Makalah Obat Suppositoria Kel 4
Makalah Obat Suppositoria Kel 4
TINDAKAN KEPERAWATAN
Disusun oleh:
Viola Veronika Sianipar
Andriyany Ananda Lestari
Adinda Tyara Nurlestari
Novi Sasha Yuanita
Adhyaksa Deny Arisandi
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.........................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................4
1.3 TUJUAN....................................................................................4
BAB II.......................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1 PENGERTIAN SUPPOSITORIA..........................................6
2.2 BENTUK BENTUK SUPPOSITORIA..................................6
2.3 CONTOH OBAT SUPPOSITORIA.......................................6
2.4 EFEK SAMPING OBAT SUPPOSITORIA..........................8
2.5 CARA PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA....................8
2.6 DOKTER MEMBERIKAN OBAT SUPPOSITORIA..........9
BAB III....................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.......................................................................10
3.2 SARAN....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring dengan berkembangnya sams dan teknologi, perkembangan di
dunia farmasi pun tak ketinggalan Semakin hari semakin banyak jenis dan
ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus di
kembangkan Berbagai macam bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan
semusolid telah dikembangkan industri.
Ahli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat. yang bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang
sesuai untuk dikomsumsi oleh masyarakat. Selain itu. sediaan semisolid
digunakan untuk pemakaian luar seperti krim, salep, gel, pasta dan
suppositoria yang digunakan melalui rectum. Kelebihan dari sediaan
semisolid ini yaitu, mudah dibawa, mudah pada pengabsorbsinya. Juga untuk
memberikan perlindungan pengobatan terhadap kulit tubuh.
Para ahli farmasis harus biasa memformulasikan dan memproduksi
sediaan secara tepat Dengan demikian, farmasis harus mengetahui langkah-
langkah yang tepat untuk meminimalisır kejadian yang tidak diinginkan.
Dengan cara melakukan, menentukan formulası dengan benar dan
memperhatikan konsentrasi serta karakteristik bahan yang digunakan dan di
kombinasikan dengan baik dan benar
Banyak obat tersedia dalam beberapa bentuk misalnya supositoria
yang merupakan salah satu obat yang berbentuk padat Pemberian obat
suppositoria ini bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat menjadi lunak
pada daerah feses atau merangsang buang air besar. Pemberian obat
suppositoria ini dapat diberikan pada pasien yang mengalami pendarahan
rectal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan obat suppositoria?
2. Bagaimana bentuk obat suppositoria
3. Apa saja contoh obat suppositoria
4. Bagaimana efek samping obat suppositoria
5. Bagaimana cara pemberian obat suppositoria
6. Mengapa dokter memberikan obat suppositoria
4
1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui apa itu obat suppositoria
2. Dapat mengetahui bentuk obat suppositoria
3. Untuk mengetahui contoh contoh suppositoria
4. Dapat mengetahui efek samping dari penggunaan obat suppositoria.
5. Mengetahui cara pemberian obat suppositoria
6. Dapat mengetahui alasan dokter memberikan obat suppositoria
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan sebagai bahan spesifik untuk menghadapi invasi patogen. Umumnya
kebanyakan obat yang digunakan adalah nonoxynol-9 untuk kontrapsi dan
trichomonas vaginalis untuk menghambat vaginitas karena trichomonas
vaginalis.candida (monilia) albinalis suppositoria vagina dapat juga dibuat
melalui proses seperti pembuatan tablet, dimana memanfaatkan laktosa
dalam jumlah banyak Tablet ini dapat disisipkan secara manual atau
menggunakan alat penyisip plastik yang spesial Pencelupan tablet
kedalam air memfasilitası penyisipan. Seringkali serbuk kering seperti
asam borat didispersikan kedalam kapsul besar untuk penyisipan kedalam
vagina.
Diantara bahan anti- infeksi ditemukan sediaan bahan komersial
sedian vagina seperti nyastatin, clotrimazole, butacona zole nitrat,
terconazole, dan miconazole (anti fungi) dan triple sulfat (tri sulfat),
sulfanilamid, povidone lodine, clindamycin fosfat, metronidazole dan
ovyletracylcine (anti bakteri).
2. Suppositoria uretra
Suppositoria uretra yang disebut inserts adalah bentuk yang paling
sering digunakan ini adalah batang silinder , berdiameter 3-6 mm,
fleksibel cukup untuk dimasukkan. Untuk uretra pria panjangnya100-150
mm dan untuk wanita 60-75 mm. Suppositoria Uretra banyak digunakan
sebagai anti bakteri dan sebagai sediaan anastetik lokaluntuk pemeriksaan
uretra. Pelabelan dan pengemasan suppositoria pada temperatur kamar
tetapimenempatkan suppositoria dalam kulkas untuk memastikan waktu
yang cukup untuk penyisipan ini harusselalu dibasahkan.
3. Suppositoria rectal
Suppositoria rectal untuk dewasa berbentuk berbentuk lonjong pada
satu atau kedua ujungnya dan biasanya berbobot lebih kurang 2g (anonim,
1995). Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan dengan jari
tangan. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi),
dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Bentuk suppos toria
rektum antara lain bentuk peluru, torpedo atau jari-jari kecil, tergantung
kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Beratnya
menurut USP sebesar 2 g untuk yang menggunakan basis oleum cacao
(Ansel, 2005).
Supositoria jenis ini biasanya disebut suppositoria di pasaran.
Contoh dan obat yang digunakan secara rektal dalam bentuk suppositoria
untuk efek sistemik mengandung terdiri dari:
a. Prochlorperazine dan chlropromazic untuk pengurangan rasa mual dan
muntah digunakan sebagai tranquillizer.
7
b. Orymorphone HCL sebagai analgesik narkotik.
c. Ergotamine tatrat, untuk mengurangi rasa syndrom migrain
d. Indometasin, sebuah analgesik antinflamatory dan antipiretik
2.4 EFEK SAMPING OBAT SUPPOSITORIA
Pemberian obat melalui anus/rektum, vagina, dan uretra sangatlah
aman. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi pada kulit sekitar area
masuknya obat. Jika iritasi tidak membaik atau bertambah parah, segera
periksakan diri Anda ke dokter.
Terkadang, obat dari suppositoria bisa bocor dan keluar dari anus,
vagina, atau uretra. Tubuh Anda juga bisa saja tidak menyerap obat dengan
baik. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mencari solusi yang tepat.
Untuk mencegah efek samping, hindari gerakan kasar atau kegiatan
berat setidaknya 60 menit setelah Anda menggunakan obat. Jangan gunakan
petroleum jelly sebagai pelumas, sebab produk ini justru membuat obat tidak
bisa larut.
8
Masukkan aplikator ke dalam vagina Anda secara perlahan-lahan. Tekan
sejauh mungkin tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada
vagina.
Tekan pendorong pada ujung aplikator agar obat terlepas. Setelah itu,
keluarkan aplikator secara perlahan.
Berbaringlah selama sekitar 10 menit hingga obat larut. Cuci kembali tangan
Anda dengan air hangat dan sabun.
3. Uretral
Sebelum menggunakan suppositoria uretra, Anda sebaiknya mengosongkan
kandung kemih terlebih dulu dengan buang air kecil. Setelah itu, lakukan
langkah-langkah berikut ini.
Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
Buka bungkus obat dan penutup aplikator.
Regangkan penis Anda sepenuhnya untuk membuka uretra, lalu masukkan
aplikator ke dalam lubang di ujungnya.
Tekan tombol pada ujung aplikator dan tahan selama 5 detik.
Gerakkan aplikator secara perlahan untuk memastikan bahwa suppositoria
sudah memasuki uretra. Setelah itu, keluarkan aplikator.
Pijat penis Anda selama 10 – 15 detik untuk membantu penyerapan obat.
Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun
9
Ini berarti proses penyerapan obat tidak akan terganggu oleh faktor-faktor
lain, seperti adanya asam lambung, penyumbatan pada saluran pencernaan,
atau permukaan jaringan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk,
yang diberikanmelalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh,
melunak, atau melarut pada suhu tubuh,
Bentuk-bentuk suppositoria yaitu suppositoria vagina,suppositoria
uretra,suppositoriarectal.
Metode pembuatan supositoria yaitu dengan tangan,dengan cetakan
kompresi,dengancetakan Evaluasi supositoria yaitu uji homogenitas,
keseragaman bentuk, uji waktu hancur,uji keseragaman bobot, uji titik
lebur,kerapuhan.
3.2 SARAN
Kami berharap agar dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan pembaca juga dapat mengetahui tentang
suppositoria serta cara penggunaannya.mungkin makalahini masih
banyak kekurangan lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, A. L. (2024). Pemateri . Cibening Purwakarta.
https://www.academia.edu/40583683/SUPPOSITORIA_TEKSOL
12