Anda di halaman 1dari 14

PERITONITIS BAKTERI

SPONTAN
(PBS)
Pendahuluan

PBS peritonitis bakterial yg terjadi pd


penderita dgn asites, tanpa diketahui
sumber infeksi intra abdominal yg
memerlukan tindakan bedah.
Patogenesis PBS pd Sirosis Hati

1. Teori translokasi bakteri


Mukosa usus oedem pd pendrt sirosis hati dgn Ht portal,
hingga integritas , bakteri usus dpt menyusup masuk
ke sistem limfoid sub mukosa ikut aliran limfe ke
limfonodi mesenterial, masuk ke cairan asites.
2. Teori bakteriemi
sistem imun shg tak dpt mengontrol pertumbuhan
bakteri komensal di usus, faring, paru & di kandung
kemih. Bakteri overgrowth ini masuk ke sistem limfe
sampai ke duktus toraksikus ke dlm aliran darah ke
atrium kanan & terjadilah bakteriemi berkepanjangan
Gambaran Klinis

Gbran klinis PBS bervariasi :


Asimptomatis
Panas
Sakit perut
Diare
Vomitus ileus
Kesadaran
Sepsis
Syok septik
Perdarahan SCBA
Ensefalopati hepatic
Gambaran Klinis

Penelitian Runyon BA 1998, 489 PBS di dpt :


Panas : 69 %
Perut sakit : 59 %
Kelainan status mental : 54 %
Abdominal tenderness : 49 %
Diare : 32 %
Ileus paralitik : 30 %
Hipotensi : 21 %
Hipotermi : 17 %
Gambaran Klinis

Penelitian LA Lesmana di Jakarta 1999, 30 PBS di dpt :


Ikterus : 100 %
Nyeri perut : 80 %
Panas : 67 %
Perut membesar : 67 %
Kesadaran : 17 %
Diagnosis

1. Penderita sirosis hati dgn asites yg masuk perawatan


pertama kali.
2. Penderita sirosis hati dgn asites yg selama perawatan
terjadi :
- Tanda2 peritonitis lokal : sakit perut, muntah, diare
- Tanda sistemik dari infeksi : panas, septik syok
- Ensefalopati hepatic yg tak jelas faktor presipitasinya
- Fungsi ginjal yg cepat yg tak jelas penyebabnya
Kriteria diagnosa PBS
berdasar atas jml PMN dlm cairan asites & hasil biakan cairan asites

Tipe infeksi PMN/ mm3 Biakan

PBS 250 (+) monomikrobial


Netrositik biakan negatif (NABN) 250 (-)
Bukan PBS :
- Bakterasites monomikrobial 250 (+)
non netrositik (BMNN)
- Peritonitis bacterial sekunder 250 (+) polimikrobial
- Bakterasites polimikrobial 250 (+) polimikrobial
Peritonitis sekunder bila di dptkan keadaan
sbb :

1. Tdk respon dgn terapi antibiotik


2. Bakterasites polimikrobial dgn bakteri anaerob; jamur
3. Pd cairan asites di dpt 2 dari keadaan sbb :
- Glukosa < 50 mg/dl
- Protein > 10 g/l
- LDH > LDH serum
Macam2 bakteri yg di dpt dari biakan cairan
asites pd PBS :

E. coli
Klebsiella pneumoni
Streptococcus pneumoni
Streptococcus hemoliticus
Streptococcus hemoliticus
Streptococcus group D
Streptococcus Spp
Enterobacter
Pseudomonas
Staphilococcus aureus
Pengelolaan

Utk mengatasi infeksi intra peritoneum yg punya efek


samping minimal khususnya efek samping pd ginjal
(nefrotoksik). Obat tsb :
Sefotaksim dosis 1-2 gr/ 8 jam selama 5 10 hari
Seftriakson dgn dosis 1-2 gr 1 x sehari selama 5 hari
Seftasidim, seftisoksim, sefonisid
Amoksilinklafunalat
Aztreonam
Obat tsb diberikan dosis standart jangka waktu 5 10 hari.
Evaluasi keberhasilan terapi :
Bila tanda2 infeksi sistemik tak ada lagi
jml PMN cairan asites < 250/mm3
Jml leukosit normal
Biakan cairan asites negatif
Evaluasi secepatnya dilakukan 48 jam setelah pemberian antibiotik
empirik :
Evaluasi keadaan klinis
Pungsi asites ulang utk menghitung PMN
Bila setelah 48 jam pemberian antibiotik jml PMN < 25%/ tak
turun bahkan naik, terapi tak berhasil.
Harus segera di evaluasi pemberian antibiotik. Bila mungkin
disesuaikan dgn biakan.
Pemeriksaan lebih teliti akan kemungkinan peritonitis sekunder
Terpi profilaksis pd PBS :

1. Merupakan faktor risiko independent utk terjadinya


infeksi termasuk PBS.
2. Pd sirosis hati dgn asites yg tak mengalami perdarahan
saluran cerna bila penderita sembuh dari episode PBS :
diberikan norfloksasin 400 mg/hari
3. Sirosis hati dgn asites yg belum pernah PBS
4. Penderita PBS dimana kadar protein cairan asites < 1
gr/dl, utk mencegah memburuknya fungsi ginjal
diberikan albumin 1,5 g/kg BB pd 6 jam pertama
kemudian 1 g/kg BB selama 3 hari
Prognosis

Walaupun dgn pengelolaan yg baik angka


kematian & kekambuhan masih tinggi, 20 30%
Ketahanan hidup 1 thn 30 50%, sedang 2 thn 25
30%
Faktor yg mempengaruhi angka kematian pd PBS :
- Gagal ginjal,
- Derajat kegagalan fungsi hati yg berat,
- Jenis kuman
- Usia penderita

Anda mungkin juga menyukai