FISIOLOGI
KANDUNGAN EMPEDU
Air
Garam empedu
Bilirubin
Kolesterol
Asam lemak
Lesitin
Natrium
Kalium
Kalsium
Klorida
Bikarbonat
Empedu hati
97,5 g/dl
1,1 g/dl
0,04 g/dl
0,1 g/dl
0,12 g/dl
0,04 g/dl
145, 04 mEq/L
5 mEq/L
5 mEq/L
100 m Eq/L
28 mEq/L
FUNGSI
emulsifikasi atau fungsi deterjen dari
garam-garam empedu
garam-garam empedu membantu
absorbsi dari (1) asam lemak (2)
monogliserida (3) kolesterol (4) lemak
lain dalam traktus intestinal
ETIOLOGI
Metabolik
Kolik
bilier adalah
intake makanan
berlemak
MANIFESTASI KLINIS
Ikterik terjadi
dengan
tersumbatnya duktus
komunis empedu.
Urine berwarna sangat
gelap; feses warna pucat.
Defisiensi vitamin A, D, E, K
(vitaminvitamin yang larut
dalam lemak).
Mual, muntah
WOC
TES LAB.
USG
Endoscopic Retrograde
Cholangio
Pancreatography (ERCP)
PTC (perkutaneus
transhepatik
cholengiografi)
Cholecystogram
CT Scan
Foto Abdomen
Penatalaksanaan Cholelitiasis
Penatalaksanaan non-pembedahan
Menghancurkan
batu empedu dengan
menginfus pelarut kedalam kandung
empedu.
Mengangkut batu empedu melalui endoskopi
ERCP.
rendah lemak.
FARMAKOTERAPI
Analgesik
Asam senodeoksikolik (chenodiol
atau CDCA)
Tindak lanjut jangka panjang dam
pemantauan enzim-enzim hepar
harus dilakukan.
Litotripsi
Pembedahan
Kolesistektomi
Minikolesistekstomi
Kolesisteksomi
endoskopi
Kolesistitis akut,
Pankreatitis akut, emfiema
Perforasi kandung empedu
Kolangitis, kolesistitis, koledokolitiasis,
dan ileus batu empedu.
Identitas pasien
Batu empedu insidennya semakin sering
individu berusia di atas 40 tahun. Jumlah
wanita yang menderita batu kolesterol dan
penyakit kandung empedu adalah empat kali
lebih banyak daripada laki-laki. Biasanya
wanita tersebut berusia > 40 tahun, obesitas.
(Smeltzer & Bare, 2002).
Keluhan Utama
Nyeri pada abdomen kuadran kanan atas menjalar ke
scapular kanan adalah yang terjadi 2 sampai 4 jam
setelah makan yang mengandung sejumlah besar
lemak, mual, perut kembung, dan gangguan
pencernaan (Smeltzer & Bare, 2002).
Riwayat Penyakit Sekarang
Gangguan epigastrium, seperti rasa penuh, distensi
abdomen dan nyeri yang samar pada kuadran kanan
atas abdomen (Smeltzer & Bare, 2002).
B5 (Bowel)
Anoreksia, Nausea / vomiting
Tidak ada toleransi makanan berlemak dan
mengandung gas
Rasa seperti terbakar pada epigastrik (heart
burn)
Ada peristaltik, kembung dan dyspepsia
Kegemukan
Kehilangan berat badan (kurus)
B6 (Bone)
Demam menggigil, jaundice, kulit kering dan
pruritus, cenderung perdarahan (defisiensi Vit
K), dan kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
DX
Nyeri
akut b/d
proses
penyakit,
adanya
batu
Tujuan dan
Kriteria
NOC
NIC
Aktivitas
DX
Tujuan dan
Kriteria
Ketidaks
eimbang
an
nutrisi:
kurang
dari
kebutuh
an tubuh
b/d
muntah
dan
penurun
an
asupan
nutrisi.
Pasien mampu
mencapai status
nutrisi : intake
makanan dan
minuman yang
adekuat setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan 3x
24 jam perawatan,
dengan kriteria:
Intake makanan
per oral
Intake cairan per
oral
Intake nutrisi
parenteral
Intake nutrisi per
NGT
NOC
NIC
Status
Manage
nutrisi : men
intake
nutrisi
makana
n dan
minuma
n
Aktivitas
Kolaborasikan dengan dokter
untuk memulai diet cair jernih
yang dilanjutkan diet lunak
rendah lemak untuk
mengurangi stimulasi kandung
empedu dan nyeri yang
ditimbulkan serta
kemungkinan kambuh kembali
Lakukan penghitungan kalori
setiap kali selesai makan untuk
mengkaji defisiensi nutrisi
Pantau bising usus, onbservasi
distensi abdomen
Pantau BUN, albumin serum
Dorong asupan cairan sampai
2500/hr kecuali terdapat
indikasi
DX
Tujuan dan
Kriteria
Ketidaks
eimbang
an
nutrisi:
kurang
dari
kebutuh
an tubuh
b/d
muntah
dan
penurun
an
asupan
nutrisi.
Pasien mampu
mencapai status
nutrisi : intake
makanan dan
minuman yang
adekuat setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam perawatan,
dengan kriteria:
Intake makanan
per oral
Intake cairan per
oral
Intake nutrisi
parenteral
Intake nutrisi per
NGT
NOC
NIC
Status
Manage
nutrisi : men
intake
nutrisi
makana
n dan
minuma
n
Aktivitas
Diskusikan pilihan makanan yang
disukai
Berikan lingkungan yang tenang tanpa
stres pada waktu makan
Dorong aktivitas dan ambulasi untuk
menstimulasi motilitas lambung
Timbang BB
Berikan pendidikan kesehatan tentang
diet untuk penyakit cholelitiasis
seperti diet rendah lemak; hindari
eskrim, mentega, kuah daging,
makanan yang digoreng; hindari
makanan yang mengandung gas: kol,
kembang kol, buncis, minuman soda
dll; hindari makanan berbumbu pedas,
kafein, semua jenis jeruk yang
mengiritasi mukosa lambung;
anjurkan pasien dan orang terdekat
untuk meningkatkan kandungan
lemak dalm diet secara perlahan.
Diskusikan perlunya penurunan berat
badan Diskusikan pentingnya istirahat,
khususnya sesudah makan
DX
Tujuan dan
Kriteria
Resiko
kerusaka
n
integrita
s kulit
b/d
ikterus.
Pasien mampu
menghindari
resiko kerusakan
integritas kulit
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 1 x
24 jam, dengan
kriteria:
Suhu kulit
Sensasi
Elastisitas
Hidrasi
Tekstur
Integritas kulit
Abnormal
pigmentasi
Lesi kulit
NOC
NIC
Integrita Manage
s
men
jaringan pruritus
: Kulit
dan
membra
n
mukosa
Aktivitas
DX
NOC
NIC
Aktivitas
Kurang
pengetahua
n tentang
proses
penyakit
dan
penatalaksa
naan
cholelithiasi
s b/d
kurangnya
informasi.
Pasien mampu
memahami proses
penyakit dan
penatalaksanaan dari
penyakit cholelitiasis,
dengan kriteria:
Proses penyakit
spesifik
Faktor penyebab
dan pencetus
Faktor resiko
Efek penyakit
Tanda dan gejala
dari penyakit
Potensial
komplikasi dari
penyakit
Pencegahan
komplikasi
Penatalaksanaan
penyakit
Pengetah
uan :
proses
penyakit
Mengajar :
Proses
penyakit (
Teaching:
Disease
Process)
DX
Resiko
perdarahan
b/d
gangguan
pembekua
n darah.
Tujuan dan
Kriteria
NOC
NIC
Pasien mampu
Kontrol Pencegahan
mengontrol resiko resiko
perdarahan
perdarahan
(Bleeding
setelah dilakukan
Precaution)
tindakan
keperawatan 3x24
jam
, dengan kriteria:
Monitor faktor
resiko
lingkungan
Monitor faktor
resiko dari
perilaku
Mengembangka
n strategi kontrol
faktor resiko
Modifikasi gaya
hidup untuk
mengurangi
resiko
Aktivitas
Monitor adanya perdarahan
pada pasien
Catat nilai hemoglobin dan
hematokrit
Monitor tanda gejala
perdarahan
Monitor nilai PT
(Prothrombin time) , PTT
(Partial thromboplastin
Time), hitung thrombus.
Monitor tekanan darah
Anjurkan pasien untuk
bedrest
Lindungi pasien dari trauma
yang dapat menyebabkan
perdarahan
Anjurkan pasien untuk
makan makanan yang
banyak mengandung
vitamin K