Modul Diagnosis Motor Starter
Modul Diagnosis Motor Starter
13
(MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM STARTER)
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN
Oleh:
SONA SETIAWAN,S.Pd
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
DIAGNOSA KERUSAKAN PADA SISTEM STARTER
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa mesin tidak bisa hidup dengan sendirinya
tanpa bantuan tenaga luar untuk memutarkan dan membantu menghidupkan mesin. Diantara
beberapa cara yang ada, kendaraan sekarang umumnya menggunakan sebuah motor listrik
yang dikombinasikan dengan sebuah switch magnet (solenoid), untuk memindahkan pinion
gear ke arah perkaitan atau pelepasan gigi-gigi pada flywheel mesin yang selanjutnya dikenal
dengan motor starter. Motor starter harus menghasilkan torque yang besar pada batas
tenaga baterai yang tersedia. Dalam hal ini, starter harus ringan dan kompak. Mesin tidak
akan hidup dengan sempurna, jika tidak dapat secara terus menerus mengulangi siklus
kerjanya dari langkah hisap, kompresi, usaha dan buang yang ada pada mesin tersebut.
Langkah pertama dalam menghidupkan mesin adalah memutarkan mesin tersebut
hingga menghasilkan suatu siklus awal dari pembakaran. Kesimpulannya bahwa suatu motor
harus mampu memutarkan mesin pada kecepatan putar minimum yang dibutuhkan untuk
menghasilkan proses awal pembakaran.
Kemudian secara berturut-turut macam gejala / trouble yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Mesin tidak dapat berputar.
2. Mesin beputar lambat.
3. Motor starter berputar terus.
4. Pinion gear bergerak bolak-balik (maju-mundur).
1. Baterai
Penyimpangan-penyimpangan yang terdapat pada baterai yang dapat menyebabkan mesin
tidak berputar pada saat di start adalah:
a. Tegangan baterai lemah.
b. Terminal baterai kotor.
c. Sel baterai rusak.
Apabila pada saat distart tegangan listrik yang masuk ke terminal 30 tidak kurang dari 8 volt.
Jika tegangan baterai dibawah 8 volt hal ini dikategorikan sebagai baterai lemah. Maka
tegangan baterai minimum seharusnya 9,6 volt dan bila dialirkan akan menghasilkan
tegangan di terminal 50 motor starter kurang lebih 8 volt saat distart. Demikian juga terminal
30 besarnya tegangan tidak akan melebihi tegangan terminal 50. Kalau hal tersebut dapat
terpenuhi maka kecepatan putar dan torque yang dibutuhkan akan tercapai.
2. Ignition Switch
Dalam hal mesin tidak bisa berputar, yang disebabkan oleh komponen-komponen kunci
kontak (ignition switch) dan sirkuit adalah sebagai berikut:
a. Fusible link putus.
b. Point ST rusak.
c. Terminal 50 putus / lepas.
d. Relay starter rusak.
3. Motor Starter
Bagian-bagian dari motor starter yang menyebabkan mesin tidak dapat berputar adalah :
a. Main switch rusak.
b. Kabel terminal 30 rusak.
c. Armature coil terbakar.
d. Field coil terbakar, short atau rusak.
e. Brush pendek.
4. Armature Brake
Kadang-kadang komponen armature brake dapat juga mengakibatkan mesin tidak dapat
berputar karena fungsi armature brake adalah untuk menghentikan sisa putaran armature.
Agar bilamana terjadi kegagalan start yang menyebabkan mesin tidak bisa hidup dan
kemudian dilakukan restart (start kembali), maka pinion gear dapat berkaitan dengan
sempurna dan disusul oleh putaran armature yang kuat untuk memutarkan poros engkol.
Apabila terjadi kerusakan pada bagian-bagian dari armature brake misalnya seperti:
a. Brake spring lemah.
b. Ebonitnya tipis.
c. Washer aus.
Hal tersebut diatas dapat menyebabkan kerja armature brake tidak sempurna, akibatnya sisa
putaran armature tidak dapat terhenti dengan cepat. Sehingga jika terjadi kegagalan start
pertama, maka untuk restartnya cenderung tidak akan terjadi perkaitan antara pinion gear
dan ring gear dengan sempurna. Akibatnya motor akan berputar menghasilkan daya putar di
luar perkaitan dengan ring gear sehingga mesin tidak berputar.
5. Ring Gear
Keadaan ring gear erat sekali kaitannya dengan dapat atau tidaknya sistem starter
memutarkan poros engkol sampai menghasilkan putaran mesin. Dalam hal bagian-bagian
ring gear yang dapat menyebabkan motor starter berputar, tapi mesin tidak dapat
menghasilkan putaran dan hal ini disebabkan oleh kerusakan pada gigi-giginya. Akibatnya
walaupun motor starter dapat menghasilkan putaran dengan sempurna, tapi putaran tersebut
tidak akan dapat dipindahkan ke ring gear. Tanpa adanya perkaitan terlebih dahulu. Dengan
demikian motor starter tidak menghasilkan kecepatan putar engkol yang dibutuhkan oleh
mesin, sehingga mesin tidak dapat berputar.
1. Baterai
Penyimpangan-penyimpangan yang dapat disebabkan oleh baterai, sehingga mesin juga
berputar lambat adalah:
a. Tegangan baterai lemah.
b. Terminal baterai kotor.
c. Kabel starter rusak.
2. Magnetic Switch
Selain baterai komponen magnetic switch pun dapat menyebabkan mesin berputar lambat.
Komponen-komponen magnetic switch tersebut antara lain:
a. Main switch kotor.
b. Terminal 30 dan C terbakar / kotor.
c. Stelan stud end (plunger) pendek.
3. Motor Starter
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan putaran mesin lambat adalah sebagai berikut:
a. Bushing atmature shaft aus.
b. Brush pendek.
c. Field coil bocor / short.
d. Komutator kotor.
1. Ignition switch
Dalam hal berputar terus, walaupun ignition switch sudah kembali ke posisi ON dari ST dapat
disebabkan oleh beberapa hal misalnya:
a. Mekanisme ignition switch rusak.
b. Kontak point AM dan ST short sirkuit.
c. Point leleh atau housing pecah / retak.
2. Relay starter
Penyimpangan-penyimpangan yang menyebabkan motor starter berputar terus disebabkan
beberapa faktor kerusakan relay antara lain:
a. Point relay nempel terus.
b. Arus dari ignition switch ke point ST ada terus
3. Magnetic switch
Seperti yang sudah diketahui bahwa motor starter akan OFF apabila kunci kontak sudah
kembali ke posisi ON dari ST. Apabila dalam keadaan seperti ini motor tetap berputar, maka
ada beberapa kemungkinan penyebabnya yaitu:
a. Gerakan plunger macet
b. Stelan stud end terlalu panjang.
1. Baterai
Tegangan baterai sangat mempengaruhi dapat atau tidaknya magnetic switch bekerja
dengan baik. Selanjutnya sempurna tidaknya kerja motor starter erat sekali hubungannya
dengan kerjanya magnetic switch tersebut.
Apabila tegangan baterai dibawah 5,5 volt tegangan itu tidak akan dapat membangkitkan
kemagnetan pada pull dan hold in coil secara sempurna. Dalam arti kekuatan kemagnetannya
tidak mampu untuk memegang (holding), sehingga hanya terjadi proses tarik-lepas, tarik-
lepas saja. Dengan demikian main switch tidak dapat berhubungan dengan terminal 30 dan
terminal C, sehingga arus baterai tidak dapat mengalir. Akibatnya motor starter tidak dapar
menghasilkan putaran. Dengan kata lain dalam kasus ini hanya terjadi gerakan pinion gear
maju mundur atau bolak-balik saja.
2. Magnetic Switch
Hold in coil berfungsi sebagai kumparan yang menahan kontak plate tetap berhubungan
setelah pull in coil bekerja, selama kunci kontak belum diposisikan ke posisi ON karena posisi
sedang start. Justru oleh adanya hold in coil maka kontak plate dapat berhubugan dengan
main terminal. Sehingga arus yang besar dapat mengalir ke field coil dan dapat menghasilkan
tenaga putar yang besar pula. Tapi karena hold in coil dalam hal ini putus, maka kontak plate
tidak dapat tertahan pada posisi nempel dengan terminal 30 dan terminal C. Akibatnya arus
yang besar tidak dapat mengalir, akhirnya motor starter pun tidak dapat memutarkan poros
engkol. Gerakan yang dapat dihasilkan hanya gerakan maju mundur atau gerakan bolak balik
saja.
TROUBLESHOOTING
a. Pada saat kunci kontak diputar keposisi STAR motor stater tidak bekerja .
Gigi pinion tidak bergerak keluar dan motor stater tidak bekerja.
Gangguan semacam ini biasanya terdapat pada kelistrikan yang berhubungan
dengan terminal 50, atau pada motor stater.
d. Motor staater terus bekerja meskipun kunci kontak telah dkembalikan ke posisi ON
dari START . Masalah ini biasnya sumbernya terdapat pada kunci kontak atau relay
stater.
Gejala Kemungkinan penyebab Tindakan
1. Baterai sudah mati
1. Periksa keadaan baterai
2. Fusible link sudah rusak
2. Ganti fusible link
3. Ada sambungan yang lepas
3. Bersihkan dan kencangkan
atau kendur
sambungannya
4. Kerusakan pada kunci kontak
Mesin tidak berputar 4. Periksa kunci kontak, ganti
5. Kerusakan pada solenoid, jika diperlukan
relay, saklar netral atau
5. Periksa bagian-bagiannya,
saklar kopling
ganti bila perlu
6. Kerusakan mekanis pada
6. Periksa mesin
mesin
1. Periksa baterai, ganti jika
1. Baterai lemah
diperlukan
2. Sambungan kendor atau
2. Bersihkan dan kencangkan
berkarat
sambungan
Mesin berputar lambat 3. Kerusakan pada motor
3. Periksa dan lakukan
starter
pengujian motor starter
4. Ada masalah mekanis pada
4. Cek mesin dan starter, ganti
mesin atau motor starter
komponen yang rusak
1. Periksa gigi pinion dan ring
1. Kerusakan gigi pinion atau
gear dari keausan atau
ring gear
kerusakan
2. Kerusakan plunyer pada
2. Periksa dan Tes pull-in dan
Starter berputar terus solenoid
hold-in coil
3. Kerusakan kunci kontak atau
3. Periksa kunci kontak dan
rangkaian kontrolnya
rangkaiannya
4. Kunci kontak macet
4. Cek kunci kontak
1. Kerusakan pada kopling 1. Periksa kopling
Starter berputar tetapi starter starter,periksa kerjanya
mesin tidak berputar 2. Kerusakan atau keausan gigi 2. Cek roda gigi dari keausan
pinion dan ring gear dan kerusakan
B. Pemeriksaan komutator
- Periksa permukaan yang kotor atau terbakar .
Perbaikan dengan menggunakan amplas atau bubut bila perlu.
- Periksa kedalam mika
Kedalaman mikla : STD : 0,45 – 0,75 mm
Limit : 0,2 mm
- Jika kedalaman mika kurang dari limit , perbaiki dengan mata gergaji.
Haluskan pinggirnya menggunakan mata gergaji.
Gunakan kertas amplas # 400 untuk memmbersihkan serpihan bram.
- Periksa diameter komutator, jika dibawah limit armature harus dig anti.
STD : 30 mm
Limit :28 mm
- Pemegang sikat.
Periksa insulator antara pemegang sikat negative (-) dan positif (-). Pemegang sikat
harus diperbaiki atau diganti jika ada hubungan.
- Sikat
Ukur panjang sikat dang anti jika dibawah lmit.
Panjang sikat STD : 13,5 mm
Limit : 9 mm
- Ukur beban pegas sikat dengan pull scala jika dibawah standar harus diganti
Beban : 1,5 – 2,0 kg
- Pull in tes
Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian negative :
(-) Baterai bodi stater dan terminal C
Bagian positif : (+) Baterai terminal 50
Jika pinion menonjol , pull dalam keadaan baik.
- Hold in test .
Lepaskan terminal C . Pinion harus masih dalam keadaan menonjol.
3. Komutator Kerusakan pada permukaan komutator dari Lakukan pembersihan pada permukaan komutator dengan
terbakar atau kotor cara menggosok dengan amplas atau jika perlu dibubut.
No Gambar Benda Kerja Kerusakan Pemeriksaan dan Perbaikan
4. Komutator Kelonjongan (run out) pada komutator Perbaikilah dengan bubut jika melebihi limit.
Limit kelonjongan : 0,4 mm
5. Komutator Keausan permukaan pada komutator Jika dibawah limit, armature diganti.
Diameter luar komutator :
0,6 Kw STD 32, 7 mm
Limit 31,0 mm
0,7 Kw STD 28, 0 mm
(5K) Limit 26,0 mm
0,8 Kw STD 28, 0 mm
Limit 27,0 mm
6. Koil Armature Test kebocoran (Ground test) Periksalah leomutator dan inti koil armature.
Jika terdapat hubungan, armature kontak bodi harus
diganti.
No Gambar Benda Kerja Kerusakan Pemeriksaan dan Perbaikan
7. Armature Terjadinya hubungan singkat pada armature Letakkan armature diatas alat pengetes armature lalu
tempelkan mata gergaji pada inti armature sementara.
Armature diputar jika mata gergaji tertarik atau bergetar,
berarti terdapat hubungan singkat pada armature : maka
harus diganti.
8. Armature Terjadinya sirkuit terbuka pada armatur Lakukan pemeriksaan hubungan antara sigmen-sigmen,
jika tidak terdapat hubungan pada setiap titik pengetesan,
berarti terdapat sirkuit terbuka, dan armature harus
diganti.
9. Field coil Putusnya kawat-kawat pada kumparan field Lakukan pemeriksaan field coil kemungkinan ada
coil hubungan antara kawat-kawat ujung jika tidak ada
hubungan berarti ada yang terputus pada field coil dan
harus diganti.
10. Field Coil Adanya hubungan antara ujung field coil dan Periksa kemungkinan ada hubungan antara ujung field coil
frame medan (ground test) dan frame medan. Jika ada hubungan ganti field coil.
No Gambar Benda Kerja Kerusakan Pemeriksaan dan Perbaikan
11. Sikat Kerusakan pada sikat Ukurlah panjang sikat dang anti jika kurang dari limit.
Panjang sikat :
0,6 Kw STD : 19 mm
Limit : 10 mm
0,7 Kw STD : 10 mm
(5K) Limit : 6 mm
0,8 Kw STD : 16 mm
Limit : 10 mm
12. Pegas Sikat Kerusakan pada pegas sikat Ukur beban pegas sikat dengan alat “ pull scole “ jika
pembacaan dibawah standar, pegas harus diganti
ketegangan pegas sikat :
0,6 Kw = 1,05 – 1, 35 Kg
0,8 Kw = 1,0 2 – 1, 38 Kg
13. Pemegang Sikat Hubungan singkat antara pemegang sikat Periksa isolasi antara pemegang sikat ( - ) dan pemegang
( - ) dan pemegang sikat ( + ) sikat ( + ).
Jika terdapat hubungan maka lakukan
perbaikan/penggantian.
No Gambar Benda Kerja Kerusakan Pemeriksaan dan Perbaikan
14. Tuas penggerak Keausan pada tuas penggerak Periksa tuas penggerak dan pegas kemungkinan aus.
Jika perlu diganti.
15. Pinion Gear dan Kopling Stater Kerusakan pada ulir gigi dan alur gigi dari Lakukan pemeriksaan pada permukaan komponen, jika
keausan /cacat perlu diganti.
16. Pinion Gear Mengetahui Pinion Gear dapat bekerja dengan Putar Pinion. Pinion harus berputar dengan bebas pada
baik / tidak arah putaran jarum jam. Tetapi terkunci pada arah
berlawanan dengan putaran jarum jam.
17. Switch Magnit Plunyer tidak dapat bekerja dengan baik Tekan pluyer lalu dilepas. Plunyer harus berputar balik
dengan segera setelah dilepas keposisi semula.
No Gambar Benda Kerja Kerusakan Pemeriksaan dan Perbaikan
18. Switch Magnit Kebocoran pada pull – in coil Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal
50 dan terminal C.
Jika perlu diganti.
19. Switch Magnit Kebocoran pada hold – in coil Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara Terminal
50 dan Body Switch.
Jika terdapat hubungan lakukan perbaikan/diganti.