Anda di halaman 1dari 13

Konsepsi Power

Pengertian Power 
 Kautilya:
Power sebagai pemilik kekuatan (suatu atribut) yang
berasal dari tiga unsur yaitu pengetahuan, kekuatan militer
dan keberanian. 
 Morgenthau:
Power sebagai suatu hubungan antara dua aktor politik
dimana Aktor ‘A’ memiliki kemampuan untuk mengontrol atau
mengendalikan pemikiran dan tindakan Aktor ‘B’.
 James Lee Ray;
Power adalah kekuatan untuk menghancurkan dan
membunuh.
 Theodore A. Couloumbis dan James H. Wolfe :
“Power adalah sebagai payung konsep yang menunjukkan
segala sesuatu yang bisa menentukan dan memelihara
kekuasaan aktor A terhadap aktor B
 Frankel mengartikan power sebagai,

“kapasitas untuk menghasilkan efek-efek yang diinginkan;


secara khusus kekuasaan politik bukanlah kekuasaan atas
alam, material, atau diri sendiri, tetapi atas pikiran dan
tindakan- tindakan orang lain.
Unsur – Unsur Power Menurut Couloumbis dan Wolfe
memiliki tiga unsur penting ;
a. Force (Daya Paksa) Kemampuan Aktor ‘A’ mempengaruhi
Aktor ‘B’ dengan paksaan. Contoh : Militer.
b. Influence (Pengaruh) Kemampuan Aktor ‘A’ mempengaruhi
Aktor ‘B’ tanpa kekerasan (alat persuasif). Contoh :
Diplomasi.
c. Authority (Wewenang) Sikap tunduk sukarela Aktor ‘B’
terhadap Aktor ‘A’. Contoh : Penghormatan. -
Jenis-Jenis Power
1. Power aktual : bentuk kekuatan yang sudah tersedia.
2. Power potensial : merupakan pengembangan dari power aktual
yang sangat berpotensi diciptakan di masa depan.
3. Tangible power : kekuatan yang nyata dan dapat diukur
4. Intangible power : sulit untuk diukur keberadaanya namun
cenderung lebih berbahaya
Power memiliki beberapa karakteristik

1. Power bersifat dinamis.


2. Power juga bersifat relatif.
3. Power bersifat situasional dan multidimensional.
National Power

 National power terdefinisikan sebagai suatu alat dan tujuan aktor HI


atau dalam hal ini negara  (state actor) secara nasional.
 National power dalam konteks kajian HI secara garis besar dapat
dikategorikan menjadi Hegemony, Superpower, Middle-power dan
Low-power menurut range dari national power suatu negara
 Hegemony: ketika pengaruh negara tersebut memiliki dampak yang
signifikan bagi semua negara lain dalam sistem internasional.
 Super power: memiliki definisi yang hampir sama namun tingkat
pengaruhnya lebih rendah daripada hegemoni. 
Menurut strategis suatu negara juga dapat dikategorikan
menjadi soft power dan hard power meskipun dalam
perkembangannya muncul kategori baru yakni smart power.

A. Hard power suatu negara adalah power yang berkaitan


dengan kekuatan yang bersifat koersif misal kekuatan
militer dan kekuatan ekonomi suatu negara.
 Hard power berkaitan erat dengan “inducements (“carrots”)
or threats (“sticks”)” (Nye). Carrot adalah imbalan, dan
stick adalah ancaman.
B. Soft power
 Nye menjelaskan bahwa ada cara lain untuk mempraktekan
power selain dengan memerintah, memberi imbalan, dan
memaksa, yaitu dengan memikat (attraction)
 Kemampuan untuk memikat pihak lain ini disebut Soft Power
 Soft power bersumber pada budaya, nilai, dan kebijakan
Soft power juga memiliki batasan, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya imitasi yang dapat mengurangi efek soft power.


2. Ketergantungan soft power pada konteks lebih besar daripada
hard power.
3. Dayatarik memiliki efek yang lebih tersebar, sehingga sulit
untuk melakukan pengukuran dengan pasti.
4. Soft
power akan menjadi sesuatu yang kurang penting jika
power hanya dikonsentrasikan pada satu negara.
5. Soft power lebih sering memberikan efek pada tujuan umum
suatu negara, meski sering juga berdampak pada tujuan
khususnya.
6. Pemerintah tidak memiliki kontrol penuh atas daya tarik.
7. Pengukurannya tidak dapat dilakukan dengan sempurna.

 Smart power banyak yang mendefinisikan menjadi sebuah


national power yang merupakan gabungan kombinasi dari soft
power dan hard power. Namun dalam kenyataannya definisi pasti
dari smart power sendiri merupakan suatu hal yang belum pasti.
National Power dapat diukur melalui tiga cara yaitu:
1. Conventional Way,
ada beberapa indikator dalam mengukur national power suatu negara yaitu :
 geografi (Size/Land Mass),
 sumber daya (Food, Crude Oil Production, Oil Production, Energy
Export/Import),
 populasi (Numbers, Literacy Rates) ,
 kestabilan nasional (Stable, moderate, unstable),
 kepemimpinan (Strong or Weak),
 kehendak politik (High or Low),
 kapasitas industri (GDP, GNP, Export, Trade Balance),
 dan kapasitas militer (Military spending, Conventional weapons, non-
conventional weapons (nuclear & thermonuclear)).
2. The Composite Capabilities Index (CCI),
Sedangkan menurut Composite Capabilities Index (CCI)
national power suatu negara dapat diukur dari enam
indikator utama yakni
 pengeluaran militer,
 tenaga kerja militer,
 produksi besi & baja,
 konsumsi bahan bakar komersial,
 penduduk kota, dan
 total populasi.
3. Index of Relative Political Capacity (RPC),
adalah suatu index yang dibuat berdasarkan pada kapasitas
pemerintah untuk mengekstrak kekayaan dari rakyat dalam
bentuk pajak.

 Selain national power ada regional power, mis: ASEAN

Anda mungkin juga menyukai