Anda di halaman 1dari 5

AKLN

Struktur Internasional

Sebuah setting atau susunan aktor-aktor internasional berdasarkan distribusi sumber daya
tertentu. Distribusi sumber daya misalnya Great power, Middle Power, Peri-peri.

Makroskopik LoA:

Kenapa penting ngeliat struktur internasional? Karena negara terintegrasi dan terpengaruh
dalam struktur internasional. Hal menentukan tindakan mereka.

Kenneth Waltz: Setiap keputusan KLN selalu dipengaruhi oleh keputusan negara lain serta
interaksi dengan mereka.

Ada 3 Jenis pengaruh struktur:

 Menentukan parameter dari debat KLN, negara-negara great power punya prioritas
yang berbeda dibanding middle atau small power. Mis: AS milih perang dagang
dengan Cina pas punya masalah. Nah AS bakal beda sama Indonesia karena Interest
dan capabilitynya beda. Kalo Indo yang perang dagang, pasti ga diwaro sama Cina.
 Menentukan kesempatan dan hambatan dalam KLN. pas bikin KLN, negara bakal
memperhitungkan hambatan dari pihak lain. Great power bakal punya hambatan
lebih kecil dibanding middle power karena konsekuensi balasannya lebih kecil.
Sebaliknya kalo middle power, konsekuensinya lebih besar kalo nyerang negara yang
lebih besar.
# Dengan melihat ini, availability dari suatu KLN jadi bisa dikur dengan melihat posisi kita
dengan negara lain.

Ada cara ngeliat struktur internasional

Neo-realisme

Asumsi dasar:

 Negara adalah basis utama dalam HI (state-centric)


 Negara bersifat egoistik dan materialis (rational)
 Fungsi utama negara untuk bertahan hidup (survival)
 Negara mengandalkan diri sendiri dalam anarki (Self-help)
 Negara ada dalam situasi menang-kalah dengan negara lain (zero-sum)

#Negara punya gap dalam struktur internasional. Ada 3 kemungkinan KLN yang dapat dihasilkan dari
situasi tersebut yaitu Balancing, Bandwagoning, Soft-balancing. Negara harus siap terjun dalam
dunia yang timpang kekuatannya.

Balancing contohnya Cina-AS akan saling balancing karna distribusi resourcesnya sama.
Bandwagoning contohnya Ketika negara lebih lemah dibanding negara lain sehingga nempel ke
negara lain biar aman.
Soft-balancing tuh pake diplomasi untuk ngimbangin.

World-System Theory (Imanuel Wallerstein)


Core -> Semi Periphery -> Periphery. Negara semi periphery bakal bergantung sama core,
dan periphery bakal bergantung sama semi-periphery.
# Negara semi periphery dan periphery berjalan dengan modal dari negara core. Nah dari
situ negara core jadi bisa pengaruhin (mendominasi) negara dibawahnya (didominasi).
# Negara Core KLNnya bersifat agresif. Negara Semi-Periphery bakal ikutin negara core atau
proteksionis. Begitu juga negara periphery.

Teori Masyarakat Internasional (Hedley Bull)


Dunia ini sebenarnya ada yang mengatur, tidak anarki. Ada Tatanan internasional, perilaku
negara diatur dalam norma institusi internasional. Misal PBB sekarang bisa meredam agresi
negara-negara di dunia.
Norma tersebut berisi kebiasaan, prinsip, aturan dalam level internasional telah diikat oleh
“consensus” -> menjadi alasan rasional untuk mematuhinya.
# Norma ini ibarat Rem biar KLN suatu negara ga terlalu Ngegas.
Peran dari:
 Lembaga Internasional
 Hukum Internasionakl
 Diplomasi
 Pengakuan Kedaulatan
 Perang

Konstruktivisme
Hubungan antar negara akan membentuk stuktur ide yang membentuk hubungan antar
negara.
Struktur ini dibentuk oleh norma dan aturan yang kemudian menentukan kepentingan dan
identitas sebuah negara.

Kultur Negara
Pilihan-pilihan aktor negara dalam KLN ditentukan berdasarkan konteks kultural.
Konteks Kultural -> bagaimana cara negara memaknai dirinya dan lingkungan strategisnya.
# Ibarat saya=negara dan KLN= postingan Instagram. Nah identitas atau image yang dimiliki
diri itu yang mau ditampilkan dalam postingan IG. Misal: AS punya ig gitu, dia bakal upload
senjata atau perang-perang biar keliatan imagenya kuat.
Internasionalisasi nilai-nilai (Misal AS mempromosikan nilai demokrasinya) dan Internalisasi
nilai-nilai.
Norma
Norma, Ekspektasi atas kepatasan sebuah tindakan dilihat dari sisi indentitas -> kepatutan
vs penyimpangan. #Kalo dianggap menyimpang, bakal dikucilkan (Misal Korut yang ga
menjunjung HAM)
Dimensi Norma
 ada sifatnya lokal (1 negara doang atau sebagian negara) dan ada sifatnya
internasional.
 Substantif (berlaku pada satu isu misal climate change) vs Procedural (multiple, bisa
dipake ke banyak isu – contoh: multilateralisme, consensus, transparency)
# Norma yang sama bisa diinterpretasikan berbeda oleh masing-masing negara. Misal
Demokrasi, setiap negara punya paham demokrasinya masing-masing.
# Norma Internasional harus disambung-sambungkan dengan norma internal negara supaya
bisa bekerja. (Misal demokrasi disambungan dengan gotong royong)
# Norma bisa diciptakan, dihilangkan, atau dimodifikasi.
Siapa yang bsia mempopulerkan atau membuat norma? NGO (movement misal Climate
Change dari Green Peace), IGO (memaksa norma untuk negara yang bergabung), Negara
(Diplomasi atau perang).
Identitas Nasional

Image negara yang dibentuk secara sosial untuk menggambarkan bagaimana negara itu
ingin dilihat (sifatnya berubah-ubah dan ga statis).

# KLN akan terpengaruh dengan image yang ingin dia keluarkan. Contoh AS ingin menjadi
Protector of Democracy. Makanya AS akan bikin KLN setiap ada negara yang merusak
demokrasi.

Gimana cara bentuk identitas? “Self vs Other“ yaitu menggunakan perbandingan. Misal mau
menunjukan kamu ganteng, maka butuh orang yang beneran jelek banget. Tujuannya
menunjukkan kontradiksi yang sangat jelas.

Overlapping identities: Setiap negara punya masing-masing variable dan setiap variabelnya
khas. Nah identitas itu akan saling numpuk. Contoh Indonesia=Negara netral, negara
berkembang, negara agraris, neagra multicultural, jago badminton, dll.

Bagaimana mempertahankan identitas nasional? Pelajaran di sekolah mengenai identitas


negara.

Tidak hanya berperan tapi juga sebagai tujuan utama KLN. KLN akan jadi alat tindakan
kolektif masyarakat.#Misal orang Indonesia kompak marah pas batik mau diklaim. Maka
KLN bisa lebih efektif dibanding dalam negeri.
Peran Nasional

Anda mungkin juga menyukai