Anda di halaman 1dari 8

Nama : M.

Andy Aprawy
Prodi : S1. Akuntansi
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.
Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang
yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya
mereka menyesal).

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Penjelasan dari ayat tersebut adalah :
Sudah ada tanda-tanda yang sangat jelas akan ketuhanan Allah, tetapi masih ada sebagian
orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allahuntuk dijadikan sebagai tandingan Allah.
Mereka mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana orang mukmin mencintai Allah. Tetapi
cinta orang-orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-orang tersebut
kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Semua itu disebabkan orang-orang mukmin
mempunyai pendirian yang teguh agar tidak menyekutukan Allah denan siapapun, dan
mereka mencintai Allah di kala senang maupun susah. Sedangkan orang-orang (musyrik)
hanya mencintai tuhan-tuhan mereka di kala senang saja. Akan tetapi di kala susah mereka
memohon kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim tersebut
menyekutukan Allah dan melakukan keburukan itu melihat kondisi mereka di akhirat,
yaitu ketika mereka menyaksikan azab, niscaya mereka akan tahu bahwa satu-satunya
pemilik semua kekuatan adalah Allah, dan Dia Maha keras azab-Nya bagi orang-orang
yang durhaka kepada-Nya. Sekiranya mereka melihat hal itu, niscaya mereka tidak akan
menyekutukan Allah dengan siapapun.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?


Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah,
yaitu Al-Qur’an menurut Sunnah Rasul.
Iman secara bahasa berarti percaya.
Pengertian iman menurut ilmu tauhid atau menurut istilah adalah meyakini dalam hati,
mengucapkan apa yang kita yakini dalam hati tadi dengan lisan, dan mengamalkan dalam
perbuatan sehari-sehari apa yang sudah kita yakini dalam hati dan sudah kita ucapkan
ddengan lisan.

d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
Pengertian iman menurut QS. Al-A’raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini dengan hati
dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada.
Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak
digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin
lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala pemberiannya
untuk semain menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan
seluruh anggota tubuh yang di anugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin
yakin akan keberadaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan
semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165, adalah orang yang beriman kepada
Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah.
Sedangkan menurut QS. Al-A’raf ayat 179 orang yang beriman kepada Allah ialah orang
yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang yang memiliki
mata ia gunakan untuk melihat tanda-tanda kekuatan Allah, dan orang yang memiliki
telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Hakikat manusia menurut surat Al imran (3) ayat 190-191 :

Yakni orang-orang yang dapat menggunakan akal dan logikanya dengan baik dan benar
untuk mengenal lebih dalam siapakah Allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-
Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya melalui tanda-tanda dalam ciptaan maupun hukum
syari’ah yang ditetapkan-Nya, atau dapat disebut jga dengan ( Ulul Albab ).

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu orang
beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di setiap sisinya.

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Dan di antara bukti kekuasaan Allah bahwasanya Allah menciptakan manusia dan
menjadikannya ada dari ketiadaan, dan bahwasanya Allah mengetahui hal yang
membahayakan, serta apa yang disembunyikan dalam hati. Sungguh Allah Maha Dekat
daripada urat leher, yaitu urat yang mengalirkan darah yang terhubung kepada jantung, maka
tiada yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun selamanya.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


Pengertian terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun
hal-hal tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia. Terminologis dalam
masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan masyarakat untuk mencakup
pembentukan suatu budaya.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS.
Az-Zukhruf: 32
Melalui surat ini Allah SWT memberitahukan bahwa tujuan penciptaan Adam dan
Hawa untuk mewariskan keturunan yang tersebar di muka bumi ini.Kemudian Allah SWT
menyebarkan laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak serta menjadikan
mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tujuan mereka membentuk suku bangsa atau
kelompok tertentu agar saling mengenal. Dengan mengenal satu sama lain, mereka bisa
saling tolong-menolong, bantu-membantu, dan saling memenuhi hak-hak kerabat sekitar
mereka.

Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara tegas
melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia dengan
mengatasnamakan suku, ras, agama, dan lain sebagainya.Pentingnya kesadaran dan
meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama perlu diwujudkan agar manusia tidak
semena-mena melakukan tindakan diskriminasi, rasisme, atau tindakan sejenis lainnya.
Selain Islam melarangnya, tindakan ini justru akan memecah belah bangsa dan
menimbulkan kekacauan.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
Kriterianya sebagai berikut :
1. Menjunjung tinggi nilai
Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu, dan
tekhnologi. Itu artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan-aturan yang berlaku,
seperti nilai, norma, dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan tekhnologi
yang telah dipelajari dan dikembangkannya beserta kekuatan iman atau keyakinannya
kepada Sang Maha Pencipta.
2. Memiliki perabadan yang tinggi
Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha Pencipta,
masyarakat madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan manusia yang memiliki
peradaban, yaitu beradab atau bertata krama. Selain bertata krama terhadap Tuhan, tentunya
juga bertata krama pada sesama manusia.

3. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.


Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa status mereka
sama, baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti mereka menjalankan
hidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal yang harus ditutupi sehingga
menumbuhkan rasa saling percaya antar satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
masyarakat madani terdapat nuansa demokrasi, di mana demokratisasi dapat diwujudkan
dengan adanya fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi
atau kekuasaan tertinggi dalam hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.
Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosial memiliki kaitan dengan wacana kritik rasional
masyarakat yang secara eskplisit atau jelas mensyarakat munculnya demokrasi. Sedemikian
sehingga masyarakat madani hanya bisa dijamin di negara yang menganut sistem demokrasi,
seperti Indonesia. Demikianlah pendapat yang disampaikan oleh Neera Candoke. Toleransi
sebagaimana telah disinggung dalam poin keempat di atas, memiliki artian bahwa kesedian
individu atau perseorangan untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap yang berbeda
mengenai politik dan sosial. Toleransi yang demikian juga merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan
menghormati antar sesama, baik perorangan maupun kelompok terkait pendapat dan sikap
yang berbeda-beda.
4. Ruang publik yang bebas
Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere merupakan wilayah
yang memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk memiliki hak dan kewajiban
warga negara melalui akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan pendapat
dengan status orang yang merdeka (yang berarti bebas), berserikat atau bekerjasama,
berkumpul serta mempublikasikan pendapat dan informasi kepada publik atau masyarakat
luas.
5. Supremasi hukum
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi dalam hukum
memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang bisa dicapai bila
menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara. Tentu keadilan
tersebut akan tercipta apabila hukum diberlakukan secara netral, dalam artian tidak adanya
pengecualian untuk memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum.

6. Keadilan sosial
Keadilan sosial atau social justice merupakan suatu keseimbangan dan pembagian yang
proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga dan negara yang meliputi
seluruh aspek kehidupan. Artinya seorang warga negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap negaranya. Begitupula pula sebuah negara juga memiliki hak dan kewajiban atas
warganya. Yang mana hak dan kewajiban tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama
sehingga berimbang. Plural atau keberagaman pasti akan terjadi dalam kalangan masyarakat
terlebih dalam suatu negara yang merupakan kesatuan atau kumpulan dari berbagai
kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat asli maupun pendatang yang menutuskan
untuk tinggal di dalamnya.
Sedemikian sehingga yang dimaksud dengan pluralisme adalah sebuah sikap menerima dan
mengakui fakta serta tulus bahwa masyarakat itu bersifat majemuk atau beragam dan dapat
menjadi penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural. Mulai dari kebiasaan,
nilai norma, dan kebudayaannya, seperti contohnya Negara kita sendiri, yaitu Indonesia.
Banyak sekali keragaman masyarakat, mulai dari bahasa, suku, agama, etnis, dan
budayanya. Sebagai masyarakat madani, tentunya sikap tersebut, yaitu pluralisme harus
dimiliki dan dijaga serta berkeyakinan bahwa keberagaman itu bernilai positif yang
dirahmatkan oleh Sang Maha Pencipta.
7. Partisipasi sosial
Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan
dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
Partisipasi sosial yang bersih tanpa rekayasa merupakan awal yang baik untuk menciptakan
masyarakat madani. Hal ini bisa saja terjadi apabila terdapat nuansa yang memungkinkan
otonomi (hak dan kewajiban) individu terjaga dengan baik. Artinya dalam masyarakat
madani harus seimbang antara hak dan kewajibannya sesama individu. Sedemikian sehingga
tercipta keadilan sosial atau social justice sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada
poin kedelapan.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah keadilan sosial,
egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial.

- Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan.

- Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.

- Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus


sebagai sebuah anugerah dan kebajikan.

- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan menetapkannya


tanpa memandang “atas” dan “bawah”.

Anda mungkin juga menyukai