Documents - Tips - Laporan Kasus Mata Sani
Documents - Tips - Laporan Kasus Mata Sani
RETINOPATI DIABETIK
IDENTITAS
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Tgi. Pemeriksaan
: Ny. K
: Perempuan
: 73 tahun
: Rawa Sari
: Pensiunan PNS
: 28 Oktober 2014
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Penglihatan pada mata kiri buram secara
perlahan sejak 6 bulan yang lalu dan tidak
disertai mata merah
Keluhan Tambahan
:
Mata kanan juga mengalami keluhan serupa
namun tidak separah pada mata kiri
Riwayat Operasi :
Pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Tanda Vital
:
TD : 135/90 mmHg
N
: 84x/m
RR : 18 x/m
S
: Afebris
Kepala
: Normocephal, tidak terdapat deformitas
Telinga
: Discharge (-)
Hidung
: Deviasi septum (-), epistaksis (-),
discharge (-)
Mulut
: Sianosis (-), pucat (-)
Leher
: Pembesaran KGB (-)
Thoraks
Jantung
STATUS OFTALMOLOGIKUS
Visus
Keterangan
Tajam
Penglihatan
Koreksi
Addisi
OD
0,6 f
OS
0,2 f
Distansia pupil
Kacamata lama
60/58
-
Keterangan
OD
OS
Eksoftalmus
Tidak ada
Tidak ada
Endoftalmus
Tidak ada
Tidak ada
Deviasi
Tidak ada
Tidak ada
Gerakan
bola mata
Baik ke
segala arah
Baik ke
segala arah
Supra Silia
Keterangan
OD
OS
Warna
Hitam
Hitam
Letak
Simetris
Simetris
Keterangan
OD
OS
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Ektropion
Tidak ada
Tidak ada
Entropion
Tidak ada
Tidak ada
Blefarospasme
Tidak ada
Tidak ada
Trikiasis
Tidak ada
Tidak ada
Sikatriks
Tidak ada
Tidak ada
11 mm
11 mm
Hordeolum
Tidak ada
Tidak ada
Kalazion
Tidak ada
Tidak ada
Ptosis
Tidak ada
Tidak ada
Fissura Palpebra
Keterangan
Hiperemis
Folikel
Papil
Sikatriks
Anemia
Kemosis
OD
OS
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Konjungtiva Bulbi
Keterangan
Injeksi konjungtiva
Injeksi siliar
Perdarahan
subkonjungtiva
Pterigium
Pinguekula
Nevus
Pigmentosus
Kista Dermoid
OD
OS
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sistem Lakrimalis
Keterangan
Punctum Lakrimal
Tes anel
OD
Terbuka
Tidak dilakukan
OS
Terbuka
Tidak dilakukan
Sklera
Keterangan
Warna
Ikterik
OD
Putih
-
OS
Putih
-
Kornea
Keterangan
Kejernihan
Permukaan
Ukuran
Sensibilitas
Infiltrat
Ulkus
Perforasi
Arkus Senilis
Edema
Tes Placido
OD
Jernih
Licin
12 mm
Baik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Regular
OS
Jernih
Licin
12 mm
Baik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Regular
Keterangan
Kedalaman
Kejernihan
Hifema
Hipopion
Efek Tyndall
OD
Dalam
Jernih
Tidak ada
Tidak ada
-
OS
Dalam
Jernih
Tidak ada
Tidak ada
-
Iris
Keterangan
Warna
Kripte
Bentuk
Sinekia
Koloboma
PupilKeterangan
Letak
Bentuk
Ukuran
Refleks cahaya langsung
Refleks
langsung
cahaya
tidak
OD
Coklat
Jelas
Bulat
Tidak ada
Tidak ada
OD
OS
Coklat
Jelas
Bulat
Tidak ada
Tidak ada
OS
Di Tengah
Bulat
3 mm
Positif
Di Tengah
Bulat
3 mm
Positif
Positif
Positif
Lensa
Keterangan
Kejernihan
Letak
Shadow tes
OD
Jernih
Di tengah
Negatif
OS
Jernih
Di tengah
Negatif
Badan Kaca
Keterangan
Kejernihan
OD
Sulit di nilai
OS
Sulit di nilai
Fundus Okuli
Keterangan
Reflex fundus
Papil
Bentuk
Batas
Warna
Makula lutea
Refleks
Edema
Retina
Perdarahan
CD Ratio
Ratio AV
Sikatriks
OD
+
O
+
Bulat
Tegas
Kuning
kemerahan
Bulat
Tegas
Kuning
kemerahan
Tidak terlihat
Tidak terlhat
Tidak terlihat
Tidak terlihat
+
0,3
1:3
Tidak ada
+
0,3
1:3
Tidak ada
Palpasi
Keterang
OD
an
Nyeri tekan
OS
Tidak ada
Massa tumor
Tidak ada
Tensi
okuli Normal /palpasi
(palpasi)
Non Contact
16,2
Tonometri
Schiotz
5,0 17,3
Tonometri
Kampus Visi
(5,5 g)
Keteran OD
gan
Tes Konfrontasi
Sama
Tidak ada
Tidak ada
N+0
13,2
5,5 15,9
OS
dengan Sama
dengan
RESUME
Pasien
Penglihatan
Pada
Diagnosis Kerja :
Diagnosa Banding :
Retinopati
diabetes Proliferatif
PENATALAKSANAAN
Edukasi kepada pasien tentang penyakit
retinopat diabetik
Mengontrol gula darah dan tekanan darah yang
bertujuan untuk mengurangi progresifitas
penyakit dengan menggunakan obat oba tan
dan dan perubahan gaya hidup serta disarankan
juga agar pasien kontrol ke dokter bagian ilmu
penyakit dalam.
Prognosis :
Okuli Dekstra
Okuli
Sinistra
Ad Vitam
: Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad Fungsitionam: Dubia ad malam Dubia ad malam
Ad Sanationam : Dubia ad malam Dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI RETINA
RETINOPATI DIABETIK
DM merupakan penyakit kronik degeneratif
tersering dengan angka morbiditas dan
mortilitas yang tinggi di dunia
Penyakit mata yang disebabkan karena DM ;
Retinopati
Katarak
Glaukoma
diabetik
Epidemiologi :
40%
- 80 % pada pasien DM
Timbul setelah 5 15 tahun mempunyai riwayat DM
Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki
laki
Ditemukan pada 24 40% pasien DM <5 tahun dan
meningkat hingga 53 84% setelah menderita DM
selama 15 20 tahun
FAKTOR RISIKO :
Diabetes
Ras
Kondisi Medis
Wanita hamil
PATOFISIOLOGI
Hiperglikemia memicu
terbentuknya reactive
oxygen intermediates
(ROIs) dan advanced
flycation
endproducts(AGEs)
Kerusakan
Hiperglikemia
kronik
mengaktivasi
jalur poliol
Meningkatkan
glikosilasi dan
ekspresi aldose
reduktase
Akumulasi
sorbitol
Glikosilasi dan
akumulasi sorbitol
mengakibatkan
kerusakan endotel PD
dan disfungsi enzim
endotel
Hiperglikemia
mengaktivasi
transduksi sinyal
interselular protein
kinase C (PKC)
Memicu terbentuknya
ikatan antara leukosit
dan endotel PD
VEGF menstimulasi
ekspresi intracellular
adhesion molecule-1
(ICAM-1)
MANIFESTASI KLINIS
Gejala :
Floaters
Penglihatan
Distorsi
Hilangnya
kabur
Tanda :
Microaneurisma
Dot
KLASIFIKASI
Stadium
PROLIFERATIF RETINOPATI
DIABETIK (PDR)
Retinopati diabetik proliferatif merupakan
komplikasi mata yang paling berat pada diabetes
melitus
Retinopati diabetik proliferatif gejala awal
ditandai oleh adanya pembuluh pembuluh baru
pada diskus optikus (NVD) atau dibagian retina
manapun (NVE).
MAKULOPATI
DIAGNOSIS
Metode diagnostik terkini yang disetujui oleh
American Academy of Ophthalmology (AAO)
adalah fundus photography.
Pemeriksaan penunjang lainnya :
Pemeriksaaan
Derajat 2
Derajat 3
- Soft eksudat
Perdarahan
- Venous Beading
Hard exudate
-Intraretinal microvascular abnormalities (IRMA)
Klasifikasi
Retinopati Tanda
Pada
Pemeriksaan
Diabetik
Mata
Derajat 4
Retinopati DM non-proliferatif
derajat
sedang-berat
yang
ditandai oleh:
Perdarahan derajat sedangberat
Mikroaneurisma
IRMA
Derajat 5
KOMPLIKASI
Perdarahan Vitreous
Ablasio Retina
Glaukoma
Kebutaan
PENATALAKSANAAN
Terapi laser
Laser
Vitrectomy
Vitrectomy
NPDR
Prognosis
Pada mata yang mengalami edema makular dan
iskemik yang bermakna akan memiliki prognosa
yang buruk dengan atau tanpa terapi laser,
dibandingkan mata denga edema dan perfusi
yang relatif baik.
BAB III
ANALISA KASUS
Keluhan utama :
Pandangan
PEMERIKSAAN FISIK
Assesment :
Retinopati Diabetikum Non Proliferatif (NPDR)
ODS
Pseudofakia ODS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan
PENATALAKSANAAN
Edukasi ke pasien tentang penyakit retinopati
diabetik baik faktor risiko dan pencegahan serta
pengobatan.
Meminta pasien untuk mengontrol gula darah
dan tekanan darah yang bertujuan untuk
mengurangi progresifitas penyakit dengan
menggunakan obat obatan dan faktor lifestyle
dan disarankan agar pasien juga kontrol ke
dokter bagian ilmu penyakit dalam
TERIMAKASIH