Anda di halaman 1dari 37

PARENTING

& METODE
KOMUNIKASI
PENDIDIKAN
Oleh: Muhammad Ferous
Education & Training :
1974 – 1983
Madrasa Diniyah, Al-Ittihadiyah, Medan,
Sumatera Utara.
1986 – 1990
Arabic Studies, FSUI
2000
Institut Manajemen Zakat - DD

Muhammad Ferous.
Medan, Juni 1st 1967.

Business & Professional Experience:


 2005 – Saat ini Konsultan Sekolahalam
 2011 – Saat ini Talents Mapping Practisioner & LeadPro Business
Partner
 2015 – 2019 Staf Ahli Pertamina Foundation bidang Pendidikan.
 2018 – 2022 Ketua Majelis Kaderisasi al-Irsyad al Islamiyah.
MEMAHAMI
PARENTING
Mitos #1:
Ketrampilan
Parenting itu
natural alias
bawaan lahir.
Fakta #1:
 Tiada satu pun orang dewasa yang lahir
langsung berbekal keterampilan mengasuh.
 Ketrampilan parenting itu harus dipelajari
dengan mencari ilmu pengetahuan dan
pengalaman
Mitos #2:
Setiap
orang dewasa
yang baik,
mukmin yang
baik, otomatis bisa
menjadi ayah
bunda yang baik.
Fakta
#2:
Benar kita bisa menjadi contoh yang baik, bahwa
kadang perbuatan mempunyai pengaruh lebih
besar dari kata-kata yang tidak dilakukan. Tapi
berhenti di situ saja tidak cukup. Perenting
(pengasuhan) dipengaruhi:
• Karakter Ayah Bunda
• Bacaan anak
• Pendekatan pada anak
• Doa
Mitos 3#:
Parenting yang
bagus adalah
jaminan anak akan
menjadi baik /
soleh.
Fakta #3:

 Pengaruh dari luar keluarga, seperti


teman sebaya, orang dewasa selain
orang tua, tetangga, masyarakat.
Butuh orang sekampung untuk
mendidik
 Media mempengaruhi anak-anak.
 Faktor fitrah dan hidayah
Mitos #4:
Parenting selalu
mengasyikkan
Fakta #4:
 Kadang menimbulkan rasa bersyukur,
 Kadang menuntut kesabaran ekstra.

 Sebagaimana aktivitas lainnya, parenting

kadang mengasyikkan, seru, lucu, bahagia, geli


dan syahdu.
 Kadang capek hati, melelahkan, membosankan,

bahkan tidak jarang bikin frustasi,


Orang tua harus mempunyai
pengharapan yang realistis dari atau
ketika melakukan aktivitas parenting
FUNGSI PARENTING

 Memenuhi kebutuhan anak sejak lahir


hingga mereka ‘aqil dan baligh.
 Menumbuhkembangkan fitrah anak agar
bisa menjadi orang dewasa yang kompeten
(baca : mukmin, muslim dan muhsin)
 Kewajiban orang tua mendidik anak itu sepanjang hayat.
 Tugas orang tua sesuai kemampuannya memenuhi kebutuhan anak selama
dibutuhkan anak.
Anak
butuh
apa ?
ABRAHAM MASLOW HIRARCHY OF NEED

Need as a motivation
PENDIDIKAN
&
PARENTING
PENDIDIKAN & PARENTING

 Pengasuhan (parenting) bagian dari


pendidikan.
 Pendidikan dimulai dari pengasuhan.
 Pendidikan bertujuan
menumbuhkembangkan fitrah anak agar
bisa menjadi hamba yang bertakwa pada
Allah SWT. dan khalifah yang bermanfaat di
muka bumi.
MOTIVASI MENDIDIK
MOTIVASI MENDIDIK BERDASAR
HARAPAN SUBJEKTIF

Agar anak / peserta didik seperti


A. yang kita inginkan.
B. yang diinginkan pemerintah / negara.
C. yang diinginkan Allah.
PERAN YANG MUNCUL JIKA HARAPAN
SUBJEKTIF SEBAGAI MOTIF
MENDIDIK

Orang tua / Guru cenderung berperan sebagai:


A. Diktator .
B. Diktator dan Alat negara.
C. Diktator dan Mufti
Diktator adalah manusia yang menerapkan
REWARD AND PUNISHMENT
Dampak Reward & Punishmet

Hadiah dan Hukuman berdampak:


• Pengendalian terjadi dari luar diri.
• Capaian terbatas pada target yang ditetapkan
oleh pembuat aturan.
• Perbuatan dilakukan dengan terpaksa.
• Mematikan semangat dan kreatifitas
• Menimbulkan dendam
MOTIVASI MENDIDIK
BERDASAR HARAPAN
OBJEKTIF
Harapan Objektif: Agar anak / peserta didik
dapat menemukan dan mengembangkan
potensi fitrahnya untuk menjalankan perannya
sebagai hamba dan khalifah Allah
Mendidik: Menjalankan amanah Allah
memfasilitasi anak berinteraksi dengan ayat
qauliyah dan ayat kauniyah sebagai
kurikulum
MIND SET & PERAN YANG MUNCUL BILA
HARAPAN OBJEKTIF SEBAGAI MOTIF MENDIDIK

Mind Set: “Sudahkah kita, sebagai


pendidik, menjadi seperti yang Allah
inginkan”, bukan, “Apakah anak / peserta
didik sudah seperti yang saya inginkan”
Peran: Orang tua / Guru akan berusaha
menjadi teladan dan fasilitator, bukan,
sekedar instuktur apalagi sebagai diktator.
Rumus 1:
Bahasa Cinta; mengalirkan rasa,
menerima apa adanya
AMYGDALA
 Adalah bagian dari otak yang berbentuk seperti
kacang.
 Letaknya sekitar 1 inci di sebelah dalam telinga.
 Ada dua amigdala dalam otak, satu untuk belahan
otak bagian kiri.
 Satunya lagi untuk belahan otak bagian kanan.
 Bagian atas amigdala aktif ketika kita mengalami
emosi positif, bagian bawah amigdala aktif saat kita
mengalami emosi negatif.
Hasilan Bahasa Ibu Rumus 1
• bahasa cinta yang dipahami oleh kedua belah pihak,
ortu-anak, suami-istri, anak-orang dewasa
• memenuhi kebutuhan atas cinta kasih
• menumbuhkan rasa dan keyakinan anak bahwa
memang ia diterima, dihargai, dihormati, dicintai
• peningkatan akhlak baik dan peningkatan kecerdasan
emosi yang signifikan
• orangtua dan anak-anak terhubung, berkasih sayang,
dan berbahagia
Keterampilan Emosi
1. Self-awareness: mengenali emosi diri,
menganalisis emosi diri.
2. Self-management: mengelola emosi diri,
baik emosi negatif maupun emosi positif,
serta memotivasi diri.
3. Social awareness: mengenali emosi orang
lain.
4. Relationship management: membina
hubungan dengan orang lain.
Mengenal Emosi

1. Di mana letak emosi?


2. Apa beda emosi, suasana hati (mood) dan
temprament.
3. Sebutkan Beragam Emosi
 Rumus 2:
Strategi menumbuhkembakan
akhlak mulia
Hasilan Bahasa Ibu Rumus 2
 Adab
 Keterampilan hidup:
• Keterampilan pribadi: Manajemen stres, Menghadapi
kekecewaan, menghadapi kehilangan, manajemen perubahan,
berpikir kreatif, merancang tujuan, manajemen waktu
• Keterampilan fungsional: tidur, mandi, sikat gigi, memakai
pakaian, menyisir rambut, memasak dsb
• Keterampilan berkomunikasi: mendengarkan orang lain,
menyampaiakan pesan, mempresentasikan gagasan,
menghormati orang lain, memahami perbedaan, bekerjasama,
memahami aksi, reaksi dan konsekuensi, mencari solusi dsn
menyelasaikan masalah, membuat keputusan dsb
Menanam dan Merawat Kebiasaan Baik

 Di pagi hari ingatkan untuk meluruskan niat


 Positive statement di awal, termasuk
antisipasi.
 Diberikan step atau jejak yang mudah diikuti
 Ceklist sangat membantu
Jika terjadi ‘masalah’ gunakan strategi :

 Deskripsikan
 Beri informasi
 Memakai sikap tubuh dan hanya satu kata
 Tulisan kecil itu ampuh
 Rumus 3:
Strategi membangunkan jiwa
kepemimpinan
Hasilan Bahasa Ibu Rumus 3

 Menjadi teladan
 Berani mengambil keputusan
 Bertanggung jawab
Orang tua sebagai manajer keluarga

 Membagi tugas.
 Membuat peraturan bersama anak.
 Mengadili dan menjatuhkan sanksi.
S.E.M.O.G.A
B.E.R.M.A.N.F.A.A.T

Anda mungkin juga menyukai