Anda di halaman 1dari 18

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema

Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan


Menggunakan Model Quantum Learning
di SDN 094132 Dolok Ulu

Shinta Eklesia Sitorus¹, , Gusti Rada²


Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar ,
Dosen Program Studi PGSD, FKIP Universitas Terbuka²

Email : shintasitorus43@gmail.com¹,
gustirada49@gmail.com²

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan karena sebagian siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam
pembelajaran Tematik materi Perkembangbiakan hewan dan Tumbuhan , siswa gampang bosan
serta kurang respon nya siswa dalam proses pembelajaran . Dan dalam hal ini guru kurang
dalam menggunakan metode dan pengelolaan kelas yang sangat buruk. Perbaikan pembelajaran
dilakukan di kelas III SD Negeri 094132 Dolok Ulu. Dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan 2 siklus yaitu perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 .
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 Rencana
pembelajaran belum berjalan dengan baik dengan keterangan pada siklus 1 persentase
keberhasilan siswa hanya terdapat 30% dari 11 orang siswa , dan yang belum berhasil
berjumlah 70% dan model pembelajaran Quantum Learning yang digunakan kurang efektif
sehingga mengakibatkan rendahnya pola pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan pada siklus
2 perbaikan pembelajaran Tematik dapat dikatakan berhasil , karena jumlah persentase siswa
yang berhasil berkisar 90% serta 9 orang siswa tuntas dalam materi pekembangbiakan hewan
dan tumbuhan , sedangkan 10% lagi masih dikatakan cukup pada materi materi
Perkembangbiakan Hewa dan Tumbuhan. Dan dikatakan sudah sangat baik , dimana sudah
menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam pembelajaran Tematik.
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Quantum Learning dapat memperbaiki pembelajaran Tematik
Tema Perkembangbiakan Hewan & Tumbuhan.

Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, Model Pembelajaran , Quantum Learning


PENDAHULUAN

Kata Quantum memiliki arti interaksi yang dapat mengubah energy menjadi cahaya.
Dengan demikian Quantum Learning adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi ( mencakup
unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa ) yang ada di dalam dan sekitar
momen belajar interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa dan minat siswa
menjadi faktor pendukung yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri maupun yang disekitar
mereka. Pembelajaran Quantum merupakan inovasi dari pengubahan bermacam – macam
interaksi yang ada di dalam dan sekitar lingkunagn mereka belajar. Quantum Learning
Berfokus pada hubungan dinamis dan lingkungan kelas ( Yatim ,2019 ). Sedangkan menurut (
Riadi,2021) Model pembelajaran quantum learning adalah suatu strategi dan kiat belajar yang
memadukan unsur seni, faktor potensi diri dan lingkungan belajar sehingga proses belajar siswa
menjadi lebih meriah, menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning merupakan metode
yang mengedepankan suasana yang nyaman, menyenangkan selama proses pembelajaran.
Dengan hal ini siswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep tersebut secara
utuh serta untuk membantu permasalahan siswa dalam kehidupan sehari-hari, (5) Fleksibel atau
luwes, artinya bahan ajar dalam satu mata pelajaran dapat dikaitkan dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan dapat dikaitkan dengan lingkungan tempat sekolah dan siswa berada, (6)
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, sebab siswa diberikan
kesempatan untuk mengoptimalkan potensinya sesuai dengan keinginannya, (7) Menggunakan
prinsip belajar sambil bermain, sehingga proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan
(Frasandy, 2017; Suheli, 2018). Pembelajaran tematik akan memotivasi peserta didik untuk
belajar karena pembelajaran tematik merupakan pembelajaran integrasi yang relevan dengan
kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta mengikuti prinsip-prinsip kontruktivisme
sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dan
lingkungan (Badariah et al., 2019; Prasetyo & Prasojo, 2016).
Berdasarkan hasil observasi Pembelajaran Tematik TA 2023/2024 yang terjadi di SD
Negeri 094132 Dolok Ulu khususnya di kelas III masih banyak kekurangan yang ditemukan
Yakni Pembelajaran terlalu mononton yang mengakibatkan siswa malas belajar dan fokus nya
terbagi-bagi serta kurang aktif mengikuti proses belajar – mengajar , ketika saya selesai
menjelaskan materi dan bertanya apakah mereka sudah faham akan materi yang saya ajarkan ,
siswa tidak ada yang berani menjawab bahkan bertanya tentang materi yang telah di ajarkan ,
pembelajaran juga belum menggunakan media yang sesuai dengan sub tema yang diajarkan ,
salah satu keterbatasan yang dialami pada tema yang saya bawakan yaitu tentang
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan karena faktor utamanya adalah lokasi sekoah berada
di tengah hutan dan tidak terdapat pemukiman penduduk sehingga menjadikan saya sulit untuk
menentukan media apa yang akan saya gunakan dikarenakan pembahasan yang saya bawakan
adalah tentang perkembangbiakan seharusnya siswa turun langsung kelapangan untuk melihat
langsung bagaimana proses perkembangbiakan yang terjadi antara hewan dan tumbuhan , faktor
kedua adalah tidak adanya aliran listrik untuk membuat video nyata tentang perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan melalui video pendek yang ditampilkan melalui proyektor ( Infokus )
Faktor ketiga tidak ada perpustakaan yang mengakibatkan siswa kurang faham dan kurang nya
refrensi tentang perkembangbiakan hewan dan tumbuhan yang akan mereka ketahui. Tetapi
dengan adanya alat bantu pembangkit listrik berupa Genset yang di miliki sekolah , Sehingga
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang menerapkan model pembelajaran
Quantum learning pada materi aritmatika sosial, melalui penelitian tindak kelas (PTK) yang
berjudul Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas III SD Negeri 094132 Dolok Ulu.
Dampak dari terjadinya permasalahan diatas mengakibatkan rendahnya aktivitas belajar
siswa dan hasil belajar siswa dari 11 Orang siswa yang ada dikelas III SD Negeri 094132 Dolok
Ulu hanya 30 % yang tuntas dan 70 % tidak tuntas dengan Ketuntasan Kriteria Minimal ( 70 )
ini mengakibatkan munculnya permasalahan di setiap pembelajaran Tematik.
Berdasarkan masalah diatas peneliti ingin memperbaiki pembelajaran yang terlalu
monoton tersebut melalui penelitian ini yang berjudul “ Upaya Meningkatkan hasil belajar
siswa pada tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan menggunakan model Quantum
Learning SD Negeri 094132 Dolok Ulu TA 2023/2024” .
METODE
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas III SD Negeri 094132 Dolok
Uluu, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024
dengan jumlah 11 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan Tempat
pelaksanaan di SD Negeri 094132 Dolok Ulu, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten
Simalungun Sumatra Utara . Dan Letak Posisi SD Negeri 094132 Dolok Ulu, Kecamatan
Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun Sumatra Utara. Waktu pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan pada mata pelajaran Tematik . Semester I tahun 2023. Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran Tematik sesuai dengan jadwal
pelajaran Tematik kelas III SD Negeri 094132 Dolok Ulu, Kecamatan Tapian Dolok.
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2023 dan 08 November 2023, Penelitian ini
dilaksanakan di ruang kelas III SD Negeri 094132 Dolok Ulu, Kecamatan Tapian Dolok.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu,
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Dengan alokasi waktu yang digunakan oleh peneliti adalah : 2x35 menit sesuai
dengan Modul Ajar yang telah dibuat. Prosedur penelitian pada siklus 1 meliputi tahap
perencanaan yang terdiri dari 1) Guru menyusun RPP mata pelajaran Tematik yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajara Quantum Learning.
2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat spidol dan buku ajar, media
gambar & Vidio 4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari proses pembelajaran menggunakan strategi
Model Pembelajaran Quantum Learning ; 5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk
mengukur hasil belajar Tematik menggunakan media kartu papan bergambar .;dan 6) Peneliti
berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning. Tahap pelaksanaan terdiri dari 3
Kegiatan yaitu: 1) Kegiatan Awal, a) Guru menyapa dengan salam dan berdoa bersama-sama.
b) Guru memeriksa kehadiran siswa . c) Mempersiapkan materi pembelajaran. Memotivasi
siswa untuk mengeluarkan pendapat. 2) Kegiatan Inti, a) Guru menjelaskan materi tentang
pengertian energi b) Guru bertanya kepada siswa tentang materi pembelajaran. c) Guru
meminta siswa untuk menjelaskan apa itu energi d) Siswa diingatkan kembali tentang
pengertian energi dan kegunaannya. 3) Kegiatan Akhir, a) Guru dan siswa bersama-sama
membuat kesimpulan b) Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
belum dipahami. c) Guru memberikan penugasan dirumah. d) Guru menutup pelajaran dengan
salam dan berdoa bersama-sama. Pada Tahap Pengamatan (Observasi) Peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan keaktifan siswa, selama
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Quantum Learning dalam
meningkatkan hasil belajar.

Gambar 2.1 Alur PTK Model Kemmis & Taggart


Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan adalah guru melaksanakan proses
pembelajaran dengan mengacu pada RPP, guru sudah menguasai materi pembelajaran. Guru
kurang detail dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan strategi kartu
bergambar kepada siswa, sehingga ada sebagian siswa yang bertanya kembali mengenai
jalannya pembelajaran dengan strategi Pembelajaran Quantum Learning dan guru tidak
memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai. Pada Tahap Refleksi
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada
Siklus 1, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus berikutnya atau Siklus 2. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ditemukan
beberapa masalah, yaitu: 1) Peserta didik kurang antusias dalam proses pembelajaran sehingga
membuat kegiatan belajar menjadi kurang efektif 2) Guru belum maksimal dalam mengelola
kelas 3) Belum berkembangnya keterampilan proses pada siswa. 4) Siswa masih malu untuk
bertanya kepada guru terkait materi yang belum dipahami 5) Siswa masih ada yang
bekerjasama saat mengerjakan evaluasi/Pilihan berganda dan Kuis pencocokan
Perkembangbiakan yang terjadi pada Hewan & Tumbhan . Peneliti bersama guru melakukan
berbagai langkah perbaikan untuk mengatasi kendala pada Siklus I. Hal ini dilakukan supaya
siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah: 1)
Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih semangat dan giat dalam belajar; 2)
Guru mengkondisikan siswa sebelum dan saat pembelajaran berlangsung supaya bisa belajar
dengan kondusif; 3) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung supaya
siswa lebih giat dalam belajar;dan 4) Guru menyarankan kepada siswa supaya mengerjakan
evaluasi dengan usaha sendiri dan tidak bekerjasama dengan temannya. Prosedur penelitian
pada siklus 2 meliputi tahap perencanaan yang terdiri dari 1) Guru menyusun RPP mata
pelajaran IPA yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan Model
Quantum Learning ; 2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat tulis
spidol dan buku ajar; 3) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk mengetahui
keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari proses pembelajaran menggunakan Model
Quantum Learning; 4) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil belajar
menggunakan Model Pembelajara Quantum Learning ;dan 5) Peneliti berkoordinasi dengan
kolaborator (guru) untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan Model
Quantum Learning.
Tahap pelaksanaan terdiri dari 3 Kegiatan yaitu 1) Kegiatan Awal, a) Guru menyapa
dengan salam dan berdoa bersama-sama. b) Guru memeriksa kehadiran siswa . c)
Mempersiapkan materi pembelajaran. d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. 2)
Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan tentang sumber energi dan kegunaannya b) Guru membagi
kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa c) Guru meminta masing-masing kelompok untuk
menyebutkan beberapa contoh sumber energi dan kegunaannya yang ada disekitar. d) Setelah
menyimak penjelasan guru, siswa menjawab soal yang berkaitan dengan sumber energi 3)
Kegiatan Akhir. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan. b) Guru melontarkan
beberapa pertanyaan kepada siswa tentangmateri yang belum dipahami. c) Guru menutup
pelajaran dengan salam dan berdoa bersama-sama. Pada Tahap Pengamatan (Observasi)
Peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan
keaktifan siswa, selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
Quantum Learning dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan yang peneliti
lakukan adalah: guru sudah baik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan mengacu
pada RPP, guru sudah menguasai materi pembelajaran, pembelajaran berlangsung kondusif,
dan guru sudah jelas dalam menjelaskan langkahlangkah pembelajaran kepada siswa, sehingga
tidak ada lagi siswa yang bertanya mengenai jalannya pembelajaran dengan strategi STAD.
Pada Tahap Refleksi Pelaksanaan pembelajaran Siklus 2 terjadi peningkatan yang lebih baik
daripada siklus sebelumnya. Penulis bersama guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan
ini bertujuan untuk menilai secara keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan strategi STAD.
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada Siklus 2, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya. Saat proses pembelajaran berlangsung masih ditemukan
beberapa masalah, yaitu: 1) Guru lupa belum memberikan motivasi supaya siswa lebih
semangat dalam belajar; dan 2) Guru lupa untuk mengajak siswa berdoa’a terlebih dahulu
sebelum belajar dimulai, namun ada siswa yang mengingatkan untuk berdo’a terlebih dahulu.
Peneliti bersama guru melakukan berbagai langkah perbaikan untukmengatasi kendala pada
Siklus 2. Hal ini dilakukan supaya siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama.
Ide perbaikan tersebut adalah: 1) Mengingatkan guru supaya mengajak siswa berdo’a sebelum
belajar; 2) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat dan rajin belajar
HASIL PEMBAHASAN
1. Siklus I
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan mempersiapkan RPP dengan judul
Perkembangbiakan Hewan & Tumbuhan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebagaimana
yang sudah di terangkan pada judul. Perencanaan Penerapan Pembelajaran juga peneliti lakukan
dengan mempersiapkan lembar observasi , instrument observasi dan lembar penilaian
kemampuan.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan 29 Oktober 2023 Pelaksanaan pembelajaran dilakukan
yaitu dengan menerapkan model pembelajarann Saintific tipe Quantum Learning untuk melihat
hasil peningkatan belajar Tematik dan kemampuan diskusi siswa dengan menggunakan
langkah-langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salm dan mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan

keyakinan masing-masing

b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian , posisi dan tempat duduk di sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “ perkembangbiakan hewan


dan tumbuhan “

d. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati , menanya ,


mengeksplorasi , mengkomunikasikan , dan menyimpulkan .
2. Kegiatan Inti

a. Siswa diminta untuk mengamati gambar dan mengidentifikasi jenis hewan ( Mengamati)

b. Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan tentang pengalaman melihat hewan tersebut
( Mengeksplorasi )

c. Siswa membaca teks yang menjelaskan berbagai cara perkembangbiakan hewan

d. Hewan memiliki cara berkembangbiak yang berbeda-beda , ada hewan yan


berkembangbiak secara melahirkan dan bertelur.
3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dibimbing dengan guru.

b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan


peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan selanjutnya,

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu
maupun kelompok

d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Tabel 3.1 Hasil Belajar Siklus I

Perubahan Tingkah Laku


No Nama Santun Peduli Tanggung Jawab
. K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa 1 √ √ √
2 Siswa 2 √ √ √
3 Siswa 3 √ √ √
4 Siswa 4 √ √ √
5 Siswa 5 √ √ √
6 Siswa 6 √ √ √
7 Siswa 7 √ √ √

Dari hasi data diatas dapat diketahui bahwa umlah siswa di kegiatan prasiklus , dari 11
peserta didik , 7 Peserta Didik (70%) belum mencapai Kkm (30%). Hal ini dikarenakan siswa
belum termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dengan materi perkembangbiakan hewan
dan tumbuhan . Dan masih terdapat beberapa peserta didik yang belum mencapai KKM, Maka
penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Pada Siklus I
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 3.1 Grafik Rekapitulasi hasil belajar siklus I

C) Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Ibu. Cindi Ramadhani selaku teman
sejawat, hasil belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa Masih
terdapat siswa yang belum tuntas dalam materi perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan yang
ditunjukkan pada table berikut .

d) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi diatas, peneliti melakukan refleksi diri dengan berdiskusi dengan
teman seawat dan kepala sekolah tentang kelemahan dan kelebihan yang dialami peneliti dalam
mengobservasi penelitian terhdap peningkatan pembelajaran yang sedang dilakukan ,
Bu Cindi Ramdhani,S.Pd selaku teman sejawat telah memberi penilaian tentang kelemahan dan
kelebihan keadaan kelas yang telah dilakukan penelitian , berikut kelemahan dan kelebihan
yang telah dinilai.
1. Siklus II
a) Perencanaan
Setelah melakukan refleksi dan analisis pada kegiatan pembelajaran siklus I, Maka kegiatan
perencanaan pada siklus II dilakukan dengan membuat RPP Perbaikan pada siklus II , tujuan
perbaikan siklus II berfokus pada
1. Hasil Belajar siswa pada pembelajaran tematik tema perkembangbiakan hewan dan
tumbuhan di kelas III
2. Mengelola waktu yang efisien serta penggunaan media yang berkenaan dengan tema yang
diajarkan
3. Meningkatkan fokus dan kreativitas siswa lewat pembelajaran tematik agar lebih menarik .

b) Pelaksanaan
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II , Peneliti bertindak sebagai guru
dengan diamati oleh teman sejawat menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
seblumnya , langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal

1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa menurut sgsms dsn kenyataan
masing-masing

2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar dan memeriksa kerapihan pakaian ,
posisi , dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Membuka pembelajaran dengan meningkatkan kembali pembelajaran pada pertemuan


sebelumnya tentang perkembangbiakan

4. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati , menanya ,


mengeksplorasi , mengomunikasikan dan menyimpulkan

2. Kegiatan inti

1. Siswa membaca dan mengamati isi teks bacaan tentang perkembangbiakan hewan dan
tumbuhan.

2. Kegiatan dilanjutkan dengan mendiskusikan kembali teks bacaan . teks berisi tentang
petunjuk perawatan hewan peliharaan dan proses perkembangbiakan.

3. Siswa menjawab pertanyaan sesuai teks yang sudah diajukan oleh guru pada materi
perkembangbiakan.

2. Perwakilan siswa berbagi pengalaman merawat hewan peliharaan , siswa menyampaikan


tahapan dan kebutuhan alat untuk merawat hewan.

3. Siswa berlatih menuliskan petunkuk perawatan hewan . Siswa dapat menuliskan petunjuk
perawatan secara umum atau khusus , misalnya tahapan memandikan hewan dimulai dari
membasahi badan ,menambahkan sabun , dan mengeringkan badan atau menjelaskan
kegiatan merawat hewan secara garis besar.

3. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dibimbing dengan guru.

2. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan


peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan selanjutnya,

3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu
maupun kelompok

4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Tabel 3.2 Hasil Belajar Tematik Siklus II

Perubahan Tingkah Laku


No Nama Santun Peduli Tanggung Jawab
. K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa 1 √ √ √
2 Siswa 2 √ √ √
3 Siswa 3 √ √ √
4 Siswa 4 √ √ √
5 Siswa 5 √ √ √
6 Siswa 6 √ √ √
7 Siswa 7 √ √ √
Jumlah

Dari table diatas , terdapat 11 Peserta didik ( 90%) Sudah memperoleh nilai diatas KKM
dengan nilai rata-rata kelas 90. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan perbaikan pada siklus II
menggunakan model pembelajaran Quantum Learing melalui tema Perkembangbiakan pada
hewan dan Tumbuhan dikelas III dapat meningkatkan minat dan hasil belajar yang
memuaskan bagi siswa dan peneliti. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memberi kesimpulan
bahwa penelitian dihentikan pada siklus II.

c) Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleb teman sejawat pada siklus II, Maka
peningkatan hasil belaar siswa pada kegiatan perbaikan pembelajaran pada Siklus II meningkat
secara signifikan . Hal ini dikarenakan tujuan perbaikan yang menjadi fokus perbaikan nya
adalah minat dan hasil belajar siswa sehingga perbaikan pada siklus II dapat tercapai dengan
sangat baik.

d) Refleksi

Setelah peneliti bertindak sebagai guru dan setelah melakukan refleksi perbaikan pada
pembelajaran tematik tema perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan maka peneliti dapat
menyimoukan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah
berhasil.

100%
90%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
10%
0%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 3.2 Rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus II

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pada penelitian pada siklus 2
mengalami peningkatan pada perbaikan pembelajaran , ini menandakan bahwa model
pembelajaran Quantum Learning berhasil digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di Kelas III SDN 094132 Dolok Ulu ,
peningkatan hasil ini menunjukkan kenaikan secara signifikan dari 11 jumlah siswa yang tuntas
30% dan yang tidak tuntas KKM 70% Setelah menggunakan Model Quantum Learning dengan
media dan perbaikan pembelajaran pada siklus II peningkatan perbaikan hasil pembelajaran
mengalami kenaikan secara signifikan menjadi 90% ketuntasan siswa mencapai KKM dan 10%
yang belum mencapai KKM.

SIMPULAN
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang telah di lakukan, maka peneliti membuat
simpulan hasil belajar pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 30%, yang belum
mencapai KKM sebanyak 70%. Pada siklus II terlihat adanya kenaikan yaitu siswa yang
mencapai KKM Sebanyak 90%, dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10%.
Sementara hasil observasi pada siklus I menunjukkan dari 11 siswa, 4 siswa dikategorikan baik,
3 siswa berada pada kategori cukup dan 7 siswa bearada pada kategori perlu bimbingan. Pada
siklus II hasil observasi menunjukkan dari 9 siswa sudah berada pada kategori baik, dan 2
Orang siswa lagi dikategorikan cukup. Dalam Hal ini menunjukkan baik dalam aspek kognitif
maupun keterampilan di siklus I dan siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model
pembelajaran Quantum Learning
Berdasarkan temuan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Penggunaan model
Quantum Learning efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perkembangbiakan
Hewan & Tumbuhan di kelas III SDN 094132 Dolok Ulu , Kecamatan Tapian Dolok, Kab.
Simalungun TA 2023/2024

SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar
hasil pembelajaran dapat lebih baik, antara lain

1. Dalam penerapan Quantum Learning seorang guru dituntut untuk kreatif membangkitkan
motivasi belajar pada siswa, di antaranya memperjelas tujuan yang ingin dicapai, dengan tujuan yang
jelas akan membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan
pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar pada gilirannya dapat meningkatkan
motivasi belajar mereka.
2. Dalam penerapan Quantum Learning membangkitkan minat siswa, dalam hal ini siswa akan
terdorong untuk belajar, manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Pengembangan minat
belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar.
3. Dalam penerapan Quantum Learning Guru hendaknya menyiapkan segala sesuatu dalam
penelitian dengan sebaik baiknya dan menyediakan rencana cadangan agar semua
perencanaan seperti metode TANDUR dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Nur. ”Efektifitas Penerapan Metode Diskusi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas IX pada Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah Manongki Kab. Takalar” Tesis.
Makassar: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2017.

Aina Mulyana, „Pengertian Pengembangan Tematik, Manfaat Dan Cara Pengembangan Tema Dalam
Pembelajaran Tematik, ‟, [accessed 9 March 2022],

Arikunto, S., & Jabar, C. S. (2018). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis Bagi
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Assakinah, fattanih & Kartuka, sari. 2020, Model pembelajaran Quantum Learning untuk meningkatkan
pemahaman konsep matematis siswa pada materi turunan, JP3, Volume 18, No. 28, Juli

Deporter, & Rusman, 2022, Model pembelajaran Quantum Leraning dan Prinsip-prinsipnya dalam
pendidikan, Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE) 2(2):141-157

Fa’ani, A. M, Sutopo, & Aryuna, D.R. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kemandirian Belajar Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas VIII-H SMPN 5
Surakarta.

Harisah, 2020, Quantum Learning bagi Pendidikan Jurnalistik Cheri Fuller. Maksimalkan Potensi
Belajar Anak, Jurnal ilmu pendidikan , Vol. 2 no 1 juli – December 2020,

Karna , & Hanum , 2022 . proses penerapan konsep Pembelajaran tematik (learning by
doing),Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 1 no 2, juli-december 2022, pages 35-40

Anggraeni, Rizka Ditta, Sulton Sulton, and Sulthoni Sulthoni. “Pengaruh Multimedia Tutorial Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia.” JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 2, no. 2 (2019): 96–101

Kusuma, E. D., Gunarhadi, & Riyadi. (2018). Keefektifan Model Quantum Learning Berbasis Masalah
Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah. JPD: Jurnal Pendidikan Dasar,

Masyithoh, Anggraini. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan
Minat dan Hasil Belajar Pada Mater Peluang Kelas VIII MTS Hasyim Batu, JP3, Volume
18, No. 26, Juli 2023.
Riadi, Muchlisin. 2020. Strategi Komunikasi (Pengertian, Teknik, Langkah dan Hambatan). Journal
of Education Action Research vol 6 , number 6 , tahun terbit 2020,

Shoimin, Aris. 2021. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruz
Media.

Trianto. (2019). desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia DiniTK/RA &
Anak usia awal SD/MI.

Vivi Arfiany, 2021, Pengaruh Penerapan Model Quantum Learning dan Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Matematika di Sekolah Dasar

Wilanda, Qomario., & Agung, 2022, Penerapan pembelajaran tematik pada konsep belajar sambil
melakukan sesuatu, Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 1 dan 2 , Juli – Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai