Karsinoma BCC
Karsinoma BCC
Sinonim :
KLINIS
Plak warna seperti mutiara atau nodula
ukuran bervariasi, permukaan translusen,
sering ada telangiektasi, tepi bergulung,
tengah sering erosi/ulserasi
Biasanya asimtomatis, kadang sedikit gatal
Tumbuh lambat, jarang metastase
Destruksi lokal
Bentuk
KLINIS
Tidak spesifik
Modula eksotik >> dgn skuama/krusta,
erosi, ulserasi , warna bisa pink,
merah, abu-abu, kecoklatan
Biasanya asimtomatis, kadang nyeri,
berdarah
Metastase terutama melalui kelenjar
betah bening
Lokal biasanya distruktif
DIAGNOSIS :
- biopsi
TERAPI :
- Elektro surgery
- Cryo surgery
- Bedah eksisi
- Radiasi
MELANOMA MALIGNA
Kanker
MELANOMA MALIGNA
4 TIPE
Lentigo MM (px tua)
Superficial spreading melanoma (70%)
Acral lentiginous melanoma (kulit hitam >)
pertumbuhan vertikal
Nodular melanoma (nodula hitam, hitam, batas jelas)
MELANOMA MALIGNA
LMM
: wajah, lengan
SSM : pria : punggung >>; wanita : betis >>
ALM : telapak tangan, telapak kaki, dibawah kuku
NM : semua permukaan kulit
Asimtomatis
MELANOMA MALIGNA
Dx
:
klinis, biopsi
Evaluasi metastase : limfonadi,
DL, LFT, foto thorax
Tx
:
Surgical excision
Lymph node dissection
Chemotherapy
Tx (-) metastase
SKLERODERMA
DEFINISI
dengan jelas
Faktor famili, kehamilan diduga sebagai
penyebab presipitasi
Insidens : wanita >> laki-laki
Usia : 20-40 tahun
Gejala klinis
Bercak sklerotik, plak soliter, bercak multipel
da keras pada perabaan
Pengobatan :
Tidak terdapat pengobatan spesifik
Kortikosteroid intralesi, topical atau sistemik
hasil masih meragukan
diketahui
GEJALA KLINIS
menyerupai
Morfea
Mukosa terserang
Organ-organ dalam terserang
LUPUS ERITEMATOSUS
DEFINISI
merupakan penyakit yang menyerang sistem
konektif dan vaskuler.
LUPUS ERITEMATOSUS
ETIOLOGI
LUPUS ERITEMATOSUS
CDLE :
SLE :
CDLE
SLE
Usia > 30 Th
40 tahun
LUPUS ERITEMATOSUS
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Dermatitis Ceboroic
Psoriasis Vulgaris
Tinea Corporis
PENGOBATAN
Hindari trauma fisik
Sinar matahari
Lingkungan yang sangat dingin
Obat sistemik
Klorokuin 1 2 tab 3 - 6 mg
Kortikosteroid topikal ; oral
LUKA BAKAR
DEFINISI
Kerusakan/kehilangan jaringan yang disebabkan oleh
kontak dengan sumber panas (api, air panas, listrik,
radiasi, bahan kimia) sehingga sering terjadi
gangguan fungsi kulit.
Fungsi kulit yang terjadi antara lain : sawar tehadap
invasi bakteri, termoregulasi, serta sawar terhadap
perpindahan air ke dalam dan keluar badan, serta
elektrolit yang diperankan oleh stratum korneum.
PATOFISIOLOGI
Perubahan patofisiologi diakibatkan oleh efek
panas dan reaksi inflamasi akut.
EFEK PANAS :
1. Koagulasi protein :
Tampak berturut-turut dari dalam ke luar :
- zona koagulasi
- zona stasis
- zona erimatosa
PATOFISIOLOGI
Zona erimatosa :
Epidermis utuh, dilatasi pembuluh darah,
permeabilitas pembuluh darah terganggu.
Zona stasis :
Kerusakan endotel, trombosit, lekosit dan
gangguan perfusi. Bila terjadi hipoksia, infeksi
atau gangguan aliran darah yang lebih berat,
akan berubah menjadi jaringan mati.
Zona koagulasi :
Terjadi obletarasi total pembuluh darah.
PATOFISIOLOGI
Derajat tiga
Kerusakan pada seluruh lapisan kulit, dapat
mengenai otot, tendon, tulang.
Permukaan luka putih mengkilat atau coklat
kehitaman, terbentuk eskar yg keras, tidak elastik,
tanpa nyeri
Luka bakar derajat II, luas < 15% pada orang dewasa
Luka bakar derajat II, luas < 10% pada anak
Luka bakar derajat III, luas < 1% pada wajah, tangan, kaki
Luka bakar derajat II, luas < 15-25% pada orang dewasa
Luka bakar derajat II, luas < 10-20% pada anak
Luka bakar derajat III, luas < 10% kecuali pd wajah, tangan, kaki
Luka bakar derajat II, luas < 25% pada orang dewasa
Luka bakar derajat II, luas < 20% pada anak
Luka bakar derajat III, luas < 10% atau disertai komplikasi gangguan
jalan nafas, trauma jaringan lunak dan yang disebabkan aliran listrik
Luka bakar derajat sedang dan berat indikasi MRS
:
cepat kering, mudah diobservasi,
pertumbuhan kuman lebih sedikit
:
jaringan yg masih hidup menjadi kering,
berikatan dengan krusta dan lepas bersama
krusta
PERAWATAN TERTUTUP
Keuntungan
Bahan penutup
:
melindungi terhadap kontaminasi bakteri,
mengurangi penguapan, eksudasi protein,
membantu melepaskan debris dan lebih nyaman
untuk px / mengurangi nyeri
:
katun, nilon, bahan biologis, berpori-pori
besar / kecil menyerap eksudat / mencegah
kontaminasi debridment
PEMAKAIAN ANTIMIKROBA
Antibiotika topikal
Krim perak sulfadiazin 1%, Solusio perak nitrat 0,5%,
gentamisin menekan proliferasi kuman, mencegah
sepsis
Diberikan 1 x sehari, didahului nekrotomi
Luka kotor diberikan 2-3 x sehari
Antibiotika sistemik
Saat dilakukan tindakan, luka bakar disertai penyulit
seperti selulitis, trauma, pneumonia, dilakukan
berdasarkan hasil kultur dan tes resistensi