• Unsur Mutlak Negara: (1) Rakyat; (2) Wilayah; (3) Pemerintah dan Pemerintahan; (4) Kedaulatan dan
Kemerdekaan; dan (5) Dasar dan Tujuan • Negara merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, suatu
organisasi dari sejumlah manusia yang memiliki tujuan bersama. • Dalam setiap organisasi, pasti ada
kegiatan tertentu yang dilakukan warga dalam mencapai tujuannya.
Pemerintah dan Pemerintahan • Pemerintah → Organ (badan, lembaga), atau alat perlengkapan negara.
• Pemerintahan → bidang tugas atau fungsi.
Pemerintahan dalam Arti Luas dan Sempit • Pemerintahan (luas) → semua organ-organ, badan-badan
atau lembaga-lembaga, alat-alat kelengkapan negara atau aparatur negara yang menjalankan pelbagai
macam kegiatan atau aktivitas untuk menbcapai tujuan negara. • Pemerintah (luas) → semua lembaga
negara yang terdiri dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif (John Locke dan
Mosteqiueu)
Continue...
• Pemerintah (sempit) → hanyalan ditujukan pada lembaga eksekutif saja. • Lembaga eksekutif (baik di
pusat (presiden- wakil presiden dan kabinetnya (departemen), dan beberapa lembaga lainnya.
Gubernur, Bupati, Walikota, dan jajaran pemerintahan kebwahnya).
Continue…
Continue…
• Secara Struktur Fungsional → suatu sistem (struktur atau organisasi) dari berbagai macam fungsi yang
dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara. • Tugas dan fungsi → hanya
dapat dilaksanakan apabila disertai dengan kewenangan/ kekuasaan.
Ilmu Pemerintahan
• Ilmu Pemerintahan → suatu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk/ persoalan penyelenggaraan
pemerintahan dalam arti seluasluasnya (Josep Riwu Kaho). • Ipem → ilmu pengetahuan yang otonom
yang mempelajari bekerjanya struktur-struktur dan proses-proses dalam penyelenggaraan umum, baik
cara bekerjanya struktur-struktur dan prosesproses itu secar internal maupun eksternal.
Continue…
•
IPem → ilmu yang mempelajari tentang cara bagaimana lembaga-lembaga pemerintahan umum disusun
dan difungsikan, baik secara internal maupun secara eksternal, yaitu terhadap waraga negara (H.A.
Brasz).
IPem → suatu ilmu pengetahuan yang sasaran dan obyeknya adalah pemerintahan dalam arti yang
sangat luas.
Ontologi (tentang ada dan realitas) • Refleksi Rasional • Analisis dan Sintesis Logika • Sistematika, Obyek
Obyek Pemerintahan • Obyek Forma • Obyek Materia
Continue…. Obyek Forma (ciri khas/ kekhususan) • Pemerintahan Pusat dan daerah • Govern –
Governed • Hub. Antar lembaga-lembaga • Out Put Pemerintahan (Fungsi, Aktivitas, dan Gejala) Obyek
Materia (Kesamaan) • Ilmu Politik • Ilmu Administrasi Negara] • Ilmu Negara • Hukum Tata Negara
By: Yana Syafrie Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM Jl. Tlogomas Raya No. 246 Malang
Filsafat Kekuasaan • Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk
menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya
terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu (Max
Weber) • Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat→ bersahaja, besar, atau rumut
susunannya.
Continue… • Kekuasaan tidak dapat dibagi rata pada semua anggota masyarakat → kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain untuk kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. • Kekuasaan→suatu
konsep kuantitatif (dapat dihitung hasilnya): luas wilayah, siapa orang dipengaruhi, lamanya berkuasa,
uang dan barang yang dimilikinya?. • Secara filsafati → kekuasaan dapat meliputi ruang, waktu, barang
dan manusia
Sumber Kekuasaan • Legitimate Power → perolehan kekuasaan melalui pengangkatan (UU, SK, dll) •
Coersive Power → perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan (perebutan atau perampasan
bersenjata, unconstitutional, kudeta (coup d’ etat). • Expert Power →
perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian atau karena berbagai pemberian. • Reverent Power
perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang (fisik, performance, dll).
kemampuan untuk mempengaruhi otang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara sukarela. •
Persuasion ,
kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk melakukan sesuatu. • Manipulasi ,
penggunaan pengaruh, dalam hal ini yang dipengaruhi tidak menyadari tingkahlakunya mematuhi
pemegang kekuasaan. • Coercion ,
peragaan kekuasaan (ancaman paksaan) yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap pihak lain
agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pemilik keuasaan. • Force ,
penggunaan tekanan fisik, membatasi kebebasan menimbulkan rasa sakit, atau pun membetasi
pemenuhan kebutuhan biologis agar melakukan sesuatu.
Dimensi-dimensi Kekuasaan Potensial dan Aktual, • Potensial → memiliki sumber-sumber ke- kuasaan
(kekayaan, tanah, senjata, science dan informasi, popularitas, satatus sosial, massa terorganisir, dan
jabatan) • Aktual → telah menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya ke dalam kegiatan politik yang
efektif. Konsensus dan Paksaan • Konsensus → berusaha menggunakan kekuasaan untuk mencapai
tujuan masyarakat secara keseluruhan. • Paksaan → cenderung memandang politik sebagai perjuanagn,
pertentangan, dominasi, dan konflik (kelompok kecil masy).
Continue… Positif dan Negatif • Positif → penggunaan sumber kekuasaan untuk mencapai tujuan yang
dipandang penting dan diharuskan. • Negatif → penggunaan sumber kekuasaan untuk mencegah pihak
lain mencapai tujuannya, tidak hanya dipandang tidak perlu tetapi juga merugikan. Jabatan dan Pribadi
• Jabatan → dalam masy. Modern (Presiden, PM, menteri, dll) • Kualitas pribadi → kualitas diri,
kapabilitas, akseptabilitas, integritas, dll harus dimiliki.
Continue… Implisit dan Eksplisit • Implisit → pengaruh yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. •
Eksplisit → pengaruh yang secara jelas terlihat dan terasakan. Langsung dan Tidak Langsung • Langsung
→ penggunaan sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksanaan keputusan politik
dengan melakukan hub. secara langsung. • Tidak langsung → penggunanaan sumber kekuasaan untuk
mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik melalui perantara pihak lain (berpengaruh).
Pelaksanaan Kekuasaan 3 Masalah utama kekuasaan: • Bagaimana kekuasaan dilaksanakan • Bagaimana
kekuasaan didistribusikan • Mengapa seseorang atau kelompok tertentu memiliki kekuasaan yang lebih
besar dalam situasi dsan kondisi tertentu 4 Faktor Pelaksanaan kekuasaan: • Bentuk dan jumlah sumber
• Distribusi sumber • Kapan mengunakan sumber dan hasil penggunaan sumber kekuasaan
Kewenangan • Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan kewenangan •
Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan • Kewenangan dalam arti hak untuk ditaati
(obedience).
Perbedaan Kekuasaan dan Kewenangan Kekuasaan • Tidak selalu berupa kewenangan • Memiliki
keabsahan (legitimate power) • Tidak selalu memiliki keabsahan Kewenangan • Hak moral untuk
membuat dan melaksanakan keputusan politik dalam sebuah negara (pemerintahan)
Pengertian Negara • Negara (polis) ialah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup
yang sebaik-baiknya (Aris Toteles). • Persekutuan keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang
dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat (Jean Bodin). • Negara ialah suatu persekutuan yang
senmpurna dari orang-orang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum (Hugo Grotius).
Continue… • The State is the ultimate regulator of the legitimate use of force within its territory (Robert
A. Dahl). • Negara ialah komunitas manusia yang secara sukses memonopli penggunaan paksaan fisik
yang sah dalam wilayah tertentu (Max Weber). • Negara adalah alat (agency) yang mengatur,
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger H. Soltau).
• Teori Hakikat Manusia (Socrates) → Yunani Kuno • Teori Rasio Manusia (Cicero) → Romawi Kuno •
Teori Ketuhanan (Thomas Aquinas) → Abad Pertengahan • Teori Kedaulatan (Jean Bodin) →
Renaissance • Teori Hukum Alam (Thomas Hobbes) → homo homini lupus • Teori Kekuatan/ Kekuasaan
(Karl Marx) • Teori Positivisme (Hans Kelsen) → sistem hukum • Teori Modern (Kranenburg) → fakta,
keadaan, tempat, dan waktu tertentu.
Continue…
Tinjauan Sosiologis
Tinjauan Politis
Tinjauan Yuridis
Tinjauan Obyektif
• Interaction Agency
Tujuan Negara Eschatology dan Spekulatif • Tujuan Negara dihubungkan dengan tujuan akhir hidup
manusia. Mythology dan Empiris/ Kenegaraan • Power Oriented (Machiavelli) • Power and Prosperity/
Unity (Dante Alleghiere) • Liberty and equity (Immanuel Kant) • Welfare and Happiness (Sosialis,
Kapitalis)
John Locke • Fungsi Legislatif • Fungsi Eksekutif • Fungsi Federatif Montesqiueu • Fungsi Legislatif •
Fungsi Eksekutif • Fungsi Federatif
Distribution of Power
Continue…. Catur Praja ( Van Vollenhoven ) • Regeling (fungsi perundang-undangan) • Bestuur (fungsi
pemerintahan) • Recht spraak (fungsi Kehakiman) • Politie (fungsi kepolisian) Dwi Praja ( Andrew
Jackson ) • Policy Making (spoil system) • Policy Executing (merit system)
By: Yana Syafrie Jurusan Ilmu Pemerintahan Kampus III UMM Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang
Pemahaman Teoretik • Tipe-tipe negara → erat kaitannya dengan unsur-unsur negara (faktor
menimbulkan berbagai macam variasi negara) suatu perkembangan dalam sejarah. • Menggolongkan
tipe negara dapat dilihat dari ciri-ciri pokok yang dominan dari negara yang ada. • Uraian tipe negara
dimulai dengan fase negara timur kuno → negara modern.
Continue…
• Dalam tiap fase ditemukan bentukbentuk negara: bentuk klasik (monarki, aristokrasi, dan demokrasi);
bentuk modern (monarki, republik). • Bentuk negara → erat kaitannya dengan tipe negara.
Continue…. • Istilah bentuk negara harus dibedakan dengan bentuk pemerintahan (M. Hutauruk) •
Bentuk negara = bentuk pemerintahan (Mac Iver dan Duguit) • Bentuk negara → organisasi negara
secara keseluruhan (struktur negara dan unsurunsurnya). • Bentuk Pemerintahan → struktur organisasi
dan fungsi pemerintahannya (G.S. Diponolo)
Continue… Terlepas dari perbedaan-perbedaan: • Tipe negara menyoal ciri-ciri pokok yang dominan
dalam negara menurut sejarah perkembangan negara; • Bentuk negara menyoal negara baik secara
sosiologis maupun yuridis; • Susunan negara menyoal pembagian kedaulatan diantara beberapa bagian
dari negara.
Tipe Negara
Diklasifikasikan kedalam 5 Tipe Negara: • Tipe Negara Timur Kuno • Tipe Negara Yunani Kuno • Tipe
Nagara Romawi Kuno • Tipe Negara Abad Pertengahan • Tipe Negara Modern
Ciri-ciri pokok: • Negara didasarkan pada faham keagamaan (religion). • Kekuasaan→ absolut dan
despotisme (lalim), pemerintahan oleh raja-raja yang berkuasa mutlak dan sewenang-wenang (the King
can do not wrong) → negara-negara barat. • Raja bertanggung jawab → keburukan dan kebaikan
masyarakatnya. • Theocracy dan absolute
• Negara kota (polis, city state, stad staat) dan demokrasi langsung. • Manusia adalah zoon politicon →
status activus (aktif terlibat dalam urusan pemerintahan). • Setiap warga → memenuhi tugas
kenegaraan (masyarakat negara), juga memenuhi tugas keagamaan (masyarakat agama). • Penguasa
atau pemerintah harus dari kalangan orang-orang pintar (aristoktasi).
Negara Romawi Kuno • Fase Sejarah Romawi Kuno: (a) fase kerjaan; (b) fase republik; (c) fase principat;
(d) fase dominat. • Fase Kerajaan dan Republik → ajaran-ajaran yunani, kerajaan (sparta), republik
(athena) → city state. • Demokrasi tidak mungkin terjadi → rakyat harus menyerahkan kekuasaannya
pada Caesar (caesarismus) berdasarakan kepercayaan rakyat kepada caesar melalui perjanjian (lex regia)
→ fase principatdandominat (ulpianus). • Caesar → absolut dan berkuasa penuh
Negara Abad Pertengahan • Lanjutan dari tipe negara Romawi Kuno • Teori hukum perdata (dasar-dasar
dalam bernegara) → faham dualisme (hak raja (rex), hak rakyat (regnum). • Teori Patrimonial
(feodalisme) →kekuasaan berdasarkan hak milik. • Teori Teokratis (perlawanan gereja) dan Teori
Sekularisme • 2 aliran: (1) Kelanjutan absolutisme Romawi Kuno; (2) Kedaulatan rakyat.
Negara Modern
• Tipe Negara Hukum (kaum borjuis liberal) → negara hukum yang demokratis. • Demokrasi suatu
bentuk politik bukan yuridis (Rosseau) → absolut demokrasi (mayoritas absolut, minoritas tertindas) →
hukum membatasi demokrasi. • Kekuasaan dari rakyat (kedaulatan rakyat) → pemerintahan oleh rakyat
(konstitusinalisme). • Negara Demokrasi; sistem dan lembaga perwakilan.
No Tipe Ciri Utama 1. Negara Timur Kuno Teokrasi Absolut 2. Negara Yunani Kuno city state
democracy 3. Negara Romawi Kuno primus inter pares Raja-raja Absolut (caesar) tradisi kodifikasi
hukum 4. Negara Abad Pertengahan Teokrasi Feodal dan dasar dualisme dalam negara 5. Negara
Modern Kedaulatan rakyat Demokrasi Sistem lembaga perwakilan
Bentuk Negara 2 Sudut Pandang Negara: • Sosiologis → negara secara keseluruhan (bangunan negara);
• Yuridis → dari sudut struktur atau isinya. • Sudut pandang sosiologis → bentuk negara. • Sudut
pandang yuridis → bentuk pemerintahan.
Continue… 3 Aliran dalam menyoal bentuk negara: • Aliran 1 (a tree partite classification of state):
memandang organisasi dihubungkan dengan pemerintahannya, sehingga bentuk negara bercampur
dengan bentuk pemerintahan; • Aliran 2 (a b partite classification of state): memandang apriori
terhadap dua bentuk yang kontradiktif →Machiavelli: Republik dan monarki, atau demokrasi dan
diktator. • Aliran 3: mencoba memakai kriteria yang lain, baik dalam menentukan bentuk negara,
maupun bentuk pemerintahan.
Continue…
• Aliran 1: 3 bentuk negara ideal (klasik tradisonal) →monarki, aristokrasi, dan demokrasi (Plato,
Aristoteles, Polybius, dan Thomas Aquinas) • Aliran 2: 2 bentuk negara → republik dan monarki
(Machiavelli →demokrasi dan diktator) • Aliran 3: kriteria sendiri (C.F. Strong dan R.M. Mac Iver)
Bentuk Negara Aliran 1 • Plato → Aristocracy (smart), Timokrasi (kepentingan penguasa), Oligarki
(borjuis), Demokrasi (kekuasaan rakyat) → Anarki, Tirani (kekuasaan satu orang) → aristocracy. •
Aristoteles → (a) berdasarkan jumlah orang yang memegang pemerintahan: (1 Orang) Monarki dan
Tirani, (Beberapa Orang) Aristokrasi dan Oligarki, (Banyak Orang) Politeia dan Demokrasi; (b)
berdasarkan kualitas pemerintahannya (pribadi atau umum).
Bentuk Negara Jumlah Orang Memerintah Ideal Declaine Satu Monarki Tirani Beberapa Aristokrasi
Oligarki Banyak Politeia Demokrasi
Continue…
• Polybius → Monarki (people trust) →Tirani (absolute) → Aristokrasi (priyayi) → Oligarki → Demokrasi
(from,by,for people/ representative) → Okhlokrasi (disorder) → Monarki. • Thomas Aquinas → 1 Orang
(Monarki,Tirani) → Beberapa Orang (Aristokrasi, Oligarki) → Rakyat (Politeia, Demokrasi)
• Machiavelli → Republik (republica) dan Monarki (principat) • Jellinek → will/ desire one person
(Monarki), will/ desire (proses yuridis) gabungan orangorang (majelis/dewan) →Republik • Duguit
→Republik atau Monarki (pengangkatan kepala negara). Turun-temurun (Monarki), Diangkat (pemilu)
→Republik. • Otto Koellreuteur → (equity) kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negara
dengan syarat-syarat. (un equity) warga negara dari keturunan tertentu.
Tipe Negara Aliran 3 C.F. Strong: • Bangunannya (kesatuan atau serikat) → otonomi (unitary) dan negara
bagian; • Konstitusinya (naskah atau tidak) →stabilitas kepastian organisasi, dan pedoman; • Badan
Perwakilan (susunan dan syarat-syarat pemangku jabatannya) • Badan Eksekutif (bertanggung jawab
pada parlemen atau tidak); dan • Hukum yang berlaku • 3-4 →bentuk pemerintahannya (negara dalam
strukturnya)
Continue… R.M. Mac Iver • Constitutional Basis → Oligarki (Monarki, Dictatorship, Teokrasi, Plural
Headship, Demokrasi (Limited Monarki, Republik). • Economic Basis →Folk Economy Primitive Gov,
Feudal Gov, Capitalist Gov, Socialist Gov. • Communal Basis → Tribal Gov, Polis Gov, Country Gov,
National Gov, Multtinational Gov, Werid Gov. • Sovereignty Basis → Unitary Gov, Empire Colony
Dependency, Federal Gov.
Continue…
Susunan Negara • Susunan negara → pembagian kekuasaan secara vertikal. • 2 Macam Kemungkinan:
(1) Unitary State; (2) Federation State. • Unitary State → negara yang tidak tersusun dari beberapa
negara (sifatnya tunggal). • Authority (central gov) dibagi ke daerah-daerah (autonomy) →
decentralization system, deconsentration system, auxiliary system. • C.F. Strong → 1) Supremasi dari
Parlemen Pusat; 2) Tidak ada badan-badan lain berdaulat.
Continue… • Federation State → terdiri dari beberapa negara yang semula berdiri-sendiri (otonom),
kemudian bergabung menjadi satu negara, dengan ikatan kerjasama antara negara-negara tersebut,
untuk kepentingan bersama. • Federasi → menyerahkan sebagian urusannya untuk diurus pemerintah
federal, selebihnya diurus oleh negara-negara bagian (reserve powers). • Urusan pemerintah federal →
moneter, militer, dan urusan pertahanan.
Ciri Utama: • Supremasi dan konstitusi dalam federasi itu terwujud; • Pembagian kekuasaan
(distribution of powers) antara negara federasi dengan negara-negara bagian; • Suatu lembaga diberi
wewenang untuk menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara
bagian.
By: Yana Syafrie Jurusan Ilmu pemerintahan UMM Jl. Raya Tlogomas No.246 syafrie@umm.ac.id
Bentuk Negara (Aliran 2) Negara Kerajaan (Monarki) • Kepala negaranya→Raja, sultan, Kaisar, ratu. •
Kepala negara diangkat/dinobatkan secara turun temurun (kultur) • Kepala Negara →simbol (persatuan
dan kesatuan bangsa, dihormati) • Contoh:Inggris,Belanda, Jepang, Jerman,dll.
Continue...
Negara Republik • Kepala Negara →presiden • Republik →serikat dan kesatuan • Kepala Negara
→Presiden (simbol, kecuali sistem pemerintahannya memberikan posisi dominan kepada presiden) •
Kepala pemerintahan →PM
Negara Republik
Negara Republ ik
Negara Kerajaan
Negara Keraja an
Sistem Pemerintahan
Pemerintahan Parlementer • Pemerintahan dipilih secara langsung oleh warga • Anggota dan Pemimpin
kabinet (PM) dipilih oleh parlemen • Double Function (legislatif dan eksekutif) • To Govern→Partai
Pemenang Pemilu/Koalisi Partai • Kabinet bertahan →didukung mayoritas parlemen • Parlemen →
menjatuhkan kabinet (mosi tidak percaya) • PM →membubarkan parlemen
Continue…
Pemerintahan Presidensil • Eksekutif dan Legislatif →Independent • Authority →dipilih rakyat secara
terpisah • Pelaksana Kebijakan →Presiden • Kepala Negara + Kepala Pemerintahan →Presiden • Kabinet
bertanggung Jawab → Presiden
Pemerintahan Campuran
• Presiden →Kepala Negara • Kepala Pemerintahan →PM • Kabinet Bertanggung Jawab →Palemen •
Presiden tidak dapat dijatuhkan Parlemen • Presiden dapat membubarkan parlemen
• Kepartaian Tunggal • Kemakmuran Rakyat banyak • Tidak ada Hak Individu • Pemerintahan Komunis •
Sistem Pemerintahan Totaliter
By: Yana Syafrie Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang
John Locke • Fungsi Legislatif • Fungsi Eksekutif • Fungsi Federatif Montesqiueu • Fungsi Legislatif •
Fungsi Eksekutif • Fungsi Yudikatif
• Kekuasaan yang bersifat mengatur, atau menentukan peraturan; • Kekuasaan yang bersifat
melaksanakan peraturan; dan • Kekuasaan yang bersifat mengawasi pelaksanaan peraturan tersebut
Continue… 3 Jenis kekuasaan itu harus didistribusikan: • Kekuasaan yang bersifat mengatur adalah
kekuasaan perundang-undangan diserahkan kepada organ legislatif; • Kekuasaan yang bersifat
melaksanakan peraturan diserahkan kepada organ eksekutif; • Kekuasaan yang bersifat mengawasi
pelaksanaan peraturan diserahkan kepada organ yudikatif.
3 Perbedaan Penafsiran Teori • Di Amerika Serikat: pemisahan kekuasaan yang tegas, pemisahan organ-
organnya → Sistem Pemerintahan Presidensial. • Di Eropa Barat: organ yang satu dengan yang lainnya
terdapat hubungan timbal balik, seperti eksekutif dengan legislatif → Sistem Pemerintahan Parlementer.
• Di Swiss: badan eksekutif hanyalah badan pelaksana dari apa yang digariskan badan legislatif →Sistem
Pemerintahan Referendum
Pemisahan Kekuasaan (Gabriel A. Almond) •Rule Making Function •Rule Application Function •Rule
Adjudication Function
Rule Making Function • Berwenang merumuskan kemauan rakyat atau kemauan umum (public interest)
dengan jalan menentukan kebijaksanaan umum (public policy) yang mengikat seluruh masyarakat. •
Badan yang berhak menyelenggarakan kedaulatan rakyat dengan jalan menentukan public policy dan
menuangkannya dalam undang-undang.
Continue… • Teori Perwakilan → Indirect Democracy • Perwakilan →seseorang atau kelompok yang
mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk berbicara atau bertindak atas nama suatu kelompok
yang lebih besar. • Perwakilan →miniatur dari masyarakat secara keseluruhan (perasaan, pikiran, peta
kondisi masy). • Perwakilan → principal agent (bertinak atas nama pihak lain)
Jenis Perwakilan 2 Jenis Perwakilan (C.F. Strong): • Perwakilan Politik → terjadi dari adanya pe milihan
umum (pemilu). • Perwakilan Fungsional → dengan menggunakan mekanisme peng- angkatan.
4 Kategori Perwakilan • Independent → prinsip kepentingan publik yang diperjuangkan tidak tergantung
rakyat atau pemerintah. • Partai → Prinsip perjuangannya sesuai dengan program yang telah digariskan
oleh partai. • Rakyat → memperjuangkan kepentingan rakyat, akuntabilitas pada konstituen. •
Pemerintah → mewakili kepentingan pemerintah, orientasinya hanya sebagai kepanjangan tangan
pemerintah.
• Upaya Mencegah terjadinya absolutisme pemerintahan. • Adanya unsur pengawasan (check and
balances), dan mendampingi eksekutif. • Fungsi Kontrol (tertib, teratur, sustainable, efektif, dan efesien)
→ Planning, Progress Report, Decision/action.
Fungsi Badan Legislatif • Policy Making and Law Making Function (initiative, amendment, budget
authority) • To Control Executive (guard, specially control authority)
Fungsi Kontrol
• Question Hour • Interpellation → meminta keterangan • Enquete → mengadakan penyelidikan sendiri
• Mosi → Sistem Parlementer