TINJAUAN PUSTAKA
Joseph S. Nye, Jr. dalam bukunya yang berjudul Soft Power: The Means to
Power yang dilakukan dengan cara membujuk suatu negara dengan menggunakan
ancaman yang diibaratkan sebagai stick (tongkat) seperti kekuatan militer suatu
negara. Menurut Nye ada penerapan power yang secara tidak langsung sifatnya
tidak berwujud, hal ini disebut sebagai “the second face of power” jenis power ini
membetuk suatu preferensi pihak lain. Dalam pengertian lain soft power
membuat pihak lain tertarik secara tidak terpaksa, melainkan mengikuti preferensi
yang sudah dibentuk. (Nye, 2004: 5) Soft power berbeda sifatnya dengan
pengaruh (Influence), dimana pengaruh lebih cenderung kepada hard power yang
dengan argumen. (Nye, 2004: 6) Daya tarik yang dimiliki soft power mampu
12
13
membuat pihak lain menyetujui suatu hal tanpa menentang sehingga pada
dengan hard power melalui spektrum power yang dibuat oleh Joseph Nye.
Spektrum power memperlihatkan adanya hubungan timbal balik atau sebab akibat
diantara kedua kekuatan tersebut berdasarkan dua hal yang saling berkaitan yaitu
Kekuatan sanksi
pembayaran suap
insitusi nilai kebijakan budaya
Sumber daya
Sumber: Joseph S. Nye. 2004. Soft Power: The Means to Success to World
Politics. United States: PublikAffairsTM, hal.8
tertinggi dari hard power yaitu suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
dalam upaya pencapaian tujuan melalui koersi dan bujukan dengan menggunakan
sumber-sumber yang tampak seperti sanksi dan suap. Sementara itu dari sisi soft
mempengaruhi pihak lain agar sesuai dengan tujuan yang kita inginkan dengan
memanipulasi agenda politik negara lain melalui institusi sebagai sumber daya
yang diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi. Tujuan utama negara yang
14
pihak lain akan sejalan dengan kepentingan negara tanpa adanya unsur bantahan
atau paksaan. Penggunaan soft power dapat dilakukan disuatu negara melalui
diplomasi publik.
Kepemilikan soft power pada negara ada pada tiga sumber utama yaitu,
kebijakan luar negeri, nilai-nilai politik yang menarik bagi pihak lain, dan budaya
(Nye, 2004: 11). Penggunaan diplomasi publik akan membantu suatu negara
kekuatan masyarakat melalui opini publik sebagai suatu kekuatan baru yang
menjadi pertimbangan bagi para pembuat kebijakan, hal ini disebabkan karena
adanya pergeseran dari high politics menjadi low politics. Maka dari itu diplomasi
publik muncul sebagai suatu wujud soft power dalam hubungan internasional.
power, berdasarkan tipe kekuasaan, perilaku soft power mengacu pada fokus
utama yang melibatkan nilai, kebijakan, institusi, atraksi, dan budaya. Perilaku
dan fokus utama tersebut dilakukan melalui kebijakan pemerintah, salah satunya
adalah diplomasi publik. Hal ini dijelaskan oleh Joseph Nye melalui tulisannya
mengenai tiga jenis power, yang dibentuk pada tabel dibawah. (Nye, 2004: 31)
15
Primary Government
Behaviors
Currencies Policies
Coercive
Coercion
Threats Diplomacy
Military Power Detterence
Force War
Protection
Alliance
Aid
Inducement Payments
Economic Power Bribes
Coercion Sanctions
Sanctions
Values Public Diplomacy
Attraction Culture Bilateral and
Soft Power
Agenda setting Policies Multilateral
Institutions Diplomacy
Sumber: Joseph S. Nye. 2004. Soft Power: The Means to Success to World
Politics. United States: PublikAffairsTM, hal.31
hard power yang sumber daya dan hasilnya akan terlihat langsung. Sementara itu
penerapan soft power pada umumnya diluar jangkauan pemerintah karena titik
keberhasilan bergantung pada penerimaan dari pihak lain yang dituju dan
membutuhkan waktu yang cukup lama demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
Budaya memiliki banyak wujud yang terbagi menjadi budaya tinggi dan budaya
populer. Kepemilikan budaya dalam suatu negara dapat meningkatkan hasil yang
Peran budaya sebagai salah satu sumber dari soft power bergantung dari
bagaimana pihak lain menerima budaya itu sendiri, semakin besar budaya tersebut
16
untuk dapat mencakup kepentingan pihak lain maka akan semakin besar juga
2.2 Diplomasi
bilateral antar negara yang cenderung dilakukan secara rahasia atau tertutup.
dalam membahas masalah internasional yang bersifat hard politics seperti perang,
1922, menurutnya diplomasi adalah suatu aplikasi intelejen dan taktik untuk
Definisi menurut Satow ini masih berpusat pada sistem internasional di wilayah
hubungan dengan negara lain harus disesuaikan dengan keadaan tatanan global
suatu manajemen hubungan antar negara atau hubungan antara negara dengan
Perang Dunia dan Perang Dingin tentu berbeda dengan diplomasi pasca perang,
dimana perang dan pembentukan aliansi militer yang meliputi interaksi antar
negara. Sedangkan fungsi dan peran diplomasi pasca perang dingin sampai saat
ini cenderung lebih rumit, seperti adanya keperluan negara untuk menyebarkan
citra positifnya pada dunia. Hal tersebut yang menjadikan bahwa diplomasi harus
suatu diplomasi baru, dimana melalui diplomasi jenis ini negara tidak lagi
dalam pelaksanaan diplomasi baru ini pun tidak lagi mebahas mengenai keamanan
negara saja namun bertambah menjadi ikut mebahas mengenai kehidupan warga
menyebabkan adanya konflik-konflik baru dalam hubungan antar negara dan juga
adanya peralihan sistem politik sebuah negara. Keadaan ini didukung dengan
ruang dan waktu. Perubahan ini menyebabkan peran diplomat menjadi kurang
tradisional yang hanya melibatkan peran pemerintah menjadi tidak efektif dalam
Maka dari itu dibutuhkan bentuk diplomasi yang lebih melibatkan peran publik
masyarakat di luar negeri. (Cull, 2009: 12) Karena dalam tujuan ingin menjalin
hubungan yang lebih luas, maka individu atau masyarakat dalam negeri
diplomasi publik, namun peran dari aktor non-negara turut mebantu dan
menyempurnakannya.
memiliki kaitan erat dengan adanya perubahan sikap masyarakat dalam melihat
1. Listening, adalah suatu upaya aktor pelaku dalam diplomasi publik untuk
data tentang publik dan pendapat mereka diluar negeri, dan menggunakan
hasilnya akan terjadi interaksi antara budaya dengan publik di luar negeri.
cara mengirim warganegara keluar negeri dan menerima publik luar negeri
namun hal ini dilakukan karena adanya suatu kebijakan yang ditargetkan
sekutu.
ada seluruhnya untuk menjalankan diplomasi publik. Cukup salah satu, dua atau
penelitian ini, peneliti mengambil konsep cultural diplomacy, dimana objek kaji
Budaya Indonesia adalah suatu ruang publik diplomasi yang memiliki fungsi
Penggunaan budaya sebagai alat diplomasi bukan hal yang mudah untuk
diplomasi budaya dapat menjadi suatu atraksi yang menarik dan tetap dalam
Diplomacy and Grand Strategy Reforming the Structure and Culture of U.S.
kebudayaan ini adalah pendidikan, sejarah, teknologi, seni, ide, ilmu pengetahuan,
adat istiadat, agama, tata karma, bahasa, olahraga dan lain-lain. Dengan
bangsa lain. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antar
negara, yang dimana menjadi tujuan utama dari praktek diplomasi budaya
budaya dan komunikasi. Salah satu upaya diplomasi kebudayaan yang dilakukan
suatu ruang publik diplomasi yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan
Leste, Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Jerman dan Turki. Dimana
tujuan dari Rumah Budaya Indonesia ini adalah untuk memperkenalkan seni
budaya Indonesia kepada dunia dalam rangka meningkatkan citra, apresiasi dan
Negara A Negara B
Pemerintah Pemerintah
Kekuatan Nasional
Strategi Kebudayaan
Masyarakat Masyarakat
negara pun dapat menjadi aktor. Karena sasaran yang dituju dalam diplomasi
untuk media massa dan langsung disajikan kepada masyarakat bangsa lain.
bentuk klasik, atau cikal bakal dari diplomasi kebudayaan. (Lerche Jr. dan
A. Said dikutip oleh Warsito dan Kartikasari, 2007: 22) dikarenakan nilai
bangsa lain.
negara maju.
bentuk yang lebih khas. Dalam teknis pelaksanaan ataupun sebagai materi
6. Pertukaran Ahli, merupakan salah satu jenis hasil dari negosiasi yang
budaya yang cukup luas, yaitu dari kerjasama beasiswa antar negara,
sampai dengan pertukaran ahli dalam bidang tertentu. hal ini memberikan
suatu bentuk Eksibisi. Dalam melakukan eksibisi atau pameran, Rumah Budaya
Indonesia untuk Singapura. Dan salah satu kegiatan lain yang dilakukan oleh
filosofi yang terkandung didalamnya, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 26 orang
diplomasi kebudayaan yang formal, legal dan terbuka, dan langsung. Secara
operasional Rumah Budaya Indonesia pun mencakup ketiga hal tersebut. Formal,
karena masih menghormati nilai-nilai politik dan budaya yang dianut oleh
27
karena budaya memiliki banyak fungsi seperti dapat merubah tantangan menjadi
dapat memberikan dampak signifikan pada suatu negara, salah satunya yaitu
yang dimiliki Indonesia secara umum dan sebagai advertisement atau iklan untuk
148).
unsur paksaan atau permusuhan, dengan didukung oleh beberapa bentuk kegiatan
28
melalui Rumah Budaya Indonesia ini adalah penyesuaian dan persahabatan yang
luar negeri sebagai negara dan bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi.
baik mengenai Indonesia, menanamkan jika citra baik mengenai Indonesia masih
belum ada, dan memelihara apabila di negara lain telah tumbuh suatu citra baik
Indonesia dapat mengantarkan pada terjalinnya hubungan yang baik antar negara.
selama proses pencapaiannya. Hal ini disebabkan bahwa diplomasi budaya tidak
pemerintah dan masyarakatnya. (Febri Kurnia, dan Tri Joko Waluyo, 2012).
Indonesia menekankan pada tiga hal, yaitu kekuatan nilai-nilai luhur bangsa atau
negara, kekuatan pencapaian positif yang diperoleh negara atau bangsa dan
kekuatan ide.
29
juga dalam membantu hubungan luar negeri Indonesia yang didasari dengan
sosial. Dengan dasar tujuan nasional tersebut, diperoleh suatu sumber inspirasi
lingkungan yang dapat berubah setiap saat. Dasar tujuan nasional inilah yang
akhirnya diterapkan dalam bentuk kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas
aktif.
Indonesia cukup besar, yang khususnya dalam hal kesenian yang dapat membantu
kerjasama yang baik dengan negara-negara lain maka akan memudahkan bagi
program BSBI (Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia), yang dimana pemerintah
anggota South West Pacific Dialogue (SwPD). Melalui program ini pemerintahan
Indonesia dikenal sebagi negara yang memiliki kekayaan budaya majemuk yang
dan kebudayaan Indonesia dan juga membantu kelancaran misi kesenian dan
kebudayaan Indonesia diluar negeri. Adapun peranan lain yaitu ikut melancarkan
sekaligus melakukan seleksi misi kesenian dan kebudayaan asing yang masuk ke
Indonesia tidak selalu berasal dari Kementerian Luar Negeri saja, namun juga
INDONESIA SINGAPURA
DIPLOMASI BUDAYA
juga kepada warga negara Indonesia yang menetap di Singapura, sehingga segala