RANCANGAN AWAL
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) 2015-2019
OUTLINE
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN HINGGA 2014
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
ORIENTASI BARU PEMBANGUNAN NASIONAL
KETERKAITAN MISI RPJPN, NAWA CITA DAN RPJMN 20152019
SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Slide - 2
Evaluasi
RPJMN 2010-2014
Arahan
RPJPN 2005-2025
Visi Misi
Presiden terpilih
Rancangan
Teknokratis
RPJMN
2015-2019
Rancangan
RPJMN
2015-2019
Aspirasi
Masyarakat
Musrenbang RPJMN
dan Sidang Kabinet
Rancangan
Akhir
RPJMN
2015-2019
Slide - 3
Slide - 4
RPJMN 3 (2015-2019) disusun Sebagai Penjabaran dari Visi Misi, Program Aksi
Presiden/Wakil Presiden Jokowi Dan Jusuf Kalla Dan Berpedoman Pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
Slide - 5
PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN HINGGA
2014
Slide - 6
Sumber: BPS
Slide - 7
Pertumbuhan Ekonomi,
Tingkat Kemiskinan, dan Indeks Gini
16
0.41
0.42
0.41
14
0.41
14
13.3
12
12.4
0.4
11.96
10
11.47
10.5
0.39
0.38
8
0.38
0.37
6.5
6.2
4
Indeks Gini
0.41
0.413
0.37
6.23
5.62
5.5
4.6
0.36
0.35
0.34
2009
2010
2011
Tingkat Kemiskinan
2012
Pertumbuhan Ekonomi
2013
2014
Index Gini
Slide - 8
No
1
2
3
4
5
6
Komoditi
Produksi Padi
Produksi Beras
Produksi Jagung
Produksi Kedelai
Produksi Gula
Produksi Daging Sapi dan
Kerbau
2009
64,399
40,404
17,630
0,975
2,517
0,279
2010
66,469
41,703
18,328
0,907
2,290
0,290
2011
65,757
41,256
17,643
0,851
2,268
0,290
2012
69,056
43,326
19,387
0,843
2,544
0,410
2013
70,867
44,462
18,510
0,808
2,817
0,420
INDIKATOR PERTANIAN
Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 2004 2013
No
Indikator
Satuan
Kinerja
Beras
Cabe
Daging
Sapi
Gula
Jagung
Kedelai
Bawang
Merah
Ribu
Ton
Ribu
Ton
Ribu
Ton
Juta
Ton
Ribu
Ton
Juta
Ton
Ribu
Ton
KIB I
KIB II
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013*)
236,9
189,6
438,1
1.406,5
289,5
250,3
302,3
7,5
6,9
9,9
11,0
14,4
16,3
18,1
24,4
17,8
12,0
11,8
19,9
24,1
39,4
45,6
67,9
90,5
65,0
33,5
23,2
1,2
2,1
1,6
3,1
1,2
1,7
2,0
2,7
3,1
2,5
1.089,6
186,1
1.776,0
702,5
276,3
339,5
1.805,3
1,1
1,1
1,1
1,4
1,2
1,3
1,7
2,1
1,9
1,2
48,9
53,1
78,5
107,6
127,8
63,8
70,6
156,4
95,2
68,6
Slide - 10
Upaya menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata melalui perbaikan derajat
kesehatan dan gizi masyarakat ditandai dengan perbaikan kesehatan ibu dan anak, perbaikan
gizi masyarakat, dan pengendalian penyakit. Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34
pada 2007 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (2012). Berbagai indikator derajat kesehatan
termasuk kesehatan reproduksi perlu mendapat perhatian khusus kedepan karena angka
kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (2012).
Angka kelahiran total (Total Fertility Rate) masih cukup tinggi yaitu 2,6 kelahiran per wanita usia
subur (15-49 tahun).
Slide - 11
100
80
60
117,0
116,2
103,9
95,8
78,8
78,7
112,5
98,1
94,1
81,2
95,2
74,2
65,2
69,6
48,3
40
18,4
20
27,9
14,6
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
APM SD/sedera ja t
APM SMP/sedera ja t
APK SMA/sedera ja t
2010
2011
2012
APK SD/sedera ja t
APK SMP/sedera ja t
APK PT
Pembangunan pendidikan juga telah mampu meningkatkan pemenuhan hak penduduk usia sekolah dalam
memperoleh layanan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A dari 94,1 persen menjadi 95,8 persen, dan APM SMP/MTs/Paket B meningkat dari 65,2 menjadi
78,8 persen pada periode 2004-2012. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh meningkatnya angka partisipasi
sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun yang pada tahun 2013 secara berturut-turat mencapai
98,4 persen dan 90,7 persen. Dengan kata lain, hanya sekitar 1,6 persen anak usia 7-12 tahun dan 9,3 persen anak
usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah
Capaian Pembangunan Pendidikan perlu ditingkatkan lagi karena sesuai amanat Undang-Undang No.20/2013
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, seluruh anak usia 7-15 dari latar belakang apapun mempunyai hak yang sama
untuk mengikuti pendidikan dasar.
Slide - 12
Keberhasilan dalam penegakan hukum tercermin dalam penanganan tindak pidana korupsi. Dalam
hal penegakan hukum atas tindak pidana korupsi telah menunjukkan capaian yang cukup
signifikan. Di tingkat preventif, pemerintah telah merumuskan Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK). Adapun di tingkat represif, terdapat peningkatan
penanganan perkara korupsi dari tahun ke tahun, KPK mengeksekusi putusan semula 36 (tahun
2010) meningkat menjadi 44 (2013). Kejaksaan melakukan penuntutan tindak pidana korupsi
semula hanya 1.706 perkara (2010) meningkat menjadi 2.023 perkara(2013). Keberhasilan
penegakan hukum di bidang korupsi juga ditandai dengan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi
Slide - 13
dari 2,8 (skala 0-10) pada tahun 2009 menjadi 32 (skala 0-100) pada tahun 2013.
76%
70%
63%
57%
60%
52%
50%
41%
40%
33%
30%
30%
19%
20%
10%
0%
8%
13%
8%
3%
1%
2%
2008
1%
0%
1%
2007
K/L
23%
18%
0% 2%
2009
18%
7%
2%
3%
2010
Provinsi
9%
4%
2011
Kabupaten
2012
2013
Kota
Reformasi birokrasi menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik di berbagai unit pelayanan
publik dengan penerapan teknologi informasi, pelayanan terpadu satu pintu, serta standar
pelayanan lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan . Sejalan dengan hal itu,
akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah juga semakin baik yang ditandai
dengan semakin meningkatnya instansi pemerintah yang memperoleh opini WTP dan
memperoleh predikat akuntabel atas pelaksanaan SAKIP.
Slide - 14
Capaian Pembangunan
Bidang Infrastruktur Tahun 2009-2013
No
Kegiatan
2009
2010
2011
2012
2013
1
2
3
4
5
86,02
212
12
135
90
87,00
273
21
81
94
87,22
296
41
216
118
90,82
345
74
319
130
92,50
402
213
816
138
6
7
8
9
10
11
2
12
47,71
51,19
174.909
2.000
32
44,19
55,54
92.431
2.000
1
105
63,48
55,60
114.201
16.403
1
175
65,05
57,82
64.785
16.544
2
509
67,73
59,71
102.714
29.810
16.875
20.000
36.738
201.469
184.333
24.051
(72,5%)
27.670
(83,4%)
30.413
(91,6%)
31.092
(93,7%)
32.918
(99,2%)
12
13
Penyediaan
infrastruktur dasar
penyediaan
Pembangunan
permukiman dan
perumahan terus
meningkat
diantaranya melalui
penyediaan Rumah
Sehat Sederhana
Bersubsidi sebanyak
121.000 unit (2013).
Akses air minum
meningkat menjadi
66,8 persen (2013),
demikian juga akses
sanitasi layak
meningkat menjadi
59.8 persen (2013).
Pembangunan infrastruktur di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan daya saing dan akses masyarakat
terhadap infrastruktur dasar. Daya saing infrastruktur pada tahun 2009 bila dibandingkan dengan tahun 2005
mengalami penurunan, namun pada tahun 2013 daya saing infrastruktur Indonesia kembali meningkat.
Peningkatan daya saing infrastruktur itu terutama didorong oleh peningkatan sektor telekomunikasi dan
transportasi.
Slide - 16
Pencapaian pembangunan di daerah tertinggal berdasarkan indikator utama yang digunakan, yaitu:
pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia, walaupun mengalami
peningkatan yang lambat, secara umum telah menunjukkan perbaikan dari tahun 2009. IPM
meningkat dari 65,77 (2009) menjadi 67,48 (2012), tingkat kemiskinan dari 20,19 persen menjadi
18,31 persen pada tahun 2012, dan rata-rata pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,84 persen
menjadi 6,16 persen.
Slide - 17
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
Wilayah Sulawesi
Wilayah Kalimantan
23,77%
9,30 %
4,83 %
Pertumb. Ekonomi
8.21%
Pertumb. Ekonomi
30,53
Tingkat Kemiskinan
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran
12,07 %
6.177,20
5,66%
43,70
Tingkat Kemiskinan
6,69 %
932,90
Tingkat Pengangguran
5,30%
4,74 %
Pertumb. Ekonomi
8,67%
17,86
Tingkat Kemiskinan
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa)
Tingkat Pengangguran
13,99 %
2.045,60
5,23 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov
1,79 %
Pertumb. Ekonomi
6,38 %
30,43
Tingkat Kemiskinan
30,50%
1.199,6
0
Tingkat Pengangguran
3,97%
1,26 %
0,27 %
1,54 %
Pertumb. Ekonomi
7,33 %
Pertumb. Ekonomi
6.58%
Pertumb. Ekonomi
27,61
Tingkat Kemiskinan
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa)
Tingkat Pengangguran
11,36 %
15.983,60
6,65 %
Wilayah Maluku
8,97
Tingkat Kemiskinan
19,79%
828,30
Tingkat Pengangguran
4,06 %
6,80
Tingkat Kemiskinan
16,42%
427,20
Tingkat Pengangguran
6,37 %
PERMASALAHAN DAN
TANTANGAN
PEMBANGUNAN
Slide - 19
Kelemahan Sendi
Perekonomian Bangsa
Intoleransi dan Krisis Kepribadian
bangsa
Slide - 20
LINGKUNGAN STRATEGIS
Slide - 22
GEO-EKONOMI
Perkembangan dan Proyeksi Ekonomi Dunia
Share terhadap PDB Dunia (nominal)
70.0%
65.9%
63.9%
62.5%
61.9%
62.0%
60.8%
59.6%
58.5%
57.3%
56.2%
40.4%
41.5%
42.7%
43.8%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
34.1%
36.1%
37.5%
38.1%
39.2%
38.0%
Proyeksi
20.0%
10.0%
0.0%
2010
2011
2012
2013
Advanced Economies
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Kawasan dengan
pertumbuhan ekonomi
>6% pada tahun 2019
23
Sumber: IMF (2014)
Slide - 23
Aliran modal asing ke negara berkembang terus meningkat tajam. Seiring dengan
terjadinya pemulihan negara-negara maju di tengah penarikan stimulus moneter bertahap
yang luar biasa, sehingga kondisi global akan membaik secara signifikan.
Perkiraan Aliran Net FDI tahun 2019
24
Pergeseran Paradigma
Arsitektur Kerjasama Ekonomi Global
Multilateral
Trading System
Kebuntuan
putaran
doha
Bilateral
Trading
Arrangment
Noodle
Bowl
Syndrome
Plurilateral/Reginal
Trading Arrangment
Contoh: AEC, ASEAN+1
FTA
WTO
MEGA TRADING
BLOCK
Seperti:
RCEP, TPP, TTIP
Slide - 25
GEO-POLITIK
Posisi Geografi Indonesia (1)
1. NEGARA MARITIM
dengan Luas Laut Indonesia: 5,5 juta km2 (luas laut seluruh dunia: 361 juta km2):
Laut 80% dan darat 20%.
Laut nasional yang mencapai 3,2 juta km2,
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,3 juta km2.
Keunggulan Natural (Alamiah): amat subur dan nyaman iklimnya; amat kaya sumber
daya alam (SDA); Kekayaan SDA alam khatulistiwa (berwujud: inersi matahari)
terbesar, sebagai sumber inersi masa depan. SDA Alam Tropis (hutan tropis)
sebagai Paru-paru Dunia, sumber O2 demi kehidupan dan kesehatan umat
manusia.
SDA Kelautan menjadi Sumber Pangan dan Gizi serta Energi Umat
Manusia yang tidak ternilai.
PELUANG Menjadi Negara Maritim dan Pengembangan Ekonomi Berbasis SDA
Kelautan dan Kehutanan, Pengembangan Ekonomi Pariwisata Tropis.
ANCAMAN : Eksplorasi dan eksploitasi ilegal sumber daya alam oleh pihak asing
jika Indonesia tidak mampu melindungi dan mengelolanya. Ancaman lainnya
adalah terhadap kelestarian lingkungan hutan dan sumber daya alam Lainnya.
Slide - 27
Selat Malaka
Pintu masuk Tunggal Jalan Laut Tersingkat
antara Samudra Pasifik dan Bagian Utara
Samudra Hindia dan Jalur Perdagangan
Terpadat.
BONUS DEMOGRAFI
Indeks Pertumbuhan Penduduk 2010-2035
Terdapat perbedaan dalam pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur,
dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok lansia (60 tahun ke atas)
Indeks penduduk Indoneisa 2010-2035
(dengan indeks tahun 2010=100%)
Catatan:
Definsi lansia adalah penduduk usia 60+ (UU 13 tahun
1998 tentang Kesejahteraan Lansia )
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-3025
TERBATAS: Internal Pemerintah
Slide - 29
51
50
49
50,5
2028-2031: Dependency
Ratio terendah (46,9%)
48,6
47,7
48
47,2
47
46
2011: Proporsi
penduduk usia
produktif >50%
45
46,9
47,3
*) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-14 th dan usia 65+ terhadap penduduk usia 15-64 th
Slide - 30
Cina
7.0
9.2
Korsel
7.3
13.2
Singapura
8.2
13.6
Thailand
6.6
15.5
Sumber:
NEGARA MAJU
i.
NEGARA BERKEMBANG
i.
ii.
ORIENTASI BARU
PEMBANGUNAN NASIONAL
DASAR-DASAR
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan antarwilayah
Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
Membangun dari pinggir dan dari desa
Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sektor dan jenis usaha
yang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas,
inovasi, kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat
Slide - 35
MENUJU INDONESIA
YANG JAUH LEBIH BAIK
Mengejar peningkatan daya saing
Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang
kuat dan berkualitas
Mengurangi ketimpangan antarwilayah
Memulihkan kerusakan lingkungan
Memajukan kehidupan bermasyarakat
Slide - 36
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
8.
37
38
39
1. Mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan
falsafah Pancasila
7 Misi Pembangunan
2015-2019
Mewujudkan masyarakat
yang berkepribadian dalam
kebudayaan (M7)
Pendidikan:
1. Mengembangkan kurikulum
melalui Evaluasi kurikulum
secara ketat, komprehensif
dan berkelanjutan
Kebudayaan:
1. Memperkukuh karakter bangsa
yang menghargai keragaman,
bertoleran, berakhlak mulia,
bermoral, beretika, bergotong
royong
Hukum:
1. Memperkuat Penegakan HAM
2. Meningkatkan Pendidikan HAM
Slide - 41
7 Misi Pembangunan
2015-2019
1. Mewujudkan Indonesia
yang berdaya saing (M5)
2. Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan
dan demokratis
berlandaskan Negara
Hukum. (M2)
3. Mewujudkan politik luar
negeri bebas aktif dan
memperkuat jati diri
sebagai negara maritime
(M3)
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar
internasional (C6)
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
(C7)
3. Mewujudkan masyarakat
demokratis berlandaskan
hukum
7 Misi Pembangunan
2015-2019
Memperkuat kehadiran
negara dalam melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan
terpercaya (C4)
Pencegahan dan
Pemberantasan korupsi
melalui harmonisasi
peraturan perundangundangan, Meningkatkan
Efektivitas implementasi
kebijakan anti-korupsi dan
Meningkatkan aspek
preventif pencegahan
korupsi.
Peningkatan Penegakan
Hukum yang Berkualitas
melalui peningkatan
keterpaduan Sistem Peradilan
Pidana, Reformasi Sistem
Hukum Perdata, serta
harmonisasi dan evaluasi
peraturan terkait HAM Slide - 43
Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan
Negara Hukum (M2)
4. Mewujudkan Indonesia
aman, damai, dan bersatu
7 Misi Pembangunan
2015-2019
Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu
menjaga kedaulatan
wilayah, menopang
kemandirian ekonomi
dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara
kepulauan. (M1)
9 Agenda Prioritas
(Nawacita)
Menghadirkan kembali
negara untuk melindungi
segenap bangsa dan
memberikan rasa aman
pada seluruh warga Negara
(C1)
Slide - 44
7 Misi Pembangunan
2015-2019
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan
berkeadilan
Mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan
Negara Hukum (M2)
Memulai desentralisasi
asimetris
Pemerataan pembangunan
antar wilayah terutama
desa, kawasan timur
Indonesia dan kawadan
perbatasan.
Penataan daerah otonom
baru untuk kesejahteraan
rakyat
1. Peningkatan kualitas
pelaksanaan desentralisasi
dan otonomi daerah
2. Mempercepat pembangunan
kawasan perbatasan di
berbagai bidang, terutama
ekonomi dan keamanan
3. Mengembangkan Rencana
Tata Ruang yang Berkualitas,
Tepat Waktu dan Serasi
antardokumen Rencana
Slide - 45
6. Mewujudkan Indonesia
asri dan lestari
7 Misi Pembangunan
2015-2019
Slide - 46
7. Mewujudkan Indonesia
menjadi negara kepulauan
yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan
kepentingan nasional
7 Misi Pembangunan
2015-2019
Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan
nasional (M6)
Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian
ekonomi dengan
mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan, melalui:
(C1)
memperkuat jati diri sebagai
negara maritim
1. Percepatan pengembangan
ekonomi kelautan melalui
pengembangan industri
kelautan
2. Pengembangan konektivitas
dan sistem logistik melalui
pengembangan sistem
transportasi laut nasional.
3. Penetapan zona industri dan
aglomerasi industri
perikanan
4. Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas,
daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut.
5. Meningkatkan wawasan dan
budaya bahari serta
penguatan peran SDM dan
Iptek kelautan
6. Meningkatkan harkat dan
taraf hidup nelayan dan
masyarakat pesisir
Slide - 47
7 Misi Pembangunan
2015-2019
8. Mewujudkan Indonesia
berperan penting dalam
pergaulan dunia
internasional
Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan
nasional (M6)
1. Meningkatkan kualitas
perlindungan WNI/BHI di luar
negeri
2. Meningkatkan peran Indonesia
dalam kerjasama Selatan-Selatan
dan Triangular
3. Meningkatkan peran
kepemimpinan Indonesia di
Asean.
4. Menguatkan diplomasi ekonomi
Indonesia dalam forum bilateral,
multilateral, regional dan global.
1. Percepatan pengembangan
ekonomi kelautan melalui
pengembangan industri kelautan
2. Pengembangan konektivitas dan
sistem logistik melalui
pengembangan sistem
transportasi laut nasional.
3. Penetapan zona industri dan
aglomerasi industri perikanan
4. Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas, daya
dukung dan kelestarian fungsi
lingkungan laut.
5. Meningkatkan wawasan dan
budaya bahari serta penguatan
peran SDM dan Iptek kelautan
6. Meningkatkan harkat dan taraf
hidup nelayan dan masyarakat
pesisir
Slide - 48
Katahanan Pangan
Produksi Padi
Produksi Jagung
Produksi Kedelai
Ketahanan Energi
Produksi Minyak Bumi
Produksi Gas Bumi
Produksi Batubara
Penggunaan Gas Bumi Dalam negeri
Penggunaan Batu Bara Dalam negeri
*Angka APBNP 2014
Baseline 2014
Sasaran 2019
5,5%*
USD3.499,9
(2013)
5,3%*
11,25% **
5,94%
6-8 %
Menuju
USD 7000
3,5%
5-6%
5-5,5%
**Maret 2014
Slide - 50
waduk
Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
Rasio elektrifikasi
Akses Air Minum Layak
Akses Sanitasi Layak
Kondisi mantap jalan nasional
Pengembangan jalan nasional
Pembangunan jalan baru
Pengembangan jalan tol
Pengembangan panjang jalur kereta api
Pengembangan pelabuhan
Dwelling Time Pelabuhan
Pengembangan bandara
On-time Performance Penerbangan
Kab/Kota yang dijangkau broadband
Baseline 2014
Sasaran 2019
51,44 m3/det
21 waduk
118,6 m3/det
30 waduk
11%
20%
81,5%
70 %
60,5 %
94 %
38.570 km
1.028 km
260 km
4.682 km
278
6-7 hari
237
75%
82%
100%
100%
100%
100 %
46.770 km
2.650 km
1.194,9 km
7.471 km
450
3-4 hari
252
95 %
100%
Slide - 51
*2012
Baseline
2014
Sasaran
2019
15,5%
63,0-64,0
26%
66,5-68,5
75,11%
62,63 *
80%
75
n.a.
32
3,63
75%
65
4
7,37
6,82
33,48
9
8,0
83,48
30%
10%
60%
20%
Slide - 52
Sasaran
2019
73,83*
0,41
meningkat
menurun
1,49%/tahun
(2000-2010)
2,6 (2012)
1,19%/tahun
(2010-2020)
2,3
8,1 (tahun)*
8,8 (tahun)
94,1%*
96,1 (%)
50,4%*
68,7%*
62,5%*
73,5%*
48,2%*
68,4 (%)
84,2%
81,0%
84,6%
65,0%
346**
32***
306
24
Sasaran Pokok
7. KESEJAHTERAAN RAKYAT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Gini
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk
Kesehatan
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
*2013
**2009
*** 2012
Slide - 53
Baseline
2014
Sasaran
2019
22,4**
40-50
8. PEMBANGUNAN KELAUTAN
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke
PBB
Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk
pembangunan ekonomi nasional, a.l : Produksi
perikanan tangkap dan budidaya (juta ton )
Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka
meningkatkan konektivitas laut
Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan
sumber daya hayati laut, a.l. melalui:
- Peningkatan luas kawasan konservasi laut (%)
- Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya
perikanan dan kelautan
9. PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN
Peran Luar Jawa dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Tertinggal yang dientaskan
(lihat sasaran
infrastruktur)
20 juta ha
n.a.
53,4 %
41
133*
45-47%
39 Kabupaten
Slide - 54
No.
Wilayah
Sumatera
23,8
24.6
Jawa
58,0
55,1
Bali Nustra
2,5
2,6
Kalimantan
8,7
9,6
Sulawesi
4,8
5,2
Maluku Papua
2,2
2,9
Keterangan :
Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2
Slide - 55
Slide - 56
AGENDA PRIORITAS 1
Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
Negara
1.
2.
3.
4.
menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan dalam rangka menjamin kedaulatan
dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamankan sumber
daya alam dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Arah Kebijakan
1
Meningkatkan pengawasan dan penjagaan, serta penegakan hukum di laut dan daerah
perbatasan;
AGENDA PRIORITAS 2
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya
1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan
publik melalui reformasi sistem kepartaian dan sistem pemilu,
penguatan sistem presidensial dan penguatan lembaga perwakilan
2. Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik
dan Pembangunan
3. Membangun transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintahan
4. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi
nasional (RBN)
5. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan
Kebijakan Publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik
yang baik
Slide - 60
AGENDA PRIORITAS 3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara kesatuan
1. Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya Desentralisasi Asimetris
2. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan
Timur Indonesia
3. Pengurangan Ketimpangan Antar Kelompok Ekonomi
Masyarakat
Slide - 61
AGENDA PRIORITAS 4
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya
1. Peningkatan Penegakan Hukum yang Berkeadilan
2. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
3. Pemberantasan Tindakan Penebangan Liar, Perikanan Liar,
dan Penambangan Liar
4. Pemberantasan Narkoba dan Psikotropika
5. Menjamin Kepastian Hukum Hak Kepemilikan Tanah
6. Melindungai Anak, Perempuan, dan Kelompok Marjinal
Slide - 62
AGENDA PRIORITAS 5
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
1. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
2. Pembangunan Pendidikan khususnya Pelaksanaan Program
Indonesia Pintar
3. Pembangunan Kesehatan khususnya Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
4. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marjinal melalui
Pelaksanaan Program Indonesia Kerja
Slide - 63
AGENDA PRIORITAS 6
Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing
Di Pasar Internasional
1. Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan
Pembangunan
2. Membangun Transportasi Massal Perkotaan
3. Membangun Infrastruktur/Prasarana Dasar
4. Peningkatan Efektivitas, dan Efisiensi dalam Pembiayaan Infrastruktur
5. Penguatan Investasi
6. Mendorong BUMN menjadi Agen Pembangunan
7. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi
8. Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
9. Pengembangan Kapasitas Perdagangan Nasional
10. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
Slide - 64
AGENDA PRIORITAS 7
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
1. Peningkatan Kedaulatan Pangan
2. Kedaulatan Energi
3. Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
4. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
5. Penguatan Sektor Keuangan
6. Penguatan Kapasitas Fiskal Negara
Slide - 65
AGENDA PRIORITAS 8
Melakukan revolusi karakter bangsa
1. Peningkatan kualitas pendidikan karakter untuk membina budi
pekerti, membangun watak, dan mengembangkan kepribadian.
2. Peningkatan wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak usia
sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme
dan rasa cinta tanah air.
3. Peningkatan pemahaman mengenai pluralitas sosial dan
keberagaman budaya dalam masyarakat.
4. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan ilmu dasar dan ilmu
terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ industri.
5. Peningkatan budaya produksi sehingga lebih kuat dari budaya
konsumsi.
6. Peningkatan budaya inovasi di masyarakat.
Slide - 66
AGENDA PRIORITAS 9
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia
1. Pembangunan kembali modal sosial dalam rangka
memperkukuh karakter dan jati diri bangsa.
2. Penegakan hukum secara tegas sesuai amanat konstitusi.
3. Menguatnya lembaga kebudayaan
4. Meningkatnya promosi dan diplomasi kebudayaan
5. Meningkatnya partisipasi pemuda di berbagi bidang
pembangunan
Slide - 67
TERIMA KASIH
Slide - 68