Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“GUBERNUR JENDRAL MARSEKAL


HERMAN WILLEM DAENDELS”

KELOMPOK 2

1. Andriyany Ananda Lestari


2. Fischa Meily
3. Irma Dwi Putri

1
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha


penyayang. Segala puji syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
lancar. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di
akhirat kelak.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pelajaran


Pendidikan Pancasila ini . Dalam makalah ini saya membahas
tentang “GUBERNUR JENDERAL MARSEKAL HERMAN
WILLEM DAENDELS” yang kami buat menurut referensi yang
telah kami cari dan kumpulkan. Makalah ini diharapkan dapat
membantu menambah wawasan tentang Pendidikan pancasila.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan


makalah ini jauh dari sempurna baik dari segi teknik maupun isi.
Atas segala kekurangan dalam penulisan makalah ini, mohon untuk
dimaklumi. Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca agar
dapat memperbaiki kesalahan yang ada di lain kesempatan.

2
3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................3
BAB I..........................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................5
C. RUMUSAN MASALAH................................................5
BAB II........................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................6
a) Asal Usul Daendels.........................................................6
b) MASA PEMERINTAHAN DAENDELS...................11
c) Tujuan Kedatangan Daendels.....................................11
d) Kebijakan Pemerintahan Daendels............................12
DAMPAK PEMERINTAHAN DAENDELS..................14
e) Akhir Kekuasasn Daendels.........................................15
BAB III.....................................................................................17
PENUTUP.............................................................................17
A. KESIMPULAN.............................................................17
B. SARAN..........................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................18

4
5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengambilan-pengambilan kekuasaan VOC oleh Pemerintahan Kerajaan

Belanda bersamaan dengan Revolusi Industri (1792-1802) yang melibatkan

Austria, Rusia, Inggris, Belanda dan Spanyol. Pada tahun 1795, Perancis

dapat menaklukan Belanda. Raja Belnda William V, mengasingka diri ke

Inggris dan menyerahkan seluruh daerah jajahannya untuk sementara waktu

kepada Perancis. Belanda jatuh ketangan Perancis dibawah pimpinan Kaisar

Louis Napoleon Bonaparte pada tahun 1806. Hal tersebut menyebabkan

pengaruh poitikliberal Perancis meluas di Belanda dan terjadilah perubahan

peta politik di Belanda yang pengaruhnya sampai ke Indonesia sebagai daerah

jajahannya. Napoleon Bonaparte kemudian mengangkat Herman Willem

Daendels sebagai gubernur jendral Hindia Belanda dan menggantikan

Gubernur-Jenderal Albertus Wiese. Daendels datang ke Indonesia pada 1

januari 1806. Ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang mendukung politik

liberalisme.

Jawa adalah satu-satunya daerah koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke

tangan Inggris setelah Isle de France dan Mauritius pada tahun 1807. Namun

demikian beberapa kali armada Inggris telah muncul di perairan utara laut

Jawa bahkan di dekat Batavia. Pada tahun 1800, armada Inggris telah

6
memblokade Batavia dan menghancurkan galangan kapal Belanda di Pulau

Onrust sehingga tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1806, armada kecil Inggris di

bawah laksamana Pellew muncul di Gresik. Setelah blokade singkat,

pimpinan militer Belanda, Von Franquemont memutuskan untuk tidak mau

menyerah kepada Pellew. Ultimatum Pellew untuk mendarat di Surabaya

tidak terwujud, tetapi sebelum meninggalkan Jawa Pellew menuntut Belanda

agar membongkar semua pertahanan meriam di Gresik dan dikabulkan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Asal usul Daendels?

2. Bagaimana masa pemerintahan Daendels?

3. Apa tujuan utama penguasaan Daendels di Hindia-Belanda?

4. Apa sajakah kebijakan-kebijakan Daendels?

5. Bagaimana akhir dari kekuasaan Daendels?

C. RUMUSAN MASALAH
1. Agar Mengetahui Bagaimana Asal usul Daendels?

2. Agar Mengetahui Bagaimana masa pemerintahan Daendels?

3. Agar Mengetahui Apa tujuan utama penguasaan Daendels di Hindia-Belanda?

4. Agar mengetahui Apa sajakah kebijakan-kebijakan Daendels?

5. Agar mengetahui Bagaimana akhir dari kekuasaan Daendels?

7
BAB II
PEMBAHASAN

a) Asal Usul Daendels


Herman Willem Daendels (lahir di Hattem, Gelderland, Republik Belanda, 21

Oktober 1762 – meninggal di Elmina, Belanda Pantai Emas, 2 Mei 1818 pada

umur 55 tahun), adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-

Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 –

1811. Masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.

Pada tahun 1780 dan 1787 ia ikut para kumpulan pemberontak di Belanda dan

kemudian melarikan diri ke Perancis. Di sana ia menyaksikan dari dekat

Revolusi Perancis dan lalu menggabungkan diri dengan pasukan Batavia yang

republikan. Akhirnya ia mencapai pangkat Jenderal dan pada tahun 1795 ia

masuk Belanda dan masuk tentara Republik Batavia dengan pangkat Letnan-

Jenderal. Sebagai kepala kaum Unitaris, ia ikut mengurusi disusunnya

Undang-Undang Dasar Belanda yang pertama. Bahkan ia mengintervensi

secara militer selama dua kali. Tetapi invasi orang Inggris dan Rusia di

provinsi Noord-Holland berakibat buruk baginya. Ia dianggap kurang tanggap

dan diserang oleh berbagai pihak. Akhirnya ia kecewa dan mengundurkan diri

dari tentara pada tahun 1800. Ia memutuskan pindah ke Heerde, Gelderland.

Pada tahun 1806 ia dipanggil oleh Raja Belanda, Raja Louis (Koning

8
Lodewijk) untuk berbakti kembali di tentara Belanda. Ia ditugasi untuk

mempertahankan provinsi Friesland dan Groningen dari serangan Prusia. Lalu

setelah sukses, pada tanggal 28 Januari 1807 atas saran Kaisar Napoleon

Bonaparte, ia dikirim ke Hindia Belanda sebagai Gubernur-Jenderal.

Maka setelah perjalanan yang panjang melalui Pulau Kanari, Daendels

tiba di Batavia pada tanggal 5 Januari 1808 dan menggantikan Gubernur-

Jenderal Albertus Wiese. Daendels diserahi tugas terutama untuk melindungi

pulau Jawa dari serangan tentara Inggris. Jawa adalah satu-satunya daerah

koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris setelah Isle de

France dan Mauritius pada tahun 1807. Namun beberapa kali armada Inggris

telah muncul di perairan utara laut Jawa bahkan di dekat Batavia. Pada tahun

1800, armada Inggris telah memblokade Batavia dan menghancurkan

galangan kapal Belanda di Pulau Onrust sehingga tidak berfungsi lagi. Pada

tahun 1806, armada kecil Inggris di bawah laksamana Pellew muncul di

Gresik. Setelah blokade singkat, pimpinan militer Belanda, Von Franquemont

memutuskan untuk tidak mau menyerah kepada Pellew. Ultimatum Pellew

untuk mendarat di Surabaya tidak terwujud, tetapi sebelum meninggalkan

Jawa Pellew menuntut Belanda agar membongkar semua pertahanan meriam

di Gresik dan dikabulkan. Ketika mendengar hal ini, Daendels menyadari

bahwa kekuatan Perancis-Belanda yang ada di Jawa tidak akan mampu

menghadapi kekuatan armada Inggris. Maka iapun melaksanakan tugasnya

dengan segera. Tentara Belanda diisinya dengan orang-orang pribumi, ia

9
membangun rumah sakit-rumah sakit dan tangsi-tangsi militer baru. Di

Surabaya ia membangun sebuah pabrik senjata, di Semarang ia membangun

pabrik meriam dan di Batavia ia membangun sekolah militer. Kastil di

Batavia dihancurkannya dan diganti dengan benteng di Meester Cornelis (kini

Jatinegara). Di Surabaya dibangunnya Benteng Lodewijk. Proyek utamanya,

yaitu Jalan Raya Pos, sebenarnya dibangunnya juga karena manfaat

militernya, yaitu untuk mengusahakan tentara-tentaranya bergerak dengan

cepat.

Terhadap raja-raja di Jawa, ia bertindak keras, tetapi kurang strategis

sehingga mereka menyimpan dendam kepadanya. Di mata Daendels, semua

raja pribumi harus mengakui raja Belanda sebagai junjungannya dan minta

perlindungan kepadanya. Bertolak dari konsep ini, Daendels mengubah jabatan

pejabat Belanda di kraton Solo dan kraton Yogya dari residen menjadi minister.

Minister tidak lagi bertindak sebagai pejabat Belanda melainkan sebagai wakil

raja Belanda dan juga wakilnya di kraton Jawa. Oleh karena itu Daendels

membuat peraturan tentang perlakuan raja-raja Jawa kepada para Minister di

kratonnya. Jika pada zaman VOC para residen Belanda diperlakukan sama

seperti para penguasa daerah yang menghadap raja-raja Jawa, dengan duduk di

lantai dan mempersembahkan sirih sebagai tanda hormat kepada raja Jawa,

Minister tidak layak lagi diperlakukan seperti itu. Minister berhak duduk sejajar

dengan raja, memakai payung seperti raja, tidak perlu membuka topi atau

mempersembahkan sirih kepada raja, dan harus disambut oleh raja dengan

10
berdiri dari tahtanya ketika Minister datang di kraton. Ketika bertemu di tengah

jalan dengan raja, Minister tidak perlu turun dari kereta tetapi cukup membuka

jendela kereta dan boleh berpapasan dengan kereta raja. Meskipun di Surakarta

Sunan Paku Buwono IV menerima ketentuan ini, di Yogyakarta Sultan

Hamengku Buwono II tidak mau menerimanya. Daendels harus menggunakan

tekanan agar Sultan Yogya bersedia melaksanakan aturan itu.Tetapi dalam hati

kedua raja itu tetap tidak terima terhadap perlakuan Daendels ini. Jadi ketika

orang-orang Inggris datang, maka mereka bersama-sama dengan para raja

"mengkhianati" orang Belanda.

Setibanya di Karang sambung pada bulan Juni 1808, dana tiga puluh ribu

gulden yang disediakan Daendels untuk membayar tenaga kerja ini habis dan di

luar dugaannya, tidak ada lagi dana untuk membiayai proyek pembangunan

jalan tersebut. Ketika Daendels berkunjung ke Semarang pada pertengahan Juli

1808, ia mengundang semua bupati di pantai utara Jawa. Dalam pertemuan itu

Daendels menyampaikan bahwa proyek pembangunan jalan harus diteruskan

karena kepentingan mensejahterakan rakyat (H.W. Daendels, Staat van

Nederlandsch Indische Bezittingen onder bestuur van Gouverneur Generaal en

Marschalk H.W. Daendels 1808-1811, 's Gravenhage, 1814). Para bupati

diperintahkan menyediakan tenaga kerja dengan konsekuensi para pekerja ini

dibebaskan dari kewajiban kerja bagi para bupati tetapi mencurahkan tenaganya

untuk membangun jalan. Sementara itu para bupati harus menyediakan

kebutuhan pangan bagi mereka. Semua proyek ini akan diawasi oleh para

11
prefect yang merupakan kepala daerah pengganti residen VOC. Dari hasil

kesepakatan itu, proyek pembangunan jalan diteruskan dari Karangsambung ke

Cirebon. Pada bulan Agustus 1808 jalan telah sampai di Pekalongan.

Sebenarnya jalan yang menghubungkan Pekalongan hingga Surabaya telah ada,

karena pada tahun 1806 Gubernur Pantai Timur Laut Jawa Nicolaas Engelhard

telah menggunakannya untuk membawa pasukan Madura dalam rangka

menumpas pemberontakan Bagus Rangin di Cirebon (Indische Tijdschrift,

1850). Jadi Daendels hanya melebarkannya. Tetapi ia memang memerintahkan

pembukaan jalan dari Surabaya sampai Panarukan sebagai pelabuhan ekspor

paling ujung di Jawa Timur saat itu.

Kontroversi lain yang menyangkut pembangunan jalan ini adalah tidak

pernah disebutkannya manfaat yang diperoleh dari jalan tersebut oleh para

sejarawan dan lawan-lawan Daendels. Setelah proyek pembuatan jalan itu

selesai, hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang

diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak

terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang,

Limbangan, Cisarua dan Sukabumi. Begitu juga dengan adanya jalan ini, jarak

antara Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa disingkat

menjadi 7 hari. Ini sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels

kemudian dikelola dalam dinas pos.

Ketika tiba di Paris dari perjalanannya di Batavia, Daendels disambut

sendiri oleh Napoleon di istana Tuiliries dengan permadani merah. Di sana ia

12
diberi instruksi untuk memimpin kesatuan Wurtemberg dan terlibat dalam

penyerbuan ke Rusia pada tanggal 22 Juni 1812.

b) MASA PEMERINTAHAN DAENDELS


Letak geografis Belanda yang dekat dengan Inggris menyebabkan

Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda. Pada tahun 1806,

Perancis (Napoleon) membubarkan Republik Bataaf dan membentuk

Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Napoleon kemudian mengangkat

Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.

Karena Indonesia berada di bawah ancaman Inggris yang berkuasa di India,

Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk

mempertahankan jajahannya di Indonesia. Oleh karena itu, Louis Napoleon

mengangkat Herman William Daendels sebagai Gubernur Jenderal memerintah

di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas utamaDaendels adalah

mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris. Sebagai pemimpin yang

ditunjuk oleh Pemerintahan Republik Bataaf, Daendels harus memperkuat

pertahanan dan juga memperbaiki administrasi pemerintahan, serta kehidupan

sosial ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa.

c) Tujuan Kedatangan Daendels


Tujuan kedatangan Herman Willem Daendels ke Indonesia khususnya Pulau

Jawa yaitu yang pertama untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris,

Raja Louis Napoleon dari Kerajaan Belanda mengutus Herman Willem Daendels

sebagai gubernur di Pulau Jawa.

13
Kedua pada saat itu Belanda sedang terjadi perang, untuk itu Herman Willem

Daendels diutus untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk membantu

biaya perang melawan Inggris

Ketiga untuk memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kan Negara kosong

d) Kebijakan Pemerintahan Daendels


Kebijakan Pemerintahan Herman Willem DaendelsSebagai seorang

revolusioner, Daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. Ia juga

bercita-cita memperbaiki nasib rakyat dengan memajukan pertanian dan

perdagangan. Akan tetapi, dalam melakukan kebijakan-kebijakannya ia bersifat

dictator sehingga dalam masa pemerintahannya yang singkat, yang diingat rakyat

hanyalah kekejamannya. Pembaruan-pembaruan yang dilakukan Daendels dalam tiga

tahun jabatannya di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Bidang Birokrasi Pemerintahan

a. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping gubernur

jendral dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat. Salah seorang

penasihatnya yang cakap adalah Mr. Muntinghe.

b. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 prefektur dan 31 kabupaten. Setiap prefktur

dkepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung dibawah

pemerintahan Wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.

c. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan diberi pangkat

sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka

14
mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.

2. Bidang Hukum dan Peradilan

a. Dalam bidang hukum, Daendels membagi 3 jenis pengadilan, yaitu :

1) Pengadilan untuk orang Eropa,

2) Pengadilan untuk orang pribumi, dan

3) Pengadilan untuk orang Timur Asing

b. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, termasuk bangsa Eropa. Akan

tetapi, Daendels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam

penjualan tanah kepada pihak swasta.

3. Bidang Militer dan Pertahanan

Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari

serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut.

a. Membangun jalan raya Anyer-Panarukan, baik sebagai lalulintas

pertahanan maupun perekonomian.

b. Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000

orang.

c. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan

karena ia tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat

blockade Inggris di lautan.

d. Membangun pangkalan angkatan di Ujung Kulon dan Surabaya.

15
4. Bidang Ekonomi dan Keuangan

a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer)

dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras

b. Mengeluarkan uang kertas

c. Memperbaiki gaji pegawai.

d. Pajak in natur (contingenten) dan system penyerahan wajib (Verplichte

Leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan

ditingkatkan.

e. Mengadakan monopoli perdagangan beras.

f. Mengadakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan

sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi).

5. Bidang Sosial

a. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, dunan, atau sultan.

b. Perbudakan dibiarkan berkembang.

c. Rakyat dipaksa melakukan kerja rodi untuk membangun jalan raya

Anyer-Panarukan.

d. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.

DAMPAK PEMERINTAHAN DAENDELS

berikut adalah dampak positifnya:

1. Dibangunnya Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan sepanjang pesisir utara pulau

Jawa.

16
2. Dibangunnya infrastruktur militer; sekolah dan rumah sakit militer, barak, dan

benteng untuk mempertahankan pulau Jawa.

3. Dibangunnya pabrik mesiu, senjata, dan alat-alat perang di Surabaya dan

Semarang.

4. Berkurangnya korupsi pejabat kolonial karena kebijakan pemberantasan

korupsi Daendels, walau begitu Daendels sendiri terlibat dalam korupsi dan

penyelewengan dana.

berikut adalah dampak negatif pemerintahan Daendels:

Pembangunan yang dibawa Daendels tidak tanpa penderitaan warga Indonesia,

1. Rakyat dijadikan pekerja paksa (kerja rodi) yang dibayar dengan sedikit upah

atau bahkan tidak dibayar, banyak pekerja rodi yang meninggal karena

malaria dan keadaan yang melarat.

2. Pemerintah kolonial Hindia Belanda ikut campur dalam urusan dan adat

keraton dan kerajaan-kerajaan Indonesia.

3. Rakyat dipaksa menyerahkan atau menjual hasil bumi ke pemerintah kolonial,

kadang dengan harga yang sangat rendah.

4. Pemerintah kolonial memonopoli bahan pangan di Indonesia seperti beras.

5. Diadakannya sistem pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan

wajib (veplichte leverantie) yang memberatkan petani dan pemilik tanah.

17
e) Akhir Kekuasasn Daendels

Kejatuhan Daendels antara laindisebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Kekejaman dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebencian di

kalangan masyarakat pribumimaupun orang-orang Eropa.

2. Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, dan Cirebon

menimbulkan pertentangandan perlawanan.

3. Penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan menipulasi

penjualan Istana Bogor.

4. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.

Pada tahun 1811 Louis Napoleon sebagai Raja Belanda akhirnya menarik

kembali Daendels dengan pertimbangan Daendels sudah berbuat optimal di

Indonesia. Penarikan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya

sebagai panglima perang yang kemudian dikirim ke medan perang di Rusia.

Pengganti Daendels adalah Jan Willem Janssen.Namun, Jansen tidak dapat berhasil
mempertahankan wilayah – wilayah yang dikuasai Belanda sehingga Inggris dapat
merebut dan menguasai wilayah-wilayah tersebut.

18
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari uraian-uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa :

Herman Willem Daendels diutus untuk datang ke Indonesia khususnya Pulau

Jawa oleh Raja Louis Napoleon ( Raja Kerajaan Belanda ) atas izin dari

Louise Bonaparte dengan tujuan untuk mempertahankan kedudukan Belanda

di Indonesia dan untuk mempertahankan Pulau Jawa tidak jatuh ke tangan

Inggris.

Dalam menjalankan tugasnya Daendels melakukan kebijakan-kebijakan

dalam bidang pemerintahan, hukum, pengadilan, pertahanan dan sosial.

B.SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran

dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi

kesempurnaan penulisan makalah yang akan datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, A. A. (2023). Pembuat Makalah. Cibening Purwakarta.

Meilly, F. (2023). Pemateri. Cibening Purwakarta.

Putri , D. I. (2023). Pemateri . Cibening Purwakarta.

Sumber Materi

https://www.scribd.com/document/588764958/makalah-
Herman-Willem-Daendels

https://indosmartschool.com/2019/02/04/makalah-masa-
pemerintahan-deandels-dan-raffles/

20

Anda mungkin juga menyukai