Anda di halaman 1dari 15

PARKINSONS DISEASE

BAIQ HULHIZATIL AMNI


H1A212011

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2015

pendahuluan
Parkinsonism merupakan karakteristik dari
beberapa manifestasi klinis yang
ditimbulkan oleh Parkinsonisme Disease,
gejala yang muncul seperti kekakuan
pada otot, gangguan bicara, distonia
wajah dan anggota gerak, gangguan
perilaku serta kognitif, tremor, kehilangan
refluks postural, dan gerak motorik
(Katrin, et al., 2011).

DEFINISI

Parkinsonisme adalah suatu sindrom


yang ditandai dengan tremor ritmis,
bradikinesia, kekakuan otot, dan
hilangnya refleks tubuh. Parkinsonisme
adalah gangguan yang paling sering
melibatkan sistem ekstrapiramidal. (Price
A.,Wilson L, 2012).

ETIOLOGI

Sekitar 5-10 % kasus memiliki etiologi


genetik.
Dua hipotesis yaitu mekanisme hipotesis
radikal bebas dan hipotesis neurotoksin
(Harsono, 2011).

Epidemiologi

Prevalensi rata-rata dari penyakit


Parkinson di Negara-negara Eropa adalah
berkisar 65,6 per 100.000 hingga 12.500
per 100.000 dan insidensinya dari 5 per
100.000 hingga 346 per 100.000. Di Asia
prevalensinya lebih rendah yakni berkisar
15 per 100.000 hingga 328 per 100.000
(Chen & Tsai, 2010).

patofisiologi

Penyakit Parkinson memiliki gejala utama yaitu


bradikinesia, rigiditas, tremor yang sebagian
disebabkan oleh ketidakseimbangan aktivitas
sistem motorik alfa dan motorik gamma.
Didapatkan depresi aktivitas gamma dan
peningkatan aktivitas alfa. Dasar patologi
terjadinya penyakit Parkinson adalah lesi yang
terdapat pada ganglia basal ( kaudatus,
putamen, palidum, nucleus subtalamus) dan
batang otak ( substansia nigra, nukleus rubra,
lokus seruleus). Penyakit atau kelainan sistem
motorik dapat dibagai sebagai berikut :

Piramidal : kelumpuhan disertai reflek tendon yang


meningkat dan reflek superficial yang abnormal
Ekstrapiramidal : didominasi oleh adanya gerakangerakan involuntary
Serebelar : adanya ataksia, walaupun sensasi
proprioseptif normal, sering disertai nistagmus
Neuromuscular : kelumpuhan, sering disertai atrofi
otot, dan reflex tendon yang menurun
Pada semua kasus pasien dengan penyakit
Parkinson, didapatkan kadar dopamine di striatum
sangat berkurang demikian juga pada substansia
nigra dan globus palidus

Manfes dan diagnosis


Terdapat empat gejala motorik pada penyakit
parkison, yaitu tremor saat istirahat, lambatnya
pergerakan (bradikinesia), kekakuan, instabilitas
postural. Selain gejala motorik, pasien dengan
penyakit Parkinson juga menunjukkan beberapa
gejala non-motorik seperti disfungsi otonom,
kelainan kognitif / neurobehavioral, gangguan
sensorik dan tidur.
Beberapa kriteria untuk menentukan diagnosis
seperti kriteria oleh UK Parkinsons Disease Society
Brain Bank (UKPDSBB) atau National Institute of
Neurological Disorders and Stroke (NINDS) yaitu :

Langkah 1 (diagnosis sindrom Parkinson) :


Bradikinesia ( kelambatan gerakan) dan setidaknya salah satu dari berikut :
Kekuatan otot
4-6 Hz tremor
Instabilitas postural
Langkah 2 (kriteria ekslusi penyakit parkinson idiopatik) :
Stroke berulang
Cedera kepala berulang
Riwayat ensefalitis
Tanda babinski
Respon negatif terhadap dosis besar levodopa
Langkah 3 (kriteria positif diagnosis pasti penyakit Parkinson) :
Rest tremor
Gangguan progresif
Respon yang baik pada levodopa
Menunjukan gejala klinis 10 tahun atau lebih

Pemeriksaan penunjang yang dapat


dilakukan yaitu pemeriksaan EEG yang
dapat menunjukkan perlambatan yang
progresif dengan memburuknya penyakit.
CT-scan otak menunjukkan atrofi kortikal
difus.

prognosis
cacat 20 tahun setelah onset, sedangkan
yang lain mungkin cacat setelah 10 tahun.
Gejala-gejala Parkinson cenderung menjadi
lebih buruk secara bertahap dari waktu ke
waktu. Namun, kecepatan perkembangan
sangat bervariasi dari orang ke orang
(Connolly, 2014).

komplikasi
Penyakit Parkinson sering disertai dengan
masalah-masalah lain, yang mungkin dapat
diobati seperti : Kesulitan berpikir; Depresi
dan perubahan emosional; mengalami
perubahan emosi; Masalah menelan;
Masalah tidur dan gangguan tidur; masalah
kandung kemih; sembelit (Schuepbach,
2013).

penutup
Penyakit Parkinson adalah penyakit
neurodegeneratif yang bersifat kronis
progresif, merupakan suatu
penyakit/sindrom karena gangguan pada
ganglia basalis akibat penurunan atau
tidak adanya pengiriman dopamine dari
substansia nigra ke globus palidus/
neostriatum (striatal dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson merupakan penyakit
kronis yang membutuhkan penanganan
secara holistik meliputi berbagai bidang.

Daftar pustaka

Chen S.Y & Tsai S.T, 2010. The Epidemology of Parkinsons


Diseases. Tzu Chi Medical Journal. 2010 : 73-81.
Connolly BS, Lang AE. 2014. Pharmacological Treatment of
Parkinson Disease. JAMA. 311(16): 1670-1683
Harsono, 2014. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Harsono. 2011. Buku ajar neurologi klinis. Bab II. Jakarta: gadjah
mada university press. halaman :59-107.
Joesoef A.A, 2011. Patofisiologi dan Manajemen Penyakit Parkinson
dalam Machfoed M.H et al (ed) Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair, Hal. 173-187
Katrin Sikk, Sulev Haldre, Sten-Magnus Aquilonius. Et al., 2011.
Review Article Manganese-Induced Parkinsonism due to Ephedrone
Abuse. Available from:
http://downloads.hindawi.com/journals/pd/2011/865319.pdf
(Acessed: 21 April 2015)

Lingor, Paul et al. 2011. Diagnosis and Differential Diagnosis of Parkinsons


Disease, Diagnosis and Treatment of Parkinson's Disease. InTech, Available
from: http://www.intechopen.com/books/diagnosis-and-treatment-ofparkinson-s-disease/diagnosis-and-differential-diagnosis-of-parkinson-sdisease [Accessed : 2015, April 19]
Machfoed MH, Hamdan M, Machin A, Wardah RI, 2011. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Saraf. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair
Ropper AH, Brown AH. 2005. Adams and victor's principles of neurology. 8th
ed part 4. Chapter 34. New york: The McGraw-Hill Companies, inc.p: 660-704
Scuepbach WMM, et al. 2013. Neurostimulation for Parkinsons Disease with
Early Motor Complications. New England Journal of Medicine. 368(7): 610-623
Varma D & Sen D, 2015. Role of the Unfolded Protein Respone in the
Pathogenesis of Parkinson's Disease. Acta Neurobiol Exp 2015, 75 : 1-26.
Wilson LM, Price SA, 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyaki
ed 6, Jakarta : EGC
Papaperopoulos S et al, 2015. Digital Health Revolution : Is It Time for
Affordable Remote Monitoring for Parkinson Disease ?.Frontiers in Neurology
2015, 6 : 1-3

Anda mungkin juga menyukai