Anggun, Aji & Bayu
Anggun, Aji & Bayu
DISUSUN OLEH :
Anggun Mutiara
NIM: 2021.01.10.001
Aji Sukmono
NIM: 2021.01.10.002
Puji syukur kami panjatkan kehaditat ALLAH SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASURANSI
SYARIAH”. Ucapan terimakasih kami kepada Dosen, serta teman-teman dan semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah “ASURANSI SYARIAH”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab
itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Atas kritik dan saran yang diberikan kami
ucapkan terimakasih.
Berikut yang dapat kami tuliskan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin..
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi..................................................................................... 2
B. Sejarah Berdirinya Asuransi Syariah........................................................... 4
C. Prinsip Prinsip Asuransi Syariah.................................................................. 5
D. Jenis Jenis Asuransi Syariah........................................................................ 6
E. Keunggulan Asuransi Syariah...................................................................... 6
F. Masa Depan Ekonomi Syri’ah..................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok
orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak
dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang anggota dari perkumpulan
tersebut, maka kerugian itu akan ditanggung bersama. Dalam setiap kehidupan
manusia senantiasa menghadapi kemungkinan terjadinya suatu malapetaka, musibah
dan bencana yang dapat melenyapkan dirinya atau berkurangnya nilai ekonomi
seseorang baik terhadap diri sendiri, keluarga, atau perusahaannya yang diakibatkan
oleh meninggal dunia, kecelakaan, sakit, ataupun lanjut usia. Kehilangn fungsi dari
pada suatu benda, seperti kecelakaan, kehilangan akan barang dan juga kebakaran.
Masyarakat muslim sekarang sangat memerlukan asuransi untuk
melindungi harta dan keluarga mereka dari akibat musibah. Usaha yang sudah maju
dan menguntungkan mungkin bisa bangkrut dalam seketika ketika kebakaran melanda
tempat usahanya. Keluarga yang terlantar ditinggal pemberi nafkah, dan usaha yang
bangkrut karena kebakaran sebenarnya tidak perlu terjadi kalau saja ada perlindungan
dari asuransi. Asuransi memang tidak bisa mencegah musibah, tapi setidaknya bisa
menanggulangi akibat keuangan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asuransi syariah ?
2. Bagaimana sejarah berdirinya asuransi syariah ?
3. Apa saja prinsip-prinsip asuransi syariah ?
4. Apa saja jenis jenis asuransi syariah?
5. Bagaimana perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional?
6. Apa keunggulan asuransi syariah?
7. Bagaimanakah mekanisme kerja asuransi syariah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian asuransi syariah
2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya asuransi syariah
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip asuransi syariah
1
4. Untuk mengetahui jenis jenis asuransi syariah
5. Untuk mengetahui perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional
6. Untuk mengetahui keunggulan asuransi syariah
7. Untuk mengetahui mekanisme kerja asuransi syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”1
Asuransi syariah adalah asuransi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Menurut Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/III/2002 tentang asuransi syariah, yaitu usaha
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang /pihak melaui
investasi dalam bentuk asset/dan tabarru’/ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Jadi dasar didirikannya asuransi syariah adalah penghayatan terhadap semangat
saling bertanggung jawab, kerjasama dan perlindungan dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat , demi terciptanya kesejahteraan umat dan masyarakat umumnya. Sebagai
seorang muslim, kita wajib percaya bahwa segala hal yang terjadi diatas tidak terlepas
dari qadha dan qadhar Allah Swt. terhadap hamba-hambanya. Hal ini telah dijelaskan
oleh Allah Swt. dalam firman-Nya yang berbunyi “ Dan tiada seorangpun dapat
mengetahui dengan pasti apa yang diusahakannya esok, dan tiada seorangpun yang
mengetahui dibumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.”(QS Luqman[31]:3
1
Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta : Sinar Grafika.
4
Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan syariah diawali
dengan mulai beroperasinya bank-bank syariah. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 7
tahun 1992 tentang perbankkan dan ketentuan pelaksanaan bank syariah. Untuk itulah
pada tanggal 27 Juli 1993, ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) melalui
Yayasan Abdi Bangsa Tugu Mandiri sepakat pendirian Asuransi Takaful, dengan
menyusun Tim Pembentukan asuransi Takaful Indonesia(TEPATI).
2
Amrin, Abdullah. 2006. Asuransi Syariah : Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah
Asuransi Konvensional. Jakarta : IKAPI.
5
D. Jenis-jenis asuransi syariah
Secara garis besar asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu:3
1. Asuransi Kerugian, Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property,
kendaraan), kepentingan keungan (pecuniary), tanggung jawab hokum
(liability), dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan)
2. Asuransi Jiwa, Pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara
orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi resiko yang
diakibatkan oleh resiko kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan
terjadinya), resiko hari tua (yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan
terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama) dan resiko kecelakaan (yang tidak
pasti terjadi, tetpi tidak mustahil terjadi).
3. Asuransi Sosial, Asuransi Sosial adalah program asuransi wajib yang
diselenggarakan pemerintah berdasarkan undang-undang. Maksud dan tujuan
asuransi social adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak
bertujuan untuk mendapat keuntungan komersial
3
Anshori, Abdul Ghofur. 2008. Asuransi Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UII Press.
4
Arjono, Budi. 2008. Menghadirkan Komisi Penjamin Polis. Media Asuransi, No.215, Tahun
XXIX.
6
tolong-menolong diantara peserta asuransi Asuransi Syariah dana yang kita
investasikan di jamin keberkahannya.
7
Klim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi
sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Ketentuan klaim dalam asuransi syariah
adalah:
a. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian
b. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan
c. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan
kewajiban perusahaan untuk memenuhinya
d. Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban
perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad
7. Penutupan Asuransi
Adalah berakhirnya perjanjian asuransi. Penyebab berakhirnya perjanjian asuransi
bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Perjanjian secara wajar karena masa berlakunya sudah berakhir sebagaimana
perjanjian semula
b. Perjanjian berakhir secara tidak wajar karena dibatalkan oleh salah satu pihak
walau masa berlaku perjanjian belum berakhir
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Asuransi merupakan sebuah lembaga keuangan Non-bank yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.
2. Asuransi Syariah, merupakan sebuah sistem dimana para peserta menginfaqkan
atau menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta.
Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan
investasi dari dana-dana atau kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada
perusahaan.
3. Prinsip-prinsip yang dijalankan oleh asuransi syariah dalam mengoprasikan
kegiatannya antara lain Saling bekerja sama atau bantu-membantu, Saling
melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain, saling
bertanggung jawab, dan menghindari unsur-unsur yang mengandung gharar,
maysir dan riba.
4. Secara umum kelebihan asuransi syariah memiliki kelebihan antara lain
perusahaan asuransi syariah memegang amanah dalam menginvestasikan dana
nasabah sesuai prinsip syariah. Dimana prinsip-prinsip syariah akan
menguntungkan kedua belah pihak. Sedangkan kelemahan yang utamanya
terletak pada amunisi masyarakat yang masih awam dengan asuransi syariah,
dan masih lebih memilih asuransi konvensional.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi
kovensional adalah pada keberadaan Pengawasan Dewan Syariah (PDS), akad,
Investasi dana, kepemilikan dana, pembayaran klaim dan keuntungan
B. Saran
Asuransi syariah perlu diperhatikan eksistensinya agar lebih berkembang oleh
pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Pemerintah lebih memfokuskan
perkembagan asuransi syariah, dengan lebih mendukung dan membantu segala
program yang di buat oleh lembaga asuransi syariah Produk asuransi syariah perlu
disosialisasikan lagi sehingga masyarakat mengenal dan mengetahui segala hal yang
9
berkaitan dengan asuransi syariah. Masyarakat perlu diberikan penyuluhan tentang
hukum dan tata cara bermuamalah yang sesuai syariah, mengingat mayoritas
penduduk Indonesia adalah muslim dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang
hal ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim dan Terjemahan Artinya, terj. Zaini Dahlan, 1999. Yogyakarta:
UII press.
Anshori, Abdul Ghofur. 2008. Asuransi Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UII Press.
Arjono, Budi. 2008. Menghadirkan Komisi Penjamin Polis. Media Asuransi, No.215,
Tahun XXIX.
11