Erwin Budi Cahyono Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Patogenesis PBS pada sirosis hati. PBS penderita sirosis hati pada dasarnya terjadi karena menurunnya sistem imun penderita sirosis, meliputi penurunan fungsi fagositosis sistem retikuloendotelial, penurunan fungsi fagositosis neutrofil, penurunan fungsi monosit, penurunan komplemen dan imunoglobulin G.
Teori-teori pertumbuhan bakteri pada cairan asites : 1. Teori translokasi bakteri Pada penderita sirosis > 70% ditemukan bakteri usus dalam cairan asitesnya. Mukosa usus oedem pada penderita sirosis hati dengan hipertensi porta, hingga integritas mukosa menurun, bakteri usus dapat menyusup masuk ke sistem limfoid submukosa, kemudian ikut aliran limfe ke limfonodi mesenterial, masuk ke cairan asites. Pernah dilaporkan kuman E. coli usus yang tampak dengan radioaktif pada cairan asites.
2. Teori Bakteriemia Penderita sirosis hati dengan asites mengalami penurunan sistem imun, sehingga tidak dapat mengontrol pertumbuhan bakteri komensal di usus, di faring, di paru dan di kandung kemih. Bakteri yang banyak diproduksi akan masuk ke sistem limfe sampai ke duktus toraksikus kemudian ke dalam aliran darah ke atrium kanan, terjadilah bakteriemia yang berkepanjangan. Selanjutnya bakteri akan berkembang dengan membentuk koloni.
Gambaran Klinis
Bisa asimtomatik Keluhan badan kuning (ikterus), panas badan, sakit perut, abdominal tenderness, perut membesar, muntah darah atau berak warna hitam, hipotensi, kesadaran menurun yang merupakan fase dari ensefalopati hepatikum.
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan : 1. Gambaran klinis 2. Pemeriksaan cairan asites, meliputi : - Jumlah lekosit polimorfonuklear (PMN) - Biakan cairan asites - Kadar glukosa dan protein - Kadar laktat dehidrogenase (LDH)
Tipe infeksi PBS Netrositik asites biakan negatif Bukan PBS : Bakterasites monomikrobial non netrositik Peritonitis bakterial sekunder Bakterasites polimikrobial
Pengelolaan PBS
Pemberian antibiotika empirik harus segera diberikan untuk mencegah komplikasi sepsis dan koma hepatikum. Dipilih antibiotika yang mampu mengeliminasi kuman penyebab infeksi PBS Antibiotika selama 5-10 hari : a. Cefotaxime 1-2 gram tiap 8 jam b. Ceftriaxone 1-2 gram sekali sehari c. Ceftazidime d. Amoxycilline & asam klavulanat e. Aztreonam
Indikasi punksi asites untuk diagnostik PBS : 1. Penderita sirosis hati dengan asites yang masuk perawatan pertama kali. 2. Penderita sirosis hati dengan asites yang selama perawatan terjadi : - Tanda-tanda peritonitis lokal : sakit perut, muntah, diare, ileus - Tanda sistemik dari infeksi : panas, lekositosis, SIRS - Ensefalopati hepatikum yang tidak jelas faktor presipitasinya - Fungsi ginjal yang cepat menurun yang tak jelas penyebabnya
Evaluasi
Terapi dinyatakan berhasil Bila tanda-tanda infeksi sistemik sudah tidak ada Penurunan jumlah lekosit PMN cairan asites Biakan cairan asites negatif
Prognosis
Ketahanan hidup 1 tahun sekitar 30-50 % Ketahanan hidup 2 tahun sekitar 25-30 % Angka kematian & kekambuhan 20-30 %, dipengaruhi : - ada / tidaknya gagal ginjal - derajat gagal fungsi hati yang berat - jenis kuman - usia penderita