitas data pre test kelas kontrol diperoleh data yang diperoleh dari data utama observasi.
2 2
x h itung< x tabelyaitu-266,63 < 11,070, sedangkan Peneliti menggunakan jenis wawancara terbuka
uji normalitas data post test kelas kontrol yaitu dimana peserta didik dapat menjawab
2 2
diperoleh x h itung< x tabel yaitu-142,91 < 11,070. pertanyaan yang diajukan peneliti secara bebas
Dapat disimpulkan data pre test dan post test sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dengan
berdistribusi normal. kebutuhan penelitian.
Perhitungan uji homogenitas data Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dengan rumus uji barlet yaitu membandingkan dilakukan oleh peneliti kepada responden
2 2 tentang proses belajar kumon di kelas di
x h� �n g dengan x tabel untuk α=0,05 dan derajat
informasikan bahwa peserta didik mengikuti
kebebasan (dk)=k-1, jadi dk=2-1=1, maka dicari sesuai ajaran guru yang dijelaskan dan
pada tabel chi kuadrat dengan kriteria pengujian, dijabarkan di papan tulis dan mengikuti
2 2
jika x h itung< x tabel artinya data homogen dan pembelajaran dengan baik, Lalu dalam
2 2
x h itung< x tabel artinya data tidak homogen. pembelajaran kumon juga memberikan suasana
Berdasarkan kriteria di atas, hasil dari baru dimana ketika materi yang diajarkan sedikit
pengujian didapat bahwa (-118,71) < (3,841) demi sedikit tetapi mereka lebih mudah
artinya data homogen. memahami konsep-konsep dari materi itu dan
Setelah dilakukan uji prasyarat maka sesuai dengan responden mengatakan peserta
dilakukan pengujian hipotesis dengan didik lebih mengerti dalam pembelajaran, lebih
menggunakan rumus pearson product moment, giat dalam mengerjakan soal-soal, dan rumus-
koefisien determinan, dan uji-t. Sebelumnya rumus, tugas-tugas ada yang belum mengerti
diajarkan konsepnya sampai mengerti. Serta
rasa ingin tahu peserta didik pada saat mengajarkannya tepat dan sesuai mudah saja
pemahaman tabel-tabel dan soal hitungan dan model kumon ini bisa diterapkan.
perpajakan dalam kehidupan sehari-hari mereka
aktif bertanya dan menyampaikan apa yang 3. Pembahasan
mereka ketahui sesuai dengan materi pada saat Peneliti menggunakan alat pengumpulan
pelajaran sedang berlangsung. data berupa observasi dan wawancara. observasi
Sedangkan pada proses pengulangan digunakan untuk memperoleh data aktivitas
materi untuk peserta didik yang tingkat belajar peserta didik yang akan diberikan pada
pemahamannya bagus tidak ada kesulitan dalam saat dilakukan penerapan dengan model
proses pengulangan materi untuk memperbaiki pembelajaran kumon dan model pembelajaran
jawaban-jawaban yang masih salah, karena pada inquiry. Observasi terdiri dari 7 indikator dan
saat proses pengulangan materi inilah mereka 16 item pernyataan, observasi tersebut berbentuk
mengetahui yang mana salah dan bener nya checklist pilihan lembar observasi. observasi
jawaban yang sudah sempurna itu. Sedangkan dilakukan untuk melihat aktivitas yang
untuk peserta didik yang tingkat pemahamannya dilakukan peneliti berdasarkan sintak model
cukup mereka sedikit mengalami kesulitan pada pembelajaran kumon, Observasi dilakukan oleh
saat menambah jawabannya karena sering lupa guru mata pelajaran ekonomi sebagai observer.
pada awal konsep yang diterapkan, inti Proses penelitian di kelas ekperimen dan kelas
konsepnya mengetahui tetapi pada saat akhir kontrol dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan.
dari kalimat suatu konsep itu sering lupa untuk Pada kelas eksperimen diberi perlakuan model
dituliskan dan dirangkai jadi suatu kalimat untuk pembelajaran kumon sedangkan kelas kontrol
dituliskan sedikit mengalami kesulitan. Untuk diberi perlakuan model pembelajaran inquiry.
soal hitungan proses pengulangan materi sulit Dengan materi perpajakan dalam pembangunan
untuk menyamakan hasil akhir kurang teliti ekonomi. Setelah itu dinilai oleh dua observer
dalam menempatkan jawaban persen atau untuk melihat aktivitas belajar peserta didik
komanya, namun untuk jalan, cara mencari selama proses pembelajaran berlangsung .
jawaban tersebut peserta didik sudah cukup Pada pertemuan pertama peneliti
paham menuliskan langkah-langkah secara melakukan kegiatan pembelajaran, dengan
berurutan sesuai konsep materi yang mengulang kembali materi yang sebelumnya
disampaikan. yaitu penjumlahan dan pengurangan. Untuk
Berdasarkan hasil wawancara yang telah sejam pertama peneliti menjelaskan terlebih
dilakukan oleh peneliti kepada responden dahulu perihal kumon lalu dilanjutkan dengan
tentang pemahaman materi, perserta didik lebih dua observer menghapalkan masing-masing
memahami konsep-konsep dari pembelajaran nama dan kriteria peserta didik, yang telah
kumon karena mengetahui apa intinya dan dibagi satu observer untuk 2 kelompok barisan
seperti apa maksud artinya materi itu sampai kiri, dan satu observer lagi untuk 2 kelompok
peserta didik paham dan cukup mudah untuk barisan kanan. Setelah itu sejam berikutnya
menjabarkan jawaban soal-soal yang diberikan. barulah peneliti memasuki materi pembagian
Lalu jika model ini diterapkan pada dan pecahan, peneliti melakukan pre test
pembelajaran selanjutnya lebih baik agar aktivitas belajar peserta didik dengan mengamati
peserta didiknya lebih memahamai, mengerti langsung masing-masing peserta didik yang
lagi, sehingga yang kurang pahamnya dikasih dibantu dua rekan observer untuk mengisi
tau sehingga lebih banyak lagi dikasih soal-soal lembar observasi aktivitas belajar peserta didik
supaya lebih banyak mengerjakan berbagai tipe yang terdiri dari 16 butir pernyataan. Observasi
soal jika sudah memahami konsep materi tersebut di isi sesuai dengan keadaan peserta
tersebut. Jika model ini digunakan guru lainnya didik yang sebenarnya dan selama mengikuti
untuk pembelajaran selanjutnya mereka pembelajaran mtk sebelumnya.
menyampaikan balik lagi kekarakter dan Pada saat pertemuan kedua, ketiga, dan
pembawaan dalam penyampaian materi dari keempat, peneliti terlebih dahulu menyampaikan
guru tersebut cocok tidaknya jika cara tujuan dari pembelajaran kemudian menjelaskan
materi-materi secara singkat dan memberikan

9
umpan kepada peserta didik atas materi yang di kontrol yaitu 61%. Artinya penerapan model
bahas, pada pertemuan kedua menjelaskan pembelajaran kumon lebih mempengaruhi
mengenai indikator pengertian pajak, fungsi, aktivitas belajar peserta didik dari pada
manfaat, dan tarif pajak serta perbedaan pajak penerapan model pembelajaran inquiry.
dengan pungutan resmi lainnya.. Pada Dibuktikan juga dengan melihat hasil
pertemuan ketiga menjelaskan tentang asas perhitungan uji normalitas data yang
pemungutan pajak dan jenis-jenis pajak, serta menggunakan rumus chi kuadrat menunjukan
pada pertemuan ke empat menjelaskan tentang bahwa data kelas eksperiman (IV A) dan kelas
sistem pemungutan pajak di indonesia dan objek kontrol (IV B) berdistribusi normal. Kemudian,
cara pengenaan pajak. Aktivitas belajar yang hasil dari pengujian homogenitas data dengan
diperoleh dengan mengamati langsung pada saat menggunakan uji bartlet yang menunjukan
pembelajaran berlangsung pretest dan posttest bahwa varian dalam penelitian ini homogen.
dilihat pada pertemuan kedua dan keempat, Pengujian hipotesis dengan rumus
karena dalam sehari tidak semua 16 item korelasi pearson product moment diperoleh
pernyataan dapat terlihat semua aktivitas belajar derajat hubungan variabel X dan variabel Y
peserta didik dan dicoba dilihat lagi hari sangat kuat yaitu 0,97 dan dari perhitungan
berikutnya. Lembar observasi tersebut diamati koefisien determinan menyatakan pengaruh
observer kepada peserta didik pada kelas IV A model pembelajaran kumon terhadap aktivitas
3(ekperimen) dan IV B (kontrol). belajar peserta didik sebesar 94,09% dan 5,91%
Penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali dipengaruhi variabel lainnya. Serta, hasil dari
pertemuan dengan menggunakan pretest pada pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t
pertemuan pertama. Pelaksanaan proses (polled varian) t hitung ≥ t tabel yaitu 1,147 >
pembelajaran dengan menggunakan model 1,116. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
pmbelajaran kumon dilaksanakan pada Dengan demikian hipotesis yang diajukan pada
pertemuan ke-2, ke-3 dan ke-4, dan disaat proses penelitian ini dapat diterima kebenarannya, yaitu
pembelajaran dilakukan disaat itu juga dinilai ada pengaruh model pembelajaran kumon
post test masing-masing peserta didik oleh terhadap aktivitas belajar peserta didik pada
observer disetiap pertemuannya, dan lembar mata pelajaran matematika di SDN 08
observasi aktivitas belajar pertemuan kedua Indralaya.
digabung untuk dilihat kembali pada pertemuan
ketiga aktivitas belajar peserta didik yang mana E. SIMPULAN DAN SARAN
lagi yang tampak dan terlihat jika belum ada 1. Simpulan
perkembangan hari sebelumnya, sama halnya Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
dengan lembar observasi aktivitas belajar peserta dilakukan dalam penelitian ini dapat
didik pada pertemuan keempat digabung untuk disimpulkan bahwa ada pengaruh model
dilihat kembali pada pertemuan kelima. pembelajaran complete sentence terhadap hasil
kemudian pada pertemuan ke-5 sejam pertama belajar peserta didik pada mata pelajaran
melanjutkan soal perhitungan dan pertanyaan- matematika di SDN 08 Indralaya, Hasil
pertanyaan peserta didik yang masih belum perhitungan menggunakan rumus korelasi
dipahami pada pertemuan keempat lalu sejam pearson product moment yaitu sebesar 0,97
berikutnya mengulang kembali materi secara bernilai sangat kuat, hasil dari perhitungan
keseluruhan yang belum dipahami dan koefisien determinan yang menyatakan bahwa
menjawab soal-soal pilgan secara keseluruhan pengaruh model pembelajaran kumon terhadap
seputar materi pajak. aktivitas belajar peserta didik pada mata
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pelajaran matematika di SDN 08 Indralaya
data skor aktivitas belajar peserta didik pada dipengaruhi sebesar 94,09% dan sisanya 5,91%
kelas eksperimen tinggi dibandingkan aktivitas dipengaruhi oleh variabel lain, lalu perhitungan
belajar peserta didik pada kelas kontrol. Rerata uji t menunjukkan t hitung (1,147) > t tabel
skor aktivitas belajar peserta didik pada kelas (1,116) yang berarti Ho ditolak dan Ha Diterima.
eksperimen lebih besar yaitu 78% sedangkan
rerata skor aktivitas belajar peserta didik kelas
2. Saran Supriadi. (2013). Sekolah Efektif konsep dasar
Berdasarkan simpulan dalam penelitian dan praktiknya. Jakarta: Raja Grafindo
ini, disarankan sekolah dapat membantu Persada
peserta didik dalam meningkatkan aktivitas
belajar. Serta merencanakan waktu yang Taniredja, T., Faridli, M. E., & Harmianto, S.
diperlukan dalam setiap tahap – tahap dalam (2015).Model-model Pembelajaran
menerapkan model pembelajaran kumon agar Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.
berjalan sesuai sintaks model pembelajaran.

F. DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2016). Kumpulan Metode
Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif. Bandung: Satu Nusa
Cindi, (2017). Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta didik Kelas V Pada
Materi Pesawat Sederhana. 2(1):293

Huda, Miftahul. (2014). Model-Model


Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hasratuddin. 2014. “Membangun Karakter


Melalui Pembelajaran Matematika”.

Jurnal Pendidikan Matematika Paradikma,


Vol.6, No. 2.

Hasratuddin. 2013.“Membangun Karakter


Melalui Pengembangan Matematika”

,Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA,


Vol 6 Nomor 2.

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran


Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama.

Majid, Abdul. (2014). Penilaian Autentk Proses


dan Hasil Belajar. Bandung: Rosda

Nana. (2011). Landasan Psikologi Proses


Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakasrya

Purwanto. (2011). Prinsip dan Teknik Evaluasi


Pengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Rousseau. (2015). Psikologi Pendidikan.


Yogyakarta: Kalimedia

11

Anda mungkin juga menyukai