Analisis Lingkungan Bisnis PT Unilever
Analisis Lingkungan Bisnis PT Unilever
UNILEVER
VISI :
Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
o Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil
mengurangi dampak lingkungan
TUJUAN PERUSAHAAN
2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui
brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui
kontribusi sukarela, xserta berbagai cara lain dimana kami berhubungan
dengan masyarakat.
2. Distributor (penyalur)
Melihat begitu pentingnya peranan distributor dalam penyebaran produk
yang dihasilkannya, PT Unilever Indonesia Tbk membentuk dan menjalin
jaringan distribusi yang sangat baik (versi majalah Businessweek). Salah satu
caranya, PT Unilever mengeluarkan program promosi bagi para distributor yang
membuat display (tampilan) dari produk Unilever yang baik di tempatnya
berdagang. Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk Unilever
akan diberikan hadiah berupa uang tunai. Penerapan dari hal ini dapat kita lihat
dengan jelas dalam produk Sunsilk yang termasuk dalam produk yang dihasilkan
PT Unilever Indonesia Tbk.
3. Unions (kemitraan)
Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Jalinan kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada
Pepsodent dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas
produk, PDGI memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas
produk yang baik. Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan
Pepsodent untuk mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan
Pepsodent.
4. Competitors (pesaing)
PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi
yang khusus pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebut diberi nama
Lifebuoy. Di pasar, tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang
menghasilkan produk sabun mandi kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang
bergerak pula dalam produk sabun mandi kesehatan seperti Nuvo dan Dettol.
Karena persaingan dalam pasar itulah yang membuat PT Unilver Indonesia Tbk
dengan Lifebuoy-nya lebih memfokuskan produknya pada jenis konsumen yaitu
keluarga dengan memproklamirkan Lifebuoy-nya sebagai sabun mandi kesehatan
keluarga. Selain melirik keluarga sebagai target pemasaran produknya, PT
Unilever Indonesia Tbk juga mengeluarkan program sosial masyarakat yaitu
‘Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun’ yang sekaligus sebagai ajang promosi
bagi Lifebuoy.
6. Suppliers (pemasok)
Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi
baru saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk
ini adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk
produk terbarunya itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana
pasokan bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik
produk terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular
berbeda dengan supplier dari produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier
akan sangat berpengaruh pada kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever
Indonesia Tbk sangat berhati-hati dalam pemilihan supplier.
A. Lingkungan umum
1. Demographic & cultural (Demografi dan Budaya)
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik
demografis di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia
Tbk. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah
mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk
yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua
kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati oleh
semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa) dan
semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk
perawatan khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk
jaringan distrribusi yang baik. Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia
Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari perkotaan hingga
pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat PT
Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.
2. International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh
lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia
Tbk dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui
produk Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak
yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain
itu, beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama
dengan WHO. Namun dari internasional maraknya pemalsuan dan penyelundupan
produk Cina.
3. Political (politik)
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan
ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan
menjadi perhatian PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan
organisasi sehari-hari maupun dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan
ekonomi yang tidak stabil akibat kondisi politik yang tidak menentu membuat PT
Unilever Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi
politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT
Unilever Indonesia Tbk akan membuat keputusan untuk menaikkan jumlah output
produksi.
4. Technological (Teknologi)
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan
pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa
peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang pada
akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal cara
pengelolaan organisasi.
5. Economic (Ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT
Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang
dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya
kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu
terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia
yang sempat tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya
jumlah pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran
mereka yang berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap
beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang
harganya lebih rendah. Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever
Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk
sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam
keadaan ekonomi yang turun sekalipun.
3. METODE
a) BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
PT Unilever Indonesia dalam menjaga ke eksistensiannya di dalam
persaingan global yang semakin meningkat melakukan promosi melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui
media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-
produk dari PT Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan
lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik
maka PT Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan
maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
b) DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,
tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang
botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
Kesimpulan
Saran
ANALISA SWOT
A. Kekuatan (Strengths)
B. Weakness
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Rendahnya respon pasar terhadap produk- 3 0,21 3 0,6
produk tertentu
Hanya memfokuskan pada 1 jenis produk yang 3 0,21 4 0,6
hanya buat kesehatan keluarga. Padahal
pesaing lebih banyak macam sabun kesehatan
juga dan tidak hanya buat keluarga saja.
Kurang kuat dalam pengemasan produk karena 3 0,21 3 0,6
terdapat pemalsuan dan penyelundupan dari
produk Cina.
Menjalani kegiatan organisasi melihat kondisi 2 0,16 3 0,3
politik Indonesia yang tidak stabil.
Produk yang mahal dikalangan masyarakat 3 0,21 2 0,3
menengah kebawah.
TOTAL 14 1 2,4
b) Threat
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Kenaikan biaya bahan baku 4 0,21 4 0,8
Kondisi perekonomian yang menurun 4 0,21 3 0,6
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan 4 0,21 4 0,8
produk cina
Penghapusan Subsidi BBM 3 0,16 3 0,5
Produk pesaing yang harganya lebih rendah 4 0,21 4 0,8
TOTAL 19 1 3,2
Analisis Matrik SWOT
a) Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,4 = 1,2
b) Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2
Diagram SWOT
Logika sederhananya adalah, kita membentuk standard baru yang sebelumnya belum ada atau mengubah standard lama dengan
standard baru yang kita tawarkan. Misalkan, Apple dengan iPhonenya menjadi standard untuk setiap smartphone kelas premium.
Ada empat unsur dalam marketing yang harus dipenuhi
Pengertian strategi marketing lainnya adalah segala upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target penjualan yang
telah ditentukan.
Membuat rancangan strategi marketing adalah hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan karena menjadi penentu nilai ekonomi
dari perusahaan tersebut, baik nilai harga barang atau jasa yang mereka jual. Ada beberapa faktor untuk penetapan harga antara
lain :
1. Berdasar profit
2. Berdasar biaya produksi
3. Berdasar jumlah permintaan
4. Berdasar kompetitor
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Ahli
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai strategi pemasaran, dalam definisi dibawah tidak 100% sama
seperti yang ahli katakan tetapi telah melalui penyaduran tanpa mengubah maknanya.
1. Sofjan Assauri
Pengertian strategi marketing menurut sofjan assauri ialah kumpulan tujuan serta sasaran, kebijakan serta aturan yang
memberikan arah tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh bagian pemasaran perusahaan dari tiap waktu, tiap tingkatan serta
patokan alokasinya, terutama bagian dari respon perusahaan untuk menghadapi lingkungan serta persaingan yang terus berubah
(dinamis).
2. Philp Kotler
Pengertian strategi pemasaran menurut philp kotler ialah aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan di
masyarakat melalui sebuah proses pertukaran.
3. W. Y. Stanton
Pengertian strategi marketing ialah semua sistem yang berhubungan dengan perencaan dan penentuan harga sampai
mempromosikan serta mendistribusikan barang atau jasa untuk mendapat kepuasan kebutuhan pembeli yang potensial dan aktual.
1. Peningkatan kualitas koordinasi dalam tim pemasaran, hal ini dilakukan agar setiap anggota tim dapat bekerjasama dengan
baik, efektif dan efisien.
2. Mengukur hasil pemasaran berdasarkan standard prestasi yang berlaku, tanpa adanya pembukuan yang jelas maka
perusahaan tidak bisa mengukur nilai penjualan apakah naik atau turun.
3. Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan, dengan data hasil penjualan maka perusahaan dapat
menetapkan strategi yang akan ditetapkan. Apakah akan menambah atau mengurangi produksi, atau keputusan strategis
lain.
4. Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada perubahan-perubahan dalam pemasaran. Karena dunia
pasar sangat dinamis, karena itulah perlu dibentuk strategi marketing yang tepat dengan integrasi terhadap divisi
perushaaan yang lain.
Fungsi Strategi Pemasaran
Gambar Fungsi dan Bagian dari Strategi Marketing (Arinex Pty Ltd)
Lalu apa tujuan strategi pemasaran barang atau jasa tersebut? Tentunya banyak sekali tujuan untuk mengembangkan strategi
pemasaran untuk pengembangan perusahaan kedepannya. Berikut ini beberapa peranan atau fungsi strategi pemasaran barang
dan jasa :
1. Meningkatkan Motivasi Untuk Berpikir Jauh Ke Depan
Berfikir out of the box memang sangat diperlukan untuk menjaga ritme, ataupun kelangsungan perusahaan. Sesekali jangan terus
mengikuti ritme pasar, tetapi coba untuk menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru
Karena itulah setiap perusahaan yang maju memiliki divisi khusus untuk riset dan pengembangan produk, hal ini untuk memahami
kebutuhan konsumen dan membuat sebuah inovasi produk yang baru. Kadang kala konsumen sendiri tidak tahu apa yang mereka
butuhkan. Karena itulah, perusahaan harus bisa menangkap apa yang sebenarnya konsumen butuhkan.
Contoh inovasi yang terlihat jelas adalah inovasi di sektor teknologi smartphone, pada dasarnya mayoritas
pengguna smartphone tidak butuh ganti tiap tahunnya. Tetapi dengan strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan
“memaksa” dan “meyakinkan” konsumen bahwa mereka harus dan butuh untuk ganti smartphone yang baru.
2. Koordinasi Pemasaran Yang Lebih Efektif Dan Terarah
Sesuatu kalau tidak memiliki tujuan ataupun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan. Dengan adanya strategi
pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi jauh lebih baik serta terarah.
Itulah mengapa pentingnya ilmu manajemen pemasaran, dengan memiliki manajemen pemasaran yang tepat maka perusahaan
bisa membuat koordinasi dari tiap divisi untuk menunjang penjualan. Percuma tingkat permintaan konsumen tinggi, tetapi tidak
diimbangi dengan kekuatan produksi barang.
Karena itulah, perlu peningkatan koordinasi tiap divisi khususnya bagian pemasaran dengan produksi supaya dapat melayani
konsumen dengan baik.
Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka perusahaan tentu akan “stagnan” alias tidak berkembang. Karena itulah, perlu
ditetapkan goalyang jelas.
Tujuan ini bisa berupa target penjualan, pemasukan atau memperluas pangsa pasar. Jika tujuan dapat tercapai maka akan
meningkatkan nilai ekonomi dari perusahaan tersebut.
4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran Lebih Efektif Atas Standard Prestasi Kerja
Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk peningkatan mutu ataupun kualitas. Tanpa adanya
pengawasan yang jelas dan tegas maka tidak bisa memunculkan potensi dari setiap anggota.
Untuk memotivasi karyawan supaya lebih semangat perlu diberikan rewardjika mencapai atau melebihi target penjualan. Karena
itulah, tidak heran jika karyawan divisi marketing sering mendapatkan bonus ketika berhasil mendapatkan client yang banyak.
Faktor Strategi Marketing
Dalam menentukan strategi marketing, ada dua faktor yang mempengaruhi strategi marketing yang akan diambil. Dua faktor
tersebut antara lain :
1. Faktor Mikro
Faktor pertama adalah faktor mikro alias faktor dengan luang lingkup kecil, hanya pada perusahaan tersebut. Yang termasuk dalam
faktor mikro antara lain : supplier, distributor, konsumen, harga produksi dan kompetitor.
Faktor mikro ini sangat penting untuk diperhatikan, jika tidak perusahaan bisa bangkrut perlahan. Sebagai contoh, perusahaan
Nokia bangkrut karena terlalu meremehkan kompetitor mereka dan terlalu percaya diri dengan produknya. Alhasil konsumen lebih
menyukai produk kompetitor, dan sekarang Nokiapun bangkrut dan mencoba comeback menggunakan produk yang sama dengan
kompetitor.
2. Faktor Makro
Faktor kedua yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah faktor makro atau diluar perusahaan dengan cakupan yang lebih
tinggi. Yang termasuk dalam faktor makro adalah keadaan stabilitas negara baik dari segi politik, sosial, ekonomi maupun
keamanan.
Suatu perusahaan tidak bisa berkembang jika keadaan negaranya tidak stabil, karena itulah kestabilan negara menjadi tolak ukur
penting seorang investor akan berinvestasi atau tidak. Semakin aman, maka semakin tinggi peluang investor untuk masuk.
Konsep Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan memiliki konsep dan metode pemasaran sendiri-sendiri tergantung tipe perusahaan tersebut. Suatu strategi
tidak bisa diterapkan disetiap industri, bisa saja cocok di satu industri tapi tidak cocok dengan industri yang lain.
Tetapi, tujuan dari strategi pemasaran tetaplah sama yaitu bisa mencapai profit penjualan tinggi serta mendapatkan kepuasan
pelanggan. Untuk itu berikut adalah konsep dalam strategi marketing :
Seperti contoh, Google sangat kuat posisinya di industri mesin pencari, Facebook sangat kuat di industri sosial media, Unilever
sangat kuat di posisinya dalam industri kebutuhan pokok.
2. Pemilihan Pasar
Memilih pasar yang tepat adalah mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan. Jangan sampai produk yang kita buat dijual di tempat
yang salah. Seperti contoh, iPhone dijual sangat mahal dibanding Android.
Hal ini bisa dilakukan Apple karena pemilihan pasar telah dilakukan, yaitu menyasar orang dengan ekonomi menengah keatas.
Berapapun harganya ya tetap dibeli kalau Apple yang jual.
3. Penetapan Harga
Ada beberapa cara untuk menetapkan harga produk yang jelas tentukan harga yang sesuai dengan kualitas produk tersebut,
jangan terlalu mahal tapi jangan juga terlalu murah. Karena jika barang bagus tapi terlalu murah bisa merusak harga pasar.
4. Jalur Distribusi Produk
Perlu dipertimbangkan proses bagaimana suatu produk bisa didapatkan konsumen dengan mudah, karena itu perlu sistem
distribusi barang yang efektif dan efisien.
Strategi marketing adalah tujuan yang hendak dicapai, sedangkan marketing plan adalah rancangan tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
(lairegroup.com)
Contoh Strategi Pemasaran Di Era Modern
Elemen-elemen dalam strategi digital marketing
Setelah memahami definisi dan hal-hal lain terkait dengan strategi marketing, maka selanjutnya kita akan belajar mengenai contoh
penerapan dari strategi pemasaran.
Berikut ini adalah beberapa contoh strategi marketing yang bisa dilakukan oleh perusahaan di era digital sekarang:
1. Memanfaatkan Internet
Pertama adalah perusahaan bisa memanfaatkan internet sebagai media utama dalam melakukan promosi produk. Manfaat yang
bisa diperoleh dengan menggunakan internet antara lain:
4. Karyawan
Karyawan adalah salah satu aset penting perusahaan, hal ini bisa lebih dimaksimalkan dengan melibatkan karyawan dalam
melakukan promosi. Seperti membagikan di akun sosial media mereka, membuat status di WA/Line, dll.
Berikanlah hadiah bagi karyawan yang memiliki kontribusi besar untuk penjualan di perusahaan. Hal ini akan meningkatkan
motivasi karyawan untuk lebih giat bekerja.
Itu tadi adalah pembahasan tentang tujuan dan fungsi strategi pemasaran. Semoga cukup bisa membantu Anda untuk peningkatan
mutu serta kinerja perusahaan.
saran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan
mendapatkan laba. Berhasil tidaknya tujuan tersebut tergantung pula dari segala aktivitas yang berhubungan dengan proses pertukaran dari
produsen hingga ke tangan konsumen.
Hingga saat ini ada beberapa rumusan mengenai pengertian pemasaran dari para ahli pemasaran. Para ahli pemasaran memberikan definisi
yang berbeda tentang pemasaran akan tetapi pada dasarnya definisi tersebut mempunyai arah dan tujuan yang sama.
Dilihat dari definisi para ahli dapat diartikan bahwa pemasaran yaitu satu proses social dan manajerial dengan mana individu-individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk yang bebas atau
tidak terikat dan pelayanan yang bernilai dengan individu atau kelompok lainnya.
Dan juga pemasaran dapat didefinisikan sebagai salah satu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain dengan
tujuan yaitu merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli perusahaan
terus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus atau konsumen mempunyai
pandangan yang baik terhadap produk, jaminan yang baik atas barang dan jasa yang dilakukan sesudah penjualan.
Sedangkan perusahaan dalam usahanya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pasar sasaran menjalankan suatu
strategi yang dikenal dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran, maka
perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih. Marketing mix tersebut merupakan satu
perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasaan
kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.
Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran. Variabel mana dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
di dalam bauran pemasaran (marketing Mix) terdapat tujuh komponen yaitu: produk, harga, distribusi, promosi, people, proses, physical
evidence.
Perkembangan dunia usaha pada saat ini begitu pesatnya sehingga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk itu
berbagai usaha dilakukan perusahaan agar dapat bertahan di tengah-tengah persaingan tersebut. Dengan demikian setiap perusahaan akan
selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar yang potensial untuk memenangkan persaingan tersebut. Perkembangan
pemasaran pada saat ini dapat dikategori kan berada dalam persaingan yang saling menekan antara perusahaan yang satu dengan yang
lainnya, terlebih lagi bagi perusahaan yang mempunyai kesamaan dalam produk.
Dan hal ini disadari betul oleh PT. Unilever Indonesia dimana ketatnya persaingan di bidang produk-produk yang dihasilkan menjadikan
perusahaan harus bekerja keras untuk dapat memenangkan persaingan. Dengan berbagai ragam bentuk, harga dan kualitas yang berbeda-
beda akan memberikan pilihan kepada masyarakat sebagai konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Keadaan tersebut
memperlihatkan adanya persaingan yang cukup ketat dalam pemasaran produk oleh masing-masing produsen. Persaingan yang timbul
dalam menggaet konsumen dimungkinkan dapat ditemukan oleh kejelian masing-masing perusahaan dengan menerapkan strategi
pemasaran yang jitu dan tidak mudah diikuti oleh perusahaan lain. Dan suatu perusahaan akan mampu bertahan apabila barang atau jasa
yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan pangsa pasar yang potensial dan sukses memenangkan persaingan tersebut. PT. Unilever Indonesia
pun menjalankan kegiatan pemasaran dengan menggunakan variabel bauran pemasaran (marketing mix). Dimana implementasi dari
kegiatan marketing mix yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia ini dapat dilihat dalam tampilan serta content – content yang
disuguhkan dalam situs web resminya yaitu www. Unilever.co.id. Disini saya akan mencoba menganalis marketing mix PT. Unilever
Indonesia
1. Produk (Product) Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan, atau pun
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga jasa atau
layanan. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup Brand-brand ternama yang disukai dunia seperti Pepsodent, Ponds, Lux,
Lifebuoy, Sunsilk, Dove, Clear, Rexona, Vaselline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royco, Bango dan lain-lain. Dari masing-
masing produk mempunyai tampilan yang berbeda-beda.
2. Harga (Price) Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang
nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk harga yang sama terhadap semua
pembeli. Harga yang di tawarkan untuk produk ini juga relatif murah sesuai dengan kualitas yang di hasilkan.
3. Distribusi (Place) Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi
konsumen sasaran sebagaian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan
membangun satu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling bergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang
memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Distribusi untuk
produk ini biasanya dapat berlangsung di gudang distribusi, supermarket, pasar tradisonal, dan warung-warung eceran.
4. Promosi (Promotion) Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkonsumsi manfaat produknya dan
meyakinkan konsumen agar mau melakukan tindakan pembelian. Biasanya promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia melalui
pengiklan di televisi, event-event, dll.
5. Orang ( People ) adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang
memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting
dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-
orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang
bersangkutan. Orang-orang yang bersangkutan pun dapat memberikan layanan dengan ramah dan baik. Dapat membuat pelanggan merasa
nyaman berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan. Melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun
untuk orang lain.
6. Sarana Fisik ( Physical Evidence ) Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli
dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam
hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang
diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara,
tata ruang, dll.
7. Proses ( process) Mempunyai arti suatu upaya perusahaan, dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam
elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.
Dari bauran pemasaran (Marketing Mix) dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran jadi dengan melakukan atau menerapkan strategi
marketing mix( produk, harga, distribusi, promosi, people, process, psycal efidence) maka perusahaan akan mendapat keuntungan atau
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.Sedangakan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan
maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
D. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil
khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali
dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih
Sayang kepada kalian “.
( QS. An-Nisa ayat 29 )
Variasi musiman
Salah satu komponen yang mempengaruhi data time series adalah komponen musiman. Gerakan musiman (seasonal movement)
merupakan gerakan yang teratur artinya naik turunnya terjadi pada waktu-waktu yang sama. Disebut gerakan musiman oleh karena
terjadinya bertepatan dengan pergantian musim didalam satu tahun atau dalam waktu yang singkat. misal:
– Harga beras akan turun pada saat musim panen padi.
Dari nilai rata-rata tersebut selanjutnya dicari besaran persentasenya terhadap total atau jumlah nilai rata-rata dimana jumlah nilai rata-rata
tersebut menjadi nilai 100 dalam besaran persentase. Indeks musiman didapat dengan cara mengalikan besaran persentase masing-masing bulan dengan konstanta
12.
Metoda Dekomposisi
Dekomposisi adalah suatu prosedur dalam menganalisa data serial waktu dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor komponen yang ada
dalam suatu periode data. Setiap komponen diidentifikasi secara terpisah sehingga pola serial waktu dapat digunakan untuk peramalan
kegiatan masa depan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.Pada dasarnya ada 3 komponen yang membentuk pola suatu data
serial waktu. Ketiga komponen tersebut adalah gerakan trend, musiman (seasonal) dan siklis (cyclical). Dekomposisi mengasumsikan
bahwa data dibentuk seperti berikut ini:
– Trend adalah suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan (kecenderungan menaik atau menurun.
– Gerakan musiman adalah suatu gerakan yang mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu.
– Gerakan siklis adalah gerakan jangka panjang disekitar garis trend (berlaku untuk data tahunan), gerakan siklis ini akan terulang
dalam jangka waktu tertentu atau bisa juga dalam jangka waktu yang tidak sama.
– Error/irregular adalah gerakan yang sporadis atau yang tidak tertentu. Gerakan ini ditimbulkan oleh suatu kejadian yang tak
terduga seperti perang, gempa bumi dan sebagainya.
Apabila gerakan trend, musiman, siklis dan error masing-masing diberi simbol T, S, C dan I maka data serial waktu Y merupakan hasil
kali dari 4 komponen tersebut, yaitu:
Y = T x S x C x I
Sampai jumpa pada sesi tulisan yang lain, selamat menikmati statistik.
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran
yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Sangat penting untuk mengadakan analisis dan penilaian aspek pasar dengan sebaik-baiknya agar biaya yang telah
dikeluarkan untuk pendirian proyek atau produksi produk tidak sia-sia.
Di dalam penilaian aspek pasar dan pemasaran akan dibahas antara lain cara memperkirakan luas pasar yang diminta dan
pasar yang tersedia untuk mengetahui posisi perusahaan di dalam industrinya guna merencanakan volume penjualan
termasuk analisa persaingan sehingga dapat merencanakan teknik dan strategi yang tepat serta sesuai untuk memasarkan
barang atau jasa dari proyek yang bersangkutan.
Analisis pasar sangat penting karena tidak ada proyek yang berhasil tanpa adanya permintaan produk/jasa tersebut atau
dengan kata lain, proyek akan gagal tanpa adanya permintaan atas barang/jasa tersebut.
B. MARKET DEMAND
Pengertian permintaan pasar atau suatu produk/jasa menurut Kotler adalah jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh
sekelompok konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu
dan dalam suatu program pemasaran tertentu.
Dalam proses analisis studi kelayakan, analisis pasar bisa dilakukan secara terpisah maupun merupakan bagian dari
keseluruhan studi kelayakan. Studi pasar bisa pula merupakan cara untuk mencari gagasan proyek maupun untuk menilai
kelayakan proyek dari segi pasarnya. Perbedaan antara analisis pasar untuk mencari gagasan proyek dan untuk menilai
kelayakan proyek adalah bahwa dalam analisis pasar guna menilai kelayakan proyek, analisis dan studi yang dilakukan lebih
teliti, mendalam dan lebih lengkap dibandingkan dengan jika melakukan analisis pasar untuk mencari gagasan proyek.
Pada dasarnya analisis pasar bertujuan untuk mengetahui seberapa luas pasar produk/jasa yang bersangkutan, bagaimana
pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Dan ini merupakan cara mengukur
permintaan pasar agar perusahaan dapat melangkah secara pasti berdasar informasi tersebut
PEMBAHASAN
A. ANALISA PASAR
Analisis pasar dalam hal ini meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif misalnya mengidentifikasi, memisahkan
dan membuat diskripsi pasar. Sedangkan analisis kuantitatif misalnya menghitung besarnya perkiraan penjualan satu tahun
yang akan datang.
Pada umumnya analisis pasar meliputi:
1. Deskripsi pasar antara lain daerah atau luas pasar, saluran distribusi dan praktek perdagangan setempat.
2. Analisis permintaan masa lalu dan masa sekarang termasuk besarnya jumlah dan nilai konsumsi barang/jasa yang
bersangkutan serta identifikasi konsumen barang/jasa.
3. Analisis penawaran barang/jasa pada masa lalu dan masa sekarang (baik dari impor maupun produksi lokal) juga termasuk
informasi mengenai keadaan persaingan, harga penjualan yang terjadi, kualitas dan strategi pemasaran para pesaing.
4. Perkiraan permintaan yang akan datang barang/jasa yang bersangkutan.
5. Perkiraan pangsa pasar (market share) proyek dengan mempertimbangkan tingka permintaan, penawaran, posisi perusahaan
dalam bersaingan dan program pemasaran perusahaan.
Ada banyak prosedur yang bisa diikuti agar studi pasar berjalan dengan seefisien dan seefektif mungkin. Salah satu prosedur
tersebut adalah:
1) Menentuan tujuan studi
2) Studi pasar informal
3) Studi pasar formal:
a. Studi data sekunder
b. Studi data primer
4) Karakteristik permintaan saat ini
5) Perkiraan permintaan yang akan datang
6) Merencanakan strategi pemasaran
7) Menilai kelayakan pasar
Pada dasarnya pasar meliputi konsumen, industri, perantara dan pemerintah. Usaha untuk mengadakan klasifikasi pasar bisa
ditinjau dari sifat produk. Misalnya produk awet atau tidak awet (durable or nondurable), produk baru atau produk yang sudah
ada di pasar. Jadi di dalam menentukan permintaan pasar, pangsa pasar dan pasar potensial, perlu ditentukan lebih dahulu
rencana pasar yang dituju dan produk atau jasanya.
Pengukuran pasar merupakan usaha untuk memperkirakan permintaan secara kuantitatif. Usaha memperkirakan pasar
produk atau jasa untuk masa sekarang meliputi jumlah permintaan pasar, pangsa pasar dan pola pertumbuhan yang terjadi
saat ini.
Permintaan pasar mencakup daerah geografis, kelompok konsumen dan dalam periode tertentu. Penentuan permintaan pasar
meliputi usaha untuk mendefinisikan pasar dan memperkirakan luas pasar.
Dalam usaha mendefinisikan pasar, perlu ditentukan bahwa produk/jasa diperuntukkan bagi seluruh pasar atau segmen pasar
tertentu. Konsep segmentasi pasar ini penting di dalam analisis pasar karena setiap segmen pasar membutuhkan strategi
bauran pemasaran yang berbeda-beda dan bersifat khusus. Usaha untuk memperkirakan luas seluruh pasar perlu dilakukan
sebelum menentukan pangsa pasar perusahaan. Kesulitan yang sering dihadapi dalam melaksanakan usaha ini adalah
misalnya untuk memperkirakan luas seluruh pasar bagi produk/jasa baru yang belum pernah ada di pasar. Hal ini disebabkan
oleh ketergantungan analis pada data yang sudah ada padahal untuk produk baru data historis belum ada. Untuk mengatasi
hal tersebut, analis perlu menggunakan data yang berhubungan dengan produk yang bersangkutan kemudian memperkirakan
tingkat kemungkinan. Misalnya permintaan bahan makanan, bahan bangunan atau barang-barang secara umum. Usaha lain
adalah menggabungkan data sekunder dan data primer.
Hal yang perlu diperhatikan di dalam menentukan pangsa pasar adalah kondisi persaingan, harga yang terjadi dan pola
pertumbuhan pasar selama ini.
6. Perkiraan permintaan yang akan datang. Setelah mengetahui keadaan pasar saat ini dan pertumbuhannya, analis kemudian
bisa memperkirakan permintaan yang akan datang dengan berbagai teknik peramalan yang ada baik kuantitatif maupun
kualitatif.
7. Merencanakan strategi pemasaran. Pada tahap ini, peramalan penjualan telah dilakukan. Peramalan penjualan di sini adalah
memperkirakan penjualan yang diharapkan biasa tercapai dalam kondisi perekonomian tertentu, persaingan dan strategi
pemasaran tertentu. Strategi pemasaran tersebut meliputi strategi produk/jasa, harga promosi dan iklan serta distribusi.
8. Menilai kelayakan pasar. Pengambilan keputusan bisa dilakukan pada tahap ini untuk menentukan perlu tidaknya proyek
diteruskan penelitiannya pada aspek lain atau tidak. Jika dari hasil penelitian pasar diperoleh kesimpulan tidak ada permintaan
produk/jasa yang mencukupi maka proyek dinyatakan tidak layak karena diperkirakan tidak akan berhasil di masa datang.
B. POSITIONING
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak
konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding
produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat
ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam
mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan
mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan
kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen. Contoh paling nyata
adalah dalam industri otomotif, Yamaha melakukan de-positioning untuk produk Vega R nya dari segmen menengah ke
segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari china, produk supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.
Strategi Positioning Produk
Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan
satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal
mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :
ü Positioning pada fitur spesifikasi produk
ü Positioning pada spesifikasi penggunaan produk
ü Positioning pada frekuensi penggunaan produk
ü Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing
ü Positioning melawan produk pesaing
ü Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk
ü Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur
ü Proses Positioning Produk
Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :
Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing Mengukur seberapa
jauh persepsi konsumen terhadap produk Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix
Menguji ketepatan antara
Daya saing produk kita dengan produk pesaing
Posisi produk kita dalam persaingan
Posisi vektor idela dalam marketing mix
Positioning produk
Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya
saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada
konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding
jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?
Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang
yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan
bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik
dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.
Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
Functional positions
Pemecahan masalah
Menyediakan manfaat bagi konsumen
Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
Symbolic positions
Peningkatan citra diri
Identifikasi diri
Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
Experiential positions
Mampu menstimulasi sensor motorik
Mampu menstimulasi sensor kognitif
C. MERK
Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa. Merk
biasanya terdiri dari nama, logo dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna, dan simbol. Merk juga
merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak konsumen. Dalam konteks lain, merk sering menggunakan
kata trademark (merk dagang)
Konsep Merk
Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek pengalaman. Aspek pengalaman merupakan gabungan
seluruh point pengalaman berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience. Aspek psikologis, sering
direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan
ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa. Pendekatan yang menyeluruh dalam membangun merk meliputi
struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.
Marketer mencari model pengembangan melalui penyelarasan harapan dan pengalaman konsumen melalui branding, karena
itu bran membawa janji bahwa produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik dan spesifik sesuai dengan
harapan konsumen yang dituju.
Citra merk dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian “dimasukkan”
ke dalam alam bawah sadar konsumen. Merk merupakan salah satu elemen penting dalam tema periklanan, untuk
menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merk kepada pasar. Seni dalam membangun dan mengelola merk disebut
brand management.
Merk yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognition. Brand recognition dibangun dari titik dimana merk
mendapat sentimen positif di pasar, tingkatan dimana sentimen positif tersebut mencapai titik puncaknya disebut brand
franchise. Point keberhasilan dalam brand recognition adalah merk dapat dikenal tanpa nama perusahaan pemilik merk.
Sebagai contoh adalah disney yang sukses dalam membangun merk melalui tipografi huruf yang aslinya merupakan tanda
tangan walt disney.
Brand equity mengukur keseluruhan nilai dari merk terhadap pemilik merk, dan menggambarkan tingkatan brand franchise.
Jika merk tersebut secara eksklusif mengidentifikasikan pemilik merk sebagai merk produk atau jasa, sebaiknya pemilik merk
melindungi hak kepemilikan merk tersebut dengan mendaftarkannya sebagai merk dagang. Kebiasan menghubungkan satu
produk dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir semua produk memiliki suatu identitas, mulai dari garam sampai
ke baju.
Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang berisi ide atau janji melalui suatu produk atau jasa juga
bisa disebut branding, sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.
Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah dari produk atau jasa, seperti kebanyakan vendor
seringkali menunjukkan kualitas dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari sisi pemilik merk, branding produk
atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk memiliki karakter yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk dan
yang lain tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang memilik merk meskipun harganya lebih mahal dibandingkan
produk tak bermerk meskipun berkualitas setara, pilihan ini didasarkan pada reputasi merk atau pemilik merk.
D. SEGMENTASI PASAR
Terdapat dua keterbatasan utama dalam strategi merek majemuk, yaitu manajemen biaya dan proses marketing. Meskipun
alasan untuk melakukan merek majemuk secara prinsip bukan untuk membuat struktur harga yang bersaing dalam suatu
kebutuhan pasar secara khusus, namun faktor harga masih memainkan peran yang penting. Strategi ini dapat menimbulkan
biaya tinggi dibandingkan dengan merek tunggal, terutama jika tidak dikelola secara hati-hati karena setiap merek harus
didukung oleh bauran pemasaran dan sumberdaya tersendiri. Dalam proses pemasarannya, khalayak harus memahami
masing-masing merek melalui investasi periklanan yang cukup besar, karena pemahaman terhadap merek ini menuntut suatu
anggaran komunikasi jangka panjang untuk setiap merek. Jadi jika tidak hati-hati dalam pengelolaannya strategi merek
majemuk adalah sebuah pemborosan.
Merek majemuk berawal dari sebuah proses diferensiasi, sebagai upaya perusahaan untuk memperluas pasar dengan
memenuhi sasaran pasar yang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian inti dari strategi merek majemuk
adalah mengalokasikan sumber daya merek secara tepat berdasarkan kebutuhan setiap segmen pasar sasaran, yang
dituangkan dalam portofolio merek. Segmentasi pada hakekatnya adalah upaya pengelompokan konsumen berdasarkan
preferensinya, yang akan membantu portofolio merek sebagai pemandu agar merek-merek membidik sasaran yang tepat.
Segmen pasar akan menentukan pola portfolio merek dengan mempertimbangkan peran strategis masing-masing merek yang
sifatnya saling melengkapi secara sinergis. Perusahaan harus secara berhati-hati dalam mendefinisikan peran masing-masing
merek sehingga tidak terjadi kanibalisasi, dan terjadi pertempuran diantara merek mereka sendiri. Jika ini terjadi banyak
sumber daya perusahaan yang dikeluarkan secara sia-sia. Dana dan upaya perusahan hanya dipakai untuk memindahkan
basis pelangan dari gengaman tangan kanan berpindah ke tangan kiri. Portofolio merek majemuk tidak berarti apa-apa jika
dalam jangka panjang masing-masing merek tidak mempunyai wilayah sendiri. Salah satu tujuan strategi merek majemuk
adalah agar tiap-tiap merek memiliki kavling tersendiri, dan masing-masing kavling diharapkan tidak berimpit satu dengan
yang lain. Kecuali jika ada alasan strategis maupun taktis dengan tujuan untuk melindungi merek utama atau menggempur
merek kompetitor.
E. BRAND MANAGEMENT
Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik pemasaran yang spesifik menangani produk. Para
marketer melihat merk memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan
harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk
yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka
harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan penjualan.
Merk yang baik seharusnya :
Terlindungi dengan baik
Mudah diucapkan
Mudah diingat
Mudah dikenali
Mudah dikenali
Menarik
Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
Menonjolkan citra perusahaan atau produk
Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing
Premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding produk lain dalam lini yang
sama. Economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga di merk ini, harga bisa
sangat fleksibel. Fighting brand (merk petarung) merk ini dibuat secara khusus untuk menghadapi ancaman pesaing.
Ada beberapa hambatan dalam menetapkan target yang ingin diraih dari merk, yaitu :
Banyak brand manager mambatasi diri hanya memfokuskan diri pada target finansial. Mereka mengabaikan target strategis
hanya karena mereka beranggapan target strategis merupakan tanggung jawab manajemen diatas mereka Kebanyakan level
produk atau brand manager membatasi diri untuk tujuan jangka pendek, karena kompensasi bagi prestasi hanya didesain
untuk jangka pandek.
Seringkali manajer produksi tidak diberi informasi yang cukup agar dapat memproduksi produk sesuai spesifikasi. Kadangkala
ada kesulitan dalam menterjemahkan tujuan perusahaan ke dalam tujuan merk atau produk. Mengganti tujuan dan filososi
perusahaan jauh lebih mudah dibandingkan saat seorang manajer produk harus mengimplementasikan perubahan tersebut
ke dalam karakter produk.
Dalam perusahaan yang memiliki produk beragam, kadang target satu merk akan bersinggungan dengan merk lain. Atau
bahkan lebih buruk lagi, target perusahaan bertentangan dengan kebutuhan spesifik satu produk. Seorang brand manager
juga harus tahu tujuan akhir yang dibidik oleh manajemen secara keseluruhan. Apabila manajemen secara corporate memiliki
tujuan jangka panjang terhadap satu produk, akan sangat salah apabila manajer produk membidik target jangka pendek untuk
produk tersebut.
Banyak brand manager menentukan langkah untuk mengoptimalisasi kinerja hanya di unit mereka tanpa memikirkan
optimalisasi kinerja keseluruhan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan para manajer apabila penilaian prestasi dilakukan
berdasarkan kinerja unit dan bukan sinergi kinerja unit dengan seluruh unit di perusahaan.