Penyusun
Pembimbing
Apraksia tambahan
(Liepmann)
Limb-kinetic
ideasional
disosiasi
ideomotor
konsepsual
konduksi
Apraksia unik
Buccofacial
(oral)
PEMERIKSAAN
PADA PASIEN
APRAKSIA
Peragaan perintah
Pekerjaan aktivitas
unit motorik
Verbal
Tes pergerakan
intransitif
Perlihatkan
obyek/
gambar
transitif
Peragaan
penggunaan
obyek
Penggunaan obyek
Pengetahuan
cara kerja alat
& obyek yang
berhubungan
EVALUASI
Pengenalan alat
Peragaan
Pemecahan
masalah
mekanik
APRAKSIA LIMB-KINETIC
Kehilangan kemampuan melakukan pergerakan halus,
lembut ataupun pergerakan jari secara individual.
Terjadi pada anggota gerak kontralateral lesi hemisfer.
Lebih mungkin bagian dari gangguan elemen motorik.
Lawrence dan Kuypers : pada seekor monyet
memperlihatkan gangguan serupa pada lesi sistem
kortikospinal.
Patofisiologi
Pada individu pengguna tangan kanan, berhubungan
dengan lesi pada hemisfer kiri.
Pada individu kidal berhubungan dengan lesi pada
hemisfer kanan.
Apraksia ideomotor diinduksi oleh lesi pada berbagai
struktur, termasuk korpus kalosum, lobus parietalis inferior,
area suplemen motorik.
Juga berhubungan dengan lesi subkortikal yang mengenai
ganglia basalis dan substasia alba.
Lesion A causes callosal, apraxia of the left limb, lesion B causes limb-kinetic
apraxia of the right limb, and lesion C causes left parietal apraxia of both limbs.
representasi
gerakan
tersimpan dalam
hemisfer kiri
Heilman dkk & Rothi dkk : Pasien dengan kerusakan lobus parietalis
akan`mengalami gangguan diskriminasi-komprehensif sedangkan yang
memiliki lesi yang lebih anterior tidak mengalami gangguan.
Geschwinds schema. Lateral view of the left side of the brain. AF = arcuate
fasciculuc; MAC = motor association cortex; MC = mototr cortex; VAC =
visual association cortex; VC = visual cortex.
VERBAL,
GESTURAL OR
OBJECT INPUT
MOVEMENT FORMULA
OR PRAXICONS (Inferior
Parietal Lobe)
INNERVATORY
PATTERNS
(SMA)
LEFT HEMISPHERE
CORTICO-SPINAL
SYSTEM
RIGHT HEMISPHERE
CORTICO-SPINAL
SYSTEM
APRAKSIA DISOSIASI
Gambaran klinis
Heilman : ketidakmampuan untuk memperagakan suatu
perintah tanpa memperlihatkan suatu bentuk aksi yang
dapat dikenali.
Peragaan dan penggunaan obyek sangat kurang.
DeRenzi dkk : ketidakmampuan dalam memperagakan
respon pergerakan terhadap stimulus visual atau taktil,
namun akan mampu memperagakannya dalam perintah
verbal.
Patofisiologi
Diskoneksi kalosal.
Gazzaniga dkk serta Gescwind & Kaplan : fungsi bahasa
hemisfer kiri, representasi pergerakan bilateral, lesi
kalosum apraksia disosiasi hanya pada lengan kiri.
Apraksia disosiasi kalosum :
tidak dapat melakukan suatu kemampuan gerak
terhadap perintah pada lengan kiri, namun dapat
memperagakan/ menggunakan obyek sebenarnya.
formulasi pergerakan pada hemisfer kanan telah
terputus dari hemisfer kiri.
Pasien dengan representasi pergerakan bilateral dapat
memperagakan & menggunakan obyek sebenarnya pada
lengan kiri tidak mengenai f/ bahasa, dan hemisfer
kanan mengandung formulasi pergerakan diperlukan
untuk transkode ruang waktu representasi aksi motorik.
lesi kalosum
kombinasi apraksia
disosiasi dan apraksia
ideomotor
apraksia disosiasi +
kesalahan spasial dan
temporal (ideomotor)
APRAKSIA KONDUKSI
Gambaran klinis
Pasien melakukan banyak kesalahan ketika meniru
peragaan dan ketika memperagakan suatu perintah verbal.
Patofisiologi
sistem visual
Akses
praksikon input
praksikon output.
APRAKSIA IDEASIONAL
Suatu ketidakmampuan dalam melakukan suatu seri
aktivitas, suatu perencanaan ideasional.
Kesulitan dalam merunut suatu aktivitas yang diperintahkan
Sebagian besar pasien memiliki penyakit demensia (Pick).
Sebagian besar mengalami perbaikan dengan penggunaan
obyek sebenarnya.
Kesalahan dalam penggunaan obyek sebenarnya mungkin
berhubungan dengan gangguan konsepsi dan gangguan
produksi berat.
APRAKSIA KONSEPSUAL
Gambaran klinis
Kerusakan pada pengetahuan yang diperlukan untuk
menseleksi dan menggunakan alat/obyek secara baik
diistilahkan sebagai apraksia konsepsual.
Pasien membuat kesalahan isi dan pemilihan alat.
Pasien mungkin tidak me-recall tipe aksi yang berhubungan
dengan alat ataupun obyek yang spesifik (pengetahuan aksi
alat dan obyek), dan selanjutnya membuat kesalahan isi.
Patofisiologi
Liebmann : pengetahuan konsepsi berlokasi di lobus
parietalis bagian kaudal, sedangkan DeRenzi & Luccelli
menyebutkannya di daerah hubungan temporoparietal.
Ochipa dkk : pengetahuan produksi dan konsepsual
keduanya memiliki daerah representasi yang lebih lateral,
dan daerah representasi kontralateral terhadap tangan.
Diskoneksi kalosum apraksia konsensual pada tangan
yang kontralateral.
Ochipa dkk : apraksia konsepsual dan ideomotor tidak
selalu berhubungan.
Apraksia ideomotor dapat tidak memperlihatkan apraksia
konsepsua, dan sebaliknya.
Patofisiologi
Tognola dan Vignolo : lesi daerah frontal, operkulum
sentralis, insula anterior dan girus temporalis (mengenai
frontal dan operkulum sentralis), lesi daerah parietal tidak
berhubungan dengan apraksia oral.
Benson dkk : pasien dgn lesi di parietal apraksia oral.
Apraksia oral dan afasia Broca sering ditemukan
bersamaan, namun kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Karena sistem anatomis yang memediasi praksis facial
tidak sama dengan sistem yang memediasi pergerakan
yang digunakan untuk berbicara.
Apraksia oral juga dapat terjadi bersamaan dengan afasia
konduksi, namun hal ini belum dapat diterangkan.
PENATALAKSANAAN
PASIEN DENGAN APRAKSIA
Pemeriksaan Neuroradiologi
Menyingkirkan adanya massa pada otak.
Mengevaluasi kemungkinaan adanya atropi yang
menyokong suatu kelainan degeneratif.
Pemeriksaan Histopatologi
Tergantung penyebab dasarnya
Temuan histopatologi yang spesifik lebih sering ditemukan
pada penyakit-penyakit degeneratif.
KESIMPULAN
Praksikon terletak di dalam lobus parietalis inferior kiri.
Kerusakan pada lobus parietal menyebabkan suatu defisit
produksi yang disebut apraksia ideomotor.
Pasien apraksia ideomotor akan membuat kesalahan spasial
dan temporal; pasien akan gagal dalam memperagakan,
meniru dan menggunakan obyek yang sebenarnya dan juga
tidak dapat membedakan antara posisi/sikap yang benar
ataupun salah dalam menggunakan obyek.
Pasien apraksia konduksi lebih tidak mampu dalam meniru
suatu sikap daripada memperagakan sikap suatu perintah;
terdapat disosiasi antara praksikon input dan output.
Apraksia buccofasial/oral memperlihatkan ketidakmampuan pergerakan yang meliputi aksi pada bibir, mulut,
lidah, wajah, dagu, laring dan faring, sering disertai dengan
gangguan afasia.
Penatalaksanaan lebih ditujukan untuk membuat pasien
dapat hidup lebih mandiri dan aman.
Pengobatan yang diberikan dapat berupa terapi okupasi
dan terapi fisik, dan penting juga peran serta keluarga.
Tidak ada obat-obatan yang diketahui bermanfaat untuk
mengatasi keadaan apraksianya.
Pick's Disease
Pick's disease is a rare brain disorder, characterized by shrinkage of the
tissues of the frontal and temporal lobes of the brain and by the presence of
abnormal bodies (Pick's bodies) in the nerve cells of the affected areas of the
brain. Pick's disease usually begins between the ages of 40 and 60. The
symptoms are similar to Alzheimer's disease, with a loss of language abilities,
skilled movement, and the ability to recognize objects or people.
when a person hears a command to reach for a object, the left auditory association cortex
decodes the meaning of the request and passes it on to the left parietal association cortex. Using
information received from the right parietal association cortex about the spatial location of the
object, neural circuits in the left parietal association cortex assess the relative location of the
person's hand and the object and send information about the starting and ending coordinates to
the left premotor cortex. There, the sequence of muscular contractions necessary to perform the
movement is organized, and this sequence is executed through the primary motor cortex and its
connections with the spinal cord and subcortical motor systems.