Anda di halaman 1dari 126

MODUL

STUDI KELAYAKAN
BISNIS
(Panduan Pembuatan Proposal Bisnis)

oleh
Asih Endah S,SE. MM
Novita Nur A Permatasari
Chalista Leony

Studi Kelayakan Bisnis | 1


2 | Studi Kelayakan Bisnis
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala

nikmat yang telah diberikan, modul studi kelayakan bisnis ini

dibuat atas kebutuhan akan perlunya materi mata kuliah studi

kalayakan bisnis dan pembuatan proposal bisnis yang sistematis,

simpel dan mudah di pahami oleh mahasiswa. Materi ini disusun

atas contoh-contoh dalam dunia usaha pada umumnya. Materi

dibuat secara sederhana untuk mempermudah pemahaman atas

sistematika penulisan proposal bisnis yang sebenarnya.

Pembuatan modul ini dibantu oleh hasil diskusi dan penugasan

dari mahasiswi Novi dan Liony untuk membantu menyiapkan materi

dan proses perumusan penulisan yang komprehensip.

Ucapan terima kasih juga saya ucapkan atas dukungan dari

pihak kampus STIE IEU Yogyakarta atas dukungan atas terbitnya

dan diperbolehkannya modul ini digunakan sebagao bahan ajar

untuk mahasiswa di Kampus STIE IEU Yogyakarta.

Studi Kelayakan Bisnis | 3


DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................... iii


BAB I Pendahuluan Studi Kelayakan Bisnis 1
...............................
BAB II Penyusunan Studi Kelayakan.............................................. 11
BAB III Aspek Pasar dan Pemasaran 19
............................................
BAB IV Aspek Teknis dan Operasi 35
................................................
BAB V Aspek Manajemen ............................................................... 41
BAB VI Aspek Manajemen SDM...................................................... 45
BAB VII Aspek Keuangan ................................................................... 51
BAB VIII Aspek Yuridis/ Hukum ....................................................... 65
BAB IX Aspek Lingkungan ................................................................ 71
BAB X Aspek Ekonomi dan Sosial 77
................................................
BAB XI Contoh Proposal Bisnis ....................................................... 81
Daftar Pustaka

4 | Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis | 5
BAB I
PENDAHULUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Pendahuluan

1. Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek baik untuk

usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada pada

dasarnya adalah mencari keuntungan. Oleh karena itu kegagalan

dalam menghitung pengembalian dana yang ditanamkan dalam

usaha atau proyek sangat dibutuhkan.

2. Begitu pula untuk usaha-usaha yang bersifat sosial seperti :

pendidikan, RS, Panti Asuhan atau panti sosial , meskipun tidak

bersifat profit oriented tetapi haruslah bersifat bermanfaat

secara sosial bagi masyarakat banyak. Sehingga penanaman

modal/investasi yang akan dibuat haruslah mampu membiayai

usahanya sendiri sehingga tidak memerlukan atau mengharapkan

bantuan dari pihak lain.

3. Oleh sebab itu, untuk menghindari kegagalan usaha maka perlu

dilakukan studi sebelum proyek tersebut dilakukan, salah satu

tujuan dari studi kelayakan adalah mencari jalan keluar yang

dapat meminimalkan hambatan dan resiko yang mungkin timbul

di masa yang akan datang.

B. Definisi Studi Kelayakan

6 | Studi Kelayakan Bisnis


1. Menurut William FS, studi kelayakan bisnis adalah Investasi

yaitu menggorbankan Dollar sekarang untuk dollar di masa yang

akan datang.

2. Dari pengertian di atas terkandung 2 atribut penting dari

investasi yaitu resiko dan tenggang waktu.

3. Investasi dapat dibagi menjadi investasi nyata yaitu investasi

yang dibuat dalam aktiva tetap dan investasi finansial yaitu

investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham, obligasi,

deposito, reksadana dll.

4. Studi kelayakan bisnis adalah : suatu kegiatan yang mempelajari

secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan

dijalankan dalam rangka menentukan tentang suatu usaha atau

bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau

tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan.

C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha

1. Secara umum faktor yang menyebaban kegagalan suatu usaha

adalah

a. Data dan informasi yang tidak lengkap, artinya saat dalam


melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan
kurang lengkap bahkan ada data yang disediakan tidak dapat
dipercaya/palsu atau sumber data yang diperoleh tidak dapat
dipertanggung jawabkan sehingga penilaian yang diberikan
menjadi bias.

Studi Kelayakan Bisnis | 7


b. Tidak teliti, artinya orang yang melakukan studi kurang teliti
dalam meneliti dokumen-dokumen yang ada, sehingga
diperlukan orang yang ahli dalam bidangnya.
c. Salah perhitungan, artinya si peneliti salah dalam melakukan
perhitungan, misalnya salah dalam menggunakan rumus atau
metode perhitungan,
d. Pelaksanaan pekerjaan salah, artinya para pelaksana
dilapangan tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
e. Kondisi lingkungan, artinya terdapat perubahan lingkungan
setelah studi kelayakan dilakukan sehingga asumsi-asumsi
dasar yang dipakai tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
f. Unsur kesengajaan, artinya ada faktor kesengajaan atau
penstudi melakukan perbuatan tercela supaya studi menjadi
tidak layak.
2. Oleh karena itu sebelum studi kelayakan dijalankan dibuatlah

tim yang menangani studi kelayakan dan dalam tim tersebut

haruslah mempertimbangkan :

a. Kelengkapan dan keakuratan data dan informasi yang

diperoleh.

b. Tenaga ahli yang dimiliki benar-benar tangguh dan sesuai

dengan bidang keahliannya.

c. Penentuan metode akurat dan alat ukur yang tepat.

d. Anggota tim mempunyai etika dan loyalitas yang baik.

8 | Studi Kelayakan Bisnis


D. Manfaat bisnis

Berikut keuntungan adanya kegiatan bisnis baik bagi perusahaan,

pemerintah maupun masyarakat :

1. Memperoleh keuntungan, artinya jika usaha layak dijalankan

maka akan memberikan keuntungan yang biasanya diukur dari

nilai uang dari usaha yang dijalankan.

2. Membuka peluang pekerjaan, adanya usaha jelas membuka

peluang kerja bagi masyarakat baik disekitar lokasi maupun

masyarakat secara luas.

3. Manfaat ekonomi, artinya semakin banya usaha maka

perekonomian negara menjadi berkembang sehingga laju

pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi,

4. Tersedianya sarana dan prasarana, jika bisnis berkembang dan

maju maka akan tercipta sarana prasarana untuk mendukung

bisnis misalnya sarana jalan, RS, Ibadah dan listrik.

E. Tujuan Studi Kelayakan

Berikut adalah tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek

dijalankan memerlukan studi kelayakan :

1. Menghindari resiko kerugian, artinya dari studi kelayakan

dapat diketahui dan meminimalkan resiko yang tidak diinginkan

baik resiko yang bisa dikendalikan maupun resiko yang tidak

dapat dikendalikan.

Studi Kelayakan Bisnis | 9


2. Memudahkan perencanaan, artinya dari hasil studi kelayakan

dapat digunakan sebagai data untuk membantu menjalankan

fungsi perencanaan dalam menjalankan usaha selanjutnya.

3. Memudahkan pelaksanaan kegiatan, artinya dari data hasil

studi kelayakan dapat digunakan sebagai dasar pedoman yang

harus dikerjakan pihak manajemen.

4. Memudahkan pengawaan, artinya dalam proses pelaksanaan

usaha perlu adanya pengawasan agar tidak melenceng dari

perencanaan yang dibuat. Dari hasil stdi kelayakan dapat

diketahui bagian atau proses apa saja yang memerlukan

pengawasan.

5. Memudahkan pengendalian, artinya dari pengawasn yang ada

jika ada penyelewengan akan cepat diketahui sehingga tidak

melenceng dari perencanaan yang telah dibuat.

F. Lembaga-Lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan

Pihak-pihak yang memerlukan hasil studi kelayakan antara lain :

1. Pihak investor/pemilik usaha, berhubungan dengan pemenuhan

pendanaan atau untuk mengetahui apakah usaha yang dibuat

akan memperoleh keuntungan atau tidak.

2. Pihak kreditor, pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan

sebelum memberi pinjaman dana proyek.

10 | Studi Kelayakan Bisnis


3. Pihak manajemen perusahaan, sebagai project leader perlu

mengetahui proyeksi laba akan datang dan dapat mengukur

kinerja manajemennya.

4. Pihak pemerintah dan masyarakat, studi kelayakan bisnis

harus sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

pemerintah dan dapat memberi manfaat seperti membuka

peluang kerja bagi masyarakat luas.

G. Tahapan-Tahapan Studi Kelayakan

Tahapan dalam studi kelayakan secara umum adalah sebagai

berikut

1. Pengumpulan data dan informasi

2. Melakukan pengolahan data

3. Analisa data

4. Mengambil keputusan

5. Memberikan rekomendasi

H.Sumber-Sumber Data dan Informasi

1. Data dan informasi yang bersumber dari publikasi ekonomi dan

bisnis misalnya koran, majalah, internet, jurnal dll

2. Data dan informasi yang bersumber dari publikasi BI,

PERBANAS atau lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal

atau Bapepam.

Studi Kelayakan Bisnis | 11


3. Data dan informasi dari BPS, LIPI, Departemen teknis,

Universitas.

4. Data dan informasi dari responden langsung.

I. Etika Dalam Studi Kelayakan

1. Etika peneliti pada responden, maksudnya dalam pengumpulan

data hak responden harus dilindungi.

2. Etika peneliti pada klien,misalnya dalam melakukan riset

identitas klien harus dirahasiakan.

3. Etika peneliti pada asisten, misalnya peneliti harus memberi

pemahaman dan pelatihan kepada asisten sebelum melakukan

pengasan

J. Aspek-Aspek Bisnis yang Dinilai

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Dari analisa aspek pasar dan pemasaran ini diharapkan dapat

diketahui dengan jelas ada tidaknya pasar yang akan dimasuki,

seberapa besar pasar yang ada, potensi pasar dan tingkat

persaingan yang ada termasuk besarnya market share yang akan

direbut/dikuasai dan market share pesaing. Kemudian dianalisa

strategi pemasaran yang sesuai untuk menguasai pasar atau

menangkap pasar yang ada.

12 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Aspek Teknis & Operasi

Hal-hal yang perlu dianalisa dalam aspek ini adalah masalah

penentuan lokasi, luas produksi, penyusunan peralatan

pabrik/usaha dan proses produksinya termasuk juga pemilihan

teknologinya. Kelengkapan kajian aspek ini sangat tergantung

dari jenis usaha yang akan dijalankan karena setiap jenis usaha

memiliki prioritas tersendiri.

3. Aspek Manajemen

Hal-hal yang perlu dianalisa dalam aspek ini intinya adalah

bagaimana mengelola usaha dan struktur organisasi yang baik.

Tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai jika memenuhi

kaidah ataupun tahapan dalam proses manajemen. Proses

manajemen akan tergambar dari fungsi yang ada. Adapun fungsi

manajemen meliputi : perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan.

4. Aspek Sumber Daya Manusia

Aspek SDM dimulai dari pengadaan sampai penempatan

dijabatan tertentu untuk menjalankan kegiatan perusahaan.

Manajemen SDM dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan dan fungsi ini meliputi pengadaan, kompensasi,

pengembangan, integrasi dan pemutusan hubungan kerja.

Studi Kelayakan Bisnis | 13


5. Aspek Keuangan

Hal-hal yang perlu dianalisa dalam aspek keuangan adalah

kebutuhan dana serta sumbernya, penentuan kebijakan aliran

kas, kebijakan mengenai biaya modal, penilaian rencana bisnis

melalui metode ARR, PP, NPV, IRR PI dan BEP untuk mengetahui

layak atau tidaknya proyek tersebut dijalankan.

6. Aspek Hukum/Yuridis

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti ke absahan,


kesempurnaan dan keaslian dokumen-dokumen yang dimiliki.
Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan
lembaga yang mengeluarkannya dan mengesahkan dokumen yang
bersangkutan. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum
usaha tersebut dijalankan maka segala prosedur yang berkaitan
dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus lebih dahulu
terpenuhi.
7. Aspek Lingkungan

Dampak lingkungan dapat mempengarui kegiatan usaha atau

proyek jika tidak ditangani secara bijaksana. Dampak lingkungan

hidup pada dasarnya adalah terjadi perubahan lingkungan dari

bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, sosial ataupun

biologi. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal

akan merusak tatanan yang sudah ada baik terhadap flora,

fauna maupun pada manusia sendiri.Analisa aspek lingkungan

biasanya berbentuk rencana pengelolaan limbah ataupun kajian

AMDAL.

14 | Studi Kelayakan Bisnis


8. Aspek Perekonomian Dan Sosial

Analisa pada aspek ini pada dasrnya untuk melihat seberapa

besar pengaruh yang timbul jika proyek atau usaha ini

dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi

secara luas, peningkatan pendapatan masyarakat dan dampak

sosial dengan berdirinya proyek atau usaha.

9. Ringkasan Hasil Studi

Ringkasan hasil studi adalah pelaporan hasil studi kelayakan

yang bersifat administrasikan dalam suatu bentuk pelaporan

yang relatif standar. Hasil studi kelayakan haruslah dirangkum

dari tiap-tiap aspek untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

setiap analisa sehingga dari masing-masing aspek dapat

diketahui kelayakan ataupun mencari rekomendasi terbaik dari

hal-hal yang telah dianalisa.

Studi Kelayakan Bisnis | 15


BAB II
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN

A. Penemuan Ide Bisnis/Usaha

1. Sebelum melakukan analisa kelayakan usaha biasanya investor

atau pemilik modal akan mencari bisnis/usaha-usaha yang

memungkinkan untuk dapat dijalankan/dikembangkan. Ada tiga

cara yang dapat dilakukan untuk memulai usaha atau memasuki

dunia usaha yaitu :

a. Merintis usaha baru (starting), yaitu mendirikan usaha baru

dengan menggunakan modal,ide, organisasi dan manajemen

yang di rancang sendiri. Ada 3 bentuk usaha baru yang dapat

dirintis yaitu:

1) perusahaan milik sendiri

2) persekutuan (patnership)
3) Perusahaan berbadan hukum (corporation)
b. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan

membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan

diorganisir orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang

sudah ada.

c. Kerjasama manajemen (Franchising), yaitu kerjasama antara

enterpreneur dengan perusahaan besar dalam mengadakan

persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan

usaha.

16 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Berikut kelebihan dan kelemahan, merintis,membeli dan

kerjasama manajemen

Bentuk Kelebihan Kelemahan


Merintis usaha 1. Gagasan murni 1. Pengakuan nama
2. Bebas beroperasi kurang
3. Fleksibel dan mudah 2. Fasilitas inefisiensi
pengaturan 3. Penuh ketidak
pastian
4. Pesaing kurang
diketahui
Membeli 1. Kemungkinan sukses 1. Perusahaan yang
perusahaan besar dijual biasanya lemah
2. Lokasi sudah cocok 2. Peralatan tidak
3. Karyawan dan efisien
pemasok sudah 3. Bisnis dengan harga
mantap mahal
4. Sudah siap operasi 4. Sulit inovasi
Kerja sama 1. Mendapat 1. Tidak mandiri
Manajemen pengalaman dalam 2. Terkooptasi
logo, nama, metode, 3. Lebih menguntungkan
teknik produksi dan frsnchisor
bantuan modal 4. Menjadi
2. Sudah mempunyai interdependen dan
nama dan merk terdominasi.

B. Proses dan Tahapan Studi Kelayakan

1. Berdasarkan tahapannya, studi kelayakan usaha dapat dilakukan

melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap penemuan ide/perumusan gagasan.

Yaitu : tahap dimana pemilik modal/usahawan memiliki ide

untuk membangun usaha. Ide itu kemudian dirumuskan dan

Studi Kelayakan Bisnis | 17


diidentifikasi, misalnya kemungkinan-kemungkinan

bisnis/usaha apa yang memberi peluang untuk dilakukan dan

menguntungkan untuk jangka panjang.

b. Tahapan memformulasikan tujuan

Tahap ini adalah tahap merumuskan visi dan misi bisnis.

Pertanyaannya adalah visi dan misi apa yang hendak di emban

setelah jenis bisnis teridentifikasi. Dari visi dan misi

kemudian dijabarkan lebih jauh dalam bentuk tujuan bisnis

yang akan didirikan.

c. Tahap analisis

Yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu

keputusan apakah bisnis/usaha layak dilakukan. Tahapan ini

dilakukan sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah yang dimulai

dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisa dan

menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan yaitu

layak dilaksanakan atau tidak layak untuk dilaksanakan.adapun

aspek-aspek yang harus dianalisa adalah :

1) Aspek pasar dan pemasaran

2) Aspek teknik dan operasi

3) Aspek manajemen

4) Aspek manajemen SDM

5) Aspek yuridis

6) Aspek lingkungan

7) Aspek ekonomi dan sosial

18 | Studi Kelayakan Bisnis


8) Aspek keuangan

d. Tahap keputusan

Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisa dan hasilnya

menyakinkan, maka langkah selanjutnya adalah tahapan

pengambilan keputusan apakah bisnis/usaha layak

dilaksanakan atau tidak

C. Sistematika Laporaan Studi Kelayakan

Ikhtisar/Ringkasan Proyek

(berisi obyek penelitian, waktu penelitian, anggota Tim, ringkasan

hasil penelitian dan rekomendasi hasil penelitian)

BAB 1 : Pendahuluan

1. Pendahuluan (( berisi dasar gagasan membuka usaha)

2. Gambaran umum proyek (berisi nama dan alamat, logo, bidang

usaha dan visi, misi dan tujuan perusahaan )

BAB 2 : Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Bentuk Pasar

(berisi penjelasan tentang aspek pasar produsen dan

konsumen apa yang dipilih dan menganalisa SWOT (kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan hambatan) dari pasar yang akan

dimasuki )

2. Mengukur dan meramalkan permintaan dan penawaran

(berisi penjelasan tentang jumlah peramalan permintaan atau

penawaran dari produk yang akan dibuat baik saat ini maupun

yang akan datang)

Studi Kelayakan Bisnis | 19


20 | Studi Kelayakan Bisnis
3. Segmentasi – Target – Posisi di pasar

(berisi penjelasan tentang segmentasi, target dan posisi


produk di pasar disesuaikan dengan pasaryang dituju)
4. Situasi Persaingan di lingkungan industri

(berisi situasi persaingan antar perusahaan yang


memproduksi produk sejenis dengan produk yang diproduksi
perusahaan)
5. Sikap, perilaku dan kepuasan manajemen

(berisi penjelasan bagaimana sikap, perilaku dan kepuasan


konsumen terhadap produk sejenis saat ini)
6. Manajemen pemasaran

(berisi tentang bauran pemasaran yang terdiri dari produk,


harga, promosi dan distribusi)
BAB 3 : Aspek teknik Dan Teknologi

(Berisi penjelasan tentang komponen aspek teknik dan teknologi


berdasarkan rencana usaha atau bisnis yang akan dibuat )
Hal-hal yang perlu di jelaskan adalah :

1. Perencanaan lokasi usaha

2. Pemilihan strategi produksi

3. Perencanaan produk/jasa yang akan dibuat

4. Rencana kualitas

5. Pemilihan teknologi

6. Perencanaan kapasitas

7. Perencanaan tata letak (Layout)

8. Manajemen persediaan

Studi Kelayakan Bisnis | 21


BAB 4 : Aspek Manajemen

(berisi penjelasan fungsi manajemen (POAC) yang akan


dilaksanakan terhadap fungsi perusahaan dalam membangun
proyek dan implementasi bisnis secara rutin)
1. Pembangunan Proyek

a. Perencanaan kegiatan proyek, waktu dan SDM

b. Pengorganisasian termasuk struktur organisasi dan

diskripsi pekerjaan

c. Penggerakan dan pengendalian

2. Implementasi Bisnis

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Penggerakan

d. Pengendalian

BAB 5 : Aspek Sumber Daya Manusia

(berisi penjelasan bagaimana kajian terhadap tahapan SDM)


1. Perencanaan SDM
2. Analisa pekerjaan
3. Rekrutmen, seleksi dan orientasi
4. Produktivitas
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Prestasi kerja
7. Kompensasi
8. Perencanaan karier
9. Keselamatan dan kesehatan kerja
10. Pemberhentian (PHK)

22 | Studi Kelayakan Bisnis


BAB 6 : Aspek Finansial/Keuangan

(berisi penjelasan bagaimana rencana bisnis dilihat dari aspek


keuangan, apakah dianggap layak atau tidak)
1. Kebutuhan dana dan sumbernya

2. Aliran kas

3. Biaya modal

4. Analisa investasi dan kesimpulan diukur dari sisi keuangan

BAB 7 : Aspek Yuridis

(berisi penjelasan syarat-syarat hukum apa yang perlu disiapkan

dan aturan-aturan formal apa yang harus dipenuhi untuk


mendirikan usaha yang akan didirikan)
1. Siapa pelaku bisnis (bentuk dan identitas )

2. Bisnis apa yang akan dilakukan

3. Tempat dan waktu pendirian

4. Syarat dan aturan formal yang harus dipenuhi.

BAB 8 : Aspek Lingkungan

(berisi penjelasan tentang rencana bisnis yang mengaju pada

lingkungan termasuk didalamnya cara pengolahan limbah dan


konsep AMDAL yang harus di rencanakan)
BAB 9 : Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

(berisi bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik negara


yang diperkirakan akan mempengaruhi rencana bisnis dan apakah
rencana bisnis akan menunjang kondisi ekonomi dan sosial suatu
negara)

Studi Kelayakan Bisnis | 23


Ringkasan

(berisi rangkuman setiap aspek dari hasil analisa per aspek


secara lengkap dan memberi rekomendasi dari hasil studi
kelayakan)
Lampiran-Lampiran

(berisi dokumen-dokumen penunjang yang dianggap perlu)

24 | Studi Kelayakan Bisnis


BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Pendahuluan

Tujuan perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya

antara lain adalah : untuk meningkatkan penjualan/laba, untuk

menguasai pasar, untuk mengurangi saingan, untuk meningkatkan

prestise produk tertentu dipasaran dan untuk memenuhi pihak-

pihak tertentu.

B. Pasar

Pasar dapat didefinisikan sebagai himpunan pembeli nyata dan

pembeli potensial atas suatu produk. Dari definisi di atas dapat

dibedakan menjadi adanya pasar nyata yaitu pembeli yang memiliki

minat, pendapatan dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu,

sedangkan pasar potensial adalah pembeli hanya memiliki minat,

namun tidak didukng oleh kemampun atau akses untuk membeli

namun memiliki peluang untuk membeli dimasa yang akan datang

apabila memilikipendapatan dan akses.

1. Bentuk Pasar produsen

a. Pasar persaingan sempurna,artinya tidak terbatasnya jumlah

produsen dan konsumen dapat menjual/membeli berapa saja

tanpa ada batasan. Produk yang dihasilkan relatif sama.

Studi Kelayakan Bisnis | 25


b. Pasar monopoli, artinya bentuk pasar yang dikuasai oleh

seorang/beberap penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak

mempunyai barang pengganti yang mirip.sulit masuk dalam

industri ini.

c. Pasar persaingan monopolistik, adalah pasar dimana terdapat

banyak penjual dan memiliki ukuran yang relatif sama

besarnya. Produk yang dihasilkan berbeda corak sehingga

mudah dibedakan. Masuk dalam industri ini relatif mudah,

tetapi memerlukan promosi yang besar.

d. Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang hanya terdapat

sedikit penjual. Dimana barang yang dijual barang standar.

Hambatan masuk industri agak sulit karena memerlukan

modal yang besar.

2. Bentuk Pasar Konsumen

a. Pasar Konsumen,adalah pasar untuk barang atau jasa yang

dibeli oleh perorangan/pribadi

b. Pasar Industri, adalah pasar untuk barang atau jasa untuk

perorangan atau organisasi untuk dijual/proses lebih lanjut.

c. Pasar Reseller, adalah pasar untuk perorangan atau

organisasi untuk dijual kembali

d. Pasar Pemerintah, adalah pasar untuk dibeli oleh unit unit

pemerintah atau menjalankan tugas pemerinta

26 | Studi Kelayakan Bisnis


3. Analisa SWOT

Untuk menilai apakah pasar yang ada masih tersedia dan apakah

ide awal bisnis sesuai dengan harapan maka dapat digunakan

analisis SWOT untuk mempertajam analisa. Analisis ini terdiri

dari:

a. Strength (kekuatan)

b. Weakness (kelemahan)

c. Opportunitu (kesempatan)

d. Threat (ancaman)

C. Mengukur dan Meramal Permintaan

1. Pengukuran pasar potensial, yaitu mengukur keseluruhan

jumlah produk yang dapat dijual dalam pasar tertentu pada

periode tertentu dan kondisi tertentu.

2. Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk

memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan

datang pada saat sekarang.

3. Jenis-jenis peramalan :

a. Dilihat dari segi sifat peramalan

1) Peramalan kualitatif, merupakan peramalan yang

didasarkan atas data kualitatif dan biasanya peramalan

ini didasarkan kepada hasil penyelidikan.

2) Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang

didasarkan atas data angka-angka masa lalu.

Studi Kelayakan Bisnis | 27


b. Dilihat dari segi jangka waktu

1) Peramalan jangka pendek,waktu kurang dari 1 tahun.

2) Peramalan jangka menengah, waktu dari 1 sampai 3

tahun.

3) Peramalan jangka panjang, waktu lebih dari 3 tahun.

4. Cara-cara melakukan peramalan : surve niat pembeli, gabungan

pendapat tenaga penjualan, pendapat ahli, metode tes pasar

analisa deret waktu, analisa permintaan secara statistik.

5. Contoh analisa permintaan secara statistik :

a. Metode smoothing

b. Metode box jenkins/metode deret waktu

c. Metode causal/last square

d. Metode proyeksi tren dengan regresi

6. Langkah-langkah peramalan meliputi : mengumpulkan data,

mengolah data, mengolah data, menentukan metode peramalan,

memproyeksikan data , mengambil keputusan.

7. Menentukan estimasi pasar atau Potensi penjualan yaitu

proporsi dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan

atau disebut juga market share.

8. Contoh bentuk ramalan : PT Dik Arkha, dealer mobil di Jl

monjali mempunyai data penjualan mobil merk Ford dari tahun

2008 s/d 2010 sebagai berikut :

28 | Studi Kelayakan Bisnis


Tahun Jumlah Penjualan

2007 100

2008 110

2009 120

2010 125

2011 140

2012 150

Dari data penjualan mobil diatas hitunglah perkiraan penjualan

tahun 2013,2014 dan 2015

Tahun Penjualan (Y) X XY


X2 Y2
2007 100 0 0 10.000 0
2008 110 1 1 12.100 110
2009 120 2 4 14.400 240
2010 125 3 9 15.625 375
2011 140 4 16 19.600 560
2012 150 5 25 22.500 750
Jumlah 745 15 55 94.225 2.035

Rata-rata X = 15/6 = 2,5

Rata-rata Y = 745/6 = 124,17

Nilai b = 2.035 – (2,5) (745)/ 55 – (2,5) (15)

b = 172,5/17,5

b = 9,86

nilai a = 124,17 – 9,86 (2,5)

a = 99,52

Jadi persamaan Y = 99,52 + 9,86 X

Studi Kelayakan Bisnis | 29


30 | Studi Kelayakan Bisnis
Ramalan penjualan

Tahun 2013 = 99,52 + 9,86 (6) = 158,68 atau 159 mobil

Tahun 2014 = 99,52 + 9,86 (7) = 168,54 atau 169 mobil

Tahun 2015 = 99,52 + 9,86 (8) = 178,40 atau 178 mobil

Jadi jumlah peramalan penjualan adalah sebagai berikut :

Tahun Peramalan Penjualan


2013 159
2014 169
2015 178

D. Pemasaran

1. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu


dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan
produk dan nilai dengan pihak lain.
2. Hal-hal yang perlu dianalisa adalah :

a. Menentukan segmentasi- target – posisi di pasar.

b. Segmentasi pasar adalah mengidentifikasi dan membentuk


kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin
membutuhkan produk/layanan tersendiri.
3. Variabel Segmentasi

a. Aspek Geografi

1) Wilayah, berdasarkan desa, kota, pinggiran kota

2) Ukuran kota, dibawah 5.000 penduduk, 5.000 – 20.000

penduduk, diatas 20.000 penduduk.

3) Iklim , tropis,sub tropis, dingin

Studi Kelayakan Bisnis | 31


b. Aspek Demografi

1) Usia, dibawah 5 Tahun, 6-11 tahunm 12- 19 tahun, 20-34

tahun, 35 – 49 tahun, 50 – 64 tahun. >65 tahun.

2) Jenis kelamin, pria, wanita.

3) Siklus hidup keluarga,( muda, lajang, belum menikah),

(muda, menikah, anak dibawah 5 tahun), ( muda, menikah,

anak di atas 5 tahun), ( tua, lajang, tidak punyak anak),

(tua, menikah, mempunyai anak ditas 5 tahun), dll.

4) Penghasilan, dibawah Rp 350.000, Rp.350.000 –

Rp750.000, Rp 750.000 – 1.500.000, di atas 1.500.000,dll

5) Pendidikan, tidak sekolah, SD,SMP, SMA, D1, D3, S1, S2

dan S3.

6) Agama, Islam, kristen katolik, kristen protestan, hindu,

budha, aliran kepercayaan,dll.

7) Pekerjaan, profesional/teknikal, manajer, PNS, Petani,

buruh, pensiunan, ibu RT.

c. Aspek Psikografis

1) Kelas sosial, bawah- bawah, bawah-atas, kelas pekerja,

kelas menengah, menengah atas, atas.

2) Gaya hidup, stabil, santai, pekeja keras.

3) Karakter kepribadian, suka berkelompok, patuh pada

penguasa, ambisius, terpaksa.

32 | Studi Kelayakan Bisnis


d. Aspek Perilaku

1) Tingkat pemakaian, bukan pemakai, bekas pemakai,

pemakai potensial, pemakai pertama kali, pemakai teratur.

2) Status kesetiaan, tidak setia, sedang, kuat, mutlak.

3) Tahap kesiapan membeli, tidak sadar, sadar,

mengetahui, tertarik, mengungunkan, bermaksud membeli.

4) Sikap terhadap produk, antusias, positif, tidak acuh.

5) Manfaat, kualitas, pelayanan, ekonomis, kecepatan.

a. Targeting adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen

pasar untuk dimasuki

Ada 3 strategi penentuan pasar sasaran

1) Mass Marketing adalah melayani semua pasar dan tawaran

pasar dalam arti tidak ada perbedaan.

2) Produk Variety Marketing/Differentiated Marketing


adalah pemasaran serba aneka, merancang tawaran untuk

semua pendapatan, tujuan atau kepribadian. Atau strategi

yang menghasilkan beberapa produk yang memiliki

karakteristik berbeda contohnya : ukuran, model dan warna

yang berbeda.

3) Target Marketing adalah pemasaran terpadu untuk SDM

yang terbatas. Atau memilih segmen yang paling

menguntungkan atau membuat program pemasaran yang

khusus dan terfokus pada segmen yang terpilih.

Studi Kelayakan Bisnis | 33


b. Positionong adalah membangun dan mengkomunikasikan

manfaat pokok yang istimewa dari produk/jasa dalam

pasar.Atau menanamkan image yang baik kepada konsumen.

1) Faktor kunci dalam menyusun positioning meliputi :

a) Produk, ciri, unjuk kerja, daya tahan, keandalan,

kemudahan di reparasi, model dan desain.

b) Pelayanan, pengiriman, jasa konsultasi, perbaikan,

jaminan atau garansi, atau instalasi.

c) Personil, kompetensi, keramahtamahan, dapat dipercaya,

kredibilitas, responsif, komunikatif.

d) Citra, simbol, media cetak, situasi/atmosphere,

sponsorsip.

Contoh ; mobil kijang diposisikan sebagai mobil keluarga.

2) Strategi penentuan yang dapat digunakan :

a) Strategi dasar atribut (harga murah/mahal)

b) Kesempatan penggunaan (ct : minuman energi atau turun

panas)

c) Menurut kelas pengguna (shampo untuk anak-anak atau

dewasa)

d) Langsung menghadapi pesaing (kami no.1)

e) Kelas produk (sabun kecantikan)

34 | Studi Kelayakan Bisnis


c. Mengkajii tentang sikap, perilaku serta kepuasan

konsumen atas produk-produk sejenis.

1) Sikap digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan

pemasaran.

2)Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam

mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan

produk/jasa termasuk proses keputusan yang mendahului

dan mengikuti tindakan tersebut.

3)Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :

a) Faktor Budaya, meliputi :

(1) Budaya, anak-anak mendapat kumpulan nilai,

persepsi dari keluarga atau lembaga-lembaga

penting.

(2) Sub-Budaya, terdiri dari kebangsaan, agama, ras

dan daerah geografis.

(3) Kelas Sosial, karakteristik kelas soasil :

- Atas-Atas adalah golongan elit sosial yang

hidup dari kekayaan warisan, kaum sosialita yang

bisa menjadi panutan.

- Atas – Bawah, orang yang kaya karena sukses

dalam profsi atau bisnis. Biasanya mereka

berasal dari kelas menengah, aktif dalam

kegiatan sosial kemasyarakatan, dengan

konsumsi mencolok.

Studi Kelayakan Bisnis | 35


- Menengah Atas, mereka yang suskes dalam

karir, mempunyai posisi yang baik dalam

berbisnis, manajer perusahaan dll, biasanya

mengutamakan arti pendidikan dan menginginkan

anak mereka memiliki keahlian profesional.

- Menengah, atau disebut pekerja kerah putih

dengan gaji menengah, tinggal ditempat yang

baik, sering membeli produk yang populer dan

menginginkan anak-anaknya memiliki pengalaman

yang berharga dan berpendidikan tinggi,

- Kelas pekerja, mereka yang bepenghasilan

menengah dan mempelopori kelas pekerja, kelas

pekerja sangat tergantung pada penghasilan

keluarga dalam hal ekonomi.

- Atas – bawah, mereka bekerja tetapi standar

hidup hanya sedikit dari garis kemiskinan.

Mereka tidak memiliki ketrampilan yang

memadai dan kurangnya pendidikan.

- Bawah-bawah, mereka mendapat tunjangan

dari pemerintah, melarat dan tidak memiliki

pekerjaan yang pasti.

36 | Studi Kelayakan Bisnis


b) Faktor Sosial, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti

kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial:

(1) Kelompok acuan yaitu kelompok yang memiliki

pengaruh terdiri dari kelompok primer seperti

keluarga, teman tetangga, rekan kerja atau

kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan,

profesional atau asosiasi.

(2) Keluarga, terdiri dari ortu atau saudara kandung.

(3) Peran dan status, keikut sertaan seseorang dalam

organisasi atau kelompok.

c) Faktor Pribadi, terdiri dari :

(1) Usia dan tahap siklus hidup

(2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

(3) Gaya hidup

(4) kepribadian

d) Faktor Psikologi, terdiri dari :

(1) Motivasi, beberapa teori motivasi :

(a) Teori Maslow, isinya bahwa manusia memiliki

hirarki kebutuhan seperti : kebutuhan fisik,

kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan dan kebutuhan

aktualisasi diri.

Studi Kelayakan Bisnis | 37


(b) Teori Federick Herzberg, menyatakan bahwa

ada faktor yang penyebab ketidak puasan dan

faktor yang menyebabkan kepuasan.

(2) Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang

menyeleksi, mengorganisasi dan mengartikan

informasi untuk memperoleh gambaran dunia yang

berarti.

(3) Pembelajaran adalah perubahan perilaku yang timbul

dari pengalaman manusia.

(4) Kepuasan konsumen adalah perasaan konsumen

setelah membandingkan apa yang dia terima dan

harapannya.

e) Analisis pesaing, adalah mengkaji hal-hal yang

berpotensi merugikan usaha yang dilakukan pesaing. Hal

yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pesaing

dan menilai kekuatan dan kelemahan pesaing.

f) Menentukan strategi , kebijakan dan program

pemasaran.

(1) Mengkaji strategi bauran pemasaran, yang meliputi :

(a) Produk, yaitu : sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk mendapat perhatian untuk dibeli,

untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memenuhi keinginan dan kebutuhan.

38 | Studi Kelayakan Bisnis


Strategi produk yang dapat dilakukan perusahaan

adalah :

- Menentukan logo
- Menciptakan merek
- Menciptakan kemasan
- Label
(b) Harga, yaitu : sejumlah uang yang diserahkan
dalam pertukaran untuk mendapat suatu barang
atau jasa.
 Strategi penentuan harga yaitu :

- Skimming pricing, harga awal produk/jasa


ditetapkan setinggi-tingginya dengan
tujuan bahwa produk/jasa memiliki kualitas
tinggi.
- Penetration pricing, yaitu menetapkan
harga serendah mungkin dengan tujuan
menguasai pasar.
- Status quo pricing, yaitu harga yang
ditetapkan disesuaikan dengan harga
pesaing.
(c) Lokasi / distribusi, yaitu saluran yang digunakan

oleh perusahaan dari produsen sampai konsumen.

(1) Faktor yang mempengaruhi strategi distribusi

adalah :

- Faktor pembeli/pasar

- Karakteristik produk

- Pertimbangan pengawasan dan keuangan.

Studi Kelayakan Bisnis | 39


(2) Dasar saluran distribusi untuk produk

konsumen adalah:

- Produsen...........konsumen

- Produsen..... pengecer......konsumen

- Produsen ...grosir .... pengecer......konsumen

- Produsen.......agen........grosir......pengecer.....

konsumen

(d) Promosi, adalah menginformasikan segala jenis

produk yang ditawarkan dan berusaha untuk

menarik calon konsumen yang baru.

Sarana promosi yang dapat digunakan/bauran

promosi terdiri dari :

1) Iklan/advertising, yaitu sarana promosi guna

menginformasikan, menarik, mempengaruhi

calon konsumennya. Bentuk iklan misalnya

pemasangan billbord, brosur,spanduk,iklan

melalui media massa.

2) Promosi penjualan/sales promosi, tujuannya

untuk meningkatkan penjualan atau untuk

meningkatkan jumlah pelanggan. Cara yang

dapat dilakukan adalah memberi diskon,

pemberian undian berhadiah atau memberikan

cenderamata kepada pelanggan yang loyal.

40 | Studi Kelayakan Bisnis


3) Publisitas, merupakan kegiatan promosi untuk

memancing konsumen melalui kegiatan seperti

pameran, bakti sosial . tujuannya untuk

meningkatkan pamor perusahaan di mata

konsumen.

4) Personal selling, biasanya dilakukan oleh

petugas customer service, salesman atau

salesgirl.

Studi Kelayakan Bisnis | 41


BAB 4
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

A. Pendahuluan

Tujuan studi aspek ini adalah untuk menyakini apakah secara

teknis dan pilihan teknologi rencana bisnis dapat dilaksanakan

secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek

atau operasional secara rutin.

B. Penentuan Lokasi Usaha

1. Prioritas utama aspek teknis adalah menganalisa masalah

penentuan lokasi. Pemilihan lokasi sangat penting mengingat

apabila salah dalam menganalisa akan mengakibatkan

meningkatnya biaya yang dikeluarkan.

2. Dalam pemilihan lokasi tergantung dari jenis usaha atau

investasi yang dijalankan. Ada 4 lokasi yang dipertimbangkan

sesuai keperluan perusahaan yaitu :

a. Lokasi untuk kantor pusat

b. Lokasi untuk pabrik

c. Lokasi untuk gudang

d. Lokasi untuk kantor cabang.

42 | Studi Kelayakan Bisnis


3. Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu

lokasi adalah sebagai berikut :

a. Jenis usaha yang dijalankan


b. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen
c. Apakah tersedia tenaga kerja
d. Terdapat sarana dan prasarana (transportasi,jalan,
air,listrik)
e. Apakah dekat dengan pusat pemerintahan
f. Apakah berada dalam kawasan industri
g. Kemudahan dalam melakukan ekspansi
h. Sikap masyarakat/adat istiadat
i. Atauran hkum yang berlaku.
4. Menentukan metode penilaian lokasi, hal ini perlu dilakukan

agar lokasi yang dipilih sesuai dengan jenis ataupun

kaakteristik usahanya. Contoh metode yang dapat digunakan

adalah merode 1). Metode Beban Skor 2). Center of


Gravity Techniques 3). Metode Break Even Point (BEP)
CONTOH METODE BEBAN SKOR
Skor Bobot Skor
Faktor yang dinilai Bobot Bantul Jakal Jl.Solo A B C
(A) (B) (C)
1. Biaya Sewa 30 1 3 4 30 90 120
2. Mudah dijangkau 40 3 3 1 120 120 40
3. Dekat dengan 20 2 3 3 40 60 60
Konsumen 10 4 1 2 40 10 20
4. 4.Ketersediaan
Pegawai
Jumlah Beban Skor 230 280 240
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lokasi

usaha yang cocok untuk usaha ini adalah lokasi B

Studi Kelayakan Bisnis | 43


C. Perencanaan Tataletak (layout)

1. Layout merupakan suatu proses dalam menentukan bentuk dan

penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi

produksi/operasi.

2. Keuntungan adanya layout yang baik adalah :

a. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas


dan pemeliharaan
b. Pemakaian ruang yang efisien
c. Mengurangi biaya produksi maupun investasi
d. Aliran material menjadi lancar
e. Memberikan kenyamanan, ksehatan dan keselamatan kerja
lebih baik.
3. Secara umum layout didasarkan pada situasi sebagai berikut :

a. Posisi tetap
b. Orientasi proses
c. Tata letak kantor
d. Tata letak pedagang eceran/pelayanan
e. Tata letak gudang
f. Tata letak produk
4. Tata letak/layout untuk industri jasa sangat berpengaruh pada

persepsi pelanggan atas kualitas suatu jasa.Unsur-unsur yang

harus dipertimbangkan :

a. Pertimbangan pesial seperti proporsi, warna, tekstur,

hendaknya dipertimbangkan untuk memancing repon

intelektual emosi pemakai atau orang yang melihatnya.

44 | Studi Kelayakan Bisnis


b. Perencanaan ruangan, unsurnya mencakup interior dan

arsitektur seperti penempatan perabotan , perlengkapn dan

juga penerangan dan sirkulasi udara.

c. Pelengkpan/perabotan, unsur ini memiliki berbagai fungsi

antara lain menunjukkan status penggunanya.

d. Tata cahaya, unsur ini befungsi sebagai penerangan ruangan,

hendaknya juga memperhatikan aktivitas apa yang diakukan

di ruang tersebut agar sesuai dengan persepsi penyelenggara

jasa.

e. warna, diharapkan dapat menggerakkan emosi bagi pelanggan.

f. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis, unsur visual,

pemilihan lambang atau tanda dimaksud untuk menerangkan

keterangan tertentu, contoh: papan petunjuk, tempat

informasi.

D. Perencanaan Jumlah Produksi

Secara umum jumlah produksi atau luas produksi ditentukan adalah:

1. Kecenderungan permintaan yang akan datang

2. Kemungkinan pengadaan bahan baku dan tenaga kerja

3. Tersedianya teknologi dan peralatan

4. Daur hidup produk dan produk substitusi.

E. Pemilihan Teknologi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi adalah :

Studi Kelayakan Bisnis | 45


1. Ketepatan teknologi dengan kebutuhan usaha

2. Keberhasilan teknologi ditempat lain

3. Pertimbangan teknologi lanjutan

4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan

5. Kemampuan tenaga kerja

F. Manajemen Persediaan

1. Manajemen persediaan bersifat independen yaitu permintaan

persediaan tidak tergantung pada kegiatan/produksi lain dan

persediaan bersifat dependen atau jumlah persediaan

tergantung pada kegiatan/produksi lain.

2. Metode yang dapat digunakan untuk menganalisa adalah :

a. Menentukan jumlah order

b. Safety stock

c. Inventory system/EOQ

d. Material requirement planning.

G. Pengawasan Kualitas

1. Perencanaan kualitas, adalah aktivitas pengembangan dari

produk dan proses untuk memenuhi keinginan konsumen,

46 | Studi Kelayakan Bisnis


Adapun langkah-langkahnya adalah :

a. Menentukan siapa konsumennya

b. Menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen

c. Mengembangkan produk dan kualitas

d. Mengembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi

2. Pengendalian kualitas, aktivitas ini dilakukan pada tahap operasi,

adapun langkah-langkahnya adalah :

a. Evaluasi performan

b. Membandinkan performan aktual dengan sasaran

c. Mengambil tindakan atas penyimpangan.

Studi Kelayakan Bisnis | 47


BAB V
ASPEK MANAJEMEN

A. Pendahuluan

Tujuan aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implimentasi bisnis dapat dirancang, dilaksanakan

dan dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak.

B. Manajemen Pembangunan Proyek

1. Proyek adalah setiap usaha yang direncanakan sebelumnya yang

memerlukan sejumlah pembiayaan serta pengunaan sumber daya

lain yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Manajemen proyek adalah usaha merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol Kegiatan-

kegiatan dalam proyek sehingga sesuai dengan jadwal dan

anggaran yang ditetapkan

3. Aktivitas proyek dibantu dengan penggunaan alat seperti:

GANTT Chart, PERT (Program Evaluation & Review Technique),

atau CPM (Critical Path Method).

4. Tujuan menggunakan teknik aktivitas proyek adalah untuk

membantu perencanaan agar lebih mudah dalam memperkirakan

kapan suatu proyek akan selesai, kalau harus dipercepat

aktivitas-aktivitas mana yang harus dipercepat dan berapa

tambahan biaya.

48 | Studi Kelayakan Bisnis


Contoh bagan Gantt

N0 Nama aktivitas Jan Feb Mar Apr Mei


1 Membeli tanah
2 Pemerataan dan pemagaran
3 Pembangunan
4 Persiapan pembelian mesin
5 Pemasangan atap
6 Pemasangan listrik
7 Pengecetan,dll

5. Membuat struktur organisasi untuk menangani proyek yang akan

dilakukan beserta tugas dan tanggungjawabnya.

C. Implementasi Bisnis

Dalam aspek ini yang perlu dianalisa adalah bagaimana fungsi-

fungsi manajemen dapat dilakukan oleh organisasi. Adapun fungsi

manajemen adalah :

1. Perencanaan/planning, yaitu : proses menentukan arah yang akan

ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian/organizing, yaitu : proses mengelompokkan

kegiatan-kegiatan atau pekerjaan dalam unit-unit.

3. Pelaksanaan/actuating, yaitu : proses untuk menjalankan

kegiatan/pekerjaan dalam organisasi,misalnya para pemimpin

memberi perintah, petunjuk dan memberi motivasi.

4. Pengawasan/controlling, yaitu : proses mengukur dan menilai

pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.

Studi Kelayakan Bisnis | 49


5. Setelah menganalisa POAC dilanjutkan dengan membuat

struktur organisasi dengan tujuan agar para anggota organisasi

melihat bagaimana organisasi disusun, para anggota mudah

mengetahui tugasnya serta jika ada persoalan dalam masalah

pekerjaan mudah penyelesaiannya.

6. Dalam struktur organisasi formal harus diterapkan tingkat-

tingkat wewenang dan tanggungjawan, yang merupakan

mekanisme yang mengaitkan tugas, jabatan dan cara

pengoperasian.

7. Bentuk-bentuk organisasi terdiri dari :

a. Organisasi garis, adalah organisasi yang semata-mata

memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasi. Organisasi

ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil dengan

sedikit jumlah karyawannya.

b. Organisasi lini dan staf, adalah organisasi yang mempunyai

asas komando, dimana pelimpahan wewenang berlangsung

secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi

kepada unit dibawahnya.

c. Organisasi fungsional, dimana organisasi ini berdasarkan

sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Dengan demikian para bawahan akan mendapat perintah dari

berbagai atasan yang masing-masing menguasai suatu

keahlian tertentu.

50 | Studi Kelayakan Bisnis


d. Organisasi lini,staf dan fungsional, adalah organisasi yang

menggabungkan tiga tipe organisasi. Tipe ini biasanya

diterapkan pada organisasi besar yang komplek.

e. Flat organization atau T Form Organization, adalah

organisasi yang fleksibel dan lincah dalam menghadapi

perubahan lingkungan, dimana ciinya adalah orientasi hasil

berada dibawah dan samping dan pola kepemimpinannya

berupa kemitraan.

8. Diskripsi jabatan tujuan untuk mengidentifikasi pekerjaan-

pekerjaan kunci. Adapun hal-hal yang perlu dianalisa adalah :

Ringkasan jabatan, Tugas yang harus dilaksanakan, wewenang

dan tanggungjawab.

Studi Kelayakan Bisnis | 51


BAB VI
ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pendahuluan

1. Manajemen SDM merupakan suatu konsep yang bertalian dengan

kebijakan, prosedur dan praktek bagaimana mengelola atau

mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

2. Hal-hal yang perlu dianalisa adalah mulai pengadaan karyawan

sampai penempatannya dijabatan tertentu untuk menjalankan

kegiatan perusahaan.

B. Analisa Jabatan

1. Analisa jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan

berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.

Untuk itu perlu diketahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang

harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa

pekerjaan itu harus dilakukan.

2. Dari analisa jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan

spesifikasi jabatan, uraian jabatan memuat keterangan yang

lengkap,singkat, jelas dan konsisten mengenai suatu jabatan.

3. Uraian jabatan haruslah memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Identitas jabatan

b. Fungsi jabatan

52 | Studi Kelayakan Bisnis


c. Uraian tugas

d. Wewenang

e. Tanggungjawab

f. Hubungan kerja

g. Bahan,mesin, dan alat yang digunakan

h. Kondisi kerja

4. Spesifikasi jabatan haruslah memuat syarat-syarat minimum

yang harus dipenuhi oleh seseorang agar daapat melaksanakan

tugas atau jabatannya. Persyaratan jabatan memuat antara lain:

a. Persyaratan pendidikan
b. Persyaratan pelatihan
c. Persyaratan pengalaman
d. Persyaratan psikologi
e. Persyaratan khusus.
5. Atau dianalisa hard dan soft kompetensi dari karyawan yang

dibutuhkan.

6. Contoh hard kompetensi adalah :

a. Pendidikan

b. Usia

c. Pengalaman kerja

d. Kemampuan non akademik yang menunjang pekerjaan

7. Adapun Contoh soft kompetensi adalah :

a. Kemampuan kepemimpinan

b. Sifat dasar yang menunjang pekerjaan

c. Skill lain yang menunjang pekerjaan

Studi Kelayakan Bisnis | 53


8. Dari data analisa jabatan maka dapat diperkirakan atau

direncanakan jumlah karyawan yang diperlukan untuk

menjalankan organisasi dengan efisien. Salah satu metode yang

dapat digunakan adalah dengan metode beban kerja.

C. Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi

1. Rekruimen adalah sutu kegiatan untuk mencari sebanyak-

banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang

tersesia. Sumber-sumber calon karyawan dapat dilakukan :

melalui lembaga pendidikan, Departemen tenaga kerja, biro

konsultan, iklan di mass media atau tenaga kerja dari dalam

orgnisasi.

2. Seleksi adalah usaha yang sistematis yang dilakukan untuk

menjamin bahwa pegawai yang diterima adalah mereka yang

paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah

yang ditentukan. Proses seleksi misalnya adalah seleksi

administrasi, tes tertulis, uji kesehatan, uji psikologi dan

wawancara.

3. Orientasi adalah tahapan seleksi yang dimaksudkan untuk

memperkenalkan pegawai baru kepada situasi kerja dan

kelompok kerja yang baru. Cara yang dilakukan misalnya training

atau sistem mentoring.

54 | Studi Kelayakan Bisnis


D. Kompensasi

1. Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para

tenaga kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam

mewujudkan tujuan perusahaan.

2. Bentuk kompensasi ada dua macam yaitu berbentuk financial

maupun non financial.

3. Besarnya kompensasi dapat ditentukan berdasarkan UMR, dari

rata-rata perusahaan sejenis atau standar perusahaan.

E. Pelatihan dan Pengembangan

1. Tujuan dari pelatihan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

ketrampilan dan teknik pelaksanakan kerja tertentu untuk

kebutuhan sekarang.

2. Tujuan dari pengembangan adalah untuk menyiapkan pegawainya

siap memangku jabatan tertentu dimasa yang akan datang.

F. Perencanaan Karier

Konsep perencanaan karer :

1. Urutan promosi atau transfer ke jabatan-jabatan yang lebih

besar tanggungjawabnya atau lokasi-lokasi yang baik selama

kehidupan kerja seseorang.

2. Petunjuk pekerjaan suatu pola kemajuan yang sistematik yang

jelas.

Studi Kelayakan Bisnis | 55


G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-

kondisi fisik dan mental karyawan yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja. Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan

kerja seperti kehilangan nyawa, cacat tubuh, kangker paru-paru.

Sedangkan kondisi psikologi atau mental meliputi penyakit yang

diakibatkan oleh stres dan kualitas kerja yang rendah.

Contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang dll.

2. Pembinaan yang berhubungkan dengan K3 adalah :

1. Tanamkan kepada diri pegawai keyakinan tentang merekalah

yang paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan.

2. Tunjukkan tentang bagaimana mengembangkan perilaku kerja

yang aman

3. Berikan teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik.

4. Buatlah contoh dan tegakkan standar keselamatan kerja

secara tegas.

H.Pemutusan hubungan Kerja (PHK)

PHK bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab, Adapun

sebab-sebab PHK antara lain adalah :

1. Peraturan perundang undangan yang berlaku

2. Keinginan perusahaan

3. Keinginan karyawan

4. Pensiun

56 | Studi Kelayakan Bisnis


5. Kontrak kerja telah berakhir

6. Kesehatan karyawan

7. Meninggal dunia

8. Perusahaan dilikuidasi

Studi Kelayakan Bisnis | 57


BAB VII
ASPEK KEUANGAN

A. Pendahuluan

Penilaian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa

saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang

akan dikeluarkan. Kemudian meneliti juga seberapa besar

pendapatan yang akan diterima jika proyek dijalankan. Dan

akhirnya dianalisa dengan metode analisa investasi untuk

menentukan kelayakan suatu proyek.

B. Kebutuhan Dana/Investasi

Komponen investasi suatu usaha dapat digolongkan menjadi :

1. Biaya pra investasi terdiri dari :

a. Biaya pembuatan studi

b. Biaya pengurusan ijin-ijin

2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti :

a. Aktiva tetap berwujud, contohnya :

1) Tanah

2) Bangunan

3) Mesin

4) peralatan

58 | Studi Kelayakan Bisnis


b. Aktiva tetap tidak berwujud, contohnya :

1) Hak cipta

2) Lisensi

3) Hak cipta

3. Biaya operasional yang terdiri dari :

a. Gaji dan upah karyawan

b. Biaya listrik

c. Biaya telepon dan air

d. Pajak

e. Biaya pemasaran

f. Biaya administrasi

g. Biaya lain-lain

C. Sumber Dana

1. Untuk mendanai suatu kegiatan investasi biasanya diperlukan

dana yang cukup besar, perolehan dana dapat diperoleh dengan

cara :

a. Modal sendiri

b. Pinjaman dari perbankan/kredit

c. Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya seperti modal

ventura, leasing, mengeluarkan saham atau obligasi

Studi Kelayakan Bisnis | 59


2. Jika perusahaan menggunakan beberapa sumber dana maka

perlu dicari biaya modalnya. Menghitung biaya modal dapat

menggunakan teori weighted avarage cost of capital


(WACOC) dengan rumus :
3. K = Ke ( E/V) + Kd ( 1 – T) (D/V) + Ko (1-T) (O/V)

Dimana : K = biaya modal rata rata


Ke = modal sendiri
Ko = hutang
Ko = Obligasi
E = jumlah modal sendiri
D = jumlah hutang
O = jumlah obligasi
T = pajak
V = jumlah investasi

D. Perkiraan Laba-Rugi

1. Menghitung laba setelah pajak dengan cara :

Pendapatan xxx
Biaya operasi xxx -
EBDIT xxx
Depresiasi xxx -
EBIT xxx
Bunga xxx -
EBT xxx
Pajak xxx -
EAT xxx

60 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Keterangan :

a. EBDIT = earning before depreciation, interest and tax

b. 2. EBIT = earning before interest an tax

c. 3. EBT = earning before tax

d. 4. EAT = earning after tax

E. Aliran Cash Flow/NCF

Menghitung arus kas (NCF) dengan rumus :

NCF = EAT + Depresiasi + Bunga (1 – pajak )

F. Kriteria Penilaian Investasi

Metode penilaian investasi yang dapat digunakan adalah :

1. ARR (Accounting rate of return)

2. Payback period (PP)

3. Net present Value (NPV)

4. Internal rate of return (IRR)

5. Profitability index (PI)

G. Contoh Kasus

Kasus 1 : CV Dental fresh mengadakan investasi pendirian klinik

gigi adapun jumlah investasi sebagai berikut :

a. Biaya pra investasi

- Survey usaha Rp. 2.000.000

- Perijinan Rp. 5.000.000

Studi Kelayakan Bisnis | 61


b. Biaya bangunan dan prasarana

a. Pembelian gedung Rp. 300.000.000

b. Renovasi tempat Rp. 50.000.000

c. Desain interior ruangan Rp. 30.000.000

c. Biaya pembelian peralatan

a. Membeli alat periksa gigi 4 buah Rp.150.000.000

b. Alat sterilisasi alkes Rp. 20.000.000

c. Peralatan pemeriksaan 4 alat Rp. 25.000.000

d. Etalase dan peralatan apotek Rp. 10.000.000

d. Inventaris kantor

a. Meja dan kursi 10 set meja kursi Rp. 25.000.000

b. Komputer 2 buah Rp. 7.500.000

c. Alat2 kantor Rp. 2.000.000

e. Kebutuhan modal kerja awal

a. pembelian obat Rp. 10.000.000

b. biaya pra operasi Rp. 20.000.000

c. uang tunai/kas Rp. 10.000.000

Jumlah Kebutuhan Investasi Rp. 666.500.000

62 | Studi Kelayakan Bisnis


Kebutuhan investasi

1. Biaya pra investasi Rp. 7.000.000

2. Biaya bangunan dan prasarana Rp. 380.000.000

3. Biaya pembelian peralatan/aktiva Rp. 205.000.000

4. Inventaris kantor Rp. 34.500.000

5. Modal kerja Rp. 40.000.000

Jumlah kebutuhan dana Rp. 666.500.000

Dana sendiri/modal sendiri Rp. 400.000.000

Dana pinjaman Rp. 266.500.000

Kasus 2 : RS “Sehat Sentosa” pada tahun 2013 berencana akan

membeli alat radiologi dengan dana yang dibutuhkan Rp.

150.000.000, dengan nilai sisa alat tersebut sebesar Rp.

10.000.000, umur ekonomis 5 tahun, metode penyusutan garis lurus,

pajak 40%. Kebutuhan dana untuk membeli alat ronsen tersebut

didanai dari :

1. Modal sendiri sebesar Rp.60.000.000, biaya modal 20%

2. Pinjaman dari bank/hutang Rp. 60.000.000, biaya modal 16%

3. Obligasi, Rp. 30.000.000, biaya modal 18%

Manajemen menetapkan untuk menghitung arus kas bersih

digunakan teori WACOC. Adapun ramalan pendapatan dan biaya

untuk 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :

Studi Kelayakan Bisnis | 63


Perkiraan/ramalan pendapatan/biaya dari tahun 2014 s/d 2018

Tahun Perkiraan Pendapatan Perkiraan Biaya


2014 Rp. 60.000.000 Rp. 17.500.000
2015 Rp. 62.400.000 Rp.19.000.000
2016 Rp.66.000.000 Rp.20.000.000
2017 Rp.68.400.000 Rp.20.500.000
2018 Rp.72.000.000 Rp.22.500.000

Dari data diatas diminta :

1. Menyusun proyeksi laba-rugi dan Net cash flow

2. Menganalisa investasi

3. Memberi kesimpulan apakah investasi layak dilakukan atau tidak.

Penyelesaian kasus :

1. Nilai investasi awal sebesar Rp. 150.000.000

Menentukan biaya depresiasi dengan metode garis lurus :

Biaya deprsiasi : Rp.150.000.000 – Rp. 10.000.000


5 tahun

Biaya depresiasi : Rp 28.000.000 per tahun

2. Menentukan Sumber Dana :

a. Modal sendiri Rp.60.000.000 (biaya modal 20%)


b. Hutang Rp.60.000.000 (biaya modal 16%)

c. Obligasi Rp.30.000.000 (biaya modal 18%)

WACOC = 0,20 ( 60juta/150 juta) + 0,16(1-0,40) (60juta/150

juta) + 0,18 (1-0,40) (30 juta/150 juta)

= 0,2 (0,40) + 0,16 (0,60) (0,40) + 0,18 (0,60) (0,20)

= 0,08 + 0,0384 + 0,0216 = 0,14 atau 14%

64 | Studi Kelayakan Bisnis


Biaya bunga per tahun = ( 0,16 x 60.000.000 ) + (0,18 x

30.000.000)

Biaya bunga per tahun = Rp.15.000.000

3. Proyeksi laba-rugi dan menghitung NCF


Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan 60.000.000 62.400.000 66.000.000 68.400.000 72.000.000
Biaya operasi 17.500.000 19.000.000 20.000.000 20.500.000 22.500.000

EBDIT 42.500.000 43.400.000 46.000.000 47.900.000 49.500.000


Depresiasi 28.000.000 28.000.000 28.000.000 28.000.000 28.000.000

EBIT 14.500.000 15.400.000 18.000.000 19.900.000 21.500.000


Interest 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000

EBT - 500.000 400.000 3.000.000 4.900.000 6.500.000


Tax 0 160.000 1.200.000 1.960.000 2.600.000

EAT - 500.000 240.000 1.800.000 2.940.000 3.900.000

Net Cash 36.500.000 37.240.000 38.800.000 39.940.000 40.900.000


Flow

NCF = EAT + Depresiasi + Interest (1- Tax)

4. Analisa Investasi

a. ARR (accounting rate of return)


ARR = (-500.000 + 240.000 + 1.800.000 + 2.940.000 + 3.900.000)
(150.000.000 + 10.000.000)
2
ARR = Rp 8.380.000

Rp 80.000.000

= 0,1047 atau 10,47%

Studi Kelayakan Bisnis | 65


b. Payback Period ((PP)
Investasi Rp. 150.000.000

CF 1 Rp. 36.500.000 -

Jumlah Rp. 113.500.000

CF 2 Rp. 37.240.000 -

Jumlah Rp. 76.260.000

CF 3 Rp. 38.800.000 -

Jumlah Rp. 37.460.000

PP = 3 tahun , Rp. 37.460.000 x 12 bulan

Rp. 39.940.000

PP = 3 tahun 11 bulan

c. Metode NPV (net present value)


Tahun NCF (RP) Df= 14% PV of NCF (Rp)
2014 36.500.000 0,8772 32.017.800
2015 37.240.000 0,7695 28.656.180
2016 38.800.000 0,6750 26.190.000
2017 39.940.000 0,5921 23.648.474
2018 40.900.000 0,5194 26.437.460
Nilai sisa 10.000.000

Jumlah 136.949.914
Investasi 150.000.000
NPV -13.050.086

66 | Studi Kelayakan Bisnis


d. Metode IRR (Internal rate of return)
Jika NPV negatif cari NPV positip dan sebaliknya,caranya

jika NPV negatif untuk cari NPV positif maka DF harus

turunkann dan sebaliknya jika NPV positif untuk mencari NPV

negatif maka DF dinaikkan .

Tabel untuk mencari NPV positif.


Tahun NCF (RP) Df= 10% PV of NCF (Rp)
2014 36.500.000 0,9090 33.178.500
2015 37.240.000 0,8264 30.775.136
2016 38.800.000 0,7513 29.150.440
2017 39.940.000 0,6830 27.279.020
2018 40.900.000 0,6209 31.603.810
Nilai sisa 10.000.000

Jumlah 151.986.906
Investasi 150.000.000
NPV 1.986.906

Tabel IRR
DF Selisih PV Selisih PV dengan investasi
10% 151.986.906 151.986.906
14% 136.949.914 150.000.000
4% 15.036.992 1.986.906

IRR = 10% + ( 1.986.906/15.036.992)x 4%

IRR = 10% + 0,529%

IRR = 10,529% = 10,93%

Studi Kelayakan Bisnis | 67


e. Metode PI ((Profitability Index)
PI = Rp 136.949.914

Rp. 150.000.000

PI = 0,913

5. Kesimpulan

Metode Hasil Kesimpulan


1. ARR 10,47% Tidak layak karena lebih kecil dari DF.
2. PP 3 tahun 11 bulan Layak karena kurang dari 5 tahun.
3. NPV - 13.050.086 Tidak layak karena hasilnya negatif
4. IRR 10,53% Tidak layak karena kurang dari DF
5. PI 0,913 Tidak layak karena kurang dari 1
Kesimpulan : pembelian mesin ronsen/ investasi mesin ronsen

tidak layak dilakukan.

H.Analisi BEP (Break Event Point)

BEP = biaya tetap

1- (biaya variabel/ pendapatan)

Contoh : RS sehat mempunyai biaya operasi yang dipisahkan

menjadi biaya tetap dan biaya variabel :

Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel


2014 10.500.000 7.000.000
2015 11.400.000 7.600.000
2016 12.000.000 8.000.000
2017 12.300.000 8.200.000
2018 13.500.000 9.000.000
Jumlah 59.700.000 39.800.000

68 | Studi Kelayakan Bisnis


BEP untuk total investasi

BEP = 59.700.000

1 – 39.800.000

328.800.000

= 59.7000.000

1 - 0,12

= 59.700.000

0,88

= Rp 76.840.909

BEP Setiap tahun

BEP tahun 2014 = 10.500.000

1 - 7.000.000

60.000.000

= 10.500.000 = Rp.11.931.818

0,88

BEP tahun 2015 = 11.400.000

1- 7.600.000

62.400.000

= 11.400.000 = Rp.12.954.545

0,88

Studi Kelayakan Bisnis | 69


BEP tahun 2016 = 12.000.000

1- 8.000.000

66.000.000

= 12.000.000

0,88

= Rp.13.636.363

70 | Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis | 71
BAB VIII
ASPEK YURIDIS/HUKUM

A. Pendahuluan

1. Studi yuridis/hukum ini dimaksudkan untuk menyakini apakah


secara yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak,
jika suatu rencana bisnis tidak layak tetap direalisasi, bisnis
berisiko besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau
oleh protes masyarakat.
2. Bagi penilai studi kelayakan usaha, dokumen yang perlu diteliti
keabsahan, kesempurnaan dan keaslian meliputi badan hukum,
izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya
yang mendukung usaha tersebut. Kegagalan dalam penilaian
aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian,
karena apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna
pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

B. Jenis-jenis Badan Usaha

1. Jenis badan hukum yang ada di Indonesia adalah :

a. Perseorangan, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh


perseorangan/hanya seorang. Untuk mendirikan sangat
sederhana tidak memerlukan modal besar. Kelebihan
pendiriannya mudah, tidak memerlikan organisasi yang besar
dan biasanya pemilik usaha sekaligus penanggungjawab
terhadap semua aktivitas, termasuk kewajiban kepada pihak
luar.

72 | Studi Kelayakan Bisnis


b. Firma (Fa), adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang

atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama

perusahaan.untuk mendirikan ada 2 cara yaitu akta resmi

atau akta dibawah tangan. Kepemimpinan firma berada

sepenuhnya deangan pemilik sekaligus bertanggungjawab

terhadap segala resiko yang mungkin timbul seperti masalah

hutang-piutang.

c. Perseroan Komanditer (CV), adalah persekutuan yang

didirikan atas dasar kepercayaan. CV dijalankan oleh seorang

sekut aktif dan bertanggungjawab atas semua resiko atau

kewajiban kepada pihak ke 3. Tanggungjawab sampai pada

harta pribadi apabila harta perusahaan tidak mencukupi.

d. Perseroan terbatas (PT), adalah badan usaha yang didirikan

berdasar perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan

modal tertentu, yang seluruhnya dibagi atas saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan UU. Kelebihan dari PT

adalah luasnya bidang usaha yang dimasuki, wewenang akan

tetapi tanggungjawab terbatas pada modal yang disetor.

e. Perusahaan Negara (PN),adalah perusahaan yang didirikan

berdasar Undang-Undang. Modalnya dari kekayaan negara

yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham. Contoh PN :

Perjan, Perum, PT. Tujuannya untuk mengabdi dan melayani

masyarakat.

Studi Kelayakan Bisnis | 73


f. Yayasan, merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk

mencari keuntungan melinkan lebih menekankan pada bidang

sosial. Yayasan memiliki pengurus dan harta pengurus harus

dipisahkan dari harta yayasan.

g. Koperasi, adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

orang yang melandasi kegiatan berdasar prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar

kekeluargaan. Dalam prakteknya terdiri dari : koperasi

produksi, konsumsi, jasa, serbaguna usaha dan koperasi

fungsional.

C. Jenis-Jenis Izin Usaha

Dalam praktek terdapat berbagai ijin tergantung dari jenis usaha

yang akan dijalankan dan lokasi yang dipilih, adapun contoh izin-izin

usaha adalah :

1. Tanda daftar perusahaan ((TDF)

2. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)

3. Izin-izin usaha

4. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga lainnya.

D. Dokumen yang Diteliti

1. Bentuk Badan Usaha

Meneliti bentuk badan usaha apa yang akan mengelola usaha

yang akan didirikan, misalnya : apakah PT,CV, Koperasi, yayasan,

74 | Studi Kelayakan Bisnis


Fa atau lainnya. Dari bentuk badan usaha harus dilihat bukti

pendirian badan usaha apakah sudah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan atau tidak. Contohnya : jika berbentuk PT

maka harus ada berita negara atas pendirian PT tersebut.

2. Bukti Diri

Yaitu meneliti identitas diri para pemilik usaha yang sah.

Beberapa sisi dari identitas adalah :

a. Kewarganegaraan, identitas yang diperlukan KTP. Paspor


b. Informasi bank, untuk mengetahui sponsor proyek atau
kredibilitas pemilik dalam masalah keuangan misalnya ;
apakah ada kredit macet, cek kosong atau masalah jaminan.
c. Keterlibatan pidana, perlu mengetahui apakah pemilik usaha
tengah terlibat masalah hukum.
d. Hubungan keluarga, untuk mengetahui apakahorang-orang
yang akan terlibat dalam proyek/usaha terdapat hubungan
suami-istri, atau ortu-anak dan bagaimana mereka mengatur
kebijakan keuangannya.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Hal yang perlu diteliti adalah ke Departemen Perindustrian dan

Perdagangan apakah telah memberi izin TDP kepada perusahaan

yang akan mengelola usaha.

4. NPWP

Hal yang perlu diteliti adalah apakah calon pengurus usaha yang

akan didirikan telah memiliki NPWP yang berhubungan dengan

pungutan pajak.

Studi Kelayakan Bisnis | 75


5. Izin-izin Usaha

Contoh-contoh surat izin adalah :

a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) bagi usaha yang

bergerak dibidang usaha perdagangan dari Departemen

perdagangan dan perindustrian.

b. Surat izin usaha industri (SIUI) bagi usaha yang bergerak

dibidang usaha industri dari Departemen perdagangan dan

perindustrian.

c. Izin usaha tambang dari Departemen pertambangan

d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen

pariwisata, pos dan telekomunikasi.

e. Izin usaha farmasi da RS dari Departemen Kesehatan.

f. Izin domisili dimana proyek/perusahaan akan didirikan dari

PEMDA.

g. Izin gangguan untuk usaha tertentu

h. Izin IMB,khusus untuk mendirikan bangunan atau merehab

bangunan.

i. Izin tenaga asing , jika ada pegawai dengan WN asing.

6. Keabsahan Dokumen Lainnya

a. Status hukum tanah, diperiksa di badan pertanahan nasional

(BPN), hal-hal yang perlu diteliti adalah :

1) Jenis hak atas tanah : hak milik, hak guna bangunan, hak

guna usaha, hak pakai, hak sewa.

76 | Studi Kelayakan Bisnis


2) Harga tanah sekarang dan prediksi dimasa yang akan

datang.

3) Nama dan alamat pemilik sebelumnya.

4) Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.

5) Rencana tata kota.

6) Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak, karena

tanah yang tidak dapat diperjual belikan adalah : tanah

adat, tanah wakaf, tanah sengketa, tanah transmigrasi,

tanah milik negara.

b. Kendaraan bermotor, keaslian surat-surat kendaraan yang

biasa diteliti adalah :

1) BPKB

2) Harga beli/faktur dan kuitansi

3) Kondisi kendaraan

4) Izin trayek, jika usaha transportasi

Studi Kelayakan Bisnis | 77


BAB IX
ASPEK LINGKUNGAN

A. Pendahuluan

1. Dampak lingkungan hidup adalah berubahnya suatu lingkungan

dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik, kimia, biologi atau

sosial. Perubahan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan

merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap flora, fauna

maupun pada manusia.

2. Tujuan dari studi aspek ini adalah untuk menentukan apakah

secara lingkungan hidup, misalnya dari sisi udara, air atau tanah

akan mempunyai dapak yang layak atau tidak.

B. AMDAL dan Kegunaan Studi AMDAL

1. Pengertian dari AMDAL / analisis dampak lingkungan hidup

menurut PP no.27 tahun 1999 adalah telaan secara cermat dan

mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana

usaha dan kegiatan. Atau

2. Teknik untuk menganalisa apakah proyek yang akan dilakukan

akan mencemari lingkungan atau tidak dan jika ada maka

diberikan jalan alternatif pencegahannya.

78 | Studi Kelayakan Bisnis


3. Komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga

serta dilestarikan fungsinya adalah :

a. Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer

b. Sumber daya manusia

c. Keanekaragaman hayati

d. Kualitas udara

e. Warisan alam dan warisan udara

f. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan

lingkungan hidup.

4. Dampak negatif dari perubahan lingkungan adalah :

a. Terhadap tanah dan kehutanan, dampaknya adalah : menjadi


tidak subur/tandus, berkurang luas tanah, menjadi mudah
erosi, adanya tailing/bekas tambang, punahnya
keanekaragaman hayati.
b. Terhadap air, dampaknya adalah : mengubah warna,
berubahnya rasa, berbau busuk, sumber air mengering,
matinya binatang air atau tanaman disekitar lokasi.
c. Terhadap udara, dampaknya adalah : udara disekitar lokasi
berdebu, adanya radiasi-radiasi, suara yang bising, aroma
tidak sedap, suhu udara menjadi panas.
d. Terhadap manusia, dampaknya adalah : akan timbul berbagai
penyakit baik pada karyawan atau masyrakat sekitar,
berubahnya budaya dan perilaku disekitar lokasi akibat
berubahnya struktur penduduk, rusaknya adat istiadat
masyarakat setempat akibat berkembangnya daerah.

Studi Kelayakan Bisnis | 79


5. Adapun alternatif penyelesaian jika dari hasil analisa ada

dampak lingkungan adalah :

a. Terhadap tanah, hal yang dapat dilakukan adalah :


rehabilitasi terhadap lahan kritis/reboisasi atau melakukan
pengerukan atau penimbunan terhadap galian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang.
b. Terhadap air, hal yang dapat dilakukan adalah : memasang
filter/saringan air, membuat saluran pembuangan dan
memberikan obat-obat tertentu untuk menetralisir air yang
tercemar.
c. Terhadap udara, hal yang dapat dilakukan adalah : memasang
filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu,
memasang alat kedap suara untuk enghindari suara yang
bising.
d. Terhadap karyawan, hal yang dapat dilakukan adalah :
menggunakan peralatan pengamanan seperti masker, baju
kerja yang aman atau memiliki program K3, memberikan
asuransi kesehatan dan jiwa kepada karyawan dan
menyediakan tempat kesehatan karyawan untuk pegawai
perusahaan yang terlibat proyek.
e. Terhadap masyarakat sekitar, hal yang dapat dilakukan
adalah menyediakan program kesehatan secara gratis untuk
masyarakat sekitar, program CSR atau memindahkan
masyarakat sekitar jika dianggap kondisi perusahaan benar-
benar membahayakn.

80 | Studi Kelayakan Bisnis


6. Kegunaan dilakukan AMDAL adalah :

a. Sebagai bahan perencanaan, pengelolaan usaha dan

pembangunan wilayah.

b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan

lingkungan hidup.

c. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari

rencana usaha.

d. Memberi masukan untuk penyusuanan pengelolaan lingkungan.

e. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang

timbul dari suatu usaha.

C. Ruang Lingkup

Berdasarkan PP no.27 tahun 1999 ruang lingkup kegiatan-kegiatan

dalam AMDAL meliputi :

1. Menyertakan identitas pemrakasa dan penyusun AMDAL, yang

terdiri dari : Pemrakarsa ( nama, alamat lengkap instansi

sebagai pemrakasa rencana usaha/kegiatan) dan penyusun

AMDAL ( nama, alamat lengkap lembaga atau perusahaan

disertai kualifikasi dan rujukan dan juga nama, alamat lengkap

penanggungjawab penyusun AMDAL).

2. Wilayah studi, mencakup pada penetapan wilayah studi yang

digariskan dalam acuan AMDAL dan diberikan dalam bentuk

peta dan gambar dengan skala yang memadai.

Studi Kelayakan Bisnis | 81


3. Pelingkupan wilayah studi, lingkup wilayah studi ditetapkan

berdasarkan pertimbangan batas batas sebagai berikut: batas

proyek ( prakonstruksi, konstruksi dan operasi), batas ekologi,

batas sosial, batas adminstratif dan batas ruang lingkup studi

AMDAL.

D. Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL.

Sistematika penyusunan meliputi :

1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi

pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan rencana

usaha/kegiatan.

2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat.

3. Memuat uraian singkat tentang :

a. Rencana usaha/kegiatan dengan berbagai kemungkinan

dampak besar dan pentingnya baik pada tahap prakonstruksi,

konstruksi, operasi maupun panca operasi.

b. Keterangan kemungkinan ada kesengajaan data informsi

serta berbagai kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi

selama penyusunan AMDAL.

c. Hal-hal yang dianggap perlu untuk melengkapi ringkasan.

82 | Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis | 83
BAB X
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

A. Pendahuluan

1. Setiap usaha yang dijalankan, akan memberikan dampak positif

dan negatif. Pihak-pihak yang merasakan dampak ini antara lain

adalah perusahaan itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat

luas.

2. Dampak ekonomi dalam adanya usaha atau proyek adalah akan

memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan bagi

pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah berupa pajak,

restribusi atau peningkatan pendapatan nasional.

3. Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat umum adalah

terjadinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti :

pembangunan jalan, listrik dan sarana lainnya.

4. Adapun dampak negatif dari kegiatan usaha/proyek adalah

adanya perubahan demografi, perubahan budaya, kesehatan

masyarakat termasuk didalamnya perubahan gaya hidup, budaya,

adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

84 | Studi Kelayakan Bisnis


B. Dampak yang Timbul

1. Secara garis besar dampak aspek ekonomi adanya suatu usaha

atau proyek adalah :

a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

1) Peningkatan tingkat pendapatan keluarga, baik karyawan

yang bekerja di usaha itu atau masyarakat yang berada

disekitar usaha.

2) Perubahan pola nafkah,misalnya dahulu petani atau

bekerja non formal bisa bekerja di usaha yang didirikan.

3) Adanya pola nafkah ganda, bisa kerja ganda misalnya

tetap bertani dan bekerja di usaha yang baru didirikan.

4) Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di

masyarakat.

5) Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus

mengurangi pengangguran,

6) Tersedianya sarana dan prasarana dengan dibukanya

usaha atau proyek, misalnya : jalan, listrik . telepon,

tempat ibadah, RS dan pasar.

b. Menggali, mengatur dan penggunakan ekonomi sumber

daya alam melalui :

1) Peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

2) Peningkatan sumber alam yang belum dikelola.

Studi Kelayakan Bisnis | 85


c. Meningkatan perekonomian pemerintah baik lokal maupun

regional melalui :

1) Meningkatkan produk domestik regional bruto

2) Pemerataan pendistribsian pendapatan

3) Menambah pusat-pusat perumbuhan di daerah tertentu.

4) Menyediakan fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakat.

d. Mengembangkan wilayah melalui :

1) Meningkatkan pemerataan pembangunan

2) Meningkatkan persatuan dan kesatuan

3) Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk.

2. Sedangkan aspek sosial yang perlu ditelaah antara lain meliputi:

a. Komponen demografi, seperti : struktur penduduk, tingkat

pendapatan penduduk, pertumbuhan penduduk dan tenaga

kerja.

b. Komponen budaya, seperti : kebudayaan, proses sosial,

warisan budaya dan sikap atau persepsi masyarakat terhadap

rencana usaha/proyek,

c. Kesehatan masyarakat, seperti : parameter lingkungan yang

berubah karena ada usaha/proyek, potensi terjadinya

pencemaran, potensi timbulnya suatu penyakit dan kondisi

lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran

penyakit.

86 | Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis | 87
BAB XI
CONTOH KASUS
PENDIRIAN USAHA SEWA KOMPUTER, INTERNET,
FOTOCOPY, PENJILIDAN DAN PENJUALAN ALAT TULIS
COMP FOR U

Ikhtisar

Laporan hasil studi kelayakan ini mengenai kelayakan

usaha/bisnis jasa sewa komputer interaktif dengan analisa sesuai

data yang terjadi pada kisaran bulan juni sampai dengan bulan

Agustus tahun 2014. Analisa yang disajikan diharapkan mampu

memberikan informasi yang lengkap mengenai posisi pasar dan

kebutuhan dana yang perlu disediakan. Tim yang menyusun terdiri

dari 1 orang dosen ( ibu Asih Endah S, SE.MM) dan 2 orang

mahasiswa STIE IEU Yogyakarta ( Novi dan Leony).

Secara garis besar studi kelayakan akan bisnis ini layak untuk

dijalankan karena dari aspek yang dianalisa meliputi aspek pasar dan

pemasaran diperoleh hasil bahwa secara pasar masih luas terutama

untuk segmen pelajar, mahasiswa dan para pekerja. Jumlah pesaing

masih sedikit terutama untuk pelayanan lengkap yaitu persewaan

komputer, sewa internet, printer , copy, jilid dan penjualan alat-alat

tulis. Promosi juga mudah dilakukan karena tempat usaha dekat

dengan sekolah, kampus dan perkantoran.

88 | Studi Kelayakan Bisnis


Dari analisa aspek teknik dan teknologi memungkinkan dapat

dijalankan karena sudah mendapatkan tempat usaha dan layout yang

sesuai dengan tujuan didirikan usaha. Perubahan teknologi juga dpat

mudah di antisipasi dengan bekerjasama dengan pemasok komputer

terbesar di yogyakarta dan dengan dukungan tenaga teknisi yang

handal yang akan disiapkan dengan baik.

Dari aspek manajemen dan manajemen SDM diperoleh hasil

bahwa proyek ini akan di jalankan oleh direktur Comp For U dimana

semua aspek manajemen dalam bentuk POAC telah dibuat dan

dijelaskan secara detail. Dari aspek manajemen SDM rekrutmen dan

pelatihan pegawai akan dilakukan sebelum usaha ini dibuka dan

tersedianya SDM mudah untuk diperoleh.

Aspek keuangan dari hasil analisa investasi diproleh hasil bahwa

perkiraan jumlah modal yang diperlukan sebesar Rp 893.200.000,

dana ini berasal dari modal sendiri dan pinjaman ke BRI dimana sesuai

dengan hasil kriteria yaitu ARR, PP, NPV, PI dan BEP layak dijalankan.

Dari aspek yuridis diperoleh hasil bahwa syarat-syarat formal

untuk mendirikan usaha ini sangat mudah dan dapat diurus ditingkat

RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan .

Dari hasil analisa semua aspek dalam tahapan studi kelayakan

menunjukkan bahwa pendirian usaha Comp For U yang akan didirikan

di daerah babarsari, Yogyakarta layak untuk dijalankan.

Studi Kelayakan Bisnis | 89


Pendahuluan

Konsumsi komputer dewasa ini semakin berkembang yaitu

mencapai 10% sampai 12% diseluruh dunia serta 2% sampai 3,5% di

dalam negeri. Namun demikian tidak semua orang mampu memiliki

komputer sehingga jasa pelayanan penyewaan komputer terutama

untuk pelajar dan mahasiswa hkususnya yang berpenghasilan

menengah kebawah menjadi sangat penting.

Penyediaan komputer untuk disewakan kepada mahasiswa atau

pelajar sangat sesuai dengan keadaan di Yogyakarta sebagai julukan

kota pelajar. Tingkat kepemilikan komputer masih sangat kecil

dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Sekarang ini banyak

tugas-tugas yang diberikan kepada pelajar atau mahasisa yang harus

di ketik ataupun dicetak untuk keberhasilan studi mereka. Selai itu

walaupun banyak mahasiswa yang memiliki komputer atau note book

tetapi rata-rata mereka tidak mempunyai print yang memadai untuk

mencetak dan menjilid tugas-tugas mereka.

Atas dasar pertimbangan ini, maka Tim melihat adanya

kesempatan yang bagus untuk mendirikan suatu usaha yang

menyediaakan persewaan komputer,internet, print, foto copy dan jasa

penjilitan yang dapat disewakan dan digunkan oleh masyarakat

khususnya mahasiswa, pelajar ataupun golongan profesional.

90 | Studi Kelayakan Bisnis


Gambaran Umum Proyek

Proyek ini bermaksud mendirikan suatu usaha yang bergerak dibidang


jasa penyewaan komputer, internet, cetak. dan penjilitan. Usaha ini
akan diberi nama Comp For U. Lokasi yang direncanakan akan berada
di daerah Babarsari , tepatnya di Jl babarsari, Sleman Yogyakarta,
dengan alasan daerah babarsari terdapat beberapa perguruan tinggi
dan sekolah dari SD sampai dengan SMA. Sehingga diyakini tepat dan
sesuai segmen yang dipilih oleh Comp For U. Logoyang akan digunakan
adalah sebuah komputer bersama seseorang yang sedang
mengerjakan sesuatu dan dibawahnya terdapat nama lembaga.
Pemilihan nama lembaga dengan sebutan Comp For U karena
sesui dengan fungsi lembaga yaitu memberi jasa penyewaan,
pencetaan dan penjilitan dengan segmen pasar mahasiswa. Sehingga
Tim menganggap dengan nama Comp. For U maka konsumen akan
memahaminya.
Misi utama dari di dirikannya usaha ini adalah ikut membantu

mencerdaskan generasi muda melalui kemudahan dalam memberikan

pelayanan komputer, internet dan percetakan terlengkap . adapun

tujuan utama dari usaha yang akan didirikan adalah untuk membantu

para pelajar, mahasiswa dan para pekerja profesional untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan tepat

waktu secara baik dan rapi.

Studi Kelayakan Bisnis | 91


Aspek-Aspek Analisis

Bab 1 : Aspek Pasar Dan Pemasaran

Berikut ini adalah hasil analisa aspek pasar dan Pemasaran :

1. Bentuk Pasar

a. Bentuk Pasar Produsen yang dipilih adalah pasar persaingan

sempurna karena usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai

pihak, tampa ada hambatan baik dari produsen,konsumen

ataupun pengambil kebijakan.

b. Bentuk Pasar Konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen

dimana jasa yang akan diberikan oleh Comp. For U ditujukan

oleh konsumen pribadi atau perorangan, meskipun tidak

menutup kemungkinan untuk kedepannya akan dapat bekerja

sama dengan beberapa perusahaan untuk memberikan jasa

pengetikan,pencetakan atau penjilitan dokumen-dokumen

perusahaan.

Analisa SWOT

Faktor Kekuatan

a. Rencana menggunakan hardwere dengan merek terbaik

dengan prosesor intel terbaru, ditambah printer terbaik

saat ini, mesin fotocopy terbaik dan dilengkapi softwere

under windows terbaru juga.

b. Dukungan operator yang ramah, cekatan dan teknisi terlatih

yang bertugas untuk mendampingi penyewa jika ada masalah

dalam pengoperasian komputer maupun masalah penyetakan.

92 | Studi Kelayakan Bisnis


c. Perusahaan berencana memberi layanan penjilitan dan

menjual barang-barang yang berkaitan dengan proses

komputer dan penyetaannya seperti alat-alat tulis, CD, tinta,

kertas, dll

d. Lokasi usaha yang strategis di dekat jalan besar, tempat

parkir luas, aman, sejuk dan rungan usaha yang didesain

secara modern dengan desain gaya kantoran tetapi berjiwa

anak muda.

Faktor Kelemahan

a. Pesaing seperti tempat fotocopy besar, Warnet dan rental

komputer yang berada di daerah Babarsari. Namun demikian

Tim yakin dengan promosi yang tepat dan melakukan kerja

sama dengan organisasi-organisasi di Kampus-kampus maka

usaha ini akan semakin dikenal.

b. Perkembangan teknologi komputer yang cepat, sehingga

hardware dan softwere akan cepat mengalami pergantian.

Jalan keluarnya adalah kerjasama dengan vendor komputer

untuk menyediakan komputer dengan teknologi terkini.

Faktor Kesempatan

a. Konsep jasa penyewaan komputer, percetaan dan sekaligus

penjilitan dengan konsep satu kesatuan yang efisien dan

efektif masih jarang ada di Yogyakarta, khususnya di daerah

Babarsari.

Studi Kelayakan Bisnis | 93


b. Tingginya permintaan terhadap jasa penyewaan, percetaan

dan penjilitan oleh mahasisa dan pelajar untuk mengerjakan

tugas-tugas kulia sangat besar.

Faktor Ancaman

Kondisi perekonomian khususnya tingginya nilai dolar sangat

mempengaruhi tingginya harga komputer dan printer, sehingga

pemilihan merk komputer dan printer perlu diperhatikan dan

kerja sama terhadap penyedia komputer sangat penting.

2. Mengukur dan Meramal Permintaan

Untuk mengukur jumlah pemakai jasa bagi perusahaan, Tim

mengupulkan data dengan cara menggunakan data primer yaitu

dengan menyebar Kuesioner kepada 3 perguruan tinggi dan 1

sekolah SMA yang berada disekitar lokasi yang direncanakan

yaitu : mahasiswa Universitas Atmajaya, STT Nas, Umprok,

UPN dan SMA 1 Depok, Babarsari. Tim memperoleh data 400

responden.

Dari hasil kuesioner dan wawancara diperoleh data kira-kira

jumlah penggunaan komputer yang di jelaskan dalam bentuk jam

dalam 1 tahun :

94 | Studi Kelayakan Bisnis


Tahun Rata-rata penggunaan jam/thn

2007 248947,06

2008 258886,54

2009 253984,21

2010 265861,68

2011 273197,80

2012 257569,12

Dari data diatas dicari dengan menggunakan metode reggresi

diperoleh persamaan Y = 259.741,07 + 2.797,76X

Nilai peramalan dari tahun 2015 s.d 2019 adalah sebagai berikut:

Tahun Perkiraan Jam yang Akan digunakan


oleh Konsumen
2015 269.533,23
2016 272.330,99
2017 275.128,75
2018 277.926,51
2019 280.724,27

3. Segmen, Targeting dan Positioning


a. Segmentasi

Sesuai dengan hasil riset diperoleh data bahwa pasar

potensial yang dituju adalah:

1) Status pekerjaan adalah mahasiswa dan pelajar yang

sering mengerjakan tugas kuliah atau tugas pelajaran dari

kampus atau sekolah.

2) Status pendidikan adalah SMP, SMA/SMK, D3, S1 dan S2

Studi Kelayakan Bisnis | 95


96 | Studi Kelayakan Bisnis
3) Usia berkisar antara 13 tahun sampai dengan 50 tahun

4) Kelas sosial yang dituju adalah kelas kelas pekerja, kelas

menengah dan menengah atas.

b. Target
Target pasar yang dituju adalah para mahasiswa dan pelajar

dari perguruan tinggi yang ada di sekitar Babarsari seperti

Universitas Atmajaya, STT Nas, UPN, YKPN, UNPROK,

Stikes Wira Usaha, API dan sekolah seperti SMP dan SMA

negeri Depok. Menurut hasil investigasi diperoleh data bahwa

kesemua universitas dan sekolah sudah memiliki labolaterium

komputer dan jaringan internet, tetapi semuanya tidak bebas

digunakan hanya digunakan hanya untuk praktikum. Sehingga

hanya mahasiswa yang memiliki komputer atau Laktop sendiri

yang bisa menggunakan komputer akan tetapi rata-rata

mahasiswa juga tidak mempunyai printer sehingga jasa

penyewaan dan percetaan dokumen didekat kampus sangat

diperlukan. Adapun menurut Tim strategi pemasaran yang

paling cocok dalam menentukan pasar sasaran adalah produk

variety marketing/differentiated merketing dimana jasa

penyewaan komputer, percetakan dan penjilitan dapat

melayani sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dibuat

perbedaan layanan dan penggunaan fasilitas yang ditawarkan

kepada konsumen.

c. Positioning

Studi Kelayakan Bisnis | 97


Karena pasar sasaran yang dituju usaha ini adalah mahasiswa

dan pelajar maka perusahaan akan berusahan memberikan

layanan dengan suasana yang unik, dengan desain interior

yang berjiwa muda dan suasana ruangan didesain sedemikian

rupa sehingga seperti perkantoran modern sehingga

diharapkan ketika mahasiswa atau pelajar menggunakan jasa

perusahaan seperti berada ditempat dengan atmosher

seperti bekerja diruang eksekuif. Para pengguna jasa juga

bebas menggunakan komputer atau jasa lainnya tanpa

gangguan dari operator dan operator akan bekerja dengan

cukup ramah, terampil seperti layaknya sekertaris pribadi

para pengguna jasa perusahaan dan jika ada masalah dengan

komputer atau alat lainnya akan segera ditangani oleh para

teknisi komputer yang handal.

d. Perilaku Konsumen dan Kepuasan Konsumen

Dari hasil analisis perilaku konsumen, Tim menyimpulkan


bahwa calon konsumen Com. For U adalah anak muda dengan
status pelajar atau mahasiswa dengan kelas sosial menengah
dan kelas pekerja dimana untuk kelas ini mempunyai minat
yang besar terhadap kemajuan teknologi atau memerlukan
pelayanan cepat dan efisien. Jika diliat dari gaya hidup untuk
calon konsumen Comp. For U adalah gaya hidup modern
dimana konsep modern haruslah ditonjolkan dalam semua
desain baik gedung, ruangan ataupun pelayanan yang
diberikan. Untuk faktor sosial khususnya jika diliat dari
faktor kelompok acuan. Maka kelompok acuan yang

98 | Studi Kelayakan Bisnis


berpengaruh adalah kelompok acuan primer dimana teman
atau saudara merupakan kelompok acuan yang mengarahkan
konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan. Oleh karena
itu perlu adanya bentuk pemasaran yang menggiring perilaku
konsumen kepada suatu komunitas atau organisasi.
4. Analisa Pesaing

Pesaing utama untuk usaha ini adalah :

Tempat Fotocoy seperti Agung Fotocopy, Istana Fotocopy dan


beberapa fotocopy kecil, 3 Warnet dan 2 rental komputer kecil.
kelebihan dari pesaing adalah memberikan layanan penyetakan

dan penjilitan yang baik dan cepat karena didukung oleh mesin-

mesin yang baik, mereka sudah pengalaman dalam melakukan

penyetakan/copy dan penjilitan, lokasi usaha yang strategis

karena dekat jalan besar. Untuk jasa Warnet mereka buka 24

jam dengan lokasi yang strategis sedangkan rental komputer

mereka memberi harga yang murah untuk jasa rental dan

pengetikan.

Kelemahan dari pesaing adalah tidak memberikan jasa

penyewaan komputer dan jaringan internet, tidak bisa

membantu pengguna jasa ketika ada kesulitan pengetikan atau

penyetaan karena tenaga kerja terbatas, ruang usaha yang

seperti toko atau tidak nyaman, pelayan yang kurang ramah dan

kurang mengetahui kebutuhan pelanggan.

5. Strategi Pemasaran

Studi Kelayakan Bisnis | 99


Untuk kesuksesan perusahaan dikemudian hari, Tim telah

menyiapkan beberapa strategi seperti dibawah ini :

a. Faktor Produk

Perusahaan akan menyediakan paket-paket yang disesuaikan

dengan kebutuhan pengguna, paket tersebut antara lain :

1) Paket Interaktif, disediakan komputer dengan tingkat

proses data tertinggi dan mempunyai fungsi multimedia

dan mampu mengakses internet. Komputer akan langsung

berhubungan dengan printer atau mesin fotocopy xeror

terbaik.

2) Paket Eksekutif, disediakan komputer proses sedang,

yang dapat digunakan untuk mengetik atau mengolah data

tanpa aksek internet, tetapi juga langsung terhubung

dengan printer atau mesin fotocopy.

3) Paket Bisnis, disediakan komputer proses sedang yang

hanya digunakan untuk mencetak tugas atau dokumen dan

langsung terhubung dengan printer atau mesin fotocopy.

4) Jasa fotocopy, cetak atau penjilitan dengan bantuan

operator

5) Penjualan alat-alat yang berhubungan dengan proses

komputer seperti CD, kertas, tinta, USB dan kebutuhan

tulis menulis.

100 | Studi Kelayakan Bisnis


b. Faktor Harga

Harga akan disesuaikan untuk masing-masing paket,

1) Paket interaktif, kisaran harga Rp.5.00/ jam

2) Paket eksekutif, kisaran harga Ro. 3.000/jam

3) Paket bisnis, dihitung berdasar jumlah cetakan atau

penjilitan dengan harga tergntung jenis tinta, ukuran

kertas, jenis kerta yitu antara kisaran Rp.125 per cetakan

sampai Rp.3000 per cetakan tergantung bentuk kertas dan

ukuran kertas, Untuk penjilitan berkisar antara Rp.

2.000 sampai dengan Rp.100.000

c. Faktor Tempat

Rencana lokasi usaha adalah di Jl Babarsari GG puri Asih

no,19 yogyakarta, dekat dengan Kampus dan Sekolah.

d. Faktor Promosi

Bentuk promosi yang akan dilakukan adalah :

1) Iklan dengan cara bekerja sama dengan senat mahasiswa,

Osis atau organisasi kemahasiswaan di beberapa

universitas dan sekolah. Pemasangan spanduk promosi

tentang keberadaan usaha ini dibeberapa tempat yang

strategis. Penyebaran brosur di Kampus/sekolah serta

dipusat pembelanjaan seperti di Mirota Babarsari atau di

Amplas yang merupakan tempat berkumpulnya para

mahasiswa/pelajar di lokasi ini.

Studi Kelayakan Bisnis | 101


2) Promosi penjualan dengan cara memberikan discount

khusus sebesar 25% bagi pengguna jasa COMP. For U

untuk 1 bulan pertama setelah pembukaan. Selain itu bagi

penggunakan yang telah menggunakan jasa minimal 5 kali

akan diberi discoun khusus dan kenang-kenangan terentu.

Bab 2 : Aspek Teknis/Operasi

Berikut ini adalah hasil analisis aspek teknis/operasi :

1. Lokasi Usaha

Dalam menentukan lokasi usaha, Tim telah mencari lokasi yang

diperkirakan sesuai dengan segmen yang dituju. Beberapa

alternatif lokasi telah disurve dan dianalisa dengan metode

beban skor (hasil surve dan hasil analisa terlampir). Ada 3

alternatif tempat usaha yaitu di daerah Condong catur, jl

Seturan dan di jl Babarsari, dari hasil analisa beban skor

diperoleh hasil bahwa lokasi usaha yang paling baik adalah di Jl

Babarsari GG Puri Asih. Adapun faktor yang mendukung

pemilihan lokasi ini adalah letak strategis yaitu dekat dengan

jalan besar meskipun masuk sedikit ke gang, dekat dengan pasar

yaitu dekat dengan beberapa universitas dan sekolah, bangunan

2 lantai dengan halaman parkir luas dan daerahnya aman.

2. Perencanaan Layout
Untuk membuka usaha ini, memerluka renovasi bangunan dan

desain ruangan yang diperkirakan memerlukan waktu 16 minggu

atau 4 bulan. Untuk merenovasi akan bekerja sama dengan

100 | Studi Kelayakan Bisnis


kontaktor CV Citra raya dan desain interior akan diserahkan

pada CV Desain Ceria. Adapun bentuk bangunan dan Layout

bangunan terlampir. Adapun secara umum dapat dijelaskan

bahwa layout dan desain Comp. For U adalah sebagai berikut :

a. Lantai 1 digunakan untuk ruang costumer servis, ruang

penyewaan komputer untuk paket bisnis, paket cetak, ruang

untuk menjilid, etalase barang dagangan, ruang pentri dan

kamar mandi. Pada lantai 1 didesain dengan nuasa modern

seperti kantor dengan dominasi warna hijau muda dan hijau

tua dimana dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk/sofa.

Semua ruangan dilengkapi dengan AC.

b. Lantai 2 digunakan untuk penyewaan komputer dengan paket

interaktif dan eksekutif yang dilengkapi jaringan internet,

ruang administrasi/teknisi, kamar mandi. Pada lantai 2

didesain dengan nuasan modern seperti kantor dengan

dominasi warna hijau muda dan tua dan semua ruangan

dilengkapi dengan AC.

3. Perencanaan Jumlah Produksi

Perencanaan jumlah produksi untuk pelayanan di Comp. For U

adalah :

a. Jasa penyewaan komputer paket interaktif dan eksekutif ada

40 komputer

b. Jasa penyewaan komputer paket bisnis ada 10 komputer.

c. Printer dengan jumlah 30

Studi Kelayakan Bisnis | 101


d. Jasa penyetaan dengan print kira-kira 5.000 lembar per hari.

e. Jasa penyetaan dengan fotocopy kira-kira 8.000 lembar per

hari.

f. Jasa penjilidan kira-kira 300 jilidan.

4. Pemilihan Teknologi

Comp. For U adalah usaha yang bergerak dibidang yang sangat


dipengaruhi perkembangan teknologi maka Tim akan melakukan

kerja sama kepada vendor penyedia komputer yaitu Aziza yang

akan mendukung dalam peningkatan kinerja/ upgrade komputer

sehingga tidak ketinggalan dalam menyediaan hard ware maupun

softwerenya. Sedangkan untuk mengantisipasi perkembangan

teknologi terutama perawatan hardware dan software akan

ditangani oleh para teknisi yang siap bekerja 24 jam. Adapun

kelompok komputer yang direncanakan akan dibeli adalah :

a. Komputer dengan prosesor intel terbaru


b. Monitor
c. Mouse
d. Modem
e. Printer
f. Software

Bab 3 : Aspek Manajemen

Demi suksesnya pendirian usaha ini diperlukan perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian yang baik dari pihak manajemen.

Untuk itu, pihak manajemen yang terlibat akan dibagi dua bagian :

102 | Studi Kelayakan Bisnis


1. Manajemen Pembangunan Proyek

Pembangunan proyek ini berupa renovasi tempat udaha dan

mendesain ulang ruang-ruang yang akan dibutuhkan demi

kelancaran kegiatan operasionalnya. Tanggung jawab proyek ini

adalah pemilik usaha yang akan dibantu oleh 1 seorang tenaga

pengawas proyek dan 1 orang tenaga administrasi yang

merangkap sebagai bagian keuangan. Adapun tanggung jawab

manajemen pada tahap ini adalah :

a. Bekerja sama dan saling berkoordinasi dengan kontraktor Cv

Citra Raya dan desain Interior Cv Desain ceria menentukan

bentuk renovasi dan desain ruangan yang tepat. Adapun

perkiraan waktu renovasi ditentukan maksimal 14 minggu.

b. Melakukan pemesanan terhadap barang-barang yang

dibutuhkan seperti komputer, printer, mesin foto copy, AC,

meja kursi, sofa dan alat-alat penjilitan . kegiatan ini dimulai

dari surve barang dan harga sampai dengan

penempatan/pemasangan ke ruang usaha.

c. Memasang dan Mengawasi semua instalasi seperti jaringan

listrik (penambahan daya), jaringan internet dan saluran

telepon.

d. Merekrut tenaga kerja operasi seperti tenaga operator,

tenaga teknisi ,tenaga administrasi dan tenaga cleaning

service.

Studi Kelayakan Bisnis | 103


Adapun rencana pembangunan proyek ini akan diuraikan dalan

bentuk bagab PERT sebagai berikut :

Kegiatan Kegiatan Lama waktu


sebelumnya penyelesaian
A. Surve tempat usaha dan - 1 minggu
menentukan tempat usaha yang
paling cocok
1. Mengkontrak tempat usaha A 1 minggu
2. Mencari ijin prinsipal B 1 minggu
3. Menghubungi kontraktor dan A 1 minggu
desain interior.
4. Renovasi Bangunan A,B,C,D 6 minggu
5. Pemasangan instalasi listrik, E 1 minggu
telepon dan fasilitas ruangan
seperti AC, lampu dan
ventilasi
6. Pemesanan dan pemasangan F 1 minggu
perabot seperti kompter,
printer, mesin fotocopy, alat-
alat penjilitan, rak-rak,
perabot kantor, AC dan
etalase
7. Pemasangan instalasi jaringan G 1 minggu
komputer dan komputer
beserta kelengkapannya
8. Pengistalan program-program H 1 Minggu
komputer
9. Melakukan rekruitmen, seleksi F 2 Minggu
dan pelatihan untuk calon
pekerja.

104 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Implementasi Bisnis

Dalam tahap implementasi bisnis, pihak manajemen perlu

membuat analisis fungsi manajemen atau POAC dengan tujuan

untuk memudahkan pedoman untuk masa yang akan datang.

Berikut ini uraian pelaksanaan POAC secara singkat

a. Perencanaan, meliputi perencanaan jangka pendek dan

menengah, adapun hal-hal yang perlu direncanakan antar lain :

Perencanaan jangka pendek :

1) Membuat acara pembukaan untuk Comp. For U

2) Mendesain bentuk promosi sesuai dengan analisis

pemasaran yang menarik dan atraktif.

3) Menyusun jadwal kegiatan promosi secara

berkesambungan.

4) Mensurve tingkat kepuasan konsumen untuk meningkatkan

pelayanan.

5) Membuat jadwal pemeliharaan komputer, AC, printer,

mesin fotocopy dan alat-alat penjilitan.

Perencanaan jangka menengah :

1) Meningkatkan tingkat keahlian operator dan tenaga teknisi

2) Bekerja sama dengan pihak luar seperti organisasi

mahasiswa dan komunitas ataupun kantor-kantor di dekat

usaha dalam penyediaan jasa percetakan/fotocopy dan

penjilitan dokumen.

Studi Kelayakan Bisnis | 105


3) Membuat Penjadwalan pemeliharaan instalasi listrik dan

internet.

4) Membuat program penggantian atau perbaikan komputer

atau alat-alat yang dianggap sudah tidak berfungsi dengan

baik.

b. Pengorganisasian

Berdasarkan bentuk perencanaan yang telah dibuat, maka

langkah pengorganisasian akan dibuat dalam bentuk

pengelompoan kegiatan, misalnya :

1) Untuk kegiatan acara pembukaan, desain promosi, kegiatan

promosi dan kerjasama dengan pihak luar akan langsung

ditangani oleh pemimpin Comp. For U secara langsung yang

di bantu oleh bagian administrasi.

2) Untuk kegiatan yang berhbungan dengan peningkatan

kemampuan pekerja, program pemeliharaan dan jadwal

penggantian alat-alat akan ditangani oleh tenaga teknisi

yang paling senior/handal di bantu oleh tenaga

administrasi.

c. Pelaksanaan

Bentuk pelaksanaan kegiatan pertama akan dilakukan dalam

kurung waktu sebelum usaha dibuka sampai dengan bulan ke

11 setelah pembukaan usaha. Adapun bentuk kerja dan teknis

pelaksanaan akan di buat oleh pimpinan Comp. For U dalam

bentuk memo-memo kerja. Adapun bentuk kegiatan kedua

106 | Studi Kelayakan Bisnis


akan mulai dijalankan mulai bulan ke 3 berdirinya usaha

sampai waktu takterhingga. Adapun bentuk kerja beserta

programnya akan dibuat oleh teknisi yang ditunjuk

selanjutnya dimintakkan persetujuan kepada pimpinan Comp.

For U .

d. Pengawasan

Bentuk pengawasan semua kegiatan untuk sementara

dilakukan secara langsung oleh pimpinan dengan cara

melakukan control setiap hari untuk menilai jadwal kerja

karyawan, kebersihan ruang , kebersihan dan kelengkapan

alat-alat kerja, stock barang yang dijual dan pengawasan

keuangan.

e. Struktur Organisasi

Bentuk struktur organisasi yang disusun menggunakan

bentuk organisasi garis dengan alasan oganisasi ini masih

sederhana yang hanya terdiri dari pemilik yang merangkap

sebagai pimpinan, tenaga operator, tenaga teknisi, bagian

administrasi dan cleaning service. Bentuk struktur organisasi

terlihat pada lampiran.

Adapun tugas-tugas pihak manajemen/pimpinan secara garis

besar adalah :

1) Memimpin kegiatan operasi perusahaan dengan cara

membuat jadwal kerja operator dan teknisi dalam bentuk

ship-ship yang terdiri dari 3 ship.

Studi Kelayakan Bisnis | 107


2) Menjaga dan mengawasi penerimaan uang setiap hari.

3) Mengawasi semua pengeluaran atau biaya sesuai dengan

anggaran biaya.

4) Mengawasi kegiatan bagian operator, teknisi dan bagian

administrasi

5) Melakukan kegiatan promosi

6) Melakukan pengawasan pemeliharaan alat-alat kerja dan

mesin-mesin yang ada.

7) Membuat laporan keuangan setiap bulannya untuk melihat

kemajuan usaha.

Bab 4 : Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Mengingat usaha penyewaan komputer merupakan usaha yang

belum begitu besar maka tidak semua aspek SDM perlu dibahas.

Menurut Tim hal-hal yang perlu dibahas meliputi :

1. Analisa Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi bahwa bagian-bagian yang

dibutuhkan adalah :

a. Pimpinan 1 orang

b. Bagian Administrasi/Keuangan 1 orang

c. Bagian Operator 8 orang

d. Teknisi 2 orang

e. Cleaning Service 2 orang

Jumlah 14 orang

108 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Hard dan Soft Kompetensi Pekerjaan

Jabatan Hard dan Soft Kompetensi


Pimpinan/direktur  Lulusan S1 semua jurusan.
 Usia antara 23 tahun s/d 35 tahun
 Mempunyai pengalaman dalam
mengelola toko, warnet atau
percetakan
 Mempunyai jiwa kepemimpinan
 Bersedia bekerja keras
Teknisi  Lulusan D3 teknik komputer
 Mempunyai pengetahuan tentang
teknisi komputer, jaringan dan
internet.
 Jenis kelamin laki-laki
 Usia antara 20 tahun s/d 35 tahun
 Bersedia bekerja keras dan
bekerja secara Shiff.
Operator  Lulusan SMA/SMK Fresh greduite
lebih disukai.
 Usia antara 18 tahun s/d 25 tahun.
 Mampu bekerja keras dan bekerja
secara Shiff
Administrasi/keuangan  Lulusan D3/S1 jurusan manajemen/
akuntansi
 Jenis kelamin perempuan
 Usia antara 20 s/d 35 tahun
 Mempunyai pengalaman dalam
bidang administrasi dan keuangan
 Bersedia bekerja keras
Clening Service  Lulusan SMP/SMA
 Usia antara 18 tahun s/d 25 tahun.
 Mempunyai pengalaman dalam hal
kebersihan.

Studi Kelayakan Bisnis | 109


3. Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi

a. Rekruitmen dilakukan dengan cara memasang iklan disurat

kabar lokal seperti koran KR dan Tribune Jogja tentang

kebutuhan karyawan di Comp. For U.

b. Seleksi karyawan terdiri dari :

1) Seleksi administrasi, dengan cara menyeleksi surat

lamaran yang masuk apakah sesuai dengan kriteria yang

dimiliki oleh pelamar.

2) Wawancara dan test psikologi sederhana. Tujuan dari

seleksi ini adalah melihat minat, bakat, dan kemampuan

pelamar apakah sesuai dengan harapan perusahaan atau

tidak.

c. Orientasi dilakukan setelah mendapat calon pekerja kemudia

akan diberi pelatihan tentang standar pelayanan dan

kegiatan operasional yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4. kompensasi

Jabatan Jumlah gaji Jumlah Tunjangan Tunjangan


pokok (orang) makan dan lembur
transportasi rata-rata
/per jam
1. Pimpinan Rp. 2.500.000 1 Rp.20.000 Rp. 25.000
2. Teknisi Rp. 1.000.000 2 Rp.12.500 Rp. 20.000
3. Operator Rp. 950.000 10 Rp.12.500 Rp. 20.000
4. Administrasi Rp.1.000.000 1 Rp.12.500 Rp. 20.000
5. Cleaning Rp. 550.000 2 Rp.12.500 Rp. 10.000
service

110 | Studi Kelayakan Bisnis


Bab 5 : Aspek Keuangan

Aspek ini dianalisa biaya dan pendaptan yang diperkirakan akan

terjadi di masa kini maupun masa yang akan datang, dari aspek ini

akan diketahui layak atau tidaknya proyek ini dari hasil analisa

investasi yang dilakukannya.

1. Perhitungan Nilai Investasi Awal/Initial Investment

a. Biaya pra Investasi

1) Survey usaha Rp. 500.000

2) Analisa kelayakan Rp. 2.000.000

3) Biaya perizinan Rp.17.500.000

b. Biaya Renovasi Gedung

1) Renovasi gedung Rp. 8.000.000

2) Desain interior Rp. 12.000.000

c. Biaya Pembelian Peralatan

1) Pembelian kompuer Rp. 450.000.000

2) Pembelian printer Rp. 110.000.000

3) Pembelian mesin foto copy Rp. 50.000.000

4) Pembelian AC Rp. 25.000.000

5) UPS Rp. 13.000.000

6) Pembelian alat-alat penjilitan Rp. 10 .000.000

7) Pembelian meja dan kursi

komputer Rp. 20.000.000

8) Pembelian sofa tamu Rp. 50.000.000

9) Pembelian etalasi Rp. 10.000.000

Studi Kelayakan Bisnis | 111


d. Inventaris Kantor

1) Pembelian peralatan kantor Rp. 53. 200.000

2) Pembelian rak-rak kantor Rp. 15.000.000

3) Pembelian kebutuhan pentri Rp. 2.000.000

e. Modal kerja awal

1) Biaya pra operasi Rp. 20.000.000

2) Pembelian kebutuhan

perlengkapan jilitan Rp. 5.000.000

3) Uang tunai Rp. 10.000.000

4) Jasa internet Rp. 10.000.000

2. Kebutuhan Investasi :

a. Biaya pra inventaris Rp. 20.000.000

b. Biaya renovasi bangunan Rp. 20.000.000

c. Biaya pembelian peralatan Rp. 738.000.000

d. Inventaris kantor Rp. 70.200.000

e. Modal kerja Rp. 45.000.000

Jumlah Rp. 893.200.000

Dana sendiri Rp. 487.200.000

Dana pinjaman, bunga 16% Rp. 406.000.000

112 | Studi Kelayakan Bisnis


3. Perkiraan Jumlah Pendapatan

a. Perkiraan pendapatan berdasar jumlah perkiraan waktu sewa

komputer atau internet adalah sebagai berikut :

Tahun Perkiraan Sewa produk Sewa paket


jam interaktif eksekutif
2015 269.533,23 Rp. 241.600.000 Rp.120.900.000
2016 272.330,99 Rp. 245.700.000 Rp. 122.000.000
2017 275.128,75 Rp. 246.300.000 Rp. 126.200.000
2018 277.926,51 Rp. 252.400.000 Rp. 128.000.000
2019 280.724,27 Rp. 257.300.000 Rp.130.100.000
Catatan : angka dibulatkan

b. Perkiraan pendapatan berdasar jumlah cetakan menggunakan

printer dan cetakan menggunakan foto copy, foto copy xerox

dan penjilitan.

1) Cetak dengan printer Rp. 46.000.000

2) Cetak menggunakan

mesin foto copy Rp. 60.000.000

3) Foto copy Rp. 100.000.000

4) Penjilitan Rp. 20.500.000

Jumlah keseluruhan Rp.226.500.000

c. Perkiraan penjualan alat-alat tulis per tahun Rp. 50.000.000.

Catatan : untuk setiap tahunnya pendapatan diperkirakan

akan naik sebesar 10 % per tahun.

Studi Kelayakan Bisnis | 113


4. Perkiraan Jumlah Biaya Operasi

a. Perkiraan biaya variabel per tahun :

1) Biaya listrik rata-rata per tahun Rp. 35.000.000

2) Biya telepon rata-rata per tahun Rp. 12.000.000

3) Biaya toner rata-rata per tahun Rp. 25.000.000

4) Biaya lembur Rp. 20.600.000

b. Perkiraan biaya tetap per tahun :

1) Gaji pegawai Rp. 110.500.000

2) Sewa gedung Rp. 50.000.000

3) Biaya utility Rp. 12.000.000

4) Biaya perawatan Rp. 12.500.000

5) Iuran jasa internet Rp. 60.000.000

6) Biaya pemasaran Rp. 25.000.000

7) Kas kecil Rp. 2.000.000

Catatan : semua biaya setiap tahun naik 2%

5. Perkiraan Biaya Depresiasi

Perkiraan jumlah biaya depresiasi per tahun dengan

menggunakan metode garis lurus dengan rata-rata umur aktiva 5

tahun dan nilai sisa Rp. 150.000.000 tabel biaya depresiasi

sebagai berikut :

Tahun 1 Rp. 132.000.000


Tahun 2 Rp. 132.000.000
Tahun 3 Rp. 132.000.000
Tahun 4 Rp. 132.000.000
Tahun 5 Rp. 132.000.000

114 | Studi Kelayakan Bisnis


6. Perkiraan perhitungan pembayaran bunga dan cicilan

Jumlah pinjaman pada Bank BRI sebesar Rp. 406.000.000,

dengan perkiraan jumlah angsuran dan beban bunga sebagai

berikut :

Angsuran pokok per Bunga per tahun Total


tahun (16%) Pembayaran
Rp. 101.500.000 Rp. 64.960.000 166.460.000
Rp. 101.500.000 Rp. 54.566.000 156.066.000
Rp. 101.500.000 Rp. 32.480.000 133.980.000
Rp. 101.500.000 Rp. 16.240.000 117.740.000
Rp. 101.500.000 Rp. 6.500.000 108.000.000

7. Pajak yang dikenakan sebesar 40% dengan perkiraan biaya

modal sebesar 8% dan biaya bunga sebesar 16%

Analisa Investasi :

a. Nilai Investasi awal sebesar Rp. 893.200.000

Sumber dana :

1) Modal sendiri Rp.487.200.000 (biaya modal 8%)

2) Hutang Rp.406.000.000 (biaya modal 16%)

WACOC = 0,08 ( 487.200.000/893.200.000) + 0,16(1-0,40)

(406.000.000/893.200.000 )

= 0,08 (0,55) + 0,16 (0,60) (0,46)

= 0,044 + 0,044 = 0,09 atau 9%

Studi Kelayakan Bisnis | 115


Studi Kelayakan Bisnis | 111
c. Analisa Investasi

1) ARR (accounting rate of return)


ARR = (-23.960.000 + 21.590.000 + 66.336.000 + 116.340.000 + 158.100.000)

(893.200.000 + 150.000.000)

ARR = Rp 338.406.000

Rp 521.600.000

= 0,64 atau 64%

2) Payback Period ((PP)

Investasi Rp. 893.200.000

CF 1 Rp. 147.016.000

Jumlah Rp. 746.184.000

CF 2 Rp. 186.330.600

Jumlah Rp. 559.853.400

CF 3 Rp. 217.824.000

Jumlah Rp. 342.029.000

CF 4 Rp. 258.084.000

Jumlah Rp. 83.945.400

PP = 4 tahun , Rp. 83.945.000 x 12 bulan

Rp. 294.000.000

PP = 4 tahun 3 bulan

112 | Studi Kelayakan Bisnis


3) Metode NPV (net present value)
Tahun NCF (RP) Df= 9% PV of NCF (Rp)
2015 147.016.000 0,9174 134.872.500
2016 186.330.600 0,8417 156.834.500
2017 217.824.000 0,7722 168.203.600
2018 258.084.000 0,7084 182.826.700
2019 294.000.000 0,6499 288.555.600
Nilai sisa 150.000.000
Jumlah 931.292.900
Investasi 893.200.000
NPV 38.092.900

4) Metode PI ((Profitability Index)


PI = Rp 931.292.900

Rp. 893.200.000

PI = 1,04

Kesimpulan

Metode Hasil Kesimpulan


ARR 64% layak karena lebih besar dari DF.
PP 4 tahun 3 bulan Layak karena kurang dari 5 tahun.
NPV + 38.092.900 Layak karena hasilnya positif
PI 1,04 Layak karena hasilnya lebih dari 1
Kesimpulan : Dari aspek keuangan layak dijalankan.

5) Perhitungan BEP

BEP = 1.360.000.000
1- 989.840.000
3.766.500.000
= 1,360.000.000
0,74
= Rp. 1.837.837.838

Studi Kelayakan Bisnis | 113


Bab 5 : Aspek Yuridis/Hukum

Pada aspek ini akan dijelaskan izin-izin yang harus dimiiki agar

usaha ini dapat berjalan secara legal. Usaha ini akan beroperasi di

daerah Babar Sari yang di kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman- Yogyakarta. Syarat-syarat yang harus

dipenuhi untuk usaha yang berpentuk Perusahaan Perorangan

antara lain adalah :Surat izin tempat usaha dari PEMDA yang harus

diurus di kantor PEMDA Sleman dimana pemilik Comp.For U harus

mengajukan permohonan tertulis kepada pemda dengan dilengkapi

dokumen seperti :

1. Surat rekomendasi dari RW setempat

2. Surat rekomendasi dari kantor kelurahan setempat

3. Surat rekomendasi dari kantor kecamatan setempat

4. Surat tanda pengenal diri.

Bab 6 : Kesimpulan

Dari hasil analisa yang komprehensip perihal proyek bisnis Comp.

For U dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Masyarakat di sekitar Babar sari , khususnya mahasiswa

menginginkan suatu lembaga yang dapat menyediakan fasilitas

komputer secara lengkap dengan akses internet, percetakan dan

penjilitan yang baik dan profesional dengan pelayanan yang

prima dengan harga terjangkau. Hal ini tampak dari hasil surve

yang dilakukan oleh Tim.

114 | Studi Kelayakan Bisnis


2. Persaingan dengan usaha sejenis masih rendah, mengingat

selama ini pelayanan yang ada masih bersifat pelayanan sendiri-

sendiri belum ada usaha sejenis diYogyakarta yang terintegrasi

dari penyewaan komputer, penyewaan jasa internet, print/copy

dokumen dan penjilitan sekaligus sehingga pasar yang akan

dilayani masih sangat luas.

3. Pemasaran yang direncanakan oleh perusahaan telah disesuaikan

dengan segmen pasar yang dilayani yaitu mahasiswa dan Tim

telah mempunyai pengalaman dalam menggarap pasar ini.

4. Masalah teknologi komputer yang berkembang dengan cepat,

perusahaan akan bekerja sama dengan vendor terkemuka di

Yogyakarta yang mempunyai komitmen untuk menyediakan dan

mengupgrade komputer, printer dan mesin fotocopy terbaik.

Sementara masalah software bisa mudah diperoleh dipasar yang

akan dikerjakan oleh teknisi-teknisi yang handal.

5. Dengan latar belakang keuangan yang kuat dan pemasaran yang

baik serta didukung oleh tenaga operator yang handal, tenaga

administrasi yang baik dan teknisi yang berkemampuan maka

pihak manajemen akan dapat menjalankan usaha ini sebagai mana

mestinya.

Studi Kelayakan Bisnis | 115


6. Hasil analisa keuangan diketahui bahwa untuk investasi proyek

ini diperlukan dana sebesar Rp. 893.200.000 namun

menghasilkan cash flow yang sangat menarik mengingat pemilik

modal hanya perlu menanam 1 kali saja setelah itu cashflow yang

dihasilkan akan mampu menutupi semua biaya yang diperlukan.

Demikianlah kesimpulan dari Tim studi kelayakan, kami yakin

para pemilik modal akan tertarik dengan hasil analisa ini, sehingga

rencana pendirian usaha ini layak untuk dijalankan.

116 | Studi Kelayakan Bisnis


DAFTAR PUSTAKA

Ellen Cristina dan M. Fuad, Anggaran Perusahaan, Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 2002.

Husain Umar, Studi Kalayakan Bisnis, Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta, 2005.

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis,Kencana Prenada Media


Group, Jakarta, 2010.

Kotler, Philip, Marketing Manajemen, New Jersey,1997

Suad Husna dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek: konsep, teknik


dan penyusuanan laporan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.

Suryana. Kewirausahaan, Salemba empat. 2000

Studi Kelayakan Bisnis | 117


118 | Studi Kelayakan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai