Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DAMPAK KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT

Di susun oleh kelompok 3 :


1. Aprilia Mugiyarti
2. Bukhori Rahman
3. Jaenal Muttaqin
4. Nayla Syifa Azqia
5. Ratu Aurelia Zahira
6. Riska Amanda

KELAS IX MIPA 1
MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI
GURU BIDANG STUDY: SUHAYATI, S.Sos

SMAN 1 CABANGBUNGIN TAHUN


PELAJARAN 2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “ Dampak Konflik Sosial Di Masyarakat” ini. Dengan karya tulis ini, kita dapat
belajar dan dapat memahami menghadapi dampak konflik sosial di lingkungan
masyarakat.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kelompok. 3, 3 Mei 2024

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Konflik Sosial............................................................................
B. Teori Konflik Sosial................................................................................
C. Jenis-jenis Konflik Sosial........................................................................
D. Faktor-faktor Penyebab Konflik sosial...................................................
E. Dampak Dari Adanya Konflik Sosial .....................................................
F. Upaya-upaya Untuk Mengatasi Konflik Sosial.......................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
C. Refleksi mengenai materi........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konflik sosial seringkali terjadi di lingkungan masyarakat. Karena pada
dasarnya, masyarakat merupakan mahluk sosial yang beragam kepentingan dan harapan
dari setiap individunya. Karena keberagaman tersebut seringkali menjadi potensi
terjadinya konflik atau perselisihan.
Konflik bersifat inheren atau terjadinya konflik selalu ada dalam ruang dan
waktu, Hal tersebut dikarenakan konflik merupakan gejala sosial masyarakat. Penyebab
terjadinya konflik tak lepas dari adanya perbedaan atau bahkan. Persamaan kepentingan
sosial. Seringkali konflik terjadi apabila seseorang melakukan suatu tindakan sebagai
bentuk penolakan atau tidak setuju terhadap suatu tindakan yang dilakukan oleh yang
lainnya.
Konflik secara etimologis berasal dari bahasa Latin yaitu “con” yang artinya
persamaan dan “figere” yang diartikan benturan atau tabrakan. Pada umumnya istilah
dari konflik sosial memuat serangkaian ciri atau fenomena pertentangan atau
perselisihan antar pribadi melalui dari konflik kelas hingga pada pertikaian dan
peperangan internasional.
Konflik sosial menurut Lewis A. Coser didefinisikan sebagai suatu bentuk.
Perjuangan terhadap sebuah nilai dan pengakuan terhadap status, kedudukan atau
kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisir. Konflik adalah sebuah proses
dari pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan
norma-norma dan nilai-nilai yang ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja dampak psikologis dari konflik sosial terhadap individu dalam
masyarakat?

1
2. Bagaimana konflik sosial memengaruhi hubungan antarindividu dan kelompok
dalam masyarakat?
3. Apa dampak ekonomi dari konflik sosial terhadap kemajuan ekonomi suatu
wilayah?
4. Bagaimana konflik sosial mempengaruhi stabilitas politik suatu negara atau
daerah?
5. Apa peran media massa dalam memperdalam atau meredakan konflik sosial di
masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah dengan judul "Dampak Konflik Sosial di Masyarakat"
adalah untuk menyelidiki, menganalisis, dan menyajikan dampak-dampak negatif
serta positif dari konflik sosial dalam masyarakat. Hal ini dapat membantu
memahami konsekuensi dari konflik tersebut terhadap kehidupan sosial, ekonomi,
politik, dan psikologis masyarakat, serta mengeksplorasi upaya-upaya mitigasi dan
solusi untuk mengatasi dampak negatifnya.

D. Manfaat Penulisan
Menulis makalah tentang “dampak konflik sosial di masyarakat” memiliki beberapa
manfaat yang penting. Pertama, ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik
tentang akar penyebab konflik sosial dan bagaimana dampaknya memengaruhi
masyarakat. Kedua, membantu dalam mengidentifikasi solusi yang mungkin untuk
mengurangi atau mencegah konflik tersebut. Selain itu, penulisan makalah semacam itu
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perdamaian dan kerja
sama dalam membangun komunitas yang harmonis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Konflik Sosial


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah percekcokan,
perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota
masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.Konflik berasal dari kata kerja
latin “configere”. Artinya saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang
ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya. Konflik sering kali berubah
menjadi kekerasan terutama ada upaya-upaya dengan pengelolaan konflik tidak
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan.
Karena konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan
berpolitik serta menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial politik. Dalam
kamus umum bahasa Indonesia yang disusun Poerwadarminta (1976), konflik berati
pertentangan atau percekcokan. Pertentangan sendiri bisa muncul ke dalam bentuk
pertentangan ide maupun fisik antara dua belah pihak berseberangan.

Konflik menurut Lewis A. Coser


Menurut Coser dalam tulisannya yang berjudul The Functions of Social Conflict, ia
mendefinisikan konflik sebagai perebutan nilai dan klaim atas status, kekuasaan, dan
sumber daya yang langka di mana tujuan lawannya adalah untuk menetralkan, melukai
atau melumpuhkan pihak yang menjadi lawan. Coser juga berpendapat bahwa konflik
merupakan proses yang bersifat instrumental dalam membentuk, menyatukan, dan
memelihara struktur sosial. Terjadinya konflik diantara satu kelompok dengan
kelompok yang lain dapat memperkuat dan melindungi identitas kelompok sehingga
tidak melebur dengan dunia sosial sekelilingnya. Tidak terjadinya konflik di dalam
suatu kelompok menunjukkan integrasi kelompok yang lemah dengan masyarakat.
Coser menganggap bahwa konflik tidak bisa hanya dipandang dalam pandangan negatif
saja karena perbedaan adalah suatu hal yang normal yang sebenarnya berdampak pada
memperkuat struktur sosial. Dengan begitu, Coser menolak pandangan bahwa tidak
adanya konflik yang terjadi dalam suatu kelompok menjadi indikator kekuatan dan
kestabilan dari suatu hubungan.

3
B. Teori Konflik Sosial

Teori Konflik Karl Marx


Konflik dalam pandangan Karl Marx merupakan suatu bentuk pertentangan kelas. Ia
juga memperkenalkan konsep struktur kelas di masyarakat. Masyarakat dilihat sebagai
arena ketimpangan (inequality) yang mampu memicu konflik dan perubahan sosial.
Marx melihat konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa
dan dikuasai. Konflik kelas timbul karena adanya pertentangan kepentingan ekonomi.
Setidaknya teori Karl Marx menyangkut empat teori dasar berikut ini:

 struktur kelas di masyarakat;


 kepentingan ekonomi yang saling bertentangan di antara kelas yang
berbeda;
 adanya pengaruh besar dilihat dari kelas ekonomi terhadap gaya hidup
seseorang;
 adanya pengaruh dari konflik kelas terhadap perubahan struktur sosial.
Pertentangan menurut Karl Marx dipicu oleh perbedaan akses terhadap sumber
kekuasaan, yakni modal. Dalam masyarakat kapitalis, hal tersebut berakibat pada dua
kelas yang saling bertentangan, yakni kelas borjuis dan proletariat.

C. Jenis-jenis Konflik Sosial

1. Konflik Pribadi
Jenis konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Dimana konflik pribadi adalah
salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun
dengan kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi
adalah karena adanya perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan
dengan persoalan yang serupa. Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di
dalam pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan lain sebagainya. Salah satu contoh
dari konflik pribadi adalah ketika sebuah keluarga beradu argumen tentang
pembagian hak waris atau warisan.

2.Konflik Agama

Jenis konflik berikutnya adalah konflik agama. Konflik agama merupakan suatu
konflik yang terjadi antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan
yang berbeda.Sebagian besar masyarakat menilai bahwa agama sebagai salah
satu tuntunan dan juga pedoman hidup yang harus diikuti secara mutlak.

4
Sehingga apapun yang berbeda dan tidak sesuai dengan agama yang mereka anut,
maka akan dianggap sebagai masalah lalu hal itu akan memicu terjadinya
konflik.

Contoh dari konflik agama adalah konflik yang terjadi di Poso. Dimana konflik
antara dua agama tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. Konflik tersebut
terjadi karena Poso pada saat itu dipenuhi dengan penduduk yang beragama
Islam. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menganut
agama Kristen masuk ke wilayah Poso dan menjadi dominan. Tapi pada
akhirnya, konflik tersebut bisa diselesaikan melalui mediasi.

3.Konflik Rasial

Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda. Dimana
konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan
mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri. Untuk contoh dari konflik
rasial yaitu seperti konflik antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam.
Pastinya hal itu sangat meresahkan dan menyebabkan adanya perpecahan. Jenis
konflik rasial ini sering terjadi di Indonesia.

4.Konflik Antar Kelas Sosial

Jenis konflik selanjutnya adalah konflik antar kelas sosial. Dimana konflik jenis
ini dikenal dengan konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu
perbedaan kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat.
Untuk contoh dari jenis konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi
antara karyawan dan perusahaan, dimana para karyawan menuntut untuk
kenaikan gaji.

5.Konflik Sosial

Adanya kelompok kelas di dalam sebuah masyarakat akan sangat berpotensi


memicu terjadinya konflik. Perebutan dan juga upaya untuk mempertahankan
status dan peran di dalam kelompok masyarakat kerap kali menimbulkan konflik.
Contoh dari konflik yang satu ini yaitu antara kelompok kaya dan kelompok
miskin yang saling merebutkan kekuasaan di dalam kursi politik.

6.Konflik Politik

Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. Konflik tersebut terjadi karena
masing-masing kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan.
Contoh dari konflik ini yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan

5
30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik
politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.

7. Konflik Internasional
Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam
kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara.
Salah satu contoh dari konflik internasional adalah antara Korea Utara dan Korea
Selatan, ISIS, serta negara-negara lain yang melakukan peperangan

D. Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial

Konflik dapat terjadi karena adanya suatu penyebab. Sehingga akan


menimbulkan suatu konflik. Adapun beberapa penyebab konflik secara
menyeluruh diantaranya:

-Perbedaan individu
Penyebab terjadinya konflik yang pertama adalah karena adanya perbedaan
individu dan perasaan yang berbeda-beda. Dimana biasanya terdapat perbedaan
perasaan dan pendirian terhadap suatu hal ataupun lingkungan yang nyata. Hal
tersebut bisa menjadi salah satu penyebab adanya konflik sosial.

-Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok


Penyebab konflik berikutnya adalah perbedaan kepentingan antara individu dan
suatu kelompok. Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang memiliki
kepentingan yang sama.

-Perbedaan latar belakang kebudayaan


Beberapa orang akan terpengaruh dengan pola pemilikan dan juga pendirian
dari kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada

6
akhirnya akan memicu adanya perbedaan yang bisa menimbulkan suatu
konflik.

-Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa perubahan yang terjadi secara
mendadak di suatu masyarakat berpotensi memicu adanya konflik. Sebab, hal
itu terjadi karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi suatu
perubahan secara drastis.

E. Dampak Dari Adanya Konflik Sosial


Dampak Positif Konflik Sosial
Meskipun konflik sosial sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif dan
merugikan, namun konflik juga memiliki fungsi dan manfaat positif bagi
masyarakat. Beberapa dampak positif konflik sosial adalah sebagai berikut:

 Mendorong perubahan sosial


Konflik dapat menjadi pemicu atau katalisator bagi terjadinya perubahan sosial
dalam masyarakat. Perubahan sosial dapat berupa perubahan kebijakan, norma,
nilai, lembaga, atau struktur sosial yang lebih adil, demokratis, dan sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Contohnya adalah konflik antara
rakyat dan pemerintah yang menghasilkan reformasi politik di Indonesia pada
tahun 19983.

 Memperkuat solidaritas kelompok


Konflik dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesetiakawanan antara anggota
kelompok yang sedang berselisih dengan kelompok lain. Solidaritas kelompok
dapat membantu mengatasi perbedaan internal, meningkatkan komunikasi dan
koordinasi, serta mempertahankan identitas dan kepentingan kelompok.

7
Contohnya adalah konflik antara etnis Rohingya dan pemerintah Myanmar yang
mempererat solidaritas umat Islam di dunia.

 Memicu kreativitas dan inovasi


Konflik dapat merangsang munculnya ide-ide baru, solusi alternatif, atau cara-cara baru
untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan. Kreativitas dan inovasi dapat
membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, meningkatkan
kesejahteraan, atau mengatasi tantangan. Contohnya adalah konflik antara ojek online
dan ojek konvensional yang mendorong inovasi transportasi di Indonesia.

 Menyelesaikan masalah yang belum tuntas


Konflik dapat membantu mengungkapkan aspek-aspek kehidupan sosial yang belum
jelas, belum selesai ditelaah, atau belum diselesaikan secara tuntas. Konflik dapat
membuka ruang dialog, negosiasi, mediasi, atau arbitrase untuk mencari penyelesaian
yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat. Contohnya adalah konflik antara
Israel dan Palestina yang mendorong proses perdamaian di Timur Tengah.

Dampak Negatif Konflik Sosial


Di sisi lain, konflik juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi
masyarakat. Beberapa dampak negatif konflik sosial adalah sebagai berikut:

 Menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis


Konflik dapat menyebabkan kerusakan harta benda, infrastruktur, lingkungan, atau
sumber daya alam akibat kekerasan fisik atau sabotase. Konflik juga dapat
menyebabkan hilangnya nyawa manusia akibat pembunuhan, pembantaian, atau perang.
Selain itu, konflik dapat menimbulkan trauma, stres, ketakutan, kebencian, atau dendam
bagi korban, pelaku, atau saksi konflik. Contohnya adalah konflik antara etnis Hutu dan
Tutsi yang menyebabkan genosida di Rwanda pada tahun 1994.

8
 Menyebabkan disintegrasi sosial
Konflik dapat merusak hubungan sosial antara individu, kelompok, atau masyarakat
yang terlibat. Konflik dapat menimbulkan permusuhan, kecurigaan, diskriminasi, atau
intoleransi antara pihak-pihak yang berbeda atau bertentangan. Konflik juga dapat
menimbulkan perpecahan, polarisasi, atau fragmentasi dalam masyarakat. Contohnya
adalah konflik antara pro dan kontra Brexit yang memecah belah masyarakat Inggris.

 Menghambat pembangunan
Konflik dapat mengganggu proses pembangunan di berbagai bidang, seperti ekonomi,
politik, sosial, budaya, atau pendidikan. Konflik dapat menurunkan produktivitas,
mengurangi investasi, menghamburkan anggaran, mengganggu stabilitas, atau
mengancam keamanan. Konflik juga dapat menghambat akses masyarakat terhadap
layanan publik, seperti kesehatan, listrik, air bersih, atau internet. Contohnya adalah
konflik antara pemerintah dan kelompok separatis di Papua yang menghambat
pembangunan di wilayah tersebut.

 Menurunkan kualitas hidup


Konflik dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat secara negatif. Konflik dapat
menimbulkan kemiskinan, kelaparan, penyakit, pengangguran, pengungsian, atau
pelanggaran hak asasi manusia. Konflik juga dapat menurunkan tingkat pendidikan,
kesehatan, kebahagiaan, atau kepuasan hidup masyarakat. Contohnya adalah konflik
antara pemerintah dan kelompok pemberontak di Suriah yang menyebabkan krisis
kemanusiaan di negara tersebut.

F. Upaya-upaya Untuk Mengatasi Konflik Sosial

1. Mengatasi dengan Toleransi


Sikap saling menghargai perbedaan antara individu satu dengan yang lain, disebut
toleransi. Sikap ini dapat meminimalisasi terjadinya konflik, sehingga meningkatkan
rasa rasa solidaritas di dalam kehidupan sosial.

9
Apabila suatu kelompok dalam masyarakat tidak mempunyai sikap toleransi, akan
memicu perpecahan serta cenderung membuat konflik dengan kelompok lain, karena itu
sikap toleransi dapat menciptakan persatuan dan kesatuan.

2. Menyelesaikan Konflik dengan Konsiliasi


Konsiliasi memiliki tujuan untuk mendamaikan kedua belah pihak, dengan kesepakatan
mengakhiri konflik antara dua pihak tersebut. Cara penyelesaian konflik dengan
konsiliasi, yaitu mempertemukan dua pihak yang berselisih demi memperoleh
kesepakatan bersama.
Contoh kasus yang seringkali terlihat di sekolah, jika dua orang siswa terlibat masalah,
maka guru BK akan menjadi penengah di antara keduanya, sehingga konflik dapat
terselesaikan.

3. Melakukan Mediasi
Cara ketiga dengan mediasi, merupakan usaha penyelesaian konflik dengan melibatkan
batuan orang ketiga. Demi memperoleh saran, nasihat atau jalan tengah sehingga
mencapai kesepakatan bersama untuk berdamai.
Pihak ketiga harus bersikap netral, tidak mendukung salah satu pihak yang berkonflik,
nasihat maupun saran tidak terikat atau keputusan akhir untuk damai tetap diambil dari
pihak yang terlibat konflik.

4. Saling Berkompromi
Langkah keempat yaitu berkompromi, menjadi cara yang paling sering dilakukan
penyelesaian konflik dalam perselisihan di antara dua orang atau kelompok tertentu.
Sebagai contoh, perceraian suami-istri, dua pihak yang berselisih membuat kesepakatan
dan berkompromi dengan mengurangi tuntutan yang saling memberikan keuntungan
bagi kedua pihak.

5. Menyelesaikan dengan Segregasi


Berbeda dengan keempat cara sebelumnya, segregasi merujuk untuk mengatasi
permasalahan/ konflik dalam suatu kelompok. Konflik dapat terjadi karena adanya
perbedaan etnis, suku, ras, agama, dan kebudayaan pada setiap kelompok.
Segregasi menjadi solusi memisahkan konflik di antara kelompok tersebut, fenomena
ini sering dijumpai pada kota-kota besar yang penuh dengan orang merantau, atau di
sosial media yang mem-bully etnis/ suku/ agama lain

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konflik sosial adalah suatu proses sosial yang melibatkan pertentangan antara individu,
kelompok, atau masyarakat yang memiliki tujuan, kepentingan, nilai, atau pandangan
yang berbeda atau bertentangan. Konflik sosial dapat menimbulkan dampak positif
maupun negatif bagi masyarakat yang terlibat. Dampak positif konflik sosial adalah
mendorong perubahan sosial, memperkuat solidaritas kelompok, memicu kreativitas dan
inovasi, serta menyelesaikan masalah yang belum tuntas. Dampak negatif konflik sosial
adalah menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis, menyebabkan disintegrasi sosial,
menghambat pembangunan, serta menurunkan kualitas hidup.

B. SARAN
Sebaiknya kita sebagai bangsa dan negara yang beragama dan juga bernegara
hukum, seharusnya kita berusaha menghindari adanya konflik sosial di antara
masyarakat, agar Negara kita ini bisa menjadi Negara yang penuh dengan kedamaian,
kerukunan dan bebas dari segala jenis konflik dan pertentangan.

C. Refleksi dan pertanyaan mengenai materi yang


sudah di sampaikan

11
Gambar di atas merupakan contoh dari konflik yang terjadi di Tolikara papua, konflik
tersebut di sebabkan oleh umat nasrani yang membakar Masjid pada saat shalat idul fitri
di tahun 2015, umat nasrani merasa terganggu oleh suara yang berasal dari masjid
tersebut, dikarenakan di Papua umat muslim masih minoritas dan lumayan sering terjadi
hal serupa seperti itu.
Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, inti persoalan adalah jemaat nasrani merasa
terganggu dengan speaker masjid umat Muslim yang akan melakukan shalat ied. Umat
Nasrani mengklaim suara speaker yang dipasang di tengah lapangan menggangu
ketenangan umum.
Mereka kemudian meminta umat Muslim untuk membubarkan kegiatan shalat ied
tersebut. Hal itu berujung pada perang mulut antara kedua kubu. Saat itulah kelompok
nasrani melempari masjid dengan api hingga terbakar.

 Pertanyaannya

12
Menurut pendapat kalian bagaimana cara menyelesaikan konflik yang terjadi di
Tolikara?

DAFTAR PUSTAKA

13
1. https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/konflik-sosial#:~:text=Konflik
%20sosial%20adalah%20pertentangan%20antar,antara%20dua
%20orang%20atau%20lebih.
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konflik
3. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/
4. https://www.bola.com/ragam/read/5121520/macam-macam-upaya-
menyelesaikan-konflik-sosial-di-masyarakat
5. https://id.scribd.com/document/375032403/DAMPAK-KONFLIK-
SOSIAL-docx
6. https://kumparan.com/tips-dan-trik/5-cara-mengatasi-konflik-sosial-
dalam-masyarakat-20gL0NFWQAt
7. https://an-nur.ac.id/blog/konflik-sosial-dampak-positif-dan-negatif-bagi-
masyarakat.html

14

Anda mungkin juga menyukai