Anda di halaman 1dari 16

Soft Power

by: Joseph S. Nye, JR


1. Soft Power: The Means to Success in World Politics, 2004 2. The Powers to Lead, 2008 3. Foreward, dalam Watanabe Yasushi, Soft Power Superpowers: Cultural and National Assets of Japan and the United States, 2008

What is Power?
1. POWER adalah kapasitas melakukan banyak hal - Power adalah kemampuan memperoleh hasil yang diinginkan seseorang - Power adalah kapabilitas mempengaruhi perilaku pihak lainnya dalam membuat sesuatu terjadi atau untuk memperoleh hasil yang diinginkan seseorang. - Power adalah kemampuan membuat orang lain melakukan apa yang mereka tidak ingin lakukan. Tidak tampak, tapi bisa dirasakan dan sulit diprediksi

2. POWER sebagai pemilikan kapabilitas-kapabilitas atau sumber-sumber yang dapat mempengaruhi hasil. Konkrit, terukur dan dapat diprediksi

CARA /JENIS POWER


I. HARD POWER (on the top board)
1. KOERSI : kekuatan militer (ancaman-kekerasan langsung terhadap fisik dan lingkungan). Pemungkas 2. PERTUKARAN ATAU BAYARAN nyata: ekonomi, bujukan (inducement), payoff, stick and carrot (on the middle board)

II. SOFT POWER (on the bottom board)


1. ATRAKSI : budaya, Nilai2 politik (ideologi), Kebijakan Luar Negeri. (intangible)

Keberhasilan
Strategi yg well-design, Setting the Agenda yang menarik dan menentukan kerangka kerangka kerja Skillful Leadership : a.l. attractive personality, Memperlihatkan perilaku contoh yang menarik (Kemasan) budaya Nilai dan otoritas moral, legitimasi

Konteks Sumber sumber (resources) preferensi

HARD POWER yg atraktif


Kekuatan militer dapat menyumbang bagi SP : Parade militer Manejemen militer yang baik Militer yang kuat Kerjasama dan program latihan militer Bantuan kemanusiaan saat bencana oleh militer.

Sumber-sumber Ekonomi : Bujukan (inducement) dan Atraksi


Institusi2 dan kebijakan2 ekonomiyang menarik pihak-pihak lainnya untuk masuk ke dalam sistem dan sulit bagi mereka untuk keluar. Kesuksesan ekonomi suatu negara (Jepang) Menyediakan sumber bagi hard power: bantuan luar negeri dan sanksi koersif. Kerentanan ekonomi dapat digunakan sebagai sumber coercive power

Attraction
Atraksi adalah suatu yang dapat menarik hati dan pikiran dan membawa kepada persetujuan tanpa protes (acquiescence) Atraksi tergantung pada apa yang terjadi di dalam pikiran si Subjek. Persuasi Seduksi (rayuan dan bujukan) Win without fighting Preferensi yang sama terhadap moral dan legitimasi

SOFT POWER
Kekuasaan tanpa ancaman kekerasan ataupun payoffs, melainkan dengan atraksi (attraction), co-optasi, dan menarik. mengandalkannpada komunikasi (persuasi, retorika, dan contoh) dan kualitas-kualitas yang inheren (charisma) Co-optive power: kemampuan untuk membentuk apa yang orang lain inginkan Kekuasaan memenang hati dan pikiran (power to win hearts and minds of the subjects). Kemampuan untuk membentuk preferensi pihak lain untuk mengungukan apa yang anda inginkan Digunakan untuk maksud baik atau buruk Tidak lebih baik drpd HP, tp lebih baik dalam promosi preferensi normatif : demokrasi, HAM dan kebebasan

Berhasil ketika pihak-pihak/ negara-negara lain menyukai, menginginkan, mengikuti, dan menjalankan apa yang diinginkan pihak anda/ suatu negara

Tergantung pada peranan subjek dalam relasi kekuasaan (ketimbang HP) Tidak sama dengan Influence yang terdapat pada HP atau bayaran SP lebih drpd Persuasi atau kemampuan menggerakkan orang dengan argumen, perasaan rasa cinta, rasa kebersamaan, rasa kewajiban. SP memberikan The power of the ask Perilaku: SP power yang atraktif Sumber2: sumber SP (tangible dan intangible) adalah aset2 yg memproduksi suaru atraksi Ekonomi Adam Smith: SP adalah Invisible hand yang menuntun dalam mengambil keputusan membeli di pasar. Suatu atraksi mempersuasi untuk mengikuti tujuan pihak penjual tanpa ancaman dan pertukaran.

Sumber-Sumber Soft Power


I. Budaya
: separangkat nilai, karya (wujud) dan karsa (praktik) (di-tempat2 yang menarik bagi pihak lain), yang menciptakan makna bagi suatu masyarakat Kemenarikan budaya menjadi SP tergantung pada tujuan kebijakannya, pada konteks, dan pada metoda implementasi 1. Budaya Tinggi : sastera, seni, pendidikan 2. Budaya Popular atau Budaya Rendah: pelipuran massa (mass entertainment): Video games, buku komik, musik , film

II. Nilai-Nilai Politik


Otoritas moral sebagai warga dunia Nilai-nilai umum Ideologi Mitos diskursus

III. Kebijakan Luar Negeri


(yang menunjukkan diri sebagai yang legitimet dan mempunyai otoritas moral) Kebijakan mengirim pasukan militer pasca perang ke daerah konflik di luar negeri atau Kebijakan untuk melakukan peacekeeping secara internasional. Menciptakan struktur aturan-aturan internasional yang konsisten dengan sistem ekonomi yang ada ( ekonomi liberal dan demokratis), atau dengan kepentingan2 dan nilai2nya. (yang membuat pihak lain terdorong untuk masuk ke dalam sistem tersebut) Kebijakan yang friendly dan mengandung objektif bersama

KELEBIHAN SOFT POWER


Soft power tidak tergantung pada hard power Biaya lebih rendah dalam mencapai sasaransasaran kebijakan Subjek masih punya kebebasan

KETERBATASAN SOFT POWER


Atraksi kerap memiliki efek yang terpecah, menciptakan pengaruh umum ketimbang menghasilkan tindakan spesifik yang mudah diamati Hasil tidak segera dan memakan waktu Merupakan modal investasi politik yang dapat ditarik di dalam kondisi tertentu di masa depan. Tergantung pada kredibilitas Tidak sepenuhnya dapat dikontrol oleh negara/pemerintah.

Pelaku
Negara Dan NonNegara Pemimpin

Anda mungkin juga menyukai