Penurunan Kesadaran (KOMA)
Penurunan Kesadaran (KOMA)
KOMA
Oleh :
Reza Indri Saraswati
FAA 111 0015
Pembimbing:
dr. Bambang, Sp.S
BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
FEBRUARI
2016
Proses Kesadaran
Keadaan sadar ditentukan oleh 2
komponen yaitu formasio retikularis dan
hemisfer serebral.
Formasio retikularis terletak di rostral
midpons, midbrain (mesencephalon) dan
thalamus ke korteks serebri. Ini
dinamakan ascending reticular activating
system (ARAS).
Content (isi kesadaran) ditentukan oleh
korteks serebri.
ARAS
cont
Ascending reticular activating system (ARAS)
menentukan derajat kesadaran (arousal):
somnolen, stupor, semi koma, koma.
Cortex cerebri dan interaksi area fungsional di
cortex cerebri.
menentukan fungsi intelektual (kognitif) dan
emosional (afek) content of conciousness
Interaksi antara ARAS dan cortex cerebri =
kesadaran normal
Gangguan Kesadaran
Dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gangguan pada ARAS dan kedua
hemisfer cerebri (somnolen, stupor,
coma)
2. Gangguan pada pusat kognitif
mempengaruhi fungsi mental, ekspresi,
psikologis, melibatkan sensasi, emosi
dan proses berpikir (delirium, ilusi,
halusinasi)
Koma
Istilah yang digunakan untuk pasien yang
tidak sadar.
Pasien tidak berbicara dan hanya bereaksi
dengan memberikan refleks terhadap
stimulus nyeri.
Dapat pula tidak terdapat respon pada
individu dengan koma dalam.
Pemeriksaan Neurologi
Penilaian GCS
Tanda vital
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan fungsi batang otak:
Gerakan bola mata
Reflek kornea
Dolls eye phenomenom
Reaksi pupil terhadap cahaya
Pola pernapasan
Pola Pernapasan
Dekortikasi:
lesi di atas midbrain
Deserebrasi:
Lesi di bawah midbrain
Diagnosis banding
1. Vegetative state
Bangun, mata
terbuka, memiliki
siklus bangun tidur
(sleep-wake cycles),
namun tidak
bereaksi terhadap
stimulus seperti
perintah verbal
Fungsi batang otak
intak
diagnosis banding
2. Locked-in syndrome
terdapat kerusakan
batang otak
Pasien sadar dan
membuka mata, namun
paralisis (tidak dapat
bergerak atau berbicara)
Hanya mampu
berkomunikasi dengan
cara mengedip dan
gerakan bola mata
vertikal
KOMA
Vegetative
state
Locked-in
syndrome
Daftar Pustaka
1. Snell RS. Clinical Neuroanatomy for Med Stud. 5th ed;2006.
2. Baehr M, Frotscher M. Diagnosis topik neurologi DUUS. Ed.
4. Jakarta: EGC, 2010.
3. Mardiati R. Susunan saraf otak manusia. Jakarta: Sagung
seto, 2010.
4. Smith E, Delargy M. Locked-in syndrome. BMJ Clinical Rev;
2005. Vol. 330.
Terima Kasih