Anda di halaman 1dari 16

DISTRIBUS

I OBAT
Limdra, Lina,
Martha, Pipin,
Silvia

DISTRIBUSI

???

Rangkaian kegiatan dalam rangka


pengeluaran dan pengiriman obatobat yang bermutu dari gudang
secara merata dan teratur untuk
memenuhi permintaan unit
pelayanan kesehatan.
kegiatan mendistribusikan perbekalan
farmasi di rumah sakit untuk
pelayanan individu dalam proses
terapi bagi pasien rawat inap dan
rawat jalan serta untuk menunjang
pelayanan medis.
Prinsip dan Tujuan Distribusi ????

Prinsip distribusi:
distribusi obat harus aman, efektif dan
efisien.
harus dapat menjamin obat benar bagi
penderita tertentu, tepat dosis, jumlah,
waktu dan cara penggunaan benar.

Tujuan distribusi:
Terlaksananya penyebaran obat secara
merata dan teratur serta terjaminnya mutu
serta efisiensi pengunaan obat.

Distribusi obat yang efektif, berdasarkan


pada perencanaan sistem dan manajemen
yang baik, seperti :
mempertahankan pasokan obat tetap konstan
mempertahankan kondisi obat tetap baik
selama proses distribusi
meminimalkan kerugian-kerugian akibat obat
rusak dan kadaluwarsa
mempertahankan laporan inventarisasi secara
akurat

Cont..
merasionalisasikan tempat penyimpanan
obat
menggunakan transportasi yang tersedia
seefisien mungkin
mengurangi terjadimya pencurian dan
penggelapan
menyediakan atau memberi informasi untuk
memperkirakan obat yang dibutuhkan.

Kegiatan Distribusi ??
sistem distribusi
perencanaan dan distribusi
sistem pengiriman
siapkan dokumen pengiriman
periksa kualitas obat sebelum dikirim
catat setiap pengiriman obat pada kartu

stok obat

Siklus Distribusi
1. Port clearing
2. tanda terima dan
pemeriksaan
3. kontrol terhadap
inventarisasi
4. penyimpanan

5. daftar pesanan
berdasarkan
persediaan
6. pengiriman
7. menyalurkan kepada
pasien
8. melaporkan
pemakaian

Fungsi distribusi untuk farmasi RS dibagi


berdasarkan sistem:
1.

Centralized : semua obat dari Farmasi pusat


Individual Prescription, Total Floor Stock,
Kombinasi

2. Desentralized : adanya satelit/depo farmasi di


setiap satu/ lebih ruang perawatan
3. Unit Dose Dispensing System (UDD):
Apoteker bertanggung jawab dan keberhasilan
sistem distribusi unit dose ditentukan oleh
kerjasama antara apoteker, dokter, perawat,
maupun petugas administratif

Unit Dose Distribution


Merupakan metode farmasi-koordinasi dari dispensing
dan pengontrolan dalam sistem pelayanan kesehatan
yang terorganisasi.
Merupakan dasar pada semua sistem unit dose;
pengobatan berisi single unit package yang bentuk
siap diberikan; dan pengobatan tersedia setiap saat
(24 jam).
Sistem ini lebih baik dari pada sistem lain
Lebih aman untuk pasien.
Lebih efisien dan ekonomis untuk organisasi.
Metodenya efektif dalam penggunaan sumber yang
profesional.

Manfaat unit dose system sebagai


prosedur alternatif distribusi
meliputi :
Pengurangan kejadian medication error.
Penurunan total biaya pengobatan sehubungan
dengan aktivitas.
Penggunaan personel farmasi dan keperawatan
yang lebih efisien, adanya keterlibatan farmasis
dan perawat secara langsung terhadap pasien.
Meningkatkan kontrol obat dan monitoring
penggunaan obat secara keseluruhan.

Cont.

Manfaat.
Pengajuan pasien terhadap obat lebih akurat.
Eliminasi atau minimalisasi kredit obat.
Kontrol yang lebih besar oleh farmasis
melebihi penjadwalan pola beban kerja
farmasi dan staff.
Pengurangan ukuran inventory obat yang
bertempat pada area pelayanan pasien.
Penyesuaian yang lebih besar pada prosedur
komputerisasi dan automatik.

Sarana sistem distribusi Unit Dose :


Kereta obat, terdiri dari laci besar dan kecil
untuk menyimpan infus, alkes, map obat pasien.
Formulir resep, rangkap 2 (1 untuk ditempel
pada lembar formulir instruksi obat dan 1 untuk
arsip). Resep yang ditulis dokter harus lengkap:
tanggal mulai diberikan, tanggal obat
dihentikan, cara pemakaian, dosis, nama dan
kamar pasien, paraf dokter.
Formulir instruksi obat, untuk menempel
resep kemudian dimasukkan map.
Cont.

Sarana
Formulir terapi, diisi perawat yang memberikan
obat pada pasien. Tap kali pemberian obat harus
diberi paraf perawat yang bersangkutan.
Formulir pemberian obat insidental, diisi bila
menggunakan obat/alat kesehatan yang diambil
dari dalam lemari emegency ruang rawat.
Formulir lembar pemakaian obat, diisi oleh
petugas farmasi dalam memberi harga obat yang
digunakan pasien. Dilakukan bila pasien akan
pulang
Cont..

Sarana.
Map pasien, digunakan sebagai tempat formulirformulir yang berkaitan dengan pemberian obat.
Klip plastik, obat-obat untuk pasien dimasukkan
dalam wadah klip plastik yang bertuliskan nama
pasien, waktu pemberian obat: pagi, siang, sore,
malam.
Lemari emergensi, terdapat di masing-masing
ruangan, berisi obat-obat untuk satu malam. Tiap
pagi diisi obat sesuai daftar yang telah disepakati
bersama.

Alur Pelaksanaan Pelayanan Unit Dose :


Farmasi pusat memberi stok Depo Farmasi
seminggu sekali.
Sebelum jam 11.00 dokter memberi resep
dalam map sebagai permintaan ke Depo
Farmasi.
Sebelum jam 13.00, obat, map, kereta obat
dibawa ke ruangan perawat.
Obat yang diberikan pasien dicatat dalam
formulir terapi
Diluar jam kerja, setiap hari obat di depo
farmasi harus segera dikeluarkan untuk
mengisi kekosongan lemari emergency.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai