Anda di halaman 1dari 32

Proses Bisnis, Arsitektur

Teknologi Informasi, dan Sistem


Informasi

Infrastruktur Teknologi Informasi

1
Proses Bisnis
• Proses bisnis merupakan setiap rangkaian aktivitas yang
saling terkait dan saling bekerja bersama di seluruh
organisasi, untuk mencapai beberapa tujuan organisasi
yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasanya
didefinisikan seputar pemenuhan kebutuhan pelanggan.
• Proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan, input, output,
penggunaan resource yang jelas, memiliki sejumlah
aktivitas dalam beberapa tahapan, dapat mempengaruhi
lebih dari satu unit dalam organisasi, dan dapat
menciptakan nilai bagi pelanggan.

2
• Selain itu, proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan
mengefisienkan dan meningkatkan produktivitas organisasi.
Tentunya secara umum tujuan sebuah organisasi adalah
untuk bertahan semaksimal mungkin dan senantiasa
meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
• Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi membutuhkan
proses bisnis yang baik untuk menunjang operasional
organisasi serta mendukung terwujudnya tujuan
perusahaan.

3
Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan yang
mengadopsi proses bisnis:
• Solusi bagi perusahaan agar dapat membantu mereka melihat gambaran bisnis secara
menyeluruh (komprehensif) dan real-time.
• Menyediakan laporan yang menjelaskan keadaan perusahaan saat ini.
• Memberikan nilai kompetitif untuk persaingan bisnis yang semakin kompleks dalam
perkembangan pasar yang berubah dengan cepat.
• Mempercepat proses penilaian informasi untuk bereaksi dengan cepat dan akurat terhadap
setiap insiden dan masalah.
• Mempercepat respons perusahaan terhadap tantangan bisnis yang muncul secara tidak
terduga.
• Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk melihat peluang bisnis baru dan pergerakan
pesaing.
• Mengutamakan deteksi masalah secara dini sehingga menghindarkan dari sifat reaktif dari
umumnya perusahaan yang menyebabkan mereka menjadi kontraproduktif.
4
Beberapa contoh dari proses bisnis:
• Penjualan
– Tujuan: Untuk menjual barang ke pelanggan dan mengumpulkan uang dari penjualan.
– Peserta: Staf penjualan, pelanggan, staf penagihan, gudang.
– Input: Pesanan penjualan.
– Output: Faktur, kwitansi, dokumen pengiriman.
• Pembelian
– Tujuan: Untuk mendapatkan barang dari pemasok dan mengelola stok untuk dijual ke
pelanggan dan menghindari kehabisan stok.
– Peserta: Staf gudang, staf pembelian, staf penjualan, vendor.
– Input: Permintaan pembelian, pemesanan kembali.
– Output: Pesanan pembelian.
• Manufaktur
– Tujuan: Untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
– Peserta: Staf pabrik, staf penjualan.
– Input: Pemesanan kembali, pemberitahuan pembuatan, bahan baku.
– Output: Barang jadi. 5
Kebutuhan Teknologi Informasi
pada Proses Bisnis
Kebutuhan teknologi informasi pada proses bisnis sangatlah penting karena teknologi
informasi memberikan alat dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung
operasi bisnis yang efisien dan efektif. Berikut beberapa alasan mengapa teknologi
informasi menjadi sangat penting dalam proses bisnis:
• Automatisasi Proses: Teknologi informasi memungkinkan otomatisasi berbagai
aktivitas dalam proses bisnis, seperti pengolahan transaksi, pengiriman email,
pembuatan laporan, dan banyak lagi. Ini membantu mengurangi keterlibatan
manusia dalam tugas-tugas rutin dan meningkatkan efisiensi operasional.
• Peningkatan Komunikasi dan Kolaborasi: Teknologi informasi menyediakan alat
untuk komunikasi yang lebih cepat dan efisien antara individu dan departemen
dalam sebuah organisasi. Ini memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan proyek-proyek bersama.
6
• Manajemen Data yang Efisien: Data adalah aset berharga dalam bisnis
modern. Teknologi informasi membantu dalam pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, dan analisis data secara efisien. Ini memungkinkan organisasi
untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang akurat dan
real-time.
• Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan teknologi informasi, perusahaan
dapat meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan akses yang lebih
cepat dan mudah ke informasi produk, layanan, dan dukungan. Ini bisa berupa
aplikasi seluler, layanan pelanggan online, atau sistem manajemen hubungan
pelanggan (CRM).
• Peningkatan Keamanan Informasi: Teknologi informasi juga membantu
melindungi informasi sensitif perusahaan dari ancaman keamanan seperti
peretasan, virus komputer, dan kebocoran data. Ini termasuk penggunaan
firewall, enkripsi data, dan keamanan jaringan.

7
• Analisis Lebih Mendalam: Melalui teknologi informasi, perusahaan dapat
melakukan analisis data yang lebih mendalam untuk memahami tren, pola,
dan perilaku pelanggan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk membuat
keputusan yang lebih baik dan merencanakan strategi bisnis yang lebih efektif.
• Fleksibilitas dan Skalabilitas: Sistem teknologi informasi yang baik dirancang
untuk menjadi fleksibel dan dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan bisnis
yang berkembang. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan
teknologi dengan pertumbuhan dan perubahan dalam lingkungan bisnis.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif, perusahaan dapat


meningkatkan daya saing mereka, mengurangi biaya operasional, dan
meningkatkan kualitas produk atau layanan yang mereka tawarkan.

8
Arsitektur Infrastruktur Teknologi
Informasi
• Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi adalah cetak biru yang
menerjemahkan strategi perusahaan menjadi rencana sistem
informasi.
• Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi dibuat berdasarkan
strategi perusahaan.
• Melalui pemahaman terhadap setiap strategi, maka arsitektur
dapat dibuat dalam cetakbiru, yang kemudian menjadi landasan
pembuatan infrastruktur.
• Mengidentifikasikan platform teknologi saat ini termasuk hardware
(perangkat keras), software (perangkat lunak), network (jaringan).

9
Arsitektur sistem informasi terkadang disebut juga sebagai arsitektur
teknologi informasi, arsitektur sistem informasi atau infrastruktur
teknologi informasi.
Adapun beberapa definisi mengenai arsitektur sistem informasi adalah
sebagai berikut :
• “Pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam
suatu organisasi” (Turban, McLean, Wetherbe, 1999).
• “Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang
telah dipilih “ (Laudon & Laudon, 1998).
• “Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem
jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang
spesifik” (Zwass, 1998).
10
• Arsitektur dari sistem merupakan sekumpulan dari
model-model terhubung yang menggambarkan sifat
dasar dari sebuah sistem. Keanekaragaman dari banyak
model menggambarkan bagian berbeda dan aspek atau
pandangan yang berbeda dari suatu sistem.
• Komponen merupakan blok pembangun: sistem dapat
dibangun dengan cara menyatukan sekumpulan
komponen berdasarkan aturan tertentu.
11
Arsitektur Teknologi Informasi dapat dipecah menjadi empat level
yaitu ;
1. Business architecture.
2. Functional architecture.
3. Software architecture.
4. Network architecture.

Arsitektur sistem informasi berguna sebagai penuntun bagi operasi


sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa
mendatang.
Sedangkan tujuannya adalah agar bagian teknologi informasi
memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi 12
Sebuah arsitektur teknologi informasi yang detail berisi
perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut (Alter, 1992) :
1. Data apa yang akan dikumpulkan?
2. Di mana dan bagaimana data dikumpulkan?
3. Bagaimana cara mengirimkan data?
4. Di mana data akan disimpan?
5. Aplikasi-aplikasi (program) apa yang akan menggunakan
data dan bagaimana aplikasi-aplikasi tersebut dihubungkan
sebagai sebuah sistern yang utuh?
13
Kebutuhan Teknologi Informasi
• Perangkat Keras
• Perangkat Lunak
– Sistem Operasi
– Program Aplikasi da Sistem Informasi

14
Contoh Kebutuhan Perangkat Keras
15
Contoh Kebutuhan Perangkat Lunak

16
Arsitektur teknologi informasi menggunakan
arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu :
• tersentralisasi (centralized),
• desentralisasi (decentralized), dan
• client/server.

17
Arsitektur Terpusat (Centralized)
• Arsitektur Tersentralisasi (terpusat) telah dikenal semenjak tahun
1990, dengan mainframe sebagai aktor utama yang melakukan
semua pemrosesan data.
• Pengimplementasian dari arsitektur ini adalah pemrosesan data
yang terpusat, biasanya disebut komputasi terpusat, biasanya
disebut dengan komputasi terpusat.

18
19
• Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi
mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi
berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC)
yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih
murah.
• Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang
terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua
pemrosesandata dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di
dalam suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai
dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki
cabang menggunakan model seperti ini

20
Arsitektur Tersebar ( Decentralized )
• Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan data
tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi
(atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar).
• Sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar padu
berbagai lokasi yang di’ hubungkan dengan sarana telekomunikasi
dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang
serupa secara mandiri. Tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran
data.
• Dengan kata lain sistem pemrosesan data distribusi membagi sistem
pemrosesan dan terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih
kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku
sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.
21
22
• Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada
sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang
menggunakan arsitekstur peer-topeer, masing-masing komputer
memiliki kontrol terhadap resource (misalnya data, printer, arau CD-
ROM), tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan sumber
daya (resource) tersebut.
• Sistem seperti ini menjadi pemandangan yang umum semenjak
kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.

23
24
Arsitektur Client/Server
• Dewasa ini, konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi.
Beragam komputer dari vendor yang bermacam-macam bisa saling
berinteraksi. Istilah interoperatibilitas sering dipakai untuk menyatakan
keadaan ini. Perkembangan ini akhirnya juga disusul oleh kemudahan
perangkat lunak untuk saling berinteraksi.
• Sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak apa
saja. Sebagai gambaran, jika kita menggunakan basis data Oracle, maka kita
bisa memanipulasi basis data dengan menggunakan perangkat lunak seperti
Delphi, PHP, Visual BASIC, ataupun yang lain.
• Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah
client meminta suatu data ke Server, server akan segera nenanggapinya
dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data
diterima, client segera melakukan pemrosesan.
25
26
27
Contoh Jaringan Komputer antar Gedung
28
Contoh Skema Fisik Jaringan 29
Sistem Informasi
Stem informasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengumpulkan,
menyimpan, memproses, mengelola, dan menyebarkan informasi yang relevan untuk
mendukung operasi dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi atau
entitas. Ini dapat berupa kombinasi dari perangkat lunak, perangkat keras,
infrastruktur jaringan, dan prosedur yang digunakan untuk mengelola data dan
informasi.
Ada beberapa jenis sistem informasi yang umum digunakan:
• Sistem Informasi Manajemen (SIM): Dirancang untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan yang efektif dengan menyediakan informasi yang
relevan dari berbagai bidang dalam organisasi, seperti keuangan, sumber daya
manusia, produksi, dan pemasaran.
• Sistem Informasi Eksekutif (SIE): Berfokus pada menyediakan informasi strategis
kepada manajemen tingkat atas untuk membantu dalam perencanaan strategis
30
dan pengambilan keputusan jangka panjang.
• Sistem Pendukung Keputusan (SPK): Membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
kompleks dengan menyediakan analisis data, model matematis, dan alat-alat pengambilan
keputusan.
• Sistem Informasi Transaksional (SIT): Digunakan untuk memproses transaksi bisnis sehari-hari
seperti penjualan, pembelian, dan inventarisasi.
• Sistem Informasi Berbasis Web (SIBW): Menyediakan akses ke informasi melalui internet atau
intranet organisasi.
• Sistem Pendukung Operasional (SPO): Menyediakan dukungan langsung untuk operasi sehari-
hari suatu organisasi, seperti sistem reservasi hotel atau sistem pemrosesan transaksi
perbankan.
• Sistem Informasi Geografis (SIG): Mengintegrasikan data geografis dengan informasi
konvensional untuk analisis spasial dan pemetaan.

Tujuan dari sistem informasi adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan
pengambilan keputusan yang lebih baik, mendukung inovasi, dan meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan dengan memanfaatkan informasi secara efektif. Sistem informasi juga
memainkan peran penting dalam pengelolaan dan analisis data besar (big data) yang semakin
penting dalam dunia bisnis modern.
31
Sumber: Berbagai artikel di Jurnal Nasional

32

Anda mungkin juga menyukai