Menjadi Orang Tua Pembelajar
Menjadi Orang Tua Pembelajar
Anak tidak memilih kita menjadi orang tuanya, kita yang mengharapkan mereka hadir. Dan hadirnya
mereka menjadi tanda bahwa Allah ingin menambah ilmu kita. Sebab, tidak ada satu orang tua pun yang
diamanahi keturunan tanpa dibekali fitrah mendidik yang sesuai untuk anak-anaknya.
Bagaimana caranya?
Ya, bukan hanya fitrah anak yang harus ditumbuhkan, tapi fitrah kita juga sbg orang tuanya. Sebenarnya,
yang perlu orang tua lakukan itu cuma mempesonakan seisi keluarga dengan kebaikan, menjadi
fasilitator anak selama fase eksplorasinya
Karna, mendidik itu sejatinya bukan menguatkan otak, tapi mengokohkan jiwa.
Mendidik itu bukan seberapa banyak “kurikulum” yang kita kasih ke anak, tapi membantu mengeluarkan
potensi dan bakat mereka
Mendidik itu bukan membentuk mereka jadi yang kita mau, tapi tentang menumbuhkan fitrah mereka
untuk nantinya mereka bisa menemukan misi hidup mereka sendiri
Ust Harry Santosa (alm) dalam bukunya pernah menyebutkan setidaknya ada 8 fitrah ayah dan ibu:
Fitrah ayah :
Fitrah ibu :
1. Pelaksana harian pendidikan
2. Person of love and sincerety
3. Sang harmoni dan sinergi
4. Pemilik moralitas dan nurani
5. Supplier femininitas
6. Pembangun hati dan rasa
7. Berbasis pengorbanan
8. Sang pembasuh luka
Sekarang kita udah dihadapkan dengan kondisi yang ga masuk nalar dan otak, masih banyak kasus-kasus
yang menyimpang dari fitrah, yang bisa jadi sebabnya adalah fitrah orang tua yang tidak tuntas atau bisa
jadi peran ayah dan ibu yang berat sebelah, atau mungkin ketuker?